Kamis, 31 Maret 2011

Alhamdulillah..telah dilahirkan sebagai anak tengah.. :D

Alhamdulillah memiliki seorang kakak perempuan dan seorang adik yang luar biasa..hampir segalanya bisa.. :D

ciciku,hmm..luar biasa menurutku..
Bukan hanya dalam hal mengurusi segala hal berkenaan pekerjaan rumah tangga dan tata laksana seputar kehidupan anak-anak,tapi beliau sangat kreatif..^^v

Di sela-sela kegiatan bersih-bersih rumah,mengurus kebutuhan anak-anak dan suaminya,masak,nyuci,nyetrika,dan kegiatan rumah tangga lainnya,beliau ntuh masih sempat-sempatnya home industri..ibu rumah tangga produktif..

Dalam perkara masak lauk nasi beliau memang biasa saja,tapi perkara bikin segala jenis kue,cake,dan puding dengan segala hiasan beserta pernak-perniknya yang membuat kue-kue buatannya tampak apik,menarik,dan bikin sayang buat dimakan..beliau jagonya..=D

Beliau memang ga bisa menjahit,namun beliau mahir sekali menyulam benang atau pita,waah..rapi sekali..keren..

Beliau juga lihai bikin kreativitas lainnya,pintar melihat sisi lain dari "sampah" hingga berpeluang menghasilkan uang.
Contohnya seperti botol kaca bekas sirup,bisa disulap dalamnya menjadi berisi taman bunga,pantai,atau taman laut..keren..keren..aku pernah belajar,alhasil malah memecahkan beberapa botol.. =D

Anak-anak beliau masing-masing punya keunggulan,di bidang akademik dan sosialisasi. Beliau punya teknik sendiri mengajari anak-anak beliau belajar membaca sejak dini dan jarimatika. Dan terbukti jitu dan sukses..hebat.

Lain si kakak lain pula si adik..

Kalau adikku,kutu buku banget..kerjaannya tuh kalau ga belajar,ya pasti baca buku atau melototin screen komputer,berkelana di dunia maya,yang dibaca selalu info-info seputar sains,teknology,psycology,ekonomi,sejarah,politik,hedeh..berat dah.. =D

si adik punya management waktu yang sangat bagus,keren!

Untuk urusan pelajaran ga usah heran,setiap hari rumah kami nyaris ga pernah kosong dari tamu,semuanya tamu si adik,mulai dari buat PR,paper,sampai karya tulis ilmiah..weleh,uda kayak konsultan tuh anak.. =D

sisi lainnya,si adik tuh lumayan pinter masak..jika pakai scala 1-10,rasa masakannya ada di posisi 8..cukup memuaskan walaupun aku jarang mengakuinya secara terang-terangan..=D

Bakat kedua saudaraku ini,alhamdulillah bermanfaat dan sangat menguntungkan bagiku si anak tengah yang biasa-biasa saja ini.. :D

Bagaimana tidak,
karena aku yang pengangguran ini,jadi bisa belajar gratis menyulam,hm..ga perlu beli buku menyulam yang harganya cukup mahal..
=D

bisa berkolaborasi juga,aku buat kue/puding/cake kosong,beliau yang menghias,great! Menghemat waktu dan hasilnya lebih menarik pembeli.

belajar menghadapi anak pra sekolah juga,hm..ini benar-benar ilmu bermanfaat mengaplikasikan tips and triks menghadapi anak didik..(ceile,anak didik..=p)

Dari si adik,suka dapat info gratis tentang macam-macam,walaupun kadang pusing juga diskusi dengan dia,ilmiah banget.. =D

Dan,aku bisa belajar fisika,kimia,matematika lagi dengan si adik,berguna banget..jadi bisa punya penghasilan tambahan dengan mengajar privat..kalau ada soal yang aku bingung,belajar dengan si adik..^^

Dulu sih minder banget berada diantara dua orang luar biasa ini,karena ga punya bakat apa-apa..ga ada sesuatu yang bisa dibanggain,secara akademik,waah,aku jauh dibawah adik dan kakakku yang notabene selalu menyabet gelar juara umum dan segudang prestasi,ga punya skill berarti juga..parah.. >.<

Dorongan rasa malu dengan usia,jauh pula dari orang tua,mencoba sedikit belajar,mencari jalan agar bisa berdiri sendiri,harus bisa mandiri je!

Alhamdulillah,dilahirkan sebagai anak tengah diapit saudara yang Allah anugerahkan keluarbiasaan..hingga aku bisa belajar mencari 'bakat' diri untuk hidup mandiri dengan modal minim sendiri..

Hm,
Alhamdulillah,barakallah..
Subhanallah,barakallah..
Semoga diri yang masih fakir ilmu ini dapat menjaga amanah Allah untuk senantiasa menyalakan semangatnya untuk terus belajar dalam kehidupan yang singkat ini..

Amin..

Senin, 28 Maret 2011

Ketika Air Mata Jatuh Maka Tak'kan Bisa Aku Berdiri Tegak..

Dua windu lalu,ayah..
Aku pernah mencuri-curi pergi
Untuk menghubungimu karena rasa rindu membuncah dan tekanan perasaan,ayah..
Saat itu,
Aku tak mampu berbicara sepatah katapun padamu,Ayah..
Hanya terisak tersedu tatkala kumendengar suaramu
Suara yang teramat kurindukan..
Suara yang teramat kurindukan..
Suara yang teramat kurindukan..

Saat itu,
dengan lembutnya ayah bertanya,
Mengapa?
Ada apa?
Terdengar jelas nada khawatirmu
Menanyakan hal yang sama berulang-ulang..

Saat itu,
Aku hanya mampu terisak tersedu
Tak apa,ayah..
Tak ada apa-apa,jawabku..

Namun,dirimu tak percaya,Ayah..
Mungkinkah kita merasakan hal yang sama?
Tak hanya sekedar kerinduan yang demikian dalam
Namun dirimu juga merasakan,betapa kesulitannya aku saat itu di ribuan kilometer terpisah jarak olehmu..

Kata bunda,
Dirimu selalu memikirkanku,Ayah..
Begitu khawatir dan mencemaskanku..

Maafkan aku,Ayah..
Sungguh,tak pernah bermasud diri ini membuat ayah susah hati dan pikiran..

Tahun-tahun pun berlalu,
12 tahun sudah terlewati
Kita masih terpisah jarak ribuan kilometer,Ayah..
Kerinduan ini masih sama terasa
Bahkan lebih dalam
Bahkan lebih luas

Namun,ada yang berbeda,Ayah..
Karena sejak hari itu
Aku berusaha untuk tak pernah mengeluh,Ayah..
Sesulit apapun
Serumit apapun
Apapun yang kulalui di spasi ribuan kilometer darimu

Mencoba untuk tak pernah menangis,Ayah..
Sesulit apapun
Serumit apapun
Karena yang aku tahu,
Ketika air mata menetes tak'kan bisa aku berdiri tegak..

Kupastikan semua akan baik-baik saja,Ayah..
Tak pernah ingin membuatmu susah hati dan pikiran untuk kedua kalinya,Ayah..

Maafkan,ayah..
Hingga di usiaku kini
Belum dapat membuatmu bangga
Belum mampu membahagiakanmu
Belum memenuhi harapmu
Meski tak pernah ada satu tuntutanpun darimu
Namun cukup membuatku malu hati
Maafkan aku,Ayah..
Maaf..
='(

Kamis, 24 Maret 2011

Luaskanlah Hatimu untuk Menampung Setiap Kepahitan

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,
datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.
Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet.
Pemuda itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Pemuda itu menceritakan semua masalahnya.
Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Beliau lalu mengambil segenggam garam dan segelas air.
Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduk perlahan.
"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, "ujar Pak tua itu.
"Asin. Asin sekali, "jawab sang tamu, sambil meludah ke samping.
Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajak sang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau.
Sesampai di tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu.
"Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat pemuda itu selesai
mereguk air itu, Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya?"
"Segar," sahut sang pemuda.
"Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Beliau lagi.
"Tidak," jawab si anak muda.
Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda.
"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam tadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda. Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita.
Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."
Beliau melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran.

Jangan Berbuka shaum Dengan Yang 'Manis'

Buat yang sering shaum sunah senin kamis atau puasa daud, atau ketika puasa ramaadhan..sering kita dengar kalimat 'Berbuka
shaumlah dengan makanan atau minuman yang manis,' katanya. Konon, itu
dicontohkan Rasulullah saw. Benarkah demikian?

Dari Anas bin Malik ia berkata : "Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab
(kurma
yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau
berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering
beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)

Nabi
Muhammad Saw berkata : "Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah
berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka
berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci."

Nah. Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma, beliau berbuka shaum dengan air.

"Samakah kurma dengan 'yang manis-manis' ? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate) ."

Sebaliknya,
gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis yang
biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat
sederhana (simple carbohydrate) .

Darimana asalnya sebuah
kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas. Malah berkembang jadi
waham umum di masyarakat, seakan-akan berbuka shaumdengan makanan atau
minuman yang manis adalah 'sunnah Nabi'.

Sebenarnya tidak
demikian. Bahkan sebenarnya berbuka shaum dengan makanan manis-manis
yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan.

Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka haum'disunnahkan'
minum atau makan yang manis-manis. Sependek ingatan saya, Rasulullah
mencontohkan buka shaum dengan kurma atau air putih, bukan yang manis-manis.

"Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis."

Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori
rendah, sehingga tidak menggemukkan (data di sini dan di sini). Tapi kurma
yang
didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah
berupa 'manisan kurma', bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini
justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet
dalam perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma impor
yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangat mungkin
harganya menjadi sangat mahal.

"Kenapa berbuka shaum dengan yang manis justru merusak kesehatan?"

Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang
dicontohkan
Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat
sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu
diproses sehingga makan waktu.

Sebaliknya, kalau makan yang
manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat
tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya
pelan-pelan.

Mari kita bicara 'indeks glikemik' (glycemic index/GI) saja. Glycemic Index
(GI)
adalah laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin
tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah
menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan
respons insulin.

Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangat
menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sebisa
mungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa?
Karena
makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak.
Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindari mereka.

Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula
(makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya) , sehingga respon
insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.

Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seorang sufi yang diberi Allah
'ilm tentang urusan kesehatan jasad manusia.. Kata Beliau, "bila berbuka
puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat
maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa".. Jangan pernah makan
yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu jawaban
beliau.

Kenapa
bukan kurma? Sebab kemungkinan besar, kurma yang ada di Indonesia
adalah 'manisan kurma', bukan kurma asli. Manisan kurma kandungan
gulanya sudah jauh berlipat-lipat banyaknya.

"Kenapa nasi? Lha, nasi adalah karbohidrat kompleks."

Perlu
waktu untuk diproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh
juga tidak melonjak. Karena respon insulin tidak tinggi, maka
kecenderungan tubuh untuk menabung lemak juga rendah.

Inilah sebabnya, banyak sekali orang di bulan shaum yang justru lemaknya
bertambah
di daerah-daerah penimbunan lemak: perut, pinggang, pantat, paha,
belakang lengan, pipi, dan sebagainya. Itu karena langsung membanjiri
tubuh dengan insulin, melalui makan yang manis-manis, sehingga tubuh
menimbun lemak, padahal otot sedang mengecil karena puasa.

Pantas
saja kalau badan kita di bulan Ramadhan malah makin terlihat seperti
'buah pir', penuh lemak di daerah pinggang. Karena waham umum
masyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis-manis adalah
'sunnah', maka shaum bukannya malah menyehatkan kita.

Banyak orang di bulan shaum justru menjadi lemas, mengantuk, atau justru
tambah
gemuk karena kebanyakan gula. Karena salah memahami hadits di atas,
maka efeknya 'rajin shaum= rajin berbuka dengan gula..'

Nah, saya kira, "berbukalah dengan yang manis-manis" itu adalah kesimpulan yang terlalu tergesa-gesa atas hadits tentang berbuka
diatas.
Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa (disunahkan)
berbuka harus dengan yang manis-manis. Pada akhirnya kesimpulan ini
menjadi waham dan memunculkan budaya berbuka shaumyang keliru di tengah
masyarakat. Yang jelas, 'berbukalah dengan yang manis' itu
disosialisasikan oleh slogan advertising banyak sekali perusahaan
makanan di bulan suci Ramadhan.

Namun demikian, sekiranya ada di
antara para sahabat yang menemukan hadits yang jelas bahwa Rasulullah
memang memerintahkan berbuka dengan yang manis-manis, mohon ditulis di
komentar di bawah, ya. Saya, mungkin juga para sahabat yang lain, ingin
sekali tahu.

Semoga tidak termakan waham umum 'berbukalah dengan
yang manis'. Atau lebih baik lagi, jangan mudah termakan waham umum
tentang agama. Periksa dulu kebenarannya.

Kalau ingin sehat, ikuti saja kata Rasulullah:
"Makanlah
hanya ketika lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang." Juga, isi
sepertiga perut dengan makanan, sepertiga lagi air, dan sepertiga
sisanya biarkan kosong.

"Kita
(Kaum Muslimin) adalah suatu kaum yang bila telah merasa lapar barulah
makan, dan apabila makan tidak hingga kenyang," kata Rasulullah.

"Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih buruk daripada
perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap untuk memperkokoh tulang
belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari, cukuplah
sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya."

(HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya yang bersumber dari Miqdam bin Ma'di Kasib)

Semoga bermanfaat..

Puasa Cerdaskan Emosi Anak

Meski terbilang masih sangat muda, tapi mengajarkan anak untuk berpuasa, tidak ada salahnya. Malah, puasa bisa meningkatkan hormon pertumbuhan anak dan mencerdaskan emosi anak. Namun harus ada pemahaman-pemahaman yang harus diberikan oleh orang tua.

"Mengajarkan anak puasa bisa dimulai sejak dini, ketika anak sudah bisa berinteraksi dengan lingkungan. Usia 2 tahun adalah usia yang tepat untuk mengenalkan suasana di bulan Ramadhan. Karena mereka belum mengeri arti puasa kita dapat memperkenalkan puasa dengan caea mengenalkan suasana dahulu, seperti sahur, sholat tarawih dan buka puasa," jelas Pakar psikolog, Fitri F Sahrul.
Selain itu, menurut Dr Eva J Soelaeman SpA, sejak usia 4 tahun anak boleh diajarkan puasa, tapi latihan puasa ini sebaiknya hanya sebentar saja. Namanya juga latihan 3-4 jam saja sudah cukup, minggu berikut setengah hari dan minggu terakhir sehari penuh. "Puasa buat balita tidak berbahaya kok, asal kebutuhan kesehariannya tetap terpenuhi. Puasakan cuma mengubah waktu makan, yang tadinya makan di siang hari, jadi malam, dan sarapan biasanya pagi, jadi sahur. Jadi total kebutuhan tetap terpenuhi," terang Speasialis Anak RSAB Harapan Kita ini.
Ia mengungkapkan, secara medis, puasa dapat meningkatkan hormon pertumbuhan anak. Tapi dengan catatan kalau puasanya cuma beberapa jam saja. Kalau terlalu lama, sehari penuh selama sebulan penuh, justru mengganggu pertumbuhannya. Sebab cadangan lemak anak belum banyak. Bila ingin mengajarkan anak puasa, penting diperhatikan sehat atau tidaknya si kecil. Supaya kondisi tubuh prima, sebaiknya di malam hari anak tidur lebih awal, dan jangan sampai anak puasa tanpa sahur.
Puasa juga memiliki efek positif bagi anak. Melalui orang tua, anak bisa dijelaskan makna puasa dan asyiknya menahan lapar. Gunanya untuk mengajarkan kontrol atau mengendalikan diri. Apalagi tempramen anak adakalanya sulit 'dikendalikan' bukan? Lewat puasa, anak dilatih untuk mampu menahan emosinya.
Bulan puasa adalah juga bulan untuk banyak berbagi (beramal). Orang tua bisa memberi contoh dan menjelaskan realitas lain di luar lingkungan anak, bahwa ada orang yang kekurangan, harus dibantu, dsb.

NB: Dirangkum dari Buku PUASA YUUUKK...!!
Semoga bermanfaat....^_^

Orang-orang yang Dido'akan oleh Para Malaikat

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci". (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf). Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu". (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang - orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah" (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar,"Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Mana Yang Lebih Penting??

Dear, sahabat semua…

Hmm..sa pingin berbagi "tips-tips" ringan yang (mungkin) kerap menjadi masalah bagi kita dalam aplikasinya, semoga bermanfaat untuk Qta semua...

Well, teman-teman, setiap orang pasti tahu apa saja yang harus diprioritaskan dalam hidup, Right??

Namun pada kenyataannya, terkadang menentukan prioritas tak semudah apa yang dibayangkan. Apalagi dalam menentukan prioritas keuangan. Nah, berikut teman-teman bisa mencoba beberapa langkah untuk mempermudah teman-teman dalam menetukan prioritas.



1. Tentukan Satu Tujuan

Setiap keinginan dari setiap manusia di dunia tidak akan tercapai semuanya. Oleh karena itu, teman-teman harus bersikap realistis dan jangan terlalu banyak berharap tanpa berusaha.

Pikirkan, tujuan mana yang harus teman-teman dahulukan, dan mengapa tujuan tersebut menjadi sangat penting bagi teman-teman. Setelah itu, teman-teman hanya tinggal berusaha mewujudkannya.



2. Focus pada Tujuan Utama

Agar teman-teman lebih mudah mencapai keinginan, maka teman-teman harus terus berusaha mewujudkannya. Utamakan kebutuhan teman-teman, dan jangan tergoda untuk menuruti keinginan yang justru akan merugikan teman-teman.



3. Siap Mengatasi Konflik

Tujuan yang teman-teman harapkan mungkin saja bertentangan dengan kebutuhan dan keadaan. Jika merasa bingung karena tidak tahu mana yang harus didahulukan, cobalah untuk bertanya kepada diri sendiri : "Apakah salah satu dari tujuan tersebut akan memberikan keuntungan bagi satu orang saja, atau dapat menguntungkan banyak pihak?" Tujuan mana yang akan lebih banyak mendatangkan masalah jika teman-teman memaksakan diri mencapainya?"



4. Sediakan Waktu

Waktu dan kesempatan merupakan sahabat yang teman-teman butuhkan dalam berusaha untuk mewujudkan harapan. Uang yang teman-teman tabung, atau diinvestasikan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semakin cepat dimulai, semakin banyak keuntungan yang bisa teman-teman peroleh.



5. Teliti dan Cermat dalam Memilih

Saat menyusun daftar tujuan financial yang ingin teman-teman capai, teman-teman harus mendahulukan pilihan yang memungkinkan teman-teman untuk merasa lebih aman, bahagia, dan puas secara financial.

6. Libatkan Keluarga

Jika teman-teman sudah menikah, pastikan suami dapat bekerjasama dengan teman-teman dalam mencapai tujuan financial bersama. Tidak ada salahnya melibatkan anak-anak juga.


7. Mulai Sekarang Juga

Semakin lama teman-teman menunggu dalam menentukan tujuan, atau berusaha mewujudkan tujuan tersebut, semakin besar kesulitan yang harus teman-teman atasi. Jadi, jangan pernah berkata, "Besok saja." Katakan, "Sekarang!"



8. Pikirkan Target Jangka Panjang

Setelah berhasil menentuka prioritas, atau tujuan utama yang ingin teman-teman capai, teman-teman harus bisa mengatur kebiasaan teman-teman dalam mengeluarkan uang. Sebelum mengeluarkan uang, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah uang yang saya belanjakan kali ini dapat membantu saya mencapai tujuan keuangan saya, atau justru mempersulit saya dalam berusaha mewujudkannya?"



9. Jangan Mempermasalahkan Hal-Hal Sepele

Meskipun langkah-langkah ini ditujukan untuk membantu teman-teman agar lebih terfocus dalam memikirkan target jangka panjang, tapi kebutuhan yang harus teman-teman penuhi juga tidak boleh teman-teman lupakan. Jadi, jangan pernah merasa bersalah jika teman-teman memang harus mengeluarkan uang untuk makan, menjaga kesehatan, dan kebahagiaan teman-teman.



10. Bersiap Menghadapi Perubahan

Kebutuhan dan Keinginan teman-teman akan terus mengalami perubahan, bersama dengan semakin bertambahnya usia teman-teman. Apa yang teman-teman butuhkan dan inginkan di masa lalu, tentunya berbeda dengan apa yang teman-teman butuhkan dan inginkan sekarang, Right?

Itulah sebabnya mengapa minimal 5 tahun sekali teman-teman harus kembali meninjau kembali prioritas teman-teman selama ini. Jika prioritas teman-teman masih tetap sama, teruslah berusaha untuk mewujudkannya, tapi jika berbeda, maka teman-teman perlu menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan teman-teman.



Selamat Mencoba…^_^

PANTAS KITA BERHARAP SYURGA...?

Sholat dhuha cuma dua rakaat, qiyamullail (tahajjud) juga hanya dua rakaat, itu pun sambil terkantuk-kantuk. Sholat lima waktu? Sudahlah jarang di masjid, milih ayatnya yang pendek-pendek saja agar lekas selesai. Tanpa doa, dan segala macam puji untuk Allah, terlipatlah sajadah yang belum lama tergelar itu. Lupa pula dengan sholat rawatib sebelum maupun sesudah shalat wajib. Satu lagi, semua di atas itu belum termasuk catatan: "Kalau tidak terlambat" atau "Asal nggak bangun kesiangan". Dengan sholat model begini, apa pantas mengaku ahli ibadah?


Padahal Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengisi malam-malamnya dengan derai tangis memohon ampunan kepada Allah. Tak jarang kaki-kaki mereka bengkak oleh karena terlalu lama berdiri dalam khusyuknya. Kalimat-kalimat pujian dan pinta tersusun indah seraya berharap Allah Yang Maha Mendengar mau mendengarkan keluh mereka. Ketika adzan berkumandang, segera para sahabat meninggalkan semua aktivitas menuju sumber panggilan, kemudian waktu demi waktu mereka habiskan untuk bersimpuh di atas sajadah-sajadah penuh tetesan air mata.

Baca Qur'an sesempatnya, itu pun tanpa memahami arti dan maknanya, apalagi meresapi hikmah yang terkandung di dalamnya. Ayat-ayat yang mengalir dari lidah ini tak sedikit pun membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tanda orang beriman itu adalah ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka tergetarlah hatinya. Hanya satu dua lembar ayat yang sempat dibaca sehari, itu pun tidak rutin. Kadang lupa, kadang sibuk, kadang malas. Yang begini ngaku beriman?

Tidak sedikit dari sahabat Rasulullah yang menahan nafas mereka untuk meredam getar yang menderu saat membaca ayat-ayat Allah. Sesekali mereka terhenti, tak melanjutkan bacaannya ketika mencoba menggali makna terdalam dari sebaris kalimat Allah yang baru saja dibacanya. Tak jarang mereka hiasi mushaf di tangan mereka dengan tetes air mata. Setiap tetes yang akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa mereka jatuh karena lidah-lidah indah yang melafazkan ayat-ayat Allah dengan pemahaman dan pengamalan tertinggi.

Bersedekah jarang, begitu juga infak. Kalau pun ada, dipilih mata uang terkecil yang ada di dompet. Syukur-syukur kalau ada receh. Berbuat baik terhadap sesama juga jarang, paling-paling kalau sedang ada kegiatan bakti sosial, yah hitung-hitung ikut meramaikan. Sudah lah jarang beramal, amal yang paling mudah pun masih pelit, senyum. Apa sih susahnya senyum? Kalau sudah seperti ini, apa pantas berharap Kebaikan dan Kasih Allah?

Rasulullah adalah manusia yang paling dirindui, senyum indahnya, tutur lembutnya, belai kasih dan perhatiannya, juga pembelaannya bukan semata milik Khadijah, Aisyah, dan istri-istri beliau yang lain. Juga bukan semata teruntuk Fatimah dan anak-anak Rasulullah lainnya. Ia senantiasa penuh kasih dan tulus terhadap semua yang dijumpainya, bahkan kepada musuhnya sekali pun. Ia juga mengajarkan para sahabat untuk berlomba beramal shaleh, berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya.

Setiap hari ribut dengan tetangga. Kalau bukan sebelah kanan, ya tetangga sebelah kiri. Seringkali masalahnya cuma soal sepele dan remeh temeh, tapi permusuhan bisa berlangsung berhari-hari, kalau perlu ditambah sumpah tujuh turunan. Waktu demi waktu dihabiskan untuk menggunjingkan aib dan kejelekan saudara sendiri. Detik demi detik dada ini terus jengkel setiap kali melihat keberhasilan orang dan berharap orang lain celaka atau mendapatkan bencana. Sudah sedemikian pekatkah hati yang tertanam dalam dada ini? Adakah pantas hati yang seperti ini bertemu dengan Allah dan Rasulullah kelak?

Wajah indah Allah dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada orang-orang beriman yang masuk ke dalam surga Allah kelak. Tentu saja mereka yang berkesempatan hanyalah para pemilik wajah indah pula. Tak inginkah kita menjadi bagian kelompok yang dicintai Allah itu? Lalu kenapa masih terus bermuka masam terhadap saudara sendiri?

Dengan adik tidak akur, kepada kakak tidak hormat. Terhadap orang tua kurang ajar, sering membantah, sering membuat kesal hati mereka, apalah lagi mendoakan mereka, mungkin tidak pernah. Padahal mereka tak butuh apa pun selain sikap ramah penuh kasih dari anak-anak yang telah mereka besarkan dengan segenap cinta. Cinta yang berhias peluh, air mata, juga darah. Orang-orang seperti kita ini, apa pantas berharap surga Allah?

Dari ridha orang tua lah, ridha Allah diraih. Kaki mulia ibu lah yang disebut-sebut tempat kita merengkuh surga. Bukankah Rasulullah yang sejak kecil tak beribu memerintahkan untuk berbakti kepada ibu, bahkan tiga kali beliau menyebut nama ibu sebelum kemudian nama Ayah? Bukankah seharusnya kita lebih bersyukur saat masih bisa mendapati tangan lembut untuk dikecup, kaki mulia tempat bersimpuh, dan wajah teduh yang teramat hangat dan menyejukkan? Karena begitu banyak orang-orang yang tak lagi mendapatkan kesempatan itu. Ataukah harus menunggu Allah memanggil orang-orang terkasih itu hingga kita baru merasa benar-benar membutuhkan kehadiran mereka? Jangan tunggu penyesalan.

Astaghfirullaah ...

Muhasabah: Hari-Hari Bahagia, Sebuah Renungan Bulan Sya''ban

Dear, sahabat semua, semoga ulasan yang tak seberapa ini dapat bermanfaat untuk kita semua..^_^
Muhasabah: Hari-Hari Bahagia, Sebuah Renungan Bulan Sya''ban

"Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan
merupakan bulan yang di dalamnya diangkat semua amal kepada Rabbul
Alamin. Dan aku suka untuk diangkat amalan aku sedangkan aku dalam keadaan
berpuasa."
(HR. An Nasai)

Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang tetap kokoh berpegang pada
hidayah-Nya, saudaraku,.. .
Ini adalah hari-hari bahagia saudaraku. Kebahagiaan yang datang
beriring ombak keharuan yang menggetarkan jiwa. Kebahagiaan yang datang
bersama perenungan. Kebahagiaan yang menenggelamkan kita pada lautan
istighfar, permohonan ampun terhadap segala salah dan dosa. Ya. Bahagia. Karena
kini kita berada dibulan Sya''ban. Dan tidak lama lagi kita akan
dihadiri bulan yang sangat dirindukan, bulan suci, bulan penuh hamparan
barakah, bulan penuh ampunan, bulan ibadah, bulan jihad, bulan Ramadhan...
"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya''ban. Dan sampaikanlah
usia hingga memasuki bulan Ramadhan..."

Saudaraku,
Terlalu cepat dan bahkan nyaris tak terasa bila kita kini telah
memasuki kembali bulan Sya''ban. Bulan yang menjadi bulan ibadah istimewa bagi
Rasulullah selain bulan Ramadhan. Imam An Nasai meriwayatkan sebuah
hadits, bahwa Usamah bin Zaid ra berkata kepada Rasul saw, "Ya Rasulullah,
saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suata bulan dari bulan-bulan
yang ada seperti puasamu di bulan Sya''ban." Rasul saw besabda, "Itulah
bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan
merupakan bulan yang di dalamnya diangkat semua amal kepada Rabbul Alamin. Dan
aku suka untuk diangkat amalan aku sedangkan aku dalam keadaan
berpuasa." (HR. An Nasai. Lihat Shahih Targhib wat Tarhib him. 425)

Mari tanamkan kesadaran dan tekad untuk tidak melalaikan bulan Sya''ban
dan menjadikan kita berada dalam kondisi baik saat amal-amal kita
diangkat kepada Allah swt. Para shalafushalih mengatakan bulan Sya''ban
sebagai bulannya para qurra (pembaca Al Qur''an). Adalah Habib bin Abi
Tsabit apabila masuk bulan Sya''ban mengatakan, "Inilah bulannya para
qurra.'' Sementara Amr bin Qais apabila masuk bulan Sya''ban dia menutup
tokonya pada waktu-waktu tertentu dan meluangkan waktu (khusus) untuk
membaca Al Qur''an.

Saudaraku,
Bulan ini, adalah masa pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Semoga kita sudah bisa memasuki Ramadhan dalam kesiapan iman yang memadai
untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala ibadah di bulan suci itu. Mari
lalui bulan ini dengan lebih menekankan kualitas dan memperbanyak
kuantitas ibadah kepada Allah swt.

Dalam sebuah dialog, Ustadz Fathi Yakan hafizhahullah menguraikan ada 8
agenda beribadah yang penting agar kita bisa menjaga keimanan di zaman
yang penuh fitnah ini.

Agenda pertama: Melakukan shalat dua belas rakaat sunnah rawatib, yakni
dua rakaat sebelum subuh, empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat
setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dan dua rakaat setelah isya.
Manfaat yang diharapkan: Dibangunkan rumah di surga oleh Allah bagi orang
yang selalu mengerjakannya. Dalilnya, sabda Rasulullah saw,
"Barangsiapa yang shalat sunnah satu hari 12 rakaat, Allah akan membangunkan
untuknya rumah di surga." (HR. Muslim)

Agenda kedua: Shalat dua rakaat di tengah malam. Manfaat yang
diharapkan: Pengabulan doa, pengampunan dosa dan pemenuhan hajat serta
keperluan. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, "Allah swt turun setiap malam ke
langit dunia. Di saat tesisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman,
"Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan kuberikan permintaannya, dan siapa
yang memohon ampunan pada-Ku, akan Kuampuni dia." (HR. Bukhari)

Agenda ketiga: Melakukan shalat dhuha 2 rakaat, 4 rakaat atau 8 rakaat.
Manfaat yang diharapkan: Memberi sedekah dari setiap persendian tulang
dalam tubuh. Dalilnya, sabda Rasulullah saw dari Abi Dzar ra, "Setiap
persendian pada diri kalian harus dishadaqahkan. Setiap tasbih adalah
shadaqah. Setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah,
setiap takbir adalah shadaqah, memerintahkan pada makruf itu adalah
shadaqah, melarang yang mungkar itu shadaqah, semua itu akan terpenuhi
dengan dua rakaat yang dilakukan dalam shalat dhuha." (HR. Muslim, dan
Bukhari sebagiannya)

Agenda keempat: Membaca surat Al Mulk dan surat Al Qur''an lainnya.
Manfaat yang diharapkan: Dihindari dari adzab kubur. Dalilnya, sabda
Rasulullah saw, "Sesungguhnya dalam Al Qur''an terdapat satu surat yang
terdiri dari 30 ayat. Surat itu bisa memberi syafaat kepada seseorang
hingga diampuni dosa-dosanya. Yakni surat yang awalnya berbunyi
"Tabarakalladzii biyadihil mulk. " (HR.Tirmidzi dan Ahmad, Tirmidzi mengatakan ini
adalah hadits hasan)

Agenda kelima: Mengatakan "Laa ilaah illallah wandahu laa syariika lah.
Lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa `ala kulli syain qadiir'''' seratus
kali. Manfaat yang diharapkan: Sama dengan membebaskan 10 orang budak,
dituliskan seratus kebaikan, menghapus seratus kesalahan, dan menjadi
pelindung dari syaitan. Dalilnya, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa
yang mengatakan laa ilaaha illallah wandahu la syarika lah, lahul mudku
wa lahul hamdu. Wa huwa `ala kulli syain qadiir" dalam satu hari
seratus kali, maka itu sama dengan membebaskan 10 orang budak, menuliskan
seratus kebaikan, menghapus 100 kesalahan dan akan menjadi pelindung
baginya dari syaitan pada hari itu sampai tiba waktu sore. Dan tidak ada
seorang pun yang bisa memperoleh sesuatu yang lebih baik dari apa yang
telah dilakukannya itu kecuali bila ada seseorang yang mengerjakan lebih
banyak dari itu." (HR. Muslim)

Agenda keenam: Mengucapkan shalawat atas Rasulullah saw dalam jumlah
yang tidak ditentukan. Manfaat yang diharapkan: terpelihara dari sifat
kikir dan mendapat doa dari Allah swt. Dalilnya, Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah
akan mendoakannya sebanyak 10 kali." (HR. Muslim) "Orang yang kikir
adalah yang bila disebut di sisinya namaku, tapi dia tidak mengucapkan
shalawat atasku." (HR. Tirmidzi, dia mengatakan, ini adalah hadits hasan
gharib shahih).

Agenda ketujuh: Mengucapkan "Subhanallah wa bihamdihi,
SubhanallahilAzhiim" dalam jumlah yang tidak ditentukan. Manfaat yang diharapkan:
Ditanamkan pohon kurma di surga. Dalilnya, sabda Rasulullah saw,
"Barangsiapa yang mengucapkan subhanallah wa bihamdihi akan ditanamkan untuknya
pohon kurma di surga. (HR. tirmidzi, ia mengatakan ini hadits hasan
gharib)

Agenda kedelapan: Mengucapkan "Astghfirullahal Azhiim" dalam jumlah
yang tidak ditentukan. Manfaat yang diharapkan : Dilepaskan dari kesulitan
dan dibanyakkan rezki. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, "Barangsiapa
yang membiasakan beristighfar maka Allah akan memberikan jalan keluar dari
setiap kesempitan baginya, dan akan diberikan kelapangan dari kecemasan
dan didatangkan rezki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu
Daud, Ibnu Majah dan Hakim dengan sanad shahih)

Saudaraku,
Mintalah kepada Allah agar kita senantiasa mendapat petunjuk dan
kekuatan untuk mengikuti petunjuk itu.

Dikutip dari "Mencari Mutiara di Dasar Hati"
Muhammad Nursani

Dialog..

"lho? emangnya mengapa tante?"

akhirnya aku melayangkan juga keherananku atas keberatan tante atas calon istri abang sepupuku itu..



"Ga tau ya,sa..rasanya kurang sreg aja.."

"Kurang sreg gimana,tan?"

"ya..kurang sreg aja.."

"apakah ada sifat, sikap atau perilaku beliau yang kurang tante kehendaki?"

"Gimana ya,sa..anaknya sih baik, ramah, sopan, pintar memasak, keibuan, sholehah, cantik pula..kalau menurut tante juga ga ada yang kurang, apalagi abangmu itu uda terikat hatinya, tapi ntah kenapa tante ngerasanya kurang ngena gitu ke tante"

"hmm..mungkin hanya perasaan tante saja,tan..jika kiranya tak ada sesuatu alasan yang sifatnya syar'i sebaiknya jangan dituruti,tan..khwatirnya itu malah bisikan syaithan saja yang mengehembus keragu-raguan dalam hati kita"

"iya, sa..tapi tante sudah menyampaikan rasa ga sreg tante ke abangmu itu"

"lha? terus si abang bilang apa,tan?"

"kalau abangmu katanya nurut gimana nyamannya tante aja,sa..katanya kalau tante ga suka dia ga akan memaksa"

"karena si abang sayang banget dengan tante tuh..takut dikata durhaka pula..hehehe"

" =D"



========================================================================

"bang, dengar-dengar ga jadi ya dengan kakak yang kemarin?'

"iya, sa.."

"Hmm..kenapa,bg? kurang sholehah ya? kurang baik? atau kurang cantik? =p"

" =D bukan ee sa..kalau kurang ya pasti ada, abang juga banyak kurangnya.. abang sayang kali dengan mama abang, jadi kalau abang suka tapi mama ga suka, masa abang harus maksa sa..naanti khan istri abang itu jadi menantu mama abang, kalau dari awal mama uda ngerasa ga sreg, khwatir kurang baik nantinya,sa.."

"hmm..tak layakkah kakak itu untuk diperjuangkan,bang? sampai haati tante luluh?

".................insya Allah,sa..insya Allaah akan abang coba perjuangkan, karena dia adalah perempuan pertama yang abang ajukan ke keluarga"

"semangat!!"

"sippz, insya Allah"

"=)"













*menulis ini, rasanya ingin menangis..

Rabu, 23 Maret 2011

Bilakah..

Sejenak ku sadar
Harapku mulai sirna
Mengguncang sisi jiwaku
Hasratpun meronta,merebak dalam tanya
Adilkah dunia bawaku melangkah..

Tatap cermin diri
Cari jawab akan tanya
Gelap hampa tiada warna
Sudah hapus saja bila raga lelah tuk mencari
Adilkah dunia bawaku melangkah..

... Bilakah semua kan menjadi nyata dalam hidup ini
... Bilakah cintaku slalu terasa abadi selamanya

Pudar hilang sudah
Anganku kan dirimu
Tinggalkan luka bathinku
Laraku mendera mendekam dalam rasa ini
Adilkah dunia bawaku melangkah..

Selasa, 22 Maret 2011

Episode Cha2...#8

Chacha..

entah mengapa siang ini mi tiba-tiba begitu merindukanmu,Nak..



Teringat jelas ketika beberapa menit setelah kelahiranmu, rasanya mata ini pun memanas ingin menangis memandang sosok indahmu yang demikian menggemaskan..kulit merahmu, bibir tipismu, mata sipitmu, rambut hitammu, begitu lembut sayang..



Bukan karena dirimu putri pertama sayang, namun karena kelahiranmu pun begitu kami nantikan..



masih teringat jelas,Nak..begitu antusiasnya mi setiap kali melihat foto hasil perkembanganmu selama dalam kandungan di bawa pulang, mi simpan baik-baik setiap foto perkembanganmu dari bulan ke bulan..hingga hari itu, ketika melihat sosok tubuh mungilmu begitu nyata, aaah..rasanya tak ingin jauh-jauh dari ranjang tempatmu dibaringkan,Nak..



akhirnya Keisha Aqilla Humaira kami sepakati untuk disandang bayi seindah dirimu,Nak..

bukan sembarang nama, namun memuat doa dan harapan, semoga hidupmu senantiasa dalam kebaikan, menjadi orang berilmu,semoga Allah anugerahkan ketajaman ingatan dan kecerdasan atasmu,Nak..menjadi sosok yang cerdas dan cakap, sosok yang mempesona layaknya Aisyah, ra yang Rasulullah juga memanggil beliau dengan panggilan sayang Humairah



masih terekam utuh dalam ingatan

genggaman pertamamu, yang semakin erat bertambah hari..

ketika pertama kali memandikanmu, memakaikan bedak, pakaian..

memandang senyum dan tawa pertamamu, hingga tak bosan rasanya mengupayakan senyum dan tawamu,Nak...

ketika pertama kali dirimu dapat mengangkat kepala, berbalik, berusaha bangun, ketika punggungmu mulai kuat untuk digendong dalam posisi duduk,ketika menyuapi makanan pendamping ASI pertamamu, merangkak untuk pertama kali, mengapai-gapai benda yang lebih tinggi darimu, gigi pertamamu, ketika pertama kali memegangmu untuk berdiri, memapahmu belajar jalan..mendengarmu mulai bawel berceloteh meski kami tak memahamimu maksudmu, namun rasanya begitu bahagia dalam riuhnyaa suaramu..

menyaksikan langkah pertamamu, menyemangatimu dengan heboh setiap harinya,Nak..meski khawatir setiap kali dirimu terjatuh dalam proses berjalanmu, tapi kami selalu yakin, kamu pasti bisa... =')



memandang mata antusiasmu pada buku pertamamu yang membuat mi semakin semangat menggapai rezeki agar dapat menghadiahkan buku-buku cerita ataupun mainan-mainan yang selalu dirimu sambut dengan begitu antusias setiaap kali mi membawanya pulang,Nak..rasanya hilang semua penat dan lelah..



gerakan pertamamu mengikuti gerakan sholat disamping,mi..

ketika pertama kali dirimu mengenakan mukena pertamamu, manisnya..

belajar wudhu

iqra pertamamu..

hafalan pertamamu..



bersamamu menyempurnakan puzzle yang semakin lama semakin rumit dan semakin cepat waktu yang kau perlukan untuk menjadikannya gambar utuh..

merangkai lego

menyusun balok susun

mengenalkan bentuk, warna..

pertama kali menggunakan pensil warna, begitu senangnya dirimu hingga kewalahan rasanya memenuhi permintaaanmu untuk menggambar ini dan itu..



ketika belajar membaca hingga berbusa rasanya mulut mi menceritakan isi buku dan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu yang serasa tak ada habisnya..dan betapa lega rasanya ketika dirimu mulai dapat mengeja satu per satu huruf di buku, yang tandanya meringankan mi dari membaca setiap tulisan di buku untukmu,cha..=D



dan jam waktu kerja mi yang semakin membuat waktu mi untuk bersamamu semakin sedikit, tapi cha tetap selalu menyambut mi dengan penuh antusias, rasanya mi ingin menangis ketika menulis ini, cha..



hingga ketika akhirnya mi mendaftarkan dirimu masuk sekolah setelah menghunting beberapa sekolah terbaik untukmu, mengambil formulir pendaftaran, membawamu pertama kali membuat pas foto untuk kebutuhan administrasi masuk sekolah, mengisi dan mengembalikan formulir bersama..mengajakmu menelusuri jalan-jalan tiap koridor kelas yang akan menjaadi sekolahmu..



mulai menyiapkan sarapanmu,pakaian sekolah, bekal..



mengusahakan pulang tiap siaang dan lebih cepat sampai di rumah sepulang kerja agar bisa bersamamu belajar, mendengar ceritamu selama di sekolah, tentang guru-gurumu, teman sekolah, kegiatan di sekolah..segalanya darimu sayang..yang membuat mi selalu semangat untuk bergegas pulang, karena melihatmu adalah semangat, adalah penghilang lelah dan penat..



chacha lah salah satu alasan mi menjadi kuat dalam berpijak sampai hari ini, sore ini, jam dan menit hingga detik ini..

menenggelamkan kantuk meski harus selalu mulai terjaga di Pkl.02.00wib dini hari

mengenyahkan setiap nyeri meski telah berpeluh keringat





semoga suatu hari nanti,

di saat Allah memperkenankan mi untuk memiliki sebuah amanah seperti cha..

mi dan seseorang yang Allah gariskan menjadi bagian hidup mi dalam setiap kondisi kehidupan

dapat menjaga amanah kami hingga dapat menjadi sosok-sosok yang namanya bergaung hingga di petala langit..

sosok-sosok yang tak hanya menjadi insan bercahaya di bumi namun juga cahayanya mencapai JannahNya.



Amin Allahumma Amin





yang nyayangi chacha selalu..

Rabu, 16 Maret 2011

episode cha2...#7

"Mi,mengapa kita tidak baik menunda-nunda shalat?"

"Karena itu kan haknya Allah,Cha.."

"Mi, kenapa sih kita harus shalat, harus puasa, harus baca Al-Quran, dan harus belajar? Bukankah itu mengganggu kesenangan kita?"



terdiam beberapa saat. Ada sedikit kemarahan yang muncul dalam hati. Tapi segera tersadar bahwa yang bertanya adalah anak kecil, yang belum tahu apa-apa selain main dan bersenang-senang.



"Cha2 sayang, cha lihat lampu ini, indah ya.. Bentuknya lonjong dengan dindingnya terbuat dari kaca yang bening. Tiap malam cha bisa belajar, mengerjakan PR, dan nonton televisi, salah satu sebabnya karena diterangi lampu ini."



"Cha, tahu ga mengapa lampu ini bisa menyala?"

"Ya, karena ada energi listrik yang berubah jadi cahaya,"

"Benar sekali jawabannya. Lalu apa yang menyambungkan lampu ini dengan sumber listrik tadi?"

"Yang menyambungkan lampu dan sumber listrik adalah kabel."

"Pintar sekali"



"Nah, sekarang cha pasti tahu, bila tidak ada kabel pasti lampu ini tidak akan nyala dan kamar ini pasti gelap. Bila demikian,lampunya tidak akan ada manfaatnya lagi, dan cha tidak bisa belajar dan nonton tivi."



"Maksudnya,mi?"



"Cha sayang, Allah itu sumber cahaya dalam hidup. Kita adalah lampunya. Ibadah yang kita lakukan menjadi kabel atau tali penghubungnya. Ibadah dapat menghubungkan antara Allah dengan manusia, tepatnya antara Allah dengan kita. Bila tidak mau beribadah, hidup kita akan gelap. Kita akan tersesat dan takkan berguna sedikit pun, seperti tak bergunanya lampu yang tak bercahaya. Jadi, shalat, bersedekah, membaca Al-Quran, ataupun belajar adalah kabel yang akan menghubungkan kita dengan Allah."







Tertegun....







---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Maaf ya,mi.."

" =)"

episode cha2..#6

Karena hari ini agak (sok) sibuk,pulang sorean sebentar sebelum pergi lagi hendak mengaji,ternyata ada chacha di rumah..

Mendengar suara motorku,chacha langsung menghambur keluar membawa sebuah kalender meja bekas tahun 2007 (karena kalendernya memang bagus,banyak hadist dan gambarnya menarik seperti buku diary,jadi tetap aku simpan rapi).

"Mi..mi..liat ini mi..katanya ketika ditanya tentang hari Jumat, Rasulullah bersabda,
"Hari Jumat adalah hari untuk menjalin silaturrahim dan pernikahan. Karena,pada hari itulah para nabi menikah.

Beberapa pernikahan yang terjadi adalah :
1. Pernikahan Nabi Adam dengan Siti Hawa
2. Pernikahan Nabi Yusuf dengan Zulaikha
3. Pernikahan Nabi Musa dengan Syafura
4. Pernikahan Nabi Sulaiman dengan Ratu Bilqis
5. Pernikahan Rasulullah dengan ummul mukminin Khadijah Al-Kubra
6. Pernikahan Ali bin Abi Thalib dengan putri Rasulullah, Fatimah Az-Zahra."

Berarti hari jumat baik khan,mi?
- iya,cha..
Berarti nanti mi nikahnya hari jumat khan,mi?
- heh? (_ _!)

chachaaaaaaaaaaaa..
*kibar-kibar bendera putih..T_T

episode cha2...#5

Belajar dari cha2..

*ketika si kecil berbagi ilmunya dengan kita

(malu..^^)



Sahabat RasulullahRasulullah juga punya banyak sahabat.

Setiap sahabat memiliki kelebihan dan kekurangan.Bersama merekalah,Rasulullah berjuang menegakkan panji Islam.Jumlah sahabat Rasulullah sangat banyak lho,mi..Beberapa di antara mereka,ada yang sudah dijamin masuk Surga.Subhanallah...

*Angguk-angguk



Siapakah sahabat Rasulullah?

Yang disebut sahabat Rasulullah itu adalah orang yang hidup pada masa Rasulullah,mi..dan berjuang bersama Rasulullah,dan dia seorang muslim.

*Hmm..



Jumlah sahabat Rasulullah

Pada masa ibadah haji wada' (haji perpisahan,red),sekitar 140.000 kaum muslimin berkumpul.Tapi,hanya 4000 orang yang identitasnya diketahui hingga kini.Dan itu berarti,sebanyak itulah sahabat Rasulullah kata internet,mi..



Top ten sahabat yang pertama masuk agama Islam

Orang-orang yang pertama masuk Islam disebut As Sabiqunal Awwalun..

mereka adalah :

1. Siti Khadijah

2. Ali bin Abi Thalib

3. Zaid bin Haritsah

4. Abu Bakar Ash-Shiddiq

5. Bilal bin Rabbah

6. Khabbab bin Arats

7. Utsman bin Affan

8. Abdurrahman bin Auf

9. Thalhah bin Ubaidillah

10. Sa'ad bin Abi Waqqashsubhanallah..keren ya,mi..

* =)



Sahabat Rasulullah yang paling kaya

Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Rasulullah yang terkenal sebagai pengusaha sukses yang kaya raya,mi.. Ketika tiba di Madinah,dia menolak bantuan dari kaum Anshar.Dia lebih senang ditunjukkan jalan ke pasar.Dia sangat pandai berdagang.Bahkan,ada yang mengatakan,sebongkah batu di tangan Abdurrahman bin Auf bisa berubah menjadi emas. Abdurrahman bin Auf juga sering meminjamkan uang kepada Rasulullah.Orang kaya lainnya adalah Zubair bin Awwam,mi..ketika meninggal,dia mewariskan uang sebesar 5 juta dinar..kata ayah itu 350 miliar rupiah,mi..

*mungkin dengan asumsi,jika 1 gram emas=70 ribu rupiah..(ikut berhitung)



Sahabat Rasulullah yang paling ganteng

Tahukah mi selain keturunan bangsawan,Mush'ab itu pemuda yang ganteng kata bu'guru..Hampir semua perempuan Makkah ngecengin Mush'ab.Kalau mau,Mush'ab bisa mendapatkan perempuan-perempuan cantik yang dia sukai.Tetapi, Mush'ab tidak menyukai kehidupan glamor penduduk Makkah. Mush'ab lebih senang bergabung dengan umat Islam..Semoga nanti d'daffa jadi seperti Mush'ab ya,mi..Amin.

* =D Amin..



Sahabat yang paling mirip Rasulullah

Rasulullah pernah berkata kepada Ja'far bin Abi Thalib,"Engkau sangat mirip denganku dalam akhlak dan rupa."

*hmm..sepertinya pernah baca juga..



Sahabat yang selalu meniru tingkah laku Rasulullah

Kata p'guru,Ibnu Mas'ud senang memakai pakaian,wewangian,dan berdandan mirip Rasulullah.Karena mirip,sampai pernah disangka Rasulullah oleh seorang utusan dari luar kota,mi..

*0o..baru tau..



Sahabat paling muda yang berhijrah ke Abisinia

Zubair bin Awwam.Saat itu usianya baru 12 tahun

*Abisinia=Etiopia



Sahabat wanita Islam pertama yang gugur

Sumayyah,ibunya Amar bin Yasir,meninggal karena disiksa Abu Jahal,mi..='(

* ='(



Sahabat yang paling miskin saat meninggal

Hidup Abu Dzar sangat miskin,mi..Pakaian yang dipakainya juga sangat sederhana.Ketika meninggal,harta peninggalannya tidak cukup untuk membeli kain kafan.

* jadi ingin menangis



Sahabat Rasulullah yang buta

1. Abdullah bin Ummi Maktum

2. Abu Ahmad, seorang penyair,menantu Abu Sufyan

3. Abu Quhafah, ayah Abu Bakar Ash-Shiddiq

4. Al-Aswad Al-Muthalib

penyair itu apa,mi?Menantu itu apa,mi?

*Hm..baru tau ini..Penyair? (jadi ingat salah satu penulis HSM)



Sahabat Rasulullah yang paling kuat

Pada perang Khaibar,mi..tentara muslim tidak dapat masuk ke benteng orang-orang Yahudi.Setelah lama,Ali bin Abi Thalib berhasil membongkar&mengangkat pintu benteng yang sangat berat itu.Akhirnya,tentara muslim berhasil masuk dan menundukkan tentara Yahudi.

*Perang Khaibar = 4 H



Sahabat Rasulullah dari kalangan muslimah pertama yang ikut berperang.

Ini mi,cha baca di buku ini..Putra Nusaibah meninggal sehabis ditawan dan disiksa oleh pasukan Quraisy.Terus Nusaibah meminta izin kepada Rasulullah biar dibolehkan ikut berperang.Akhirnya,Nusaibah diizinkan ikut saat Perang Uhud pada 3 Hijriah atau 625 Masehi.Pada perang ini,dia terkena tombak panah dan pedang,mi..di tubuhnya terdapat dua belas luka.

*hm,bahkan aku belum baca buku cerita bergambar setebal hanya 23 halaman itu..='(



Sahabat Rasulullah yang mengalami luka paling banyak

Ja'far bin Abi Thalib syahid mi di Perang Mu'tah di Syiria (8 H).Dia wafat akibat luka-luka di tubuhnya yang berjumlah lebih dari enam puluh.Pada perang Uhud,Anas bin Nadar juga meninggal dengan luka yang sangat banyak.Pada saat perang ini,tersebar bahwa Rasulullah gugur.Tentara muslim langsung kehilangan semangat.Tapi tidak dgn Anas.Dia maju terus ke Medan pertempuran dan meninggal dengan lebih dari 80 luka(sambil menyodorkan buku cerita tersebut)

*Buku cerita bergambar yang sama seri berbeda



Sahabat yang terakhir melihat Rasulullah

Ketika jasad Rasulullah dikuburkan,Mughirah bin Syu'bah sengaja menjatuhkan cincinnya ke liang lahat.Dengan alasan ingin mengambil cincinnya yang jatuh tersebut.Mughirah turun lagi ke liang lahat.Saat itulah,dia melihat dan menyentuh tubuh Rasulullah untuk yang terakhir kali.





*Banyak waktu dihabiskan untuk browsing,menulis,menonton berita,membaca banyak buku,novel,dlltapi kadang menganggap'sepele'buku cerita anak yang full colour&gambar,namun nyatanya lebih 'berisi' dgn bahasa yang mudah diingat..Jazakillah cha2..telah berbagi ilmu,mengenal Rasulullah lebih dalam.. =')

Mencintai Sejantan Ali

Kalau Cinta Berawal dan Berakhir Karena Allah, Maka Cinta yang Lain Hanya Upaya Menunjukkan Cinta Padanya, Pengejawantahan Ibadah Hati yang Paling Hakiki: Selamanya Memberi yang Bisa Kita Berikan, Selamanya Membahagiakan Orang-Orang yang Kita Cintai. -M. ANIS MATTA-.

Ada rahasia terdalam di hati „Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ‟Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka‟bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.

Mengagumkan! 'Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu. ”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ‟Ali. Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ‟Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ‟Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya..

Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda‟wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ‟Utsman, ‟Abdurrahman ibn ‟Auf, Thalhah, Zubair, Sa‟d ibn Abi Waqqash, Mush‟ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ‟Ali. Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ‟Abdullah ibn Mas‟ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan ‟Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insyaallah lebih bisa membahagiakan Fathimah. ‟Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ‟Ali. ”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.” Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.
Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu. Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ‟Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir.

Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. ’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah. ‟Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ‟Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ‟Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ‟Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku datang bersama Abu Bakr dan ‟Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ‟Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ‟Umar..” Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah. Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ‟Umar melakukannya. ‟Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ‟Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi. ‟Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka‟bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ‟Umar di balik bukit ini!” ‟Umar adalah lelaki pemberani. ‟Ali, sekali lagi sadar.

Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ‟Umar jauh lebih layak. Dan ‟Ali ridha. Mencintai tak berarti harus memiliki. Mencintai berarti pengorbanan untuk kebahagiaan orang yang kita cintai. Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.

Maka ‟Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ‟Umar juga ditolak. Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ‟Utsman sang miliarder kah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ‟Ash ibn Rabi‟ kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri. Di antara Muhajirin hanya ‟Abdurrahman ibn ‟Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa‟d ibn Mu‟adz kah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa‟d ibn ‟Ubadah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?

”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..” ”Aku?”, tanyanya tak yakin. ”Ya. Engkau wahai saudaraku!” ”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?” ”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!” ‟Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya
keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang. ”Engkau pemuda sejati wahai ‟Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas rasa cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan-pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.

Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi. Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan. ”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?” ”Entahlah..” ”Apa maksudmu?” ”Menurut kalian apakah ‟Ahlan wa Sahlan‟ berarti sebuah jawaban!” ”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka, ”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya!”
Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang. Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ‟Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti. ‟Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa „Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”

Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ‟Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian. Dan bagi pencinta sejati, selalu ada yang manis dalam mencecap keduanya. Di jalan cinta para pejuang, kita belajar untuk bertanggung jawab atas setiap perasaan kita..

Siapkah antum & anti “melupakan” masa lalu, Memupus keraguan tentang masa depan. Dan memberikan yang terindah HARI INI untuk menaklukkan cinta, mengajaknya bergandeng mesra untuk beribadah padaNya?

*Silahkan ambil kesimpulan sendiri:-)

Sang Pemimpin

Zahir sedang berada di pasar Madinah ketika tiba-tiba seseorang memeluknya kuat-kuat dari belakang. Tentu saja Zahir terkejut dan berusaha melepaskan diri, katanya: "Lepaskan aku! Siapa ini?" Orang yang memeluknya tidak melepaskannya justru berteriak: "Siapa mau membeli budak saya ini?"

Begitu mendengar suaranya, Zahir pun sadar siapa orang yang mengejutkannya itu. Ia pun malah merapatkan punggungnya ke dada orang yang memeluknya, sebelum kemudian mencium tangannya.

Lalu katanya riang: "Lihatlah, ya Rasulullah, ternyata saya tidak laku dijual."

"Tidak, Zahir, di sisi Allah hargamu sangat tinggi;" sahut lelaki yang memeluk dan 'menawarkan' dirinya seolah budak itu
yang ternyata tidak lain adalah Rasulullah, Muhammad SAW.

Zahir Ibn Haram dari suku Asyja', adalah satu di antara sekian banyak orang dusun yang sering datang berkunjung ke Madinah, sowan menghadap Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tentang Zahir ini, Rasulullah SAW pernah bersabda di hadapan sahabat-sahabatnya, "Zahir adalah orang-dusun kita dan kita adalah orang-orang-kota dia."

***

Nabi Muhammad SAW Anda anggap pemimpin apa saja, pemimpin formal kah; pemimpin non formal; pemimpin agama; pemimpin masyarakat; atau pemimpin Negara, Anda akan sulit membayangkannya bercanda di pasar dengan salah seorang rakyatnya seperti kisah yang saya tuturkan (berdasarkan beberapa kitab hadis dan kitab biografi para sahabat, Asad al-ghaabah- nya Ibn al-Atsier ) di atas. Tapi itulah pemimpin agung, Uswah hasanah kita Nabi Muhammad SAW.

Dari kisah di atas, Anda tentu bisa merasakan betapa bahagianya Zahir Ibn Haram. Seorang dusun, rakyat jelata, mendapat perlakuan yang begitu istimewa dari pemimpinnya. Lalu apakah kemudian Anda bisa mengukur kecintaan si rakyat itu kepada sang pemimpinnya? Bagaimana seandainya Anda seorang santri dan mendapat perlakuan demikian akrab dari kiai Anda? Atau Anda seorang anggota partai dan mendapat perlakuan demikian dari pimpinan partai Anda? Atau seandainya Anda rakyat biasa dan diperlakukan demikian oleh –tidak usah terlalu jauh: gubernur atau presiden-bupati Anda? Anda mungkin akan merasakan kebahagiaan yang tiada taranya; mungkin kebahagiaan bercampur bangga; dan pasti Anda akan semakin mencintai pemimpin Anda itu. Sekarang pengandainya dibalik: seandainya Anda kiai atau, pimpinan partai, atau bupati; apakah Anda 'sampai hati' bercanda dengan santri atau bawahan Anda seperti yang dilakukan oleh panutan agung Anda, Rasulullah SAW itu? Boleh jadi kesulitan utama yang dialami umumnya pemimpin, ialah mempertahankan kemanusiaanya dan pandangannya terhadap manusia yang lain. Biasanya, karena selalu dihormati sebagai pemimpin, orang pun menganggap ataukah dirinya tidak lagi sebagai manusia biasa, atau orang lain sebagai tidak begitu manusia.

***

Kharqaa', perempuan berkulit hitam itu entah dari mana asalnya. Orang hanya tahu bahwa ia seorang perempuan tua yang sehari-hari menyapu mesjid dan membuang sampah. Seperti galibnya tukang sapu, tak banyak orang yang memperhatikannya. Sampai suatu hari ketika Nabi Muhammad SAW tiba-tiba bertanya kepada para sahabatnya, "Aku kok sudah lama tidak melihat Kharqaa'; kemana gerangan perempuan itu?"

Seperti kaget beberapa sahabat menjawab: "Lho, Kharqaa' sudah sebulan yang lalu meninggal, ya Rasulullah." Boleh jadi para sahabat menganggap kematian Kharqaa' tidak begitu penting hingga perlu memberitahukannya ' kepada Rasulullah SAW. Tapi ternyata Rasulullah SAW dengan nada menyesali, bersabda: "Mengapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku? Tunjukkan aku dimana dia dikuburkan?".

Orang-orang pun menunjukkan kuburnya dan sang pemimpin agung pun bersembahyang di atasnya, mendoakan perempuan tukang sapu itu.

***

Nabi Muhammad SAW Anda anggap pemimpin apa saja, pemimpin formal kah; pemimpin non formal; pemimpin agama; pemimpin masyarakat; atau pemimpin Negara, Anda pasti akan sulit membayangkan bagaimana pemimpin seagung beliau, masih memiliki perhatian yang begitu besar terhadap tukang sapu, seperti kisah nyata yang saya ceritakan (berdasarkan beberapa hadis sahih) di atas.

Tapi itulah pemimpin agung, Uswah hasanah kita Nabi Muhammad SAW. Urusan-urusan besar tidak mampu membuatnya kehilangan perhatian terhadap rakyatnya, yang paling jembel sekalipun.

***

Anas Ibn Malik yang sejak kecil mengabdikan diri sebagai pelayan Rasulullah SAW bercerita: "Lebih Sembilan tahun aku menjadi pelayan Rasulullah SAW dan selama itu, bila aku melakukan sesuatu, tidak pernah beliau bersabda, 'Mengapa kau lakukan itu?' Tidak pernah beliau mencelaku."

"Pernah, ketika aku masih kanak-kanak, diutus Rasulullah SAW untuk sesuatu urusan;" cerita Anas lagi, "Meski dalam hati aku berniat pergi melaksanakan perintah beliau, tapi aku berkata, 'Aku tidak akan pergi.' Aku keluar rumah hingga melewati anak-anak yang sedang bermain di pasar. Tiba-tiba Rasulullah SAW memegang tengkukku dari belakang dan bersabda sambil tertawa, 'Hai Anas kecil, kau akan pergi melaksanakan perintahku?' Aku pun buru-buru menjawab, 'Ya, ya, ya Rasulullah, saya pergi.'"

Nabi Muhammad SAW Anda anggap pemimpin apa saja, pemimpin formal kah; pemimpin non formal; pemimpin agama; pemimpin masyarakat; atau pemimpin Negara, dapatkah Anda membayangkan kasih sayangnya yang begitu besar terhadap abdi kecilnya? Tapi pasti Anda dapat dengan mudah membayangkan betapa besar kecintaan dan hormat si abdi kepada 'majikan'nya itu.

Waba'du; apakah saya sudah cukup bercerita tentang Nabi Muhammad SAW, sang pemimpin teladan yang luar biasa itu? Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salamNya kepada beliau, kepada keluarga, para sahabat, dan kita semua umat beliau ini. Amin.

Da'i, teruslah bermain bola

Dalam sebuah pertemuan halaqah, seorang guru berkata kepada mad’unya.
“Ikhwah sekalian, dalam hidup berjamaah, jadilah antum sebagai seorang
pemain bola,jangan menjadi penonton. Seorang pemain, selalu berusaha
menjaga dirinya agar selalu dalam kondisi fit, dia selalu berlatih
untuk mengasah kemampuannya dan menjaga staminanya. Hal itu tidak
pernah dilakukan oleh penonton, mereka hanya duduk lama sembari
mengumpat sesekali. Seorang pemain, adalah orang yang setiap harinya
disibukkan bagaimana agar bisa menang disetiap pertandingan. Seorang
penonton berusaha bagaimana agar bisa memuaskan dirinya dengan bisa
menonton orang yang bermain bola dan mengomentarinya seakan-akan
mereka lebih jago dari pada para pemain. Mereka terpuaskan apabila
membahas kebodohan yang dilakukan para pemain sehingga tidak bisa
mendapatkan hasil yang mereka harapkan. Dan yang paling penting adalah
seorang pemain, seburuk apapun permainannya, tetap saja dia
mendapatkan gaji. Sedangkan penonton, semakin sering dia menonton,
semakin sering dia mengeluarkan uang untuk membeli tiket. Jika seorang
pemain mendapatkan uang, maka penonton membuang uang mereka.” Lalu
seorang muridnya bertanya,” ustadz, bukankah ada yang mengatakan bahwa
penonton adalah pemain ke-13 dalam permainan sepakbola dan ikut
menentukan jalannya pertandingan secara tidak langsung?”. Sang guru
terdiam sejenak sambil tersenyum, lalu menjawab,” hal itu tidaklah
mutlak, Lihatlah kenyataan dilapangan, berapa banyak pertandingan yang
dimenangkan oleh sebuah tim sepak bola dikandang lawan. Dan berapa
banyak pula pertandingan yang menunjukkan bahwa tim tuan rumah juga
bisa kalah dikandang sendiri. Semuanya berpulang pada mental sang
pemain. Mental sang juara tidak akan tergoyah oleh cemoohan, hujatan
dan kritikan para penonton. Karena sang juara yakin bahwa sekeras
apapun hujatan sang penonton, belum tentu sang penonton bisa melakukan
hal yang sama_apalagi melebihi_yang dia lakukan dilapangan. Hal itu
lah yang membuat dia tak terpengaruh walau hujatan datang
bertubi-tubi. Mungkin permainannya memang buruk, namun seburuk-buruk
permainan, setidaknya dia berhasil menahan tim lawan beberapa menit
untuk tidak mencetak gol. Mungkin perbedaan skornya sangat jauh
tertinggal, namun itu lebih baik daripada menjadi seorang penonton,
sebab, sekeras apapun sang penonton berteriak, tetap saja tidak akan
menggeser bola yang ada dilapangan satu milimeter pun, apalagi membuat
gol. Seorang pemain yang buruk memiliki kesempatan lagi untuk bermain
lebih baik dilain kesempatan untuk mempelajari kesalahannya.”. Sang
guru terdiam sejenak lalu melanjutkan, “ikhwah sekalian, budaya
menonton ini juga terjadi di zaman rasulullah, yakni disaat perang
uhud, kaum munafiqun yang mengusulkan agar perang dilakukan dikota
madinah menarik diri saat peperangan terjadi, mereka hanya menonton
saat pasukan islam kalah, lalu setelah itu mereka berkomentar,
bukankah sudah kami katakan, jika kita berperang didalam kota tentu
kita tidak akan mengalami hal yang seperti ini. Dan Allah melaknat
mereka dalam alquran karena perbuatan mereka. semoga kita semua
dijauhkan dari sifat ini. Ingatlah ikhwah sekalian, janganlah kamu
menjadi seorang penonton, tapi jadilah seorang pemain. Pertandingan
akan tetap berjalan walaupun tidak ada penonton, namun pertandingan
tidak akan berjalan jika tidak ada pemain.” Dan sang murabbi menutup
tausyiahnya dengan membacakan ayat yang diturunkan untuk kaum munafik
saat perang uhud, “(mereka itu adalah ) orang-orang yang mengatakan
kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang,
sekiranya mereka mengikuti kita tentu mereka tidak akan
terbunuh.”katakanlah, cegahlah kematian itu darimu jika kamu orang
yang benar.”(Ali imran :168). Wallahu’alam

alasan atawa beralasan

Tahukah Anda bahwa alasan memiliki kekuatan? Kekuatan alasan itu bisa
merusak dan juga bisa membangun. Sekarang tinggal Anda pilih, mau
mengunakan alasan sebagai alat perusak atau alat pembangun. Orang
sukses menggunakan alasan sebagai kekuatan yang membangun. Sementara
orang gagal menjadikan alasan sebagai kekuatan yang merusak.

Bagaimana caranya agar alasan menjadi kekuatan yang membangun?

Cobalah sedikit memberikan perhatiaan saat orang lain menggunakan
alasan. Kebanyakan orang menggunakan alasan untuk menutupi kesalahan
atau untuk mempertahankan status quo-nya.

“Saya terlambat karena….”
“Saya gagal karena…”
“Saya tidak bisa bisnis karena…”

Polanya sederhana, jika diawali dengan kata negatif, maka alasan akan
menjadi kekuatan yang merusak. Mulai sekarang, jangan atau setidaknya
kurangi pola kalimat seperti ini dalam kehidupan Anda.

“Tapi alasan saya benar.”

Tanpa sadar, baru saja Anda mengeluarkan alasan yang merusak lagi.
Silahkan Anda mau beranggapan benar atau tidak. Namun tetap saja tidak
akan memberdayakan diri Anda. Akan lebih baik, Anda memilih
alasan-alasan yang membangun.

Caranya mudah, balikan saja pola kalimatnya. Jika alasan mengikuti
kalimat negatif menjadi alasan merusak, maka alasan yang mengikuti
kalimat positif akan menjadi kalimat yang membangun.

“Saya harus bisnis karena…”
“Saya memilih gembira karena…”
“Saya memilih memberi karena…”

Anda otomatis akan mengisi titik-titik pada kalimat tersebut dengan
sebuah alasan yang positif dan akan memberdayakan hidup Anda. Semakin
kuat alasan yang Anda berikan, akan semakin kuat motivasi yang
dihasilkan oleh alasan Anda. Alasan adalah sumber motivasi.

Bagaimana agar alasan memberikan kekuatan yang besar?

1. Jadikan pekerjaan Anda sebagai ibadah. Jika pekerjaan Anda sebagai
ibadah, meskipun gagal, kita akan tetap mendapatkan pahala selama kita
ikhlas. Jadi niatkan untuk beribadah dengan ikhlas.
2. Jadikan pekerjaan sebagai salah satu langkah Anda untuk melakukan
misi hidup dan mencapai visi Anda.
3. Jadikan pekerjaan sebagai salah satu bentuk kontribusi Anda kepada sesama.

Jika setiap pekerjaan setidaknya mengandung ketiga alasan ini, maka
pekerjaan ini akan kita lakukan dengan penuh semangat sebab alasan
yang Anda buat akan memberdayakan.

Orang boleh beralasan untuk tidak memakai helm saat mengendarai sepeda
motor. Apakah alasan itu melindungi dia dari kecelakaan? Anda juga
bisa membuat alasan mengapa harus memakai helm. Keduanya ada pada
kendali Anda. Anda bisa memilih dan Anda bisa menentukan. Jika Anda
mengatakan tidak bisa, yah karena Anda masih punya alasan yang
merusak.

Orang sukses juga mempunyai kekurangan.

Tapi mengapa ia sukses ? Karena tak berhenti pada kekurangannya.

Stop Killing Yourself

Seberapa sering Anda batal melakukan sesuatu yang sangat Anda
inginkan, karena komentar orang lain? Dan seberapa sering orang lain
undur langkah karena "nasihat" Anda? Beberapa kali. Mungkin sering.
Itu "pembunuhan" namanya.

Menjadi "pembunuh" tidak sesulit itu dan tidak perlu masuk penjara
pula. Tapi kesengsaraan orang yang "terbunuh" akan berlangsung
sepanjang hidupya. Mengerikan? Memang. Jangan mengernyit dulu seolah
itu massalah orang lain. Jangan-jangan, Anda pun pernah melakukan
"pembunuhan" itu. Atau, bisa jadi Anda sudah "mati" sejak bertahun
lalu.

Ini dia cerita yang sudah beredar lama. Disebarkan oleh Anthony Dio
Martin. Pada tahun 1933, adalah seorang Jerry Siegel yang beride
menciptakan tokoh superhero. Tokoh ini tenaganya lebih kuat dari besi,
bisa terbang dan berasal dari planet lain. Jerry mengajak Joe Shuster
yang pandai melukis untuk mewujudkan tokoh ini.

Tapi, gambaran manusia super pada masa itu dianggap tidak menarik.
Komik itu tak kunjung laku, hingga waktu berjalan enam tahun.
Puncaknya, mereka berdua mendengar kalau editor Detective Comics
membutuhkan komik strip. Penuh semangat, keduanya menawarkan komik
mereka.

Para editor Detective Comics menertawakan hasil karya mereka dan
bilang, "Wah, tidak akan ada yang percaya dengan ide komik seperti
ini. Gambarnya murahan dan tak mungkin laku dijual." Dera frustrasi
sepanjang enam tahun (tak hanya sekali itu mereka ditertawakan) ,
membuat keduanya menjual komik serta segala hak ciptanya dengan nilai
hanya USD 130. Mereka berdua percaya bahwa komik mereka buruk, tidak
akan laku, dan memang pantas dinilai segitu.

Tak lama setelah itu, komik mereka ternyata laku keras dan jadi pujaan
semua orang. Hingga hari ini, si tokoh superhero itu sudah difilmkan,
ditevekan, dengan jumlah merchandise tak terkira. Siapa yang tak kenal
Superman?

Siegel dan Shuster hidup miskin ketika tokoh ciptaan mereka berjaya.
Pada tahun 1975, ketika publik Amerika menekan Detective Comics,
akhirnya mereka berdua mendapatkan jaminan finansial.

Anthony Dio Martin menyebut, apa yang diucapkan oleh Detective Comics
terhadap Siegel dan Shuster sebagai killer statement. Kadang killer
statement ini diucapkan tidak dengan maksud khusus, tapi dampaknya
bisa membuat orang lain (atau Anda) merana.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebenarnya kerap melakukan rangkaian
"pembunuhan" terhadap diri sendiri. Pisau tajam itu berbentuk ungkapan
yang (sepertinya) biasa-biasa saja, padahal kejamnya luarbiasa.

Anda bilang: "Duh, susah amat..."
Orang lain bilang: "Sudahlah, lupakan masalah finance ini. Kamu pasti
kesulitan, kan? Kita bicara masalah lain yang lebih enak buat kamu
saja."
Kedengarannya baik hati sekali orang itu. Ungkapan itu membuat Anda
benar-benar merasa kesulitan dengan masalah finance. Padahal, Anda
hanya belum menemukan orang yang tepat, yang dapat menerangkannya
dengan crystal clear.

Anda bilang: "Mana mungkin aku bisa..."
Orang lain bilang: "Ngapain sih, kamu ngurusin soal ini? Nanti malah
berantakan, kacau balau."
Jangan langsung percaya pada omongan orang soal kemampuan Anda. Yang
paling tahu apa yang Anda bisa adalah diri sendiri. Ganti kata "tidak
mungkin bisa" dengan "belum bisa". Kalau memang Anda tertarik pada
masalah tertentu, pelajari saja. Biarkan orang lain "menggonggong" .

Anda bilang: "Aku kan, lemah di bidang itu..."
Orang lain bilang: "Anak IPS kok, mau ngomongin soal astronomi. Kamu
kan, lebih jago ngomongin ekonomi."
Sekali lagi, tak seorang pun berhak menentukan siapa lemah di bidang
apa. Kata siapa lulusan Sejarah hanya boleh tahu soal sejarah? Bukan
tidak mungkin, dia juga menguasai prinsip dasar Fisika dan
menyenanginya, kan? Jadi, jangan mengaku lemah, dan jangan mengiyakan
tuduhan orang atas kelemahan itu.

Anda bilang: "Kenapa sih aku enggak pernah bisa nulis?"
Orang lain bilang: "Kamu perlu usaha ekstra keras untuk bisa punya
novel. Tulisan kamu enggak enak dibaca."
Sekarang semua orang menulis. Jumlah blog ada jutaaan. Artinya,
sebanyak itu pula penulis di dunia maya. Pasti lebih. Apakah semuanya
profesional? No. Apakah semuanya berbakat? Absolutely no. Tapi, di
mana ada mau, di situ ada bisa.
Tidak ada yang instan di dunia ini. Semua perlu proses. Hari ini
mungkin tulisan Anda tak enak dibaca. Memangnya tidak ada hari esok?
Dan lusa? Kejarlah mimpi Anda untuk jadi penulis, dan buatlah novel.
Buatlah orang lain terbelalak.

Mulai hari ini, jangan lecehkan orang lain, apalagi diri sendiri. Tak
perlu ada yang "mati" hari ini. Juga esok nanti. Selamat membuat hal
besar!

Ternyata Teh Celup Berbahaya

Apakah benar teh celup membahayakan kesehatan? Mengapa demikian? Ternyata penyebabnya lebih pada kemasannya, kantong kertas kecil berserat renggang yang ternyata mengandung chlorine, yang antara lain bisa menyebabkan kemandulan, keterbelakangan mental dan kanker! Untuk dapat lebih memahaminy kita akan membahas perihal teh celup ini secara garis besar saja.
Di pasaran, ada 3 jenis teh yang biasa dijual; teh celup, teh daun atau teh serbuk seduh, dan teh bubuk instan. Masing-masing jenis teh bisa dipilih sesuai kebutuhan. Sebelum mengkonsumsinya, pastikan Tanggal Kedaluarsanya ! Teh Celup Bubuk teh yang dibungkus sejenis kertas berpori-pori halus yang tahan panas. Bagi Anda penggemar teh, pasti tahu teh celup.

Sangat modern dan praktis. Pastinya Anda sering minum teh karena paham akan manfaat teh bagi tubuh. Misalnya saja, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Saat hendak minum teh, apakah Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama? Jika ya, hati-hati. Mungkin Anda senang mencelupkan teh lama-lama karena berpikir semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh karena teh semakin pekat.

Asal mula teh celup

Anda minum teh? Teh celup atau teh tubruk? Sudah barang tentu dengan alasan kepraktisan, banyak orang yang lebih memilih teh celup.

Secara tidak sengaja teh celup ditemukan oleh Thomas Sullivan, seorang pedagang teh dan kopi dari New York , dia mengirim sample teh dalam kantong sutra kecil kepada para pelanggannya. Dia menggunakan kantong sutra karena alasan ekonomis, kalau menggunakan kaleng, selain biaya pembuatannya lebih mahal, teh yang dikemas juga harus lebih banyak.

Pada awalnya para pelanggan Thomas bingung dengan kemasan baru ini. Mereka menganggap kemasan ini sama saja dengan teh yang dimasukkan dalam saringan metal, mereka langsung melemparkan begitu saja kemasan tersebut ke dalam air panas. Baru kemudian mereka menyadari bahwa ternyata kemasan tersebut cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung. Mereka menganggap ini lebih praktis karena tidak perlu membersihkan saringan teh atau teko. Selesai diseduh, kemasan berikut tehnya bisa langsung dibuang. Lama-kelamaan permintaan sample teh dalam kemasan makin banyak, dan pada akhirnya Thomas Sullivan menyadari bahwa ini bisa menjadi dagangan yang menguntungkan. Teh celupnya mulai dipasarkan secara komersial pada tahun 1904, dan dengan cepat popularitasnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Akan tetapi, disadari pula, kemasan tersebut membawa problem sendiri: Kualitas aroma dan rasa. Daun teh, membutuhkan ruangan untuk mengembang, sehingga bisa mengeluarkan aroma dan rasa yang optimal. Solusinya adalah membuat kemasan lebih besar, dan daun teh yang digunakan ukurannya yang paling kecil. Ukuran ini dikenal dengan nama Fanning dan Dust yang merupakan tingkat terendah dari kualifikasi kualitas teh. Ukuran yang kecil menyebabkan zat tannin lebih cepat keluar, sehingga menimbulkan rasa pahit.

Bagaimanapun, aroma dan rasa terbaik akan keluar dari hasil seduhan loose tea atau teh tubruk. Jadi kalau anda memang ingin meningkatkan apresiasi anda terhadap teh, mulailah beralih ke loose tea. Dari segi kepraktisan, memang lebih repot. Tetapi ritual penyeduhan teh merupakan bagian dari seni teh itu sendiri. Dan jangan lupa untuk tidak membiarkan ampas teh tetap di dalam teko atau cangkir Anda.

Namun seiring perkembangan zaman, kantong teh kemudian berganti, dari sutera ke kertas, inilah yang kemudian menimbulkan masalah.

Teh celup masa sekarang

Teh celup terdiri dari ramuan teh, yang kemudian untuk menambah keharumannya, di Indonesia biasanya dicampur melati, yang kesemuanya dikemas dalam kantong kecil.

Tehnya sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya adalah kantong kertas kemasannya. Kantong teh terbuat dari kertas kecil berserat renggang, –seperti sudah disebutkan di depan, pada masa awalnya kantongnya terbuat dari sutera atau nylon– yang diisi dengan daun teh, agar dapat menyeduh teh dengan hemat dan praktis. Daun tehnya tetap berada dalam kantong ketika teh diseduh dengan air panas, membuatnya sangat mudah mengeluarkan dan membuang daun teh yang sudah diseduh itu, menyeduh teh menjadi semakin mudah karena kantung itu diikatkan pada selembar benang dengan label kertas di ujung yang lain. Jadi benang ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencelupkan daun teh dan mengangkatnya.

Bahaya Chlorine

Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.

Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.

Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara konsumsi chlorine dalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.

I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup

Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 - 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan klorin…

II.. (Penelitian)

Kebanyakan orang Indonesia (terutama Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya daripada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi .. sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yg terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada chlorine-nya.

Berarti ada chlorine-nya ya di kertas teh celup …

Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab saya. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 - 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 - 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.

Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.

Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.

Di Permenkes (no …), utk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan? ). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 - 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.

Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”

III. Tanggapan LSM

Makanya industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas, di samping juga masalah kehutanan. Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!

Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Kalau Anda mau uji benar apa tidaknya, silahkan coba nanti malam bawa tissue ke Studio East, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar ultraviolet dari lampu disco!

Berarti masih mengandung chlorine tinggi. Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapat label Depkes-nya tidak bakalan mengeluarkan cahaya tersebut saat kena UV. Kertas rokok sama saja, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar. Di Indonesia tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati.

Jadi apa jalan keluarnya?

Yang pertama, jangan terlalu lama merendam teh celup dalam air panas, jangan lebih dari 3 menit.

Yang kedua, hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti dulu, dengan menggunakan teh tubruk, atau teh teko, kalau mau lebih nikmat lagi, lakukan ritual minum teh seperti di China, Korea atau Jepang, ini bisa menenangkan dan meningkatkan rasa hormat kepada orang lain, karena pada intinya, ritual minum teh adalah penghormatan kepada orang yang dilayani, sekaligus memberikan kehormatan kepada orang yang diberi kesempatan melayani, dengan menuangkan teh ke mangkuk rekan di hadapannya.

Lindungi keluarga Anda dari gangguan kesehatan di masa depan. Hindari teh celup atau produk lain yang mengandung chlorine.

DAUN ULAR...... obat DBD paling ampuh

DAUN ULAR...... obat DBD paling ampuh

Ini jelas iklan.. dan kalau sampai masuk ke blog ini, berarti sang
redaktur mengizinkan. Masalahnya yang satu ini ndak ada dijual, tapi
cukup gampang didapat, nyari sendiri dan murah. Jadi iklannya ndak
mempromosikan produk obat dan ndak butuh POM untuk melegalisir.

Obat DBD, demam berdarah dengue yang paling top dan ampuh saat ini, dan
perlu dimasyarakatkan adalah Daun ULAR, alias Daun UBI JALAR. Ambil
pucuk daun ubi jalar sebanyak porsi ikatan sayuran, rebus dengan seliter
air selama lebih dari 5 menit [godok 1 jam juga bisa]. Minum sebagai
pengganti air minum, berarti sekitar seliter sehari. Ubi jalar ya Bung,
bukan daun singkong. Ubi Jalar. Makanya saya pendekin jadi DAUN ULAR,
bir pade inget, karena sudah beberapa teman jadi kekenyangan makan daun
singkong.

Resep ini sudah saya coba beberapa kali. Ponakan kena DBD, trombosit
turun ke 80 ribu, sehari diberi rebusan daun ular, langsung naik diatas
150 ribu. Rumah sakit pada marah, kehilangan pasien. hehehe..

Beberapa teman juga saya sudah suruh coba, ampuh Boss. Saya di "vonis" DBD oleh dokter, tanpa lihat hasil labnya, langsung pkai daun ular kita, besoknya test lagi Trombositnya jadi 396. hmm, maximumnya biasanya 400 ribu. Ternyata waktu dibilang DBD,
trombosit saya masih 150 ribu. Hebat tenan.


Resep ini dari mana? Dari teman di Philippine, dan sedang populer sekali
disana dan beberapa kali menjadi topik seminar kesehatan disana. Untuk
lebih afdolnya anda googling saja " comote" atau "kamote", begitu bahasa
sononya, supaya ndak merasa dikadali... Jangan googling nya "daun ular",
yang keluar nanti gambar kobra ngantuk.. hehehe.

Selamat mencoba dan tolong diterusin ke tetangga dong. Ini murah meriah
dan HEBAT. Effek sampingan mestinya nggak ada, karena daun ini biasa
juga dibikin jadi sayur dikampung owe atau paling nggak dibikin menjadi
makanan ternak...