Jumat, 27 Mei 2011

Episode Chacha..#16

Simulasi Pra Ujian Semester



by Phone,

"Mi, cepat pulang ya..chacha pingin cerita"

"Okey,Cha.. Insya Allah, nanti mi cepat pulang"



Rumah

"kenapa, Cha..koq manyun banget?"

"Tau nggak,mi..cha tadi kan dapat tempat duduknya di sebelah si...., dia tuh pintar banget mi, cepatlah selesainya,padahal cha masih ada yang belum selesai, terus cha mau nangis abisnya si....waktu sudah selesai ribut kali main mobil balap, breeemm....breemmm...breeeeeeeeeeemm... gitu,mi..ih, chacha kan jadi nggak konsen,mi"

"Koq bisa main mobil balap?"

"Ga ada mobilnya sih mi, cuma dia gambar-gambar gitu di kertas coret-coretnya sambil breeemm..breemm..gitu, bukannya di dalam hati aja balapannya, pasti balapan liar tu namanya kan mi? balapan kok lagi ujian"

"=D"







*Pulang-pulang dihibur dengan cerita lucu khas chacha =D

*Ingin punya anak laki-laki..(lho?)

#hammer

cuti (dipaksa) bersama (lagi)?

Ehem..ehem..
Katanya tanggal 3 juni cuti bersama lagi. Ekspresi yang pas bagaimana yup?
=) atau =(

nggak semua sepertinya senang dengan berita dadakan ya? ^_^

menurutku,
sayang mengapa cuti bersama tidak disampaikan sejak awal tahun. Bagi yang jauh dari kampung halaman dan keluarga, yang di ujung timur atau ujung barat, jatah cuti 12 hari setahun itu sangat..sangat..sangat..berharga. Enggak ridho rasanya jika kudu dipotong (paksa) oleh pengumuman dadakan adanya cuti bersama. Tak jarang jadi mubazir, mau pulang harga tiket melambung tinggi. Jadinya nggak jarang, surprise dari 'yang diatas' untuk libur panjang juga dihabiskan di kantor seperti hari kerja biasa. Untuk main games atau lembur.. (-_-')

...rasanya,seperti...
Ah, mungkin (dikira) seperti anak kecil yang senang,bahagia,gembira,berteriak horeee..asiiiik.. Jika diberi kejutan. Senang sih, bahagia juga, bakal gembira dan berteriak horeee..asiiiik.. Jika pengumuman keputusan cuti bersama dadakan disertai dengan bonus buat tiket pulkam atau minimal jaminan penurunan harga tiket tidak melambung tinggi..hmm..

Sabtu, 21 Mei 2011

Intermezzo kehidupan

Sudah kapan hari ingin menceritakannya,namun jari tak jua bergerak untuk tuangkan pikiran dalam tulisan

Setiap pagi dalam bilangan hari minus minggu,jika aku tiba di jalan tikus tembusan beurawe menuju gedung BPK nan besar itu pada sekitaran Pkl.07.10wib,aku pasti bertemu dengan tiga orang anak laki-laki,kutaksir mungkin mereka kelas 2 atau 3 SD,kurasa mereka adalah sahabat.

Mengapa aku katakan bisa saja mereka sahabat?
Karena tiap kali dalam perjalanan menuju sekolah mereka selalu bercengkerama dengan riang, kadang kulihat mereka tertawa, pada kesempatan lain kuperhatikan mereka bercanda ceria dan saling memuji. Ah,senang sekali rasanya melihat tingkah mereka.

Beberapa kali kadang yang satu lebih cepat keluar dari yang lain,namun ketika temannya memanggil dari belakang sambil melambaikan tangan,yang telah bergegas lumayan jauh di depan tak sungkan berjalan kembali ke belakang atau merapatkan pijakan menunggu temannya menyusul mensejajarkan langkah. Subhanallah..inilah ketika yang kecil mencontohkan dalam pengajaran yang nyata arti persahabatan.

Pun ketika aku memutar balik ke kota seusai mengantar si kecil sekolah,sekitar Pkl.07.20wib,sering bertemu sepasang anak laki-laki juga,namun bedanya mereka adalah adik-abang,abangnya kurasa sekitar kelas 3 atau 4 SD,adiknya masih mengenakan seragam TK. Mereka pergi sekolah dengan sepeda, abangnya mengayuh sepeda dan adiknya duduk di depan bertumpu lutut sambil ikut memegang stang sepeda.

Karena sekolah mereka di seberang jalan, otomatis mereka harus menyeberang jalan, aku selalu perhatikan abangnya hati-hati sekali ketika akan mengayuh sepeda memotong jalan.

Pernah waktu itu aku telat, jam di pergelangan tangan sudah menunjukkan Pkl.07.25wib dan aku masih di Lampineung ini, kendaraan pagi itu juga ramai hingga aku menjalankan motor benar-benar pelan. Tak dinyana aku bertemu keduanya, seperti kesusahan untuk memotong jalan karena ramainya kendaraan pagi itu, kurasa mereka sudah lumayan lama menunggu ditepian jalan untuk menyeberang. Yang paling mengharukan itu saat mendengar abangnya menenangkan adiknya "Sabar ya,dik..sebentar lagi kita menyeberang jalan,jangan nangis ya..belum telat kok.."
terharu, jadi ingin menangis rasanya,sampai ga sadar jalan di depan sudah memungkinkan untuk menyelip dan aku harus bergegas.

Salut untuk orang tua keduanya yang memberi mereka kepercayaan, percaya bahwa si abang dapat menjaga adiknya walaupun jalan menuju sekolah lumayan riskan untuk anak seusia mereka. Dan si abang pun mencontohkan moral bernama tanggungjawab. Subhanallah..

Beberapa kali pula aku bertemu bapak penjual siomay keliling yang menggunakan sepeda motor. Menarik. Karena aku bertemu (atau berpapasan jalan?) selalu sore ketika dalam perjalanan pulang ke rumah. Dan selalu bertemu di posisi jalan yang sama. Depan gedung tsunamie. Biasa beliau keluar dari jalan jejeran rumah dinas pejabat sebelah timur lapangan blang padang menuju ke Blang oiy.

Bukan si bapak yang menjadikan event berpapasan itu menarik. Sungguh bukan. Bukan pula beberapa kali kebetulan bertemu petanda sesuatu (ngaco parah.. =D). Yang menarik itu karena si Bapak tak pernah sendiri. Namun selalu bersama anaknya yang duduk di depan mengenakan seragam TPQ Mesjid Raya Baiturrahman.

Saat hujan deras sore itu aku bertemu keduanya tanpa mantel, dengan jalan yang tak terlalu ramai namun aspal pasti licin,si bapak mengendarai motor sambil sebelah tangannya memegang kepala anaknya dan merapatkan ke dadanya, khawatir tetes-tetes hujan semakin membasahi tubuh anaknya yang telah ikut kuyup. Terharu. Inilah pemandangan indah dari kasih sayang seorang ayah untuk anaknya.. Subhanallah..

Ada juga seorang ibu yang tak lagi muda berjualan sayur di pasar Seutui, wajahnya ramah selalu dihiasi senyum, tuturnya lembut, tangannya cekatan. Memperhatikan kerutan di tangan dan wajah beliau sungguh bukan usia setengah baya lagi. Beliau selalu duduk menjajakan dagangannya di puncak tangga depan. Suami beliau telah meninggal beberapa tahun lalu. Dan selama bertahun-tahun menjadi single parent beliau bekerja keras menyekolahkan anak-anak beliau hingga sampai ke jenjang sarjana dengan predikat cumclaude. Subhanallah..

Sekarang anak-anak beliau telah bekerja,namun beliau tetap berjualan sayur.. 'Biar ada yang ibu kerjakan,Nak.. Jangan sampai merepotkan anak-anak juga, bisa beri jajan cucu, tetap jalan silahturrahim dengan ibu-ibu yang sering beli sayur dengan ibu juga..' subhanallah.. Malu rasanya diri ini, beliau mencontohkan hakikah dari kerja keras dan kerja ikhlas..

Subhanallah, alhamdulillah, barakallah.. Begitu banyak hal yang Allah hadirkan untuk aku,kita belajar menjadi lebih indah..

Bakwan Ikan Tongkol

dear,galz..
Hm,uda malem gini tapi koq ngerasa lapar,pingin makan nasi,uda kemaleman kali ya? Gimana kalau nyobain cemilan bakwan ikan tongkol?

Cekidot!

Bahan:
500gr ikan tongkol,kukus,cincang kasar
150gr tepung terigu
2 butir telur,kocok
1 buah wortel,serut kasar
100gr buncis muda,iris tipis,tuangi air mendidih,tiriskan.
2 batang daun bawang,iris tipis
2 batang daun seledri,cincang
1 sdt cabai bubuk
1 sdm susu bubuk
75 ml air
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica

Saus:
4 sdm kecap asin
2 sdt air jeruk nipis/lemon
1 sdt jahe cincang
2 sdt gula pasir

Cara Membuat :
- campur tepung terigu,telur,susu,garam,merica,dan cabai bubuk sambil dituangi air sampai menjadi adonan yang licin dan agak kental.
- masukkan bahan lain dan ikan. Goreng adonan sesendok demi sesendok dalam minyak panas sampai matang. Hidangkan dengan saus.
- Saus : campur rata semua bahan, tambahkan air matang sedikit demi sedikit sampai dirasa pas dengan selera.

Selamat menikmati..^_^v

lalu kini..

masa lalu itu..
Kadang seperti cambuk
Kadang laksana taman bunga
Kadang seolah belati yang siap menusuk hati
Kadang pula seindah pelangi

ada satu sisi yang dapat membuat ambruk setiap kali mencoba untuk berdiri
gelap,senyap,pengap,membuat megap..
Meski sisi-sisi lain adalah cahaya-cahaya yang belum pernah redup hingga kini

Pernah ada masa lalu datangnya serasa biasa,kemudian indah,selanjutnya menghentak lantak tanpa ampun.
Kerap pula masa lalu datangnya indah,berjalan bahagia,selanjutnya adalah cahaya.

coba nimbrung ngobrol tentang nikah dan serba serbi rumah tangga yuk!

...
Beberapa waktu belakangan ini kehilangan minat ngomongin masalah ini,malas menyinggung-nyinggung,atau menanggapi topik ini..hilang selera blas!

Ya,
benar-benar kehilangan selera buat ngobrolin ini, kalau ada yang lagi ngobrolin ini,rada menjauh. Kalau sudah terlanjur 'terjebak' dan tak mungkin keluar dari lingkaran pembahasan,jawabnya hanya 'hmm..mungkin..ya begitulah..benar..atau kurang paham juga'
singkat,padat,sembari seolah menyibukkan diri dengan netbook atau buku. Merasa benar-benar bukan topik menarik lagi untuk dibahas.

Tapi,setelah sekian lama, entah mengapa jumat sore lalu aku membahas masalah ini bersama seorang teman dengan antusias! Wah..wah..wah..

Topik biasa, pembahasan yang banyak diselami para muda-mudi (halah), namun beberapa sudut pandangnya membuat aku antusias menyimak paparannya. Dan tergelitik untuk menanggapi. Seolah topik ini kembali menjadi menarik.

Bingung mau nulis apa lagi..

Senin, 16 Mei 2011

Episode Cha2..#15

'lho,Cha? Koq hari ini ga pakai tas yang baru dibeli?' tanyaku heran ketika pagi ini melihat Chacha kembali mengenakan tas lamanya yang sudah agak lusuh. Maklum,sudah dikenakannya terus selama dua tahun.

'Iya,Mi..yang ini masih bagus koq,lagian Cha ga enak pakai tas itu' kata Chacha sembari mengarahkan dagunya ke posisi tas baru tersebut digeletakkan.

'Lho? Ga enak mengapa? Ga nyaman? Atau Cha ga suka modelnya? Tapi,waktu beli kan Cha sendiri yang milih kan?' Tanyaku beruntun tak dapat menahan keheranan. Pasalnya waktu membeli tas itu chacha yang ngotot padahal telah ditawari model lain yang lebih bagus.

'Bukan,mi..cha suka koq,tapi cha ga enak aja makainya' ungkap chacha dengan raut muka sedih.

'Ga enak mengapa,cha?' tanyaku lagi masih diliputi keheranan.

'Cha ga enak dengan teman-teman chacha,mi' jawab Chacha singkat.

'Ga enak dengan teman-teman chacha? Maksudnya bagaimana,Cha? Ga enak gimana?';;; tanyaku tambah bingung

'iya,Mi..' terdiam sejenak seakan ragu melanjutkan.

'Hm?'

'Kemarin waktu cha pakai tas itu ke sekolah,mi..teman-teman cha cie..cie-in..mi,cie..chacha tas baru nie yee' jelas chacha

'=D,hm,terus masalahnya,cha malu?' tanyaku

'iya,mi..tapi bukan karena di cie-cie-in itu,ada lagi,mi..' jelas chacha manyun

'hm?'

'ada teman cha nyeletuk 'wah,tas chacha mahal ni ye' gitu,mi..' terang chacha lagi

'Hm..'

'Cha malu,mi..karena teman cha itu tas nya lebih lusuh dari tas chacha yang ini' jelas chacha sambil memegang tas lamanya 'katanya tas chacha sama kayak tas saudaranya,harganya 200ribuan khan,cha?' tanya dia kemarin,mi..' adu chacha. 'Dia pergi sekolah jalan kaki,mi..padahal rumahnya jauh banget dari sekolah,cha pernah tanya kenapa koq ga naik becak aja,terus dia bilang,kalau jalan kaki kan sehat,padahal kalau pulang sekolah kan panas banget ya,mi? Dia juga kalau istirahat ga pernah jajan,mi.. Cha jadi malu sama teman chacha,mi..' urainya panjang lebar.

'Hm,menurut chacha baiknya bagaimana,cha?' tanyaku lanjut

'hm,gimana kalau qt beli tas yang sama lagi,mi? Untuk teman chacha..boleh mi? Tanyanya ragu. 'Pakai tabungan cha,mi' lanjutnya cepat,mungkin khawatir aku keberatan atas pintanya.

'insya Allah,boleh,cha' jawabku

'asik..nanti kita pergi beli sama-sama ya,mi' ujarnya riang

'okey,cha..ya udah,yuk buruan,uda ditunggu tuh,nanti hujannya tambah deras' sampaiku sambil membantunya bergegas.

'okey,mi..makasih ya,mi..muach'

'=D ur welcome,honey..'

'Assalamu'alaykum,mi.. Oya,mi..kalau ada rezeki semoga juga bisa ngehadiahin teman cha sepeda juga ya,mi..' ucap chacha setengah berbisik sebelum berlalu

'=) wa'alaykumussalam..insya Allah,cha..'


Note :
subhanallah barakallah,Yaa Rabb..atas kepekaan hati yang dianugerahkan untuk chacha kami.. =')

(Pernah) dalam (sejarah) cerita kita..

Pernah dalam sejarah cerita kita,
Kita tertawa,menangis,berselisih,berdamai,marah,memaafkan,dekat,menjauh..
Namun,tetap berakhir dengan rangkulan
'Aku mencintaimu karena Allah'

Pernah dalam sejarah cerita kita,
tahun yang dilewati begitu hambar tanpa rasa
Pernah dalam sejarah cerita kita,
tahun yang dilewati terasa manis menghangatkan
'Aku mencintaimu karena Allah'

Pernah dalam sejarah cerita kita,
Kata begitu tajam menancap dalam Qalbu
Perilaku begitu angkuh mengaku
Namun hakikahnya hati selalu berkata,
'Aku mencintaimu karena Allah'

Pernah dalam sejarah cerita kita,
Cemburu begitu mendominasi
Rasapun penuh iri
Namun rangkulan meleburkan rasa,
'Aku mencintaimu karena Allah'

........
Pernah dalam sejarah cerita kita,
seseorang mengatakan hal yang sangat buruk lagi menyakitkan,
berasal dari lisanmu tuturnya
dari lisan teman dekatmu katanya..

Sangat melukai..
Aku memilih tak menggubris
Karena ia hanya mengenal kita semasa
Jauh dari hubungan kita yang berlipat masa
Benar atau tidak tutur jahatnya,
'Aku mencintaimu karena Allah'
tak'kan berubah meski hanya sesamar kelam
tak'kan berkurang meski hanya setitik kadar
Yang ada hanyalah cinta yang terus bertambah bersama waktu
Sungguh aku mencintaimu karena Allah

Bukankah pernah kita belajar bersama
Fitnah tak kan surutkan rasa menjadi benci
Perilaku buruk hanya akan menjadikan kita lebih baik
Karena hakikahnya kita bukan yang sempurna
Hanya belajar menerima yang ada dengan sempurna

Hati memang tak selalu tertawa dan bahagia
Namun tak pula membiarkannya menjadi kelam karena prasangka

Kita memang belum menjadi baik
Semoga tak pula bertambah buruk

Kita memang belum menghimpun ilmu agama hingga sehamparan bumi
tak pula paham seluas langit
Namun berusaha agar yang setitik dapat diamalkan menjadi tabiat dalam perilaku bermasyarakat

Kita memang hanya orang biasa
Yang berusaha menjadi luar biasa meski hanya setitik yang baru dipahami

Semoga pujian tak menjadikan hati menjadi tinggi
Caci tak menyelimutkan hati penuh benci

dan,
Kita hanya akan berbahagia
Barakallah sayang..
atas kelahiran putri indahmu
Barakallah sayang,
kau telah menjadi seorang ibu
Gelar terindah bagi seorang perempuan
Ibu yang luar biasa pastinya

Biarlah siapa berkata apa
Karena hanya keindahan yang kutangkap darimu
Aku mencintaimu karena Allah,saudariku..

Puput Kaputri Brutu
Sungguh aku mencintaimu karena Allah..

April

Seminggu sebelum April berakhir..
Aku bahkan tak merekam dengan baik agar rekaman tahun lalu dapat diulang..

Ah,mungkin ketika sedang shaum,
dan berbuka bersama keluarga?
Jelasnya,itu pasti hari bahagia nan barakah..
Barakallahu fii umruki..=)


Bagaimana dengan April tahun depan?
Akankah masih bersama?
Atau inilah April terakhir?

...
Kehilangan,
Bukankah pernah ada hampa bernama kehilangan
Bukankah pernah dalam senyap karena kehilangan
Bukankah pernah sepi begitu terasa sebab rasa kehilangan

Menggapai-gapai meski tak sampai
Menatap ratap tak jua mantap
Riak riuh pecah terurai
Sesal tetap bersedekap


Dan waktu,
Mengajarkan kata maaf
Dan waktu,
Memaknai keikhlasan
Dan waktu,
Menguraikan kaku kita

Dan Luka,
Masihkah ia terasa?

Kacaku pecah..

Alhamdulillah Yaa Allah

Sudah sejak masih di daerah kota aku melihat langit arah barat begitu hitam,mengerikan bagiku.. Ya,entah mengapa setiap kali melihat luasnya langit dipenuhi gumpalan raksasa awan kelabu mampu membuatku bergidik ngeri..seperti langit ketika tsunamie yang akhirnya kami ketahui itu bukan mendung namun air yang seolah menutupi gunung..

Namun aku harus pergi,harus!
Dan langsung kulajukan motorku terus ke barat,ke arah mendung itu. Sepertinya hujan sangat lebat disana.

Setengah perjalanan telah dilalui,belum hujan memang meski mendung semakin kelam,aku masih melajukan motorku dengan kecepatan normal 40km/jam. Sesampai di Ajuen,angin demikian kencang, laju motorku mulai susah dikendalikan karena arah yang kutempuh melawan arah angin. Ya,aku akan menuju Lhoknga,menunaikan sebuah amanah.

Sekitar setengah kilometer melewati villa citra anginnya semakin kencang membuat laju motorku goyang sulit dikendalikan,akhirnya aku memutuskan untuk berhenti sejenak. Tak hanya aku,beberapa pengendara motor lain juga melakukan hal yang sama,menepi.

Kulirik jam dipergelangan tanganku,hm..sudah Pkl.18.15wib,setengah jam lagi akan maghrib,aku harus bergegas agar ketika adzan maghrib aku sudah kembali ke kota. Tiba di rumah.

Anginnya semakin kencang,Alhamdulillah meski demikian gelap namun hujan belum turun,dan tak terlalu membuatku takut karena masih banyak pengendara motor yang sejalur denganku ke arah Lhoknga.

Setiba di tujuan,menunaikan amanah,basa-basi sesaat,aku bergegas pamit pulang,hujan sudah mulai turun,kukenakan mantel yang Alhamdulillah selalu tersimpan rapi di bagasi motor.

Begitu keluar dari lorong memasuki jalan aspal negara,aku langsung tercekat, Astaghfirullah,Yaa Allah.. Nyaris luruh airmataku karena anginnya begitu riuh memainkan pepohonan sepanjang jalan, berayun-ayun seolah seringan kapas, tak ada pengendara lain selain 1-2 truk Fuso raksasa pengangkut semen dari PT.SAI yang melewatiku.

Beberapa meter ke depan aku akan melewati area persawahan,jalan semakin samar terlihat karena derasnya hujan. Tepat seperti yang sudah-sudah, anginnya jauh lebih kencang ketika melewati area persawahan, ban motorku terasa sangat goyang jika dikendarai dengan kecepatan normal.

Finally, laju motorku sudah nyaris 70km/jam sekarang, memang ban motor tak terasa goyang lagi,namun jantungku yang semakin kebat-kebit tak keruan terutama jika harus beberapa kali menikung siku 90 derajat jika tak mau meluncur bebas ke areal persawahan, airmata dan air hujan sudah tak dapat kubedakan lagi, aku juga tak berani mengerem tiba-tiba,khawatir tergelincir mengingat licinnya jalanan.

Jika hanya hujan deras tak terlalu mengkhawatirkanku,karena pada dasarnya aku memang senang sekali menikmati perjalanan dalam dekapan hujan,tapi kalau sudah angin seperti badai meski tanpa hujan tetap saja mengerikan,apalagi jika berkolaborasi dengan hujan deras,benar-benar serasa fenomena duet maut bagiku.

Masih terekam jelas pada tahun yang lewat sepulang dari krueng raya usai melaksanakan suatu kegiatan bersama penduduk desa binaan,saat itu sudah menjelang maghrib,matahari telah pecah menebar warna jingga pada pelataran langit,akupun tak yakin akan tiba di rumah sebelum adzan maghrib berkumandang,namun tetap aku berusaha secepat mungkin melaju pulang, saat tiba di jembatan terakhir, karena kencangnya angin ban motorku terangkat,gedug..gedug..gedug..ke kanan,benar-benar serasa dibawa angin,hal serupa pernah juga terjadi di jalan baru simpang surabaya arah lampeuneurut yang masih kaya dengan luasnya hamparan sawah di kiri-kanan jalan,padahal saat itu aku berboncengan dengan sahabatku,mengerikan sekali..T_T

Memasuki Ajuen rasanya aku menjadi lebih tenang,meski hujan masih sangat deras,namun angin tak kencang lagi,sudah ramai pula karena area pertokoan,sp.dodi,lanteumeun,seutui..Alhamdulillah,tak lepas mengucap syukur atas rasa cintaNYA melindungiku selama dalam perjalanan dan dapat tiba di rumah 10' sebelum adzan maghrib,Alhamdulillah..

Alhamdulillah Ya Rabbi,, =')

Pengaruh Keinginan dengan Kemalasan

Seminggu sudah Aceh fair berlangsung di Lapangan Blang Padang yang luasnya hektaran itu (lebay =D),tapiii..belum sekalipun aku menginjakkan kaki ke sana sekedar untuk melihat-lihat apakah ada yg menarik perhatian,padahal hanya sejengkal jarak antara rumah dan lapangan blang padang itu..

Jika melihat jejeran tenda-tenda putih yang didirikan,dan ada seperti bangunan dari balon gitu,entah tempat apa itu,mungkin seperti tempat bermain anak? tak urung aku jadi tergelitik untuk menjelajahi bilik-bilik tenda itu..tapiii (lagi) berhadapan dengan padatnya kendaraan di jalan menuju Blang Padang pada sore hari setiap kali pulang kerja,rasanya langsung keliyengan, sepertinya semua orang di Aceh tumpah blek di Blang Padang..Pfhh,mau pulang kudu merayap,kiri kanan jalan parkiran padat,mulai dari parkiran di blang padang sendiri,parkiran di gedung tsunamie,areal masuk kuburan kerkoff,SMP 17,sampai jalan masuk Pattimura,ckk..ckk..

Ingin pergi tapi ga ada teman,alasan pertama. Ingin pergi tapi koq ya ngeliat rame banget jadi malesan, alasan kedua. Karena pada dasarnya aku kurang suka di keramaian, pusing jika berada di lautan manusia. Ingin pergi tapi belum kesampaian, alasan intinya. =D

satu-satunya tempat yang ingin disinggahi adalah gedung tsunamie pasca renovasi yang posisi megahnya tepat berhadapan dengan lapangan Blang padang itu..baguuus..sayang ga punya camera..*berencana menghubungi dua fotografer dari aliran berbeda buat foto gedung tsunamie yang baru itu

jadi teringat acara pameran di blang padang sekitar dua atau tiga bulan lalu,akhirnya waktu itu aku pergi dengan mba siti di malam penutupan,tanpa rencana,pulang ngajak langsung sepakat..pfhh,aje gile,bejibun orang,berdesak-desak,rameeee..macem-macem dagangan ada,seperti pasar malam,tapi senang lihat mainan anak-anak yang dilempar ke atas terus lampunya nyala terang banget..^_^

Mengapa memilih hari terakhir?
Biar kalau ada yang menarik sekalipun ga ada kesempatan untuk balik..=D
namanya juga perempuan,banyak keinginan tanpa disertai kebutuhan,biasa yang dilihat lebih condong pada keinginan,daya pakai tak lama lalu terbuang,ah..sama saja mubazir..

Karena niatnya cuma melihat-lihat saja,jadinya malam itu aku dan mba siti beneran ga bawa uang layaknya orang mau ke pameran..menekan pengeluaran tak terduga..=D
aku cuma ngantongin dua puluh ribu rupiah buat jaga-jaga (eg.bensin atau kalau ban motor bocor). Setelah muter-muter dari satu tenda ke tenda lain,jreng..tuh khaaan..pasti ada yang menarik..T_T

pas di bilik bazar buku,ga bisa beli,nyesel juga ga bawa uang,bukunya bagus-bagus dan murah,jadinya cuma baca-baca saja..T_T

muter-muter lagi,lihat ada jilbab bagus,waaah,mulai deh..untungnya ga bawa uang,jadi tabungan aman.. =D
*beberapa minggu lalu,jilbab yang tidak kesampaian dibeli waktu pameran itu dihadiahkan oleh ummu firel,surprise.. Alhamdulillah,kalau rezeki ga akan kemana.. \^_^/

kalau diingat-ingat,kemalasan aku pergi jalan-jalan ini banyak untungnya juga,kerapkalipun menyelamatkan..
Pertama,menyelamatkan tabungan dari pengeluaran-pengeluaran tak terduga yang ga penting (teuteup..=D)
Kedua,untungnya aku ga suka jalan-jalan jadi ga menuhi isi rumah,kamar,atau lemari dengan barang-barang 'koleksi',ga ngerepotin waktu pindahan yang ujug-ujug jadi dihibahin ke tetangga,teman,atau kerabat (tapiii,kalau jalan-jalan ke pantai,main air seneng banget..)
Ketiga,kalau beli barang sekarang lebih selektif,kalau mau beli sesuatu selalu mikir dulu,butuh banget atau enggak,bakal dipakai lama atau enggak..kalau lebih besar inginnya tapi enggak butuh-butuh banget atau bakal dipakai sesaat,yaa enggak beli..(soalnya sampai sekarang masih senang liat barang-barang lucu,imut,sejenis hiasan kayak lampu tidur teddy bear,gantungan kunci,dan sejenisnya..=D tapi sekarang,alhamdulillah uda kebal dengan godaan keinginan seperti itu ^_^)
Keempat,sekarang sudah ga mempan dengan godaan maut barang obral yang kerapkali menggiurkan itu.. =D

memenuhi janji jadi silahturrahim

Finally,meski panas menyengat,jalan kaki berpeluh-peluh keringat,aku berhasil juga menjejakkan kaki di Blang Padang menjelajahi tiap bilik Aceh Fair (lebay..=D)

Jadi ceritanya,
tendanya itu dibagi menjadi tiga bagian,tapi hanya dua yang kumasuki,karena tenda terakhir yang menarik perhatian seperti balon itu adalah tenda sponsor rokok yang menampilkan live music pada malam hari. Padahal di tengah-tengah blang padang dekat pesawat delay RI 001 ada juga panggung besar dengan banyak loudspeker besar,sepertinya kalau siang digunakan untuk berbagai lomba atau pementasan seni,dan promosi berbagai sekolah recomended di Banda Aceh,kebanyakan tentang PAUD dan SD mengingat sekarang memang masa-masanya tahun ajaran baru masuk sekolah.

Dua tenda lainnya?
Nah,dua tenda lainnya adalah tenda biasa dan tenda eksekutif.

Mengapa tenda eksekutif?

Karena sekarang ada janji hendak ketemu bu'maimunah,jadi ulasannya sa pending dulu yup..^_^v

-----------------------------------
Mengapa tenda eksekutif?
Sebenarnya istilah aku saja menyebutnya demikian,karena di tenda berbentuk balon raksasa yang memuat banyak bilik ini menggunakan AC,jadi setelah dari luar panas,berdesak-desakan,sumpek,berpeluh-peluh,begitu masuk kesini,jadi lebih adem.

Katanya harga sewa stand di tenda eksklusif ini juga lebih mahal,dan isinya lebih ke perkantoran dan sekolah,dipenuhi berbagai instansi baik pemerintah,BUMN,maupun swasta,seperti dinas pendidikan,dinas kesehatan,ASKES,Pertamina,PLN,PT.Astra,Direktorat Jenderal Pajak,kimia farma,Fatih Bilingual School,helmes palace,dan lainnya.

Di tenda ini terdapat pula job fair, pas banget dah, yang baru pada wisuda bulan mei bisa pada hunting di sini, lumayan banyak perusahaan yang menawarkan pekerjaan untuk berbagai bidang ilmu dan keahlian. Di pintu masuk tenda juga ada seperti papan pengumuman yang memuat lowongan pekerjaan. Good luck,guys.. =)

walaupun kesannya lebih formal dan monoton,di tenda ini ada juga lho beberapa bilik yang menjual barang dagangan,dari barang yang ngerogoh kocek dalam sampai yang cukup pakai 'recehan' saja.

Mulai dari motor,gadget,berbagai aplikasi komputer/gadget,pakaian seperti gamis dan batik,cake and bakery,perhiasan bersemat mutiara lombok,pernak pernik aksesori wanita,hingga mainan tradisional untuk anak-anak.

Hm,hampir terlupa,karena Aceh Fair dalam rangka visite Banda Aceh 2011 juga,jadi begitu masuk tenda ini kita disuguhkan bilik pembuka tentang sejarah Aceh, dipajang foto-foto berbagai mesjid yang didirikan ulama-ulama besar Aceh di daerah-daerah Aceh sejak zaman dahulu, bisa dibayangkan dakwah yang dijalankan oleh ulama-ulama Aceh dahulu dan merasakan bagaimana kentalnya syariah Islam di bumi Serambi Mekkah Aceh pada zaman dahulu. Disungguhkan pula pelaminan lengkap dengan sepasang pengantin yang mengenakan pakaian dan tata rias khas Aceh. Mari semakin mengenal Aceh.


Kalau tenda satunya?
Sebenarnya tenda non AC dan terbuka lebar ini lebih menarik menurutku..selain menjual pakaian dan pernak-pernik juga,disini kita disuguhkan berbagai kekhasan dari masing-masing daerah di Aceh. Baik Makanan khas,barang-barang,motif khas,pakaian,tempat wisata,dan lainnya. Mulai dari ujung barat Sabang dengan dodol dan kue sabangnya,berbagai tempat wisata yang keren-keren di P.Weh dan sekitarnya,pastinya recomended. Berlanjut terus ke bilik-bilik daerah bagian Aceh yang lain, Simeuleu, Takengon, Gayo Luwes, Aceh Barat-Meulaboh, Aceh Barat Daya (Abdya)-Blang Pidie,Kota Naga Aceh Selatan-Tapak Tuan, Subussalam, Kuta Cane, Aceh Besar, Aceh Pidie, Aceh Utara-Lhokseumawe, Aceh Timur-Langsa.

Selain dua tenda utama tadi, terdapat pula tenda-tenda peramai suasana dari terpal berwarna biru yang berdiri melintang mulai depan SMPN 17 hingga gedung RRI (Radio Republik Indonesia), didominasi oleh pedagang bakso,pakaian dan mainan anak serta jilbab, harganya juga relatif lebih murah.

Setelah muter-muter terus perut kriyuk-kriyuk cacingpun mulai pada demon tapi ogah makan bakso, jangan khawatir temans, karena layaknya minggu pagi di Blang Padang, selama Aceh Fair ini lokasi sepanjang tikungan SMAN 1 Banda Aceh,Paviliun Seulawah,TKIT Bait Qur'ani,hingga rumah dinas walikota tetap disuguhkan berbagai jajanan pasar yang lebih dari cukup mengenyangkan kalau dicicipi semua.. =D

Lokasi Aceh Fair hanya menggunakan setengah lapangan Blang Padang,tapi parkiran terdapat di keempat sisi Blang Padang, jadi kita bisa parkir di utara bagian dalam lapangan blang padang yang menghadap gedung tsunami hingga rumah dinas kapolsek,barat depan Rumah Sakit Ibu dan Anak sampai gedung Pusat Dokumentasi,selatan dari TKIT Ba'it Qur'ani sampai Dinas Kesehatan,dan timur sepanjang rumah dinas pejabat. Kalau penuh,kita juga bisa parkir di pelataran parkir Gedung Tsunamie,areal masuk Kuburan Kerkoff,halaman SMPN 17,atau jalan masuk Pattimura.

The last but not least,special thanks to my lovely sist,mb zizah yang 'memotivasi' kaki ini melangkah dan ikut meramaikan Aceh Fair 2011 hingga bisa bersilahturrahim dan melepas rindu dengan bu'Maimunah,P'Risto,P'Hadi,ketemu P'Hasbi juga,serta dapat ilmu membuat tas dari kertas kado dengan k'Deasy,Alhamdulillah..

Dan,tetangga baik hati yang bersedia jadi sedikit tambah hitam guna menjelaskan bilik-bilik yang dikunjungi,matur suwun sanged untuk P' Ignal..

Oya,ketemu adik asuh dan via juga,Alhamdulillah..bahagianya melepas rindu..=')

Demikianlah liputan Aceh Fair 2011 versi Sarah Mellina dipersembahkan khusus untuk mba tersayang, Nur Azizah Eka Wardhani.. =)