Sabtu, 23 Juli 2016

Hanya Aisyah dan Ayah

Ada kebiasaan yang tak berubah sejak Aisyah bayi mungil. Dilakukan bergantian bersama ayah dan atau bunda. Semakin menyenangkan sejak aisyah sudah mulai bisa berbicara dengan lebih jelas. Apakah itu? Mari intip di Asyiknya hobi Aisyah

Setiap malam, aisyah menyodorkan buku yang ingin dibacakan pada ayahnya. Yup! Hanya pada ayah. Kenapa? Karena malam adalah waktunya ayah yang membacakan. Ini seperti peraturan tak tertulis yang dibuatnya.


Akhir-akhir ini, ada beberapa buku yang aisyah sukaaa sekali. Mungkin sudah lebih 20 kali dibacakan dari masing-masing buku tersebut. Buku "Wooly" karya Aleen Amidjaja dan "Elliot" karya Andrea Beck.

Buku Seri Elliot

Sepanjang hari, hanya buku "Wooly" dan "Elliot" yang diminta untuk dibacakan. Sampai Aisyah sendiri hafal sama ceritanyaπŸ˜….

Seminggu kemarin, ayah libur cuti bersama lebaran. Aisyah senang bukan main sepanjang hari bersama ayah. Bunda sampai dicuekinπŸ˜…. "Bunda bobo aja" alasannya. Bunda Aisyah mah senang, kapan lagiiiii? πŸ˜†

Pagi selesai mandi langsung minta dibacakan buku sama ayah.

Siang bangun tidur ajak ayah baca cerita.

Malam mau tidur tak bisa dilewatkan nempel sama ayah sambil pegang buku.

Alhamdulillah... Alhamdulillah...

Beberapa bulan yang lalu, aisyah dapat hadiah majalah bobo dari acara seminar buku anak yang saya ikuti. Membuka majalah bobo, ia langsung suka dengan serial "Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang". Semingguan ini, berkat si Bona, Wooly dan Elliot jadi sedikit terabaikan πŸ˜…. Berhubung di Jepara susah dapat majalah bobo, saya mencari majalah bobo bekas, mau langganan ternyata mahal, tiap ekslempar tambah ongkos kirim Rp. 4000,- karena kami tinggal di Jepara. Sedangkan bobo bekas harganya Rp. 4000,- per majalah, kondisinya juga masih lumayan bagus.

Lagi dan lagi, ayah jadi sandaran buat dibacakan di Bona ini. Enggak cukup sekali, aisyah bisa minta diulang-ulang. Bahkan pernah sampai 10x dibacakan terus menerus, sampai ayahnya ngantuk, hihihihi, yang sabar ya, Ayah .... 😁

Aisyah dan ayah seperti punya waktu khusus berdua yang terjadwal tanpa kami sadar sejak kapan. Tak hanya malam, weekend pagi juga mau sama ayah belajar sepeda atau sekedar jalan pagi. Pergi bersama ayah beli es krim atau hal-hal lain yang aisyah hanya ingin melakukannya dengan ayah. Kadang bunda sampai cemburu juga πŸ˜‚. Namun, bunda bersyukur sekali dengan kedekatan aisyah dan ayahnya. Barakallah, ayah aisyah... sudah membentuk bonding yang sangat baik dengan aisyah. πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™

Noted : Kegemaran aisyah membaca buku menjadikan bunda menjual buku anak secara online di instagram @aische_store dan offline di rumah. Mari mampir 😊

Kamis, 21 Juli 2016

Aisyah, si fotografer cilik (?)

Pada dasarnya, Aisyah suka difoto. Jika kamera hp sudah siap, aisyah akan langsung berpose sambil bilang "cheesse". Tak lupa senyum manis dan tangannya ikut bergaya.

Sejak aisyah diizinkan memegang hp bundanya, satu fitur yang paling ia suka adalah camera. Setelah itu, tentunya album foto untuk melihat hasil jepretan sampai tersenyum lebar.

Suka berkali-kali, icon(?)camera kami pindah, namun ia tetap dapat menemukannya. Langsung deh, jeprat jepret sampai banyak sekali.

Saya selalu perhatikan hasil jepretan aisyah. Sesekali saya memberi saran aka tips agar jepretannya lebih bagus. Misalnya, agar hasil fotonya tidak kabur, aisyah pegang hp-nya yabg kuat, jangan goyang. Kadang saya sarankan untuk ambil objek tertentu secara fokus atau lebih dekat. Hanya obrolan ringan, tapi sepertinya aisyah cukup paham. Hasil jepretannya sekarang, menurut saya, mulai fokus, tidak goyang atau kabur lagi. 😊

Berikut beberapa hasil jepretan aisyah dari waktu ke waktu.

Bukunya yang sedang dibaca(kan).

Hippo hasil aisyah belajar mewarnai pakai cat air yang di oven.

Biku "Wooly" favoritnya dan raket badminton sepulang temani ayah latihan.

Potongan puzzle dari buku kesukaannya.

Terakhir, saat saya sedang ingin foto mawar di depan rumah yang sedang mekar, aisyah ingin ikutan. Maka, inilah hasilnya :
Hasil jepretan bunda

Hasil jepretan aisyah.

Alhamdulillah, Barakallah.... πŸ˜™

Senin, 18 Juli 2016

Kopeng, Destinasi Asik Penghilang Lelah

Perjalanan ke Yogyakarta kali ini sebenarnya di luar rencana, mendadak, namun berakhir sangat menyenangkan, Alhamdulillah.

Ceritanya, suami ada acara pada jumat pagi di Kanwil Yogya. Berhubung sabtu dan minggu libur, jadilah tiba-tiba beliau mengajak anak dan istrinya ikut serta, setelah tidak jadi berangkat bareng teman kantornya. Berangkatlah kami kamis pagi menuju Yogyakarta.

Sebelum menuju hotel, kami mampir ke Candi Borobudur. Sudah janji dengan Aisyah untuk lihat salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia ini. Ayah Aisyah terakhir ke Candi Borobudur waktu SMP (Sekolah Menengah Pertama). Kebayang kan ya sudah berapa puluh tahun berlalu, apakah candi-nya masih sama seperti dulu? Hihihi, masihlaaaah. 😜

Berhubung cuacanya panas banget dan wisatawan yang berkunjung sangat ramai sampai naik tangga candi berjubel-jubel, akhirnya kami memutuskan untuk tidak naik sampai ke puncak. Selain itu juga, bunda aisyah sudah ngos-ngos-an menaiki anak tangga yang lebar-lebar itu (ini alasan sebenarnyaπŸ˜‚). Faktor U dan BB emang enggak bisa bohong. πŸ™ˆπŸ˜‚

Selesai foto-foto kami langsung cuuus ke hotel sebab sudah di WA dengan atasan ayah aisyah menanyakan posisi kami. Inginnya bisa naik kereta keliling candi tapi bisa lain kali. Oya, aisyah sempat naik kuda sebentar. Ini event yang belum pernah ketinggalan setiap pergi ke tempat wisata yang menyediakan jasa naik kuda. 😁

Singkat cerita, dalam rangka penghematan tiga malam di Jogja dihabiskan Bunda dan Aisyah sebagian besar di hotel, cuma main ke rumah Tante Ani doang. Hari minggu pagi kami check out dari hotel karena paling telat Pkl.13.00WIB sudah harus sampai di Kendal, menghadiri acara resepsi pernikahan Om Jevita, teman kantor ayah aisyah.

Senangnya, perjalanan pulang kali ini, ayah aisyah lewati rute yang belum pernah kami lalui, Kopeng! Awalnya, Bunda tidur. Tiba-tiba terbangun dan langsung sumringah lihat buah, sayir, dan bunga-bunga cantik di sepanjang jalan.
Bunda Aisyah : "Itu dijual?
Ayah Aisyah : "Iya. Mau mampir?"
Bunda Aisyah : "Mauuu"

Ini jual bibit dan tanaman sayur dan buah

Ini bunga-bunga yang dijual Subhanallah indahnya.

Bunda Aisyah rasanya senaaaaaang banget. Sayurnya segar-segar, baru dipanen. Secara di Kopeng sepanjang perjalanan kiri-kanan kebun sayur, buah, dan bunga mawar. Selain itu, harga sayurnya jauuuuuuuh lebih murah dari beli di Jepara.

Salah satu tempat penjual sayur dan buah yang kami singgahi


Alhasil, Bunda Aisyah borong sayur. Brokoli sekilo Rp.8.000,- dapat 4 bongkol besar. Kalau di Jepara, setengah bongkol kecil aja sudah Rp.5.000,-. Beli tomat buah sekilo Rp.5.000,- lobak, wortel, kol ungu, sampai se-plastik gede sekalian buat oleh-oleh untuk tetangga habis Rp.55.000,- saja. Bayangkan kalau beli bakpia, habis ratusan ribu.

Kayak gini nih kalau emak-emak nulis tentang belanjaan, murah atau mahal pasti menggebu-gebu. πŸ˜‚πŸ˜…

Selain beli sayur dan buah, ayah dan bunda aisyah juga beli beberapa tanaman sayur, buah, dan bunga. Harganya Rp.2000,-/polybag. Tanamannya masih kecil-kecil banget, tapi kami bertekad untuk merawatnya dengan sepenuh hati. 😁

Sampai di rumah, saking semangatnya sampai lupa sama yang namanya capek. Bunda aisyah langsung bongkar belanjaan, bagi-bagi tetangga yang disambut dengan bahagia, Alhamdulillah. Kemudian, beresi tanaman. Bismillah, mini garden siap beroperasi di halaman rumah kami. Semoga tumbuh subur semuanya. Aamiin. 😊


Jumat, 08 Juli 2016

Piagam Pertama Aisyah

Seminggu terakhir bulan Ramadhan, Aisyah mengikuti kegiatan pesantren kilat yang diadakan di Islamic Centre Al-Mizan kompleks perumahan yang kami tempati sekarang.

Sebenarnya, pesantren kilat ini diperuntukkan untuk anak minimal usia 5 tahun, SD, dan SMP. Aisyah pastinya enggak masuk dalam persyaratan. Namun, setiap lewat IC aisyah ingin ikut, jadilah tiap pagi bunda dan aisyah ikut kegiatan pesantren kilat dan aisyah pun diizinkan mendaftar resmi.

Kegiatan pesantren kilat-nya cukup padat. Selain diajarkan dasar-dasar rukun islam dan rukun iman dalam bentuk cerita dan lagu, ada juga materi tentang nabi dan rasul yang dikemas dalam nonton bareng dan dialog antara anak dan ustad/ah sebagai pemateri. Materi lain yang disampaikan juga cukup menarik dengan tambahan kuis berhadiah. Aisyah mungkin belum terlalu paham dengan apa yang disampaikan, tapi ia terlihat cukup enjoy mengikuti kegiatan pesantren kilat sejak Pkl. 09.00 WIB hingga Pkl. 11.00 WIB.

Di hari terakhir kegiatan pesantren kilat ini, anak-anak praktek wudhu dan shalat di Mesjid Al Mizan tak jauh dari Islamic centre. Aisyah sudah ada seorang teman sebaya yang juga ikut. Namanya Shena. Rumahnya tak jauh dari tempat kami tinggal.


Selama praktek shalat, aisyah mengikuti dengan tenang. Begitu pula dengan Shena. Sampai ustadzah-nya foto-foto-in mereka sebagai peserta termuda dan sepertinya beliau gemas πŸ˜…

Di hari terakhir kegiatan pesantren kilat ini, ternyata anak-anak diberi penghargaan berupa piagam dan piala bagi 3 (tiga) peserta paling aktif selama kegiatan berlangsung. Selain itu, juga dibagikan snack untuk berbuka puasa. Alhamdulillah, aisyah senang sekali. Ketika namanya dipanggil untuk mengambil piagam, wajah aisyah terlihat sumringah dan berjalan cepat ke arah panitia😁.

Sesampai di rumah, langsung menunjukkan pada ayah.

Alhamdulillah, ramadhan ini Aisyah sudah bisa mengaji dari "Alif" sampai "Ya". Hafal beberapa doa dan mulai QS. Al Fatihah. Semoga senantiasa shalihah dan menjadi Qurrata'ayyun bagi keluarga ya, Nak... lebih baik dari Bunda. Indah akhlak dan ibadah. Aamiin Allahumma Aamiin.

Alhamdulillah, barakallah.... 😊