Jumat, 23 September 2011

Hijrah dan Rindu Abadi

Sudah seminggu aku di Sigli, ini yang terlama aku di Sigli, dulu sewaktu iie ita, adik bungsu ibuku menikah, aku ikut ke sini, tapi itu sudah lama sekali..hmm, saat itu kalau tidak salah aku masih kelas 2 SD. Lalu dilain kesempatan saat adik ipar iie ita menikah, aku ikut pula bersama ibu ke Sigli,tapi keduanya tak lama, hanya 4 dan 3 hari.



Namun, kesempatan kali ini akan berbeda, kemungkinan aku akan di sini selama tiga tahun masa SMA ku. Dan, hingga hari ini aku belum ada teman.



Sebenarnya bukannya belum ada. Di sekitar rumah iie ita ini kulihat banyak anak-anak yang bermain dan berkumpul setiap sore hari,iie ita juga sering menyuruhku bermain, hanya saja aku enggan bergabung dengan mereka. Malu. Jadinya, kak Meutia dan iie ita saja yang menjadi temanku di rumah. Sesekali ikut iie ita belanja ke Pasar, daripada suntuk di rumah terus. Oya, sering bermain dengan sepupu-sepupuku juga. Anak-anak iie ita. Rahmad, Aulia, dan Aufa. Yang semuanya laki-laki kecil alias masih SD.



"Nyang gleh beuh" Kata seorang anak laki-laki seusiaku sambil melintas dengan sepedanya saat aku dan keluarga iie ita menyiangi rumput di halaman depan rumah. Anak tetangga. Yang kutahu namanya Raja. Tapi aku belum pernah berbicara padanya. Anaknya sombong. Beda dengan b' Daus.Abangnya Raja yang ramah.



"Kak, tadi Raja bilang itu artinya apa?" tanyaku pada kak meutia

"Yang bersih ya..gleh itu artinya bersih" jelas kak meutia padaku

"Oo..iya,iya..kalau mumang artinya apa,kak?" tanyaku lagi

"Oo,mumang itu artinya lompat-lompat" jawab k'meutia lagi



Oya, sekarang aku sudah tambah teman lho..sebenarnya temannya kak Meutia, namanya kak Syam dan kak Salwa. Kak Syam itu tinggal di rumahnya Raja. Kalau Kak Salwa tinggal di rumah sepupunya Raja. Nah, di sana juga ada sepupunya Raja yang kembar, namanya Fadiani Anova dan Fadiani Anovi, Ova dan Ovi. Si kembar yang cantik. Dan kami bakal satu sekolah lho.. Belakangan malah aku lebih akrab dengan Raja, karena setiap hari ketemu di rumah, tetanggaan tanpa pagar pembatas samping (waktu itu), kalau sore suka petik kelapa samping rumah. =)

***

Sudah seminggu aku sekolah. Belum banyak teman yang kukenal. Sekarang aku juga sudah nggak diantar jemput lagi dengan iie ita. Sungkan jugalah merepotkan terus. Lagipula dari rumah ke sekolah kan lumayan jauh. Sekarang pergi-pulang aku sudah naik labi-labi.

Jadi ceritanya dari depan rumah nanti naik labi-labi sampai mesjid Al Falah. Terus menyeberang jalan naik mobil ke arah Tijue, langsung berhenti depan sekolahku. Pulangnya juga gitu, tapi lebih mudah. Karena tiap jam pulang sekolah sudah banyak labi-labi yang nongkrong di depan pagar sekolah, tinggal naik saja. Terus nanti berhenti depan SMK menyambung lagi kea rah Blang Asan. Sampai lagi deh di rumah iie ita.

***

“Sarah ya?”

“Iya”

“Maria”

“Iya”

“Sarah hari minggu ada acara apa?”

“Nggak ada”

“Oo, kalau sempat hari minggu besok datang ya..ada daurah di Mesjid Al Falah”

“Iya”



***

“Iie, hari minggu besok sa mau ke mesjid Al Falah, ada acara tadi diajak teman. Jam 9 pagi mulainya, boleh ie?”

“Boleh, pergi aja”



Minggu

Ternyata lumayan rame. Sungkan juga. Yang lain pakai rok Cuma aku yang pakai celana, walaupun bajunya panjang selutut. Tapi tetap saja jadi risih karena beda sendiri (_ _!). Mana ini baju muslim satu-satunya yang aku punya.

“Gimana acaranya?”

“Kajian gitu, ie..kayak ceramah tapi ada tanya jawabnya, minggu depan ada lagi,ie..tapi tadi semua pakai rok yang perempuannya, cuma sa yang pakai celana, risih juga.”



Dan, minggu depannya aku punya rok pertama warna hitam yang selalu dipakai tiap pergi daurah. Sebulan kemudian, iie ita menjahitkan rok warna biru dongker untukku. Sampai sekarang kedua rok tersebut masih sering kupakai.

***

“Mau kemana, Sa?”

“Ga ada,ie..mau duduk di teras aja”

“Koq pakai jilbab?”

“Iya, malu dilihat orang”

“Biasa juga nggak pakai jilbab nggak apa-apa”

“Ya mau belajar jadi apa-apa..kata ustadnya kemarin kalau keluar nggak pakai jilbab, tiap langkah aurat yang tampak berarti satu rumah di neraka bagi orang tua, jika telah menikah, maka setiap satu langkah yang menampakkan aurat pada bukan muhrim berarti satu rumah di neraka bagi suami.”

Hening..

***

Rindu abadi itu pada..

Maria Ulva, hingga kuliah berlangsung masih sering tidur bareng di kamar kost-an kampung laksana itu..Ramadhan, berbuka dan tarawih bersama..yang membimbing menuju jalan hijrah, mengenalkan Islam jauh lebih dekat, jauh lebih terasa indah dan menikmatinya dengan penuh kenikmatan. Yang mencontohkan ibadah-ibadah sunnah yang sebelumnya aku tak tahu selain hal yang wajib. Bahwasanya tak hanya ada shalat wajib, namun indahnya saat menikmatinya dalam kelengkapan rawatib, qiyamul lail, dan witr. Bahwasanya keindahan hanya bukan hanya berhias dengan tilawah, namun belajar menghafalnya akan lebih memudahkan. Waktu hari-hari bersama selama di Blang Pidie. Barakallah..=)



Juliani, my lovely best friend. Yang heboh dan penuh empathy (=D). Tempat berbagi bahagia dan kesah. Yang sering ngajak jalan-jalan sore dengan kedua kaki masing-masing. Yang suka ngejekin tas ransel hijau, baju masuk dalam dan tali pinggang, hingga akhirnya besok..besok..besoknya hingga kini merasakan nyamannya baju kurung yang nggak pakai masukkan dalam rok serapi orang melamar kerja =D, Barakallah.. =)



D’ik Sri Gustina.. hingga kini, d’ik tetap yang terbaik di hati sa. Kemana-mana dengan d’ik. Nggak hanya di sekolah, di luar sekolah pun selalu bersama. Dimana ada sa, di situ ada d’ik. Dimana ada d’ik, pasti ada sa. Ingat sarapan pisang goreng kita setiap pagi di markas I dan II? Markas kita. =D Sampai sekarang masih sering tertawasendiri membaca coretan iseng tangan d’ik di buku sa yang masih sa simpan hingga kini.. SRI à S = Serius, R = Ramah, I = Intelek. SARAH à S = Seksi (ndut maksudnya?), A = Anak Gaul, R = (Ramping), A = Asyik, H = Hot Bangeeet! #plak



Ayie Sri Wardhani, ramahnya, kebaikannya, senyumnya, dan kehangatan keluarganya yang selalu dirindukan. Yang pertama kali bisa mengendarai motor diantara kami. (Jadi ingat waktu Juli belajar motor, terlalu semangatnya sampai masuk tempat wudhu di Mesjid Al Falah =D). selalu rasa nyaman ketika bersamamu sayeung..Barakallah..=)

Astarina,teman jalan-jalan sore bersama Juli yang setia menjemput. Ingatkah saat di sekolah dulu kita bercerita bertiga dengan Juli depan lab.kimia itu? Apa kabar rina sekarang? Barakallah..=)



Ayu Khairunnisa, yang cerdas, lembut, baik, ramah. Laksana sosok Aisyah bagiku. Dan Ayu, selalu istimewa dalam hatiku, Barakallah.. =)



Upa, Ulfa Farah Lisa, lebih dari sekedar sahabat, Upa adalah saudari bagiku. Cantik perilaku cantik hati, lembut kata lembut hati. Waktu sekolah sa duduk pas depan Upa, tiap pagi nggak enak rasanya kalau pipi nggak dicubit dengan Upa. Habbits. =D Hingga kuliah kerap bersama. Sekost-an kamar bersebelahan. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi ketemu terus tapi nggak bosen-bosen..nge-fans dengan adik-adik upa.. kangen D’Gema dan Habib..=) Keluarga Upa yang baik,Barakallah..



D’ Iffah Fadzillah, awalnya tomboy namun kemudian lebih feminine. Cantik, cerdas, asik, ramah, waaah..segudang kelebihanlah kalau iffah. Rumah dekatan, hampir tiap sore main tempat iffa, kalau ga ada di rumah kemana? Yaa..kerumah iffa..=D Senang dekat dengan keluarga d’iffa. K’Avri yang iseng, jadi ingat dulu tiap pulang sholat maghrib atau pulang tarawih waktu Ramadhan selalu pulang dengan K’Avri, adaaaa..aja yang diobrolin sepanjang jalan sampai ketawa-ketawa. K’ Aflah yang baik yang semangat yang logis dan apa adanya, gesit. Selalu sayang dengan d’iffa dan kelg. Barakallah..=)



Syarifah Nurussana, sekali-kalinya pernah main ke rumah ipah ini, sekarang masih ingat ga ya? ;) Barakallah..=)

Uul, Asbabul Jannah Jannah artinya apa,Ul? Sebab-sebab masuk Surga.. Barakallah..=)



Jamilah,teman sebangku yang paling kusayang..sering gangguin Jamilah dengan Cantik..ingin rasa hati berbisik/untuk melepas keresahan diriku/oo..cantik/ bukan kuingin mengganggumu/ tapi apa arti merindu../selalu../walau matahari terbit di utara/hatiku hanya untukmu../ada hati yang termanis dan penuh cinta/tentu saja kan kujaga sepenuh jiwa/ tiada lagi tiada lagi yang aku pinta/ini kesungguhan/sungguh aku sayang kamu…! Dan, jamilah menanggapi dengan malu-malu..lucu. Merindumu sangat.. Barakallah… =)



Ela Nurlela, love her..love her..love her.. paling lucu, setahun selama kelas tiga, tiap pergi dan pulang sekolah selalu bareng Ela, sepanjang jalan selalu bercanda. Selalu bahagia dengannya. Sering jadi menangis membaca lembaran darimu saat kita lulus sekolah dulu..“Sobat saat jabat tangan, tlah mulai merenggang, tanda perpisahan telah tiba. Kini tiada senyuman, kini tiada tangisan dan tetesan air mata. Tapi yang ada hanya sedetik waktu yang akan memisahkan kita. Ingin kuberlari mengejarmu, tuk mengatakan jangan lupakan aku. Karena kita pernah bersahabat.” Insya Allah tak’kan melupakanmu sayeung..lebih dari sekedar sahabat, Ela adalah saudari tersayang bagi sa..Menyayangi ibu dan ayah ela juga, Barakallah.. =)



D’ Izza Nazila, yang cantik, lembut dan cerdas..selalu menyayangimu, dik… =)



Hesty, nggak tau mengapa sa paling sering teringat dengan hesty, dekatnya waktu sama-sama di SDIT Nurul Fikri.. Hesty tuh keren, selalu suka dengan semua yang ada dalam pribadi hesty, suka dengan ibu hesty, keluarga hesty yang hangat, Barakallah.. =)



Raja Asfar, sosok tetangga, teman, sahabat yang sangat menyenangkan..biar sok cool tapi lucunya ga hilang.. =D



Cut Jaifah yang selalu menyenangkan, Munzir Umran mumun yang selalu baik dan ramah (Keluarga Umran, terakhir kenal b’Zahrul..btw, apa kabar adik perempuan mumun? Suka lihatnya =)), Fakhrul Razi (Sekelas dengan Razi waktu les inti kabupaten sore hari menyenangkan, jazakallah sering diajari fisika, waktu ke Blang Pidie, dan sekarang sudah jadi Ustadz Fakhrul), Sy.Miftahul Jannah yang ramah dan baik, Sofiana, Ibnu Sina, Khalil, Ferizal (yang katanya mirip Duta Sheila on 7 yah =D), Rizki Faulianur yang pintar dan baik (terakhir ketemu di Mesjid Raya, rizky cantik banget..) ,Rahmad (Ingat Rahmad ingat Ela, lho? ^_^v), Yati, Dara (ingat cerita engkol motor yang sampai patah karena kuatnya Dara ;)), Reka (Barakallah..belum liat anak Reka =’(), Fauziah yang manis (Ingat pergi mauled ke Rumah Fauziah, senangnya..pertama kalinya diajak jalan jauh..=)), D’Cem Mulia yang lucu dan selalu membuat tertawa, d’ Yun Nurul Fajri yang lembut, Icha yang heboh (teringat sama-sama belajar motor nekat sampai ke laut, jatuh di pasir laut), Reza yang selalu baik, dan teman-teman semua.. Barakallah..=)



Melalui kalian sa belajar,

untuk berlomba-lomba dalam urusan akhirat yang menjadi bekal kembali padaNya, karena kita tak pernah tau kapan selesai sisa kontrak hidup kita di dunia.



Mencontohkan untuk memulai hari dengan sedekah paling mudah, senyum..



Mengingatkan, berusaha tanpa diiringi dengan doa bagaikan berjalan tanpa arah



Menghadiahkan makna syukur adalah telaga yang tak pernah kering



Menjaga agar dapat menjadikan diri emas murni bukan emas sepuhan yang tetap murni walau dibakar beribu kali



Membuat sa berusaha menjadi sahabat terbaik bagi orang-orang sekitar sa, seperti kalian yang telah menjadi sahabat terbaik untuk sa, sahabat yang menjadi jalan kebaikan untuk diri-diri dhaif ini kembali ke fitrahNya



Meyakinkan sa bahwa tak pernah ada kata terlambat untuk meniti jalan cintaNya, bahwa Allah selalu bersama kita dalam setiap desah nafas.



Mengajarkan sa agar menjadikan diri seperti lebah, seperti lilin, yang bermanfaat dan ridha berkorban demi orang lain, mengajarkan bahwasanya kedermawanan adalah bilakita dapat memberi sesuatu pada orang lain disaat kita sendiri sangat membutuhkan.



Maafkan untuk komunikasi yang tak sempurna.. mungkin benar sa terkesan tak peduli dan jauh, kerapkali sa terlalu malu berdiri tegak dengan segala hal biasa yang sa miliki setiap kali berhadapan dengan kegelimangan prestasi teman-teman. Namun begitu, sa selalu memperhatikan setiap perkembangan berita kalian, status, notes, selalu berbahagia dengan setiap prestasi teman-teman. Kerinduan adalah rasa yang tersimpan rapat dalam hati. Tak pernah berkurang kadar cintanya meski waktu semakin berlari. Dan pastinya, kalian adalah anugerah terindah yang sa miliki, hadiah paling istimewa dalam dalam hidup sa yang memenuhi setiap doa dalam malam-malam panjang.

Sa sungguh bukan apa-apa. Hanya orang biasa yang kemudian menjadi setitik luar (dari) biasa karena bantuan kalian sepanjang masa. Hingga kini, saya masih si biasa yang selalu bangga dengan ia yang semakin gemilang..Lebih dari sekedar sahabat, kalian adalah saudara/I bagi sa..orang-orang pilihan terbaik yang Allah hadirkan untuk sa, from the bottom of my heart, love you all because of Allah, Barakallah.. =’)



Sahabat,

Kala kau baca tulisan ini

Mungkin aku jauh dari dekapmu

Mungkin pula waktu telah pisahkan kita

Namun walau terbentang jarak

Akankah kau kenang kisahku

Akankah kau simpan memoriku



Sahabat,

Kala kau baca tulisan ini

Kita memang jauh

Namun kisahmu selalu kukenang

Namun memorimu selalu kusimpan

Kau tau mengapa?

Karena aku..

Akulah sahabatmu..

Sahabatmu...









note :

iie : tante

labi-labi : angkutan kota aka angkot

Senin, 19 September 2011

Sang Ketua Kelas

Dini hari ini, saat adzan shubuh masih jauh berbilang waktu, berencana hendak menyelesaikan suatu pekerjaan tagihan deadline. Nyalakan lampu, buka laptop, buka lemari hendak mengambil buku catatan. Namun mata menyapu buku pelajaran jaman. Buku tulis saat SMA yang masih menyisakan hampir setengah lembaran kosong yang masih kugunakan sekali waktu. Catatan akhir semester menjelang kelulusan, dan ingatan saya langsung tertuju pada satu sosok.. Apa kabarnya saat ini? Lama berbilang tahun sudah tak bertemu, beberapa waktu belakangan ini komunikasipun terhenti..



Sosok itu, adalah sosok dalam perjalanan sembilan tahun terakhir usia saya, usianya..



Sang Ketua Kelas



Saat itu kami masih sama-sama berseragam putih abu-abu. Lama sudah mendengar gaung namanya di seantero sekolah, siapa yang tidak mengenal sosoknya, seorang sederhana, pendiam, pintar dalam posisi bertahan 3 besar sejak SMP, serta ketum pada beberapa kegiatan dan organisasi sekolah. Namun, melihatnya dalam deretan nama teman sekelas di papan pengumuman, tak urung membuat terperajat. Aku akan sekelas dengan si bintang kelas.



Ya, aku-dia sekelas.

Duduk hanya berselang satu bangku. Dan ia, ternyata tak sependiam yang tampak diluar. Lumayan bawel dan suka jalan-jalan mengitari kelas =D



Karena di kelas, dia adalah orang pertama yang aku kenal, maka komunikasi dan interaksi paling sering adalah dengannya, didukung pula dengan posisi bangku duduk yang dekat. Ia. Sosok yang dipercaya penghuni kelas menjadi pemimpin. Dan ialah Sang Ketua Kelas.



Seperti yang kuceritakan tadi, dia tak sependiam seperti yang tampak di luar. Pernah dalam suatu ketika, terlalu seringnya kami "ribut" di kelas, berbicara, meminjam ini dan itu, akhirnya Ibu kami memindahkan posisi duduknya sedikit jauh kebelakang. Namun tak urung menjadikan hobinya jalan-jalan di kelas terhenti, termasuk di bangku kami. (Really miss her, wali kelas terbaik, wali kelas tersayang..='))



Pernah juga dalam suatu praktikum fisika menjadi "ngambek" karena dia menyelesaikan semua tugas tanpa berbagi,

"Padahal aku kan ingin juga berkontribusi menjadi 'penemu' hasil penelitiannya"



Sering juga menjadi satu kelompok dalam pelajaran di kelas, dan dia benar-benar cerdas, penuh ide, dan bawel tentunya..



Pernah di satu pagi ngambek parah hingga enggan masuk kelas karena hal yang kuyakin hanya aku dan ia yang ingat sebabnya hingga kini. "Kenapa dia yang ikutan keluar?" Pikirku heran. Padahal kan bukan ngambek karena salah dia. Tuing-tuing. Tapi ini sungguh kejadian sangat memalukan..



Terjadi pula pada beberapa kesempatan, buku tulis dengan sampul yang sama berbeda nama menjadi tertukar. Seringnya buku tulisnya dimejaku dan tanpa koreksi jadilah mencatat di lembaran-lembaran buku catatannya.



Atau pada kesempatan lain, ketika pagi-pagi aku atau ia yang datang terburu-buru karena ada satu atau dua soal PR yang belum selesai dari puluhan jumlah soal yang menjadi tugas kami.

Oya, pernahkah aku bercerita kalau ia, Sang Ketua Kelas adalah sosok idola. Bukan hanya idola remaja putri teman sejawat dan adik kelas, namun juga idola ibu-ibu dan para guru. Santun. Semoga masih melekat hingga kini dalam pribadinya. Dan ia, pandai mengambil hati orang hingga membuat orang jadi senang dan ceria. Kalau seloroh sering guru-guru kami dulu.. "Mantu idaman" =D (bisa semeter lebih panjang kupingnya mengingat-baca ini)

Dan, pada satu kali saat aku sakit hingga harus berbaring diam di Rumah Sakit, Sang Ketua Kelas lah yang datang pertama kali menjenguk dan kembali sepulang sekolah esok-esoknya, re-transfer pelajaran yang dipelajari disekolah pada hari tersebut, hingga ketika saya kembali masuk sekolah, sungguh aku tidak tertinggal satu materi pelajaranpun. Alhamdulillah..Jazakallah khair untuk hari-hari itu.. =')

Cerita lucu di akhir sekolah menjelang kelulusan. Saat-saat mendaftar kuliah. Mengantri berjam-jam di bank untuk selembar formulir. Kuliah. Berpisah jarak. Kembali dalam kota yang sama. Berpisah kabupaten dengan jarak 5 jam perjalanan. Saat berkesampatan mengunjungi kabupaten tempatnya tinggal, atau ketika ia yang ke ibukota provinsi tempat dulu pernah banyak teman masih berkumpul. Banda Aceh.


Yang sedia datang ke rumah, menjemput ikut silahturrahim ke rumah teman dan guru saat lebaran. Ah, jalinan silahturrahim yang dicontohkannya benar-benar luar biasa.

Saat merayakan ilang tahunnya di tahun-tahun lalu, berlapang hati mengunjungi ibukota provinsi di berkurang usianya..

Saat beberapa hari pada Ramadhan ia selalu menyempatkan diri datang untuk ifthor jama'i bersama teman-teman di ibukota provinsi ini, meski dalam keadaan berpuasa harus menempuh semalaman perjalanan..

Untuk hadiah buku dan sekotak lumba-lumba biru saat februari tak berkesempatan mengunjungi ibukota provinsi ini karena harus diklat ke ibukota negara

Komunikasi tetap lancar meski hanya bertukar kabar.
Ya, alat komunikasi tak serumit dulu, harus berpayah-payah mengunjungi wartel meski hanya untuk menyampaikan satu dua pesan. Atau ke warnet yang belum sebanjir sekarang keberadaan. Atau ketika handphone belum berfasilitas 4G dengan video call dan kecepatan akses internet tanpa batas.

Namun, justru segala fasilitas dan kemudahan yang ada membuat komunikasi menjadi tak sempurna hingga hilang sama sekali. Kesibukan hanyalah alasan klise yang mungkin hanya diadakan. Karena, aku terlalu malu berdiri tegak dengan segala hal biasa yang kumiliki setiap kali berhadapan dengan kegelimangan prestasi teman-teman.

Santun, baik,bawel, ramah (meski rasanya kini ia terlalu bawel dan ramah), selalu ada siap di saat yang tepat, kuat silahturrahimnya, cerdas nan rendah hati adalah yang tertangkap penilaian sembilan tahun ini bersama sosok Sang Ketua Kelas, semoga demikian adanya hingga akhir nanti.

Saya sungguh bukan apa-apa. Hanya orang biasa yang kemudian menjadi setitik luar (dari) biasa karena bantuannya sepanjang masa. Mencoba menjadi secerdasnya meski sungguh masih jauh sekali untuk dapat seunggul ia. dan hingga kini, saya masih si biasa yang selalu bangga dengan ia yang semakin gemilang..Barakallah..Sang Ketua Kelas.. Munawar Syahputra.


Sahabat adalah keluh kesahmu

Sahabat adalah tawa candamu

Tapi bagaimana bila sahabat tak sejalur dan tak searah?

Bagaimana bila sahabat sebagai cermin dirimu

Mengalami keretakan dan menjadi kepingan-kepingan yang tak dapat disambung lagi?

Jangan pernah jadi pemarah ya..

Jangan cepat putus asa ya..

Berdirilah, Bangkit!

Tapi bagaimana bila kaki ini lumpuh?

Akankah ada seseorang datang...memapah..?

Itulah jiwamu, ragamu yang kedua.

Yang akan menjadi tongkat,semangat dan kaki baru..


(Yang pernah dimuat mading sekolah kita, 9 tahun yang lalu)


Maafkan untuk komunikasi yang tak sempurna...




*satu-satunya yang muncul tiap sms atau panggilan dari nomornya masuk ke ponselku (terakhir ketemu sepertinya lebih ndut dari ini..=D)

Jumat, 09 September 2011

'nge-fans'

Ngefans dengan artis, penulis motivator, orang beken, yang pernah nampang di layar lebar, layar kaca, atau buku-buku keren, biasa..



Bagaimana jika ngefans dengan orang-orang yang sering tersapu pandangan kita?

Orang-orang biasa dengan 'sesuatu' yang luar biasa..



Yang tinggal di Banda Aceh, pasti pernah dung mencicipi bubur jazz yang di Seutui? Kalau belum pernah mampir minimal lewat pasti pernah.



Keadaan umumnya,terutama bulan puasa, jika sore daerah Seutui salah satu kawasan padat kendaraan, mau menyeberang jalan bakal lama banget.. Tapi kemudian menjadi mudah karena selalu ada bapak penjaga parkir yang selalu baik hati membantu kita menyeberang jalanan padat tersebut..



Bapak penjaga parkir yang juga baik hati ada di swalayan Serbana simpang Jambotape. Setiap kita menghampiri kendaraan kita, beliau selalu mengelapnya, kalau siang-siang panas, beliau mengelap bangku motor kita dengan kain lap basah, agar kita tak terlalu kepanasan ketika mendudukinya, dan setiap kita akan jalan, beliau selalu mendoakan.. 'Hati-hati di jalan ya,Nak..selamat sampai tujuan'

subhanallah,barakallah.. :)



ada juga bapak parkir di pasar Peunayong, sebelum parkiran pasar centre itu di sabotase dinas perhubungan, bapak tersebut biasa di depan pasar ikan, tapi sekarang beliau dapat dijumpai sebelum pintu masuk pos loket parkir, beliau tinggi, kurus, dan telah sangat tua, namun masih sigap.. Sedih, sudah setua itu masih giat bekerja.. Kemana anak2 beliau? ='(



0ya, sejak uang parkiran di sabotase dishub, penghasilan bapak-bapak tukang parkir tersebut jelas berkurang.. =(



Sekarang bapak yang jualan pepaya madu di Lampineung, dekat putaran pertama ke SMAN 4, beliau tak selalu ada, hanya berjualan ketika ada buah yang bisa di panen saja.. Biasa 3 buah pepaya madu beliau jual seharga Rp.10.000,-

Beliau selalu memilihkan buah yang bagus dan mengantar hingga ke motor

'sini plastiknya bapak lapis lagi, biar ga jatuh di jalan'

=')



Kadang jika ke area pertokoan jalan dipenogoro dekat ATM BII ada dua abang adik usia 10th dan 7th, dekat deretan mobil-mobil penjual buah, kerapkali adik-adik itu mengutip buah kurang baik yang dibuang penjual buah ke tong sampah dekat ATM BII itu, wajah mereka selalu ceria, akrab, bercanda, dan tertawa riang meski jelas seharian mereka belum makan meski waktu berbuka telah lama berlalu.. Aku sering bertemu keduanya ketika ramadhan kemarin..



Ketika pergi ziarah tempat kakak dan kakek, disana ada tiga orang anak-anak pembersih makam..

Saat itu aku datang sudah sore ba'da ashar, awalnya hendak membersihkan rumputnya sendiri, tapi urung karena ibu memanggil adik-adik itu..dari pagi mereka membersihkan makam diupah Rp.10.000,- per makam, pakaian mereka sudah kuyup oleh keringat, tapi masih ceria dan bercanda diselingi tawa.. Subhanallah.. Uangnya untuk bantu orang tua beli beras dan baju baru untuk adik mereka.. Barakallah.. =')



Bersambung..