Senin, 27 Oktober 2008

Doa, dan...Doa..

“Sudah siap menikah??


kenapa pertanyaan ini seringkali terlontar dari beberapa orang belakangan ini kepadaku…? (Ge-Er!! ;D)

seiring dengan pernikahan beberapa sahabat, Sari, Mira, Putri... hmm, hingga akhir tahun nie ada 9 orang sahabat tercinta menikah, Subhanallah... tapi tentunya niat n keinginan untuk menikah bukan karena ikut2an dunk..^_^

Yaa..ayo kita bahas melalui kata-kata dan kalimat-kalimat yang tak seberapa ini…BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM..

Hmm..ngomongin tentang menikah, it’s not a simple thing. Nikah itu sebuah kewajiban.. tidak hanya sayang-sayangan..but coba deh berpikir nikah itu merupakan salah satu bagian dari salah satu perjuangan jalan da’wah Q’ta..^_^ !! Betuuuulll…?! Nikah itu ga semudah yang kamu kira,Sarah!!! Banyak banget yang harus dipikirkan…misalnya :

ü Di saat uda nikah kamu tuh uda ga bisa mau ego-egoan, emosi-emosian, kekanak-kanakan. INGAT. Ada satu orang yang uda jadi teman hidup yang mungkin memiliki sejubel kepribadian berbeda dengan kamu.

ü “Nikah muda tu enak…” emang betul!! But, jangan ingat seneng-senengnya aja..pasti bakal ada masa-masa sulit yang bakal kamu hadapi.. tapi, kalo’ kamu yakin bisa, ga ada masalah.

ü Nikah sambil kuliah?! Why Not?? Jujur aja pingin.. tapi, apa siap ya ntar nikah, kuliah, aktivitas lain (ciiee..sok sibuk nieh ceritenye!!)

Mengurusi rumah tangga khan ibadah yang indah, dan menuntut ilmu-pun ibadah sebagai salah satu tanda bukti kecintaan Q’ta pada Allah.

ü Yang TERPENTING dari segalanya adalah… menjadi istri tu ga Cuma bisa masak, nyuci, nyetrika, dll.. but, kudu bisa jadi ibu rumah tangga yang bijak. Apalagi kalau kita menikah di jalan da’wah. (subhanallah..)

Yup, itu beberapa point yang mungkin harus dicatat ;)

(cateeeett!!)

back to my self..

Gimana sa? Are u ready to marriage??

Ketika kita telah memiliki target-target yg ingin kita wujudkan dalam hidup kita, tentunya kita berusaha dengan usaha terbaik yang kita punya, right? Dan yang terpenting tentunya… DOA..yaa..Doa..

Saya yakin setiap kita pesti telah melantunkan begitu banyak doa, juga doa untuk mendapatkan pasangan. Mungkin kita sambil mengira-ngira..kapan Allah mengabulkan doa kita. Satu hal, kita harus yakin semua doa kita pasti terkabul (hanya waktunya saja yang sering tidak kita ketahui). Seperti halnya Nabi Zakaria a.s., yang tidak pernah putus berdoa untuk mendapatkan keturunan, meski usia beliau sudah sangat tua, rambut telah beruban, tenaga sudah semakin lemah, tetapi tidak lelah beliau meminta kepada Allah. Doa yang diabadikan Allah dalam Al-Quran, surat Al-Anbiya: 89.

Rabbi la tadzarni fardan wa anta khairul waaritsin. “Ya Tuhanku, Janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah ahli waris yang terbaik.”

Doa yang indah yang dapat kita tiru untuk kita lantunkan dalam setiap kesempatan, terutama waktu-waktu yang utama dalam berdoa.

Selain berdoa untuk diri kita sendiri, kita juga dapat berdoa dengan perantaraan orang tua kita. Maksudnya?

Begini contohnya:

Yaa Allah, karuniakanlah kepada ayah dan bundaku, menantu yang shalih, yang dapat menjadi pasangan anaknya ini untuk mencari keridhaan-Mu.

Sederhana ya kelihatannya sebab sering kali doa kita egois. Hanya untuk diri kita saja. Selama ini, mungkin kita berdoa agar Allah memberikan jodoh, pasangan yang shalih, yang baik, yang cerdas, pengertian, dan bla…bla..keinginan lain. Seseorang yang dapat menjadi partner untuk bahu-membahu dalam mewujudkan..suatu hari nanti…keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Kita lupa bahwa orang tua kita juga “berhak” mendapatkan doa kita. Bukankah pasangan kita nanti, suami kita, akan menjadi bagian dari keluarga besar kita?

Dan, sudahkah kita hari ini mendoakannya? Ya hari ini. Meski kita bahkan belum tau siapa jodoh kita kelak. Mendoakan agar siapapun dia, dimanapun dia, tetap istiqamah dalam agama, selalu bergerak dan mencintai kebaikan, serta dijauhkan dari segala keburukan.

Ya, entah siapapun dia, doakanlah meski kita belum mengenalnya, meski kita tidak tahu siapa jodoh kita. Namun, bukankah Allah sudah mencatat dan menetukan siapa “dia” di lauhul mahfudz? Semoga Allah menjaga “calon” pasangan kita. Bukankah kita ingin pasangan yang baik, yang shalih?

Oleh karena itu, lantunkanlah pula doa untuknya…

“Ya Allah, siapapun jodohku kelak, jagalah ia agar selalu istiqamah dalam agama-Mu. Semoga ia selalu mencintai-Mu, mencintai Rasul-Mu. Jagalah dia dari segala keburukan. Berikanlah kekuatan padanya untuk selalu menegakkan agama-Mu. Jauhkanlah ia dari kecintaan berlebihan pada dunia.”

Jadi, mari berdoa, dan terus berdoa, terus……semoga Allah mengabulkan.Amin.

“Thalabul ‘ilmi Minal Mahdi Ilallahdi”

“Thalabul ‘ilmi Minal Mahdi Ilallahdi”

(mencari ilmu dari buaian sampai tiang lahat)

Yup, mungkin sama cem urgensi tarbiyah, pentingnya pendidikan. Tau kenapa day??

Alnya, Ya seriiiiiiiing…banget dapet “tatapan” heran dari beberapa orang setiap ya ngikutin kegiatan2 di luar fak.Ya…misalnya seminar, diskusi, simphosium, or orasi ilmiah di FKIP,MIPA, FK, de el el…hahaha..pokoknya kalo’kebuka untuk umum en Ya punya waktu kosong, Ya pasti ikut en itu nimbulin “?” (tanda Tanya besar) pada bebrapa orang..=(

Untuk itu Ya ingin menekankan akan pentingnya mencari ilmu, gak musti berfocus pada bidang kita aja, tapi mencari ilmu (menurut Ya) berlaku saat Q’ta belajar Al-Quran, Fiqh, Tafsir, siraah, atau kitab. Juga ilmu kedokteran, perindustrian, pemerintahan, ilmu perdagangan, perekonomian, belajar teknik, dsb.

Namun semua tentu sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang kita punya. Karena bukankah ilmu yang tidak ditujukan untuk menduakan Allah itu mulia?? Baik ilmu yang berhubungan dengan ibadah madhah seperti yang dipelajari di pesantren maupun ilmu muammalah, seperti yang Q’ta pelajari di sekolah, kampus…bener khan day??

Ya pernah mendengar penjelasan tentang intelensi genetika, Prof. tsb menyebutkan bahwa IQ ibu lebih dominant terhadap IQ anak. Ibaratnya…kalo si ayah super duper jenius but ibu na Oon…tu gak ngaruh banget ama si anak, kecuali si ibu uga’poenya IQ Ok, maka anaknya bisa dipastikan pinter uga’ en itu tergantung dari didikan uga’yaa day?? Bagaimana strategy orang tua dalam mengembangkan/mengoptimalkan potensial anak.. (dilber…gue koq jadi mikir ginian??)

Yup, mungkin ini salah satu alasan Ya tentang urgensi trbiyah, pentingnya pendidikan, Ya pingin anak Ya gak tulalit (Amiiin..Yaa Rabb) =) teruz, yaahh…setidakna Ya bisa nyambung kalo’ ngomong dengan orang lain…=D

Kamis, 23 Oktober 2008

JIKA MESIN KENDARAAN TIBA-TIBA MATI DI TENGAH REL KERETA

Mengapa jika mesin kendaraan bermotor tiba-tiba mati di lintasan rel kereta api sulit dihidupkan lagi?

Ternyata itu disebabkan adanya pengaruh gesekan antara roda kereta dengan relnya. "Jadi, bukan semata-mata karena sopirnya gugup sehingga tidak bisa menghidupkan mesin kendaraannya, " kata Dr Ir Djoko Sungkono, kepala Laboratorium Motor Bakar Teknik Mesin Institut Teknologi Surabaya (ITS).

Selama ini sering terjadi kendaraan bermotor tiba-tiba mati mesinnya saat melintas di atas rel kereta api. Itu terjadi terutama ketika ada kereta yang mau lewat. Pengendaranya kesulitan menghidupkan kembali mesin kendaraannya itu. Akibatnya, kendaraan bermotor itu ditabrak kereta dalam hitungan sekian puluh detik berikutnya.

Kasus terbaru adalah seperti yang dialami Rektor dan Pembantu Rektor III Universitas Islam Darul Ulum Lamongan. Keduanya tewas karena mobil yang sedang melintas rel dihantam kereta api. Djoko lalu mengingatkan, jika mesin mobil tiba-tiba mati di atas rel, maka hendaknya penumpangnya segera keluar dan mendorongnya. Jika tidak, akan sangat membahayakan jika kereta segera lewat. Dan jangan berusaha menghidupkan mesin! Yang anda lakukan adalah, keluar! dan mendorongnya! Kalopun anda gak sempat mendorong, setidaknya anda sudah berada diluar kendaraan dan bisa sewaktu-waktu lari menghindar.

Mengapa mesin bermotor susah dihidupkan? Kata Djoko, terjadi impedansi yang ditimbulkan oleh pergesekan roda kereta api dan relnya. Dan, impedansi itu yang cukup untuk mengakibatkan mesin mobil yang mati sulit menyala kembali. Kejadian itu terutama berpengaruh pada mobil atau kendaraan yang berbahan bakar bensin, meskipun kendaraan berbahan bakar solar juga ada yang terpengaruh. "Pada kendaraan yang berbahan bakar bensin, starternya digerakkan oleh dinamo," paparnya. Dari dinamo ini dihasilkan medan magnet yang selanjutnya menggerakkan mesin mobil. Djoko mengatakan, hal tersebut tidak jadi masalah bila mesin mobil tersebut tidak mati. Namun bila mesin tersebut mati maka akan sulit untuk dihidupkan lagi. Medan impedansi tersebut tidak diperlukan jarak yang dekat untuk itu. Hal tersebut sudah mulai dapat berpengaruh ketika kereta api masih berjarak 1,5 km lokasi lintasan di mana kendaraan bermotor itu melintas rel.

Tambahan Sedikit:
Pengapian pada mesin bensin menggunakan percikan bunga api dari busi yang ditimbulkan oleh listrik bertegangan tinggi (high voltage) yang diproduksi oleh "coil." Medan listrik statis yang ditimbulkan oleh rel karena gesekan roda kereta api dengan rel dapat mempengaruhi/ mengganggu produksi (besarnya) bunga api pada busi, sehingga mesin mudah mati. Tetapi hal ini hanya terjadi bila putaran (RPM) mesin rendah (putaran mesin idle). Akibatnya mesin sulit menyala bila di-start. Menyelamatkan diri dengan mendorong mobil adalah salah satu cara yang baik, namun sebelum turun JANGAN LUPA memposisisikan tuas transmisi pada posisi gigi NETRAL. Cara lain adalah bila kondisi accu (aki) masih bagus, anda tidak perlu turun dari mobil, masukkan tuas transmisi pada posisi gigi 1 (satu), kemudian start mobil (pedal coupling JANGAN diinjak). Maka mobil akan berjalan karena digerakkan oleh dinamo starter. Setidak-tidaknya mobil berjalan sampai menyeberangi rel kereta.

Tetapi cara ini hanya bisa dilakukan untuk mobil yang bertransmisi MANUAL, TIDAK untuk mobil bertransmisi MATIC.

Untuk mobil matic maka penyelamatan hanya dengan cara mendorong, dan jangan lupa tuas transmisi pada posisi NETRAL (N), bukan parking (P).

Putaran idle mesin mobil matic biasanya lebih tinggi daripada mobil manual, sehingga mesin tidak mudah mati.

To ALL :
PANDUAN yg bisa saya sampaikan ketika kondisi mensin menyala ( pada saat kita akan "menyebrang" rel tsb ) dari tulisan diatas adalah:

Ketika melewati jalur rel lintasan KA disarankan utk menaikkan RPM / putaran mesin.

Utk mobil manual transmisi yg dilakukan adalah injak pedal gas agak besar dan menggantungkan sedikit koplingnya. Lebih dikenal dgn istilah setengah kopling / cluth.

Utk mobil matic transmisi biasanya RPM / putaran mesin sudah dikontrol oleh computernya. Aman deh. (atau mau lebih aman lagi gunakan option/pilihan gigi level rendah).

Utk Bikers dgn sistem kopling, sama seperti manual transmisi, naikkan RPM/putaran mesin dgn cara tambah gas dan setengah kopling.

Utk bikers dgn sistem automatic (bebek atau scooter), jangan lupa pindah gigi dahulu ke level rendah, disarankan gunakan gigi 1 saja.

Berdasarkan pengalaman, lebih baik melewatinya sedikit lebih cepat walaupun mobil/motor akan "bergoyang".

Sering kita dengar kecelakaan Kereta Api Vs. Kendaraan (roda2/4) di lintasan kereta api (biasanya tanpa palang pintu).

Kasus yang sering dijumpai adalah kendaraan macet di rel kereta dan tidak bisa digerakkan dan akhirnya disambutlah oleh kereta.

Terlepas dari segi "dunia lain", saya pernah dikasih tau sama tetangga (penjelasan versi ilmiah), begini ceritanya:

" Ketika rel dilewati kereta api, dalam jarak tertentu akan timbul medan magnet dimana hal tersebut yang sering menjadikan mesin kendaraan mati dan kendaraan sulit untuk digerakkan "

Selasa, 21 Oktober 2008

“The Real Stories about a Reality”

Dear, sahabat…

Liburan semester genap sa,dkk ikut Pengabdian Mahasiswa by PEMA (Pemerintahan Mahasiswa) Unsyiah.

BLANG PIDIE

Pfhh..gilber, 16 jam perjalanan dari Bna,

Well, sa cerita dari awal yaa..

Sungguh, sa ga pernah mengira bahwa di Nanggroe Qta ini, masih begitu banyaknya saudara2 Qta yang membutuhkan perhatian lebih dari kita =’(

Sebelum berangkat pastinya Qta uda dibekali dgn beberapa gambaran umum lokasi, eg. Kalau desa yang bakal kita tempati nanti sangat terpencil & ga ada listrik, WC terbang,dsb..dsb..

Rombongan kami dipecah menjadi 4 kelompok, dan sa berada dalam kelompok yang akan ditempatkan di ds.Lama Muda, Kec. Kuala Batee, Blang Pidie. Sebuah desa indah yang merupakan desa terakhir dan terputus dari daerah lain di Blang Pidie, sangat pelosok... bahkan tak sedikit dari masyarakat Blg. Pidie yang ga tau tentang desa ini..=’(

Untuk ke ds. Lama Muda nie, 1st kita kudu ngelewati hutan (dugh, hati2 banget kalo di tengah jalan ketemu babi hutan yang gede’nya cem anak lembu, asli bikin shock bathin ;D), trz kita ngelewati sungai dgn rakit (seruu abizz!!) and then ngelewati hutan again, baru dech sampai di Lama Muda Village..=)

Selama di sana, kami tinggal di rumah2 penduduk, Subhanallah bgt di depan rumah penduduk langsung pantai, lautnya biruuuuuuu…banget (coz belum tercemar), suara ombaknya always kedengeran setiap saat (yaa iyalah..!!) pokoke serasa rekreasi di tepi laut de..=) Kamu bisa bedain perasaan kamu tilawah shubuh di pasir pantai sambil nunggu mentari pagi muncul en ditemani suara debur ombak laut nyang Subhanallah banget…rasanya lebih gimanaaaa….githu…=) Terus di sebelah barat ada danau yang kalau sunset, Subhanallah indaaaaaaaaaaahhh….banget [hehehe..romantis banget lho tempatnya kalo’ gi sunset, swear OK banget ;)] and then di sebelah timur-selatan, ada sungai yang gedeeeeeeeeee’banget…bisa naek sampan di sungai nie…dag..dig..dug..uga’c, alnya ga kebayang banget kalo’ sempat kecebur ke dalam sungai nie,hehehe..=D

Hmm…nyang jelas c, di ds.Lama Muda nie kagak ada listrik [kalo’malam langitnya luar biasa indah, Subhanallah banget, bintangnya 2X lebih banyak en indah dari langit penuh bintang yang hampir tiap malam sa perhatikan di langit kota kita =)], ada kunang-kunang uga’ lho..!! And then, masalah sanitasinya yang sangat…sangat…kurang, selain dinding kamar mandi yang terbuat dari rumbia (kalo’ rada tinggi badan bisa liat pemandangan di sekeliling kita) plus WC terbang (hahaha..ada kisah tak terlupakan about WC terbang alias “pondok indah”, special tempat sanitasi satu-satunya yang ada di desa nie en posisinya tepat berada di tengah danau..;D)

Masalah kebutuhan protein, sangat terjamin...alnya nie khan desa nelayan, kamu tau ga, ikan tu ga Cuma bertumpuk di laut aja, but di sungai en danau, Subhanallah…banyak banget…anak2 bahkan kita sendiri bisa nangkap ikan dgn tangan telanjang alias tanpa alat pancing, Subhanallah banget, diriku ga pernah liat sungai2 n danau dgn ikan yang sangat banyak trz udang uga banyak dgn segala ukuran dari yang kecil ampe’yang lumayan besar. Biasa kalo uda sore anak2 uda pada main di sungai, mandi plus nangkep ikan di sungai n udang, syeruuuuuu…abiz ngeliatnya..=) kepiting kecil2 uga’ ada..Hmm…kalo pagi tu khan biasa nelayan pulang dari laut dgn ikan2 di jala, Qta liat ke laut n mau ambil berapapun ikan yang kita mau, Gratis!! =)

Sayur emang ga ada dijual di desa nie, alnya pasir laut so ga bisa berkebun… biasa ada kedai yang jual sayur…di desa nie..semuanya muraaaahh =) [hehehe..kayaknya diriku berbakat jadi pemandu wisata ;D]. Masyarakatnya super duper ramah en hati mereka tuh masih bersih…banget (ladang dakwah Qta…PASTI!!) misalnya gini : kami khan ada juga buat kajian muslimah, 1st.day about “kewajiban menutup aurat bagi setiap muslimah” trz sorenya ibu2 plus remaja di sana pakaiannya uda mulai menutup aurat, ga sedikit yang uda mulai pakai kerudung, step by step deh..so, ga kebayang banget kalo sempat ada orang jahat plus ga bertanggung jawab masuk ke desa nie…Naudzubillahi..

Tinggal di desa nie bikin kamu mandiri banget, misalnya di dapur…untuk masak kamu kudu menggunakan kayu bakar (untuk itu sangat2 dibutuhkan yang namanya laki2 alias bapak2nya, hhh..ga kebayang banget ketika kudu belah kayu sebelum masak, untung banget ga sampe’ kebacok tangan waktu tu) terus kalo mau masak yang pakai santan kudu metik kelapa sendiri, belah ndiri, kukur kelapa ndiri pakai alat kukur kelapa tradisional [Ya Allah, berhubung baru kali ini sa melakukannya, so rasanya syusyeeeeeee..sekali en ga selesai2 =’( ]. Terakhir giling bumbu dengan batu giling, berhubung sa sangat jauh dari mahir, alhasil waktu giling cabe…tangan pedes luar biasa, rasanya panas banget…=D Perasaan baru kali nie benar2 kerepotan di tempat bernama dapur, but jadi makin semangat, alnya sekalian olah raga. Hehehe…setiap keluar dari dapur, setiap selesai masak, keadaan uda cem keluar dari cerobong asap, item2 semua…jilbab,muka, baju, tangan, sampe’ kaus kaki (bagusnya pake baju serba hitam biar ga keliatan =X !!) lucu deh…=D!! tapi asik en syeruuu…!! =)

Selama tinggal disana diriku tau kalau….

· Desa Lama Muda nie Cuma terdapat 82 KK, dimana setiap KK terdiri dari 5-6 orang anggota keluarga

· Masyarakatnya using bahasa jamee’ [Bagi nyang kualitas bahasa acehnya kayak sa yang janggal banget logatnya kudu adaptasi, Tapi Alhamdulillah ga sedikit masyarakat yang bisa bahasa Indonesia =)]

· Disana Cuma terdapat satu sekolah, itupun yang ada Cuma sekolah dasar alias SD dengan 3 (tiga) ruang kelas, yaitu kelas 4,5, dan 6 SD + 1 ruang guru.

· Tenaga Pengajar Cuma ada 5 orang, 3 orang guru tetap & 2 orang guru honorer ditambah seorang kepsek.

Menurut para siswa/i disana, guru2nya jarang banget datang mengajar, dalam seminggu mungkin hanya 1-2X datang mengajar, sedangkan KepSek nyaris ga pernah datang ke sekolah…Only one reason is “Bocor Ban Motor dlm Perjalanan” =/

· Nyang bikin hati miris en gerimis, waktu hari pertama tiba en “talk show” ringan ma anak2…hks..hks..anak kelas 5 SD don’t know, who is Allah? Tragis..=’(

· Di desa nie ada satu mesjid (lebih tepatnya c disebut meunasah, alnya kecil bangeeeeeett…tapi masyarakat sana menyebutnya mesjid jami’…satu2nya tempat ibadah yg ada..)

· The last but not least, nyang bikin hati serasa ketiban durian mentah en hujan lebat plus petir menyambar2 (hehe..terlalu mendramatisir ga yaa?? ) di desa nie ga ada tempat pelayanan kesehatan en tenaga medis yang bener2 ngerti n punya ilmu tentang kesehatan, so, jangankan dokter..bidan or perawat aja kagak ada..=’(

Ada masyarakat yang hanya diare +/- 5 jam [pagi diare, trz waktu siang mau di bawa ke puskesmas di kota, dalam perjalanan uda meninggal =( ] Pindah alam…

Sebenarnya ada c rumah bidan, tapi di situ jangankan obat…kapas plus Betadine aja kagak ada… bisa dibilang rumah bidan tu Cuma berfungsi sebulan sekali, saat orang puskesmas datang untuk posyandu en Cuma beberapa jam doank, selebihnya ga berfungsi sama sekali…

Nih yang bikin sa shock bathin…saat kami buat pengobatan missal di 3 desa yang terdapat di Blg. Pidie, selama 3 hari..dari Pkl. 09.00 WIB sampai dzuhur…logistic obat2an uda OK!! Complete, dari obat sakit kepala, injection, vitamin, antibiotic, sampai obat kulit cem panu, kurap, kadas, kutu air dan teman2nya, dsb…dsb… (Alnya sa ikut data obat2nya, cz sa masuk div.kesehatan). Shock bathin bukan karena adanya kesalahan dari kami, bukan karena salah baca resep or salah kasih obat, but gara2 kami ga bawa dokter dari BNA alias ngandalin dokter yang ada di Blg. Pidie untuk membantu kami, karena kelewat Pe-de en yakin banget kalo’semua yang namanya dokter tu punya sifat mulia + emphaty, tulus en ikhlas membantu masyarakat; bukan hanya sumpah dokter yang selalu ditangguhkannya, namun lebih dari sekedar itu karena pengabdiannya bagi masyarakat, so Qmi minta tolong ma dokter yang ada di puskesmas Blg.Pidie untuk membantu pengobatan massal kami.

Namun sungguh jawaban dokter2 tersebut membuat sa terasa tersengat listrik ratusan ribu volt, pingin nangis aja rasanya, serasa ada sembilu bermata seribu yang menusuk-nusuk jeroan sa, disinilah sa kembali merasa ketika harapan yang kadung mengembang ternyata ga jadi kenyataan, langit runtuh tanpa bilang-bilang..Breg! Ngeg! Lahir-bathin rasanya gepeng kayak kue keranjang tergilas mobil pemadam kebakaran!

Intinya, dokter2 tu kagak mau en kagak bersedia membantu pengobatan massal yang kami laksanakan. Nyang bikin diriku hilang symphatic bals…blas…waktu mereka bilang kalo daerah nie adalah ladang economy mereka, Hugh…bagaimana bisa dokter nyang jasanya dibayar hampir 8 juta/ bulan oleh pemerintah khusus untuk memberikan pelayanan di desa menanyakan berapa dana yang kami punya untuk membayar mereka plus dana insentif/durasi yang ditentukan…=’(=/ Maap banget…rasanya mulai hari itu, siang itu, jam dan menit serta detik itu, sa sadar…ga semua dokter memilki sawah, ladang cinta, ketulusan, dan keilkhlasan yang luas, sangat luas, nyaris nggak terbatas, hingga mreka bisa jalan kemana aja… Ternyata, ada di antara mereka yang memiliki sawah, ladang cinta, ketulusan dan keikhlasan Cuma sepetak sempit, dan semakin sempit aja ketika menolak dgn keangkuhan akan profesi mereka, nggak bisa kemana-mana, ke kanan mentok, ke kiri juga mentok… Nurut sa c, sedih banget kalo’ sempat jadi orang seperti itu, menderita banget… “Kemana tuh nilai kemanusiaan sebagai hamba Tuhan?” Benar adanya bahwa ga semua kesenangan adalah kebahagiaan en bukan kebahagiaan namanya jika berada di atas kesusahan orang lain…

Di sini, sa benar2 belajar, bahwa benar adanya, Peluh membuat Nurani kita tetap utuh, merasakan bahwa:

NURANI

Ada yang tersita saat tubuh tak tergores luka

JIWA

Maka peluh kubiarkan menari

Luka kubiarkan menganga

Sebab..

Tuhan mencipta peluh untuk berkaca

Mencipta luka untuk bercerita…

MEULABOH

Hari pertama

TARAAAAAa….sampai meulaboh,

Yup, kali nie pengalaman di Meulaboh..

1st.sampai kita di Mesjid Jami’ Mbo, Subhanallah indah banget arsitektur mesjidnya, design interiornya lebih indah dari Mesjid Raya Baiturrahman, Bna..(nurutku sih!), posisinya dekat dgn gedung KPP Mbo. Trz kita penyambutan di kantor bupati n kecamatan (camatnya ramah banget plus lucu,hhehe). Lama banget, jam 2-an baru sholat dzuhur di mesjid ds. Meugah Rayeuk, terus makan siang di HUTAN (jadi ingat DIKSAR;D) terus melanjutkan perjalanan kaki sampai ke ds. Blang Teungoh, posco utama kami, pemandangannya Subhanallah keren banget, ga kalah dgn Sibolangit, kita uga nyebrangi sungai, basah2an deh..;D untung airnya ga tinggi, tapi jernih banget Subhanallah…=)

Sampai de..uda sore, Qta nginap di rumah P’keuchik, kalo bapak2nya selang beberapa rumah dari rumah P’keuchik..Upz, disana uga kagak ada sinyal..(dari kantor camat uda ga ada sinyal sih), trz..malam 1st. ga gosok gigi, alnya ga ada air..=’(

Hari kedua

Hari ni kita survey lokasi, di pecah 3 kelompok, ada yang di ds.Blang Teungoh, ds. Si Bintang, n ds. Meugo Rayeuk

Dari kesehatan diriku ke ds.Meugo Rayeuk, Pak korlap n ktua logistic ikut rombongan kita, trz dari pendidikan ada Abbas, dari Infrastruktur, Irfan, dari sosmas k’nur, n dari mental spiritual ada Amalan Sholihat.

Pfhh..jaraknya jauh banget, 4KM jalan kaki, mana cuaca panas banget, trz tas berat minta ampyuuuuunn…sepanjang jalan Qta door to door ke rumah penduduk, silahturrahim plus sosialisasi kegiatan kita selama di sini…

Di Meugo Rayeuk ni ada makam Pahlawan Teuku Umar, kira2 perlu jalan 2Km untuk masuk ke dalam sana, katanya belum sah ke Meulaboh kalau belum ngunjungi makam Teuku Umar ini, trz ada masyarakat yang bilang, bisa minta jodoh segala di sana, Astgfirullah..

Btw, ada cerita sedih uga’..

Jadi, waktu selesai sholat ashar berjamaah, ada anak2 yang nanya gini ke P’Yanwar:

“Bang, hari ini hari apa?”

Hari Rabu jawab P’Yanwar..

“saya kira hari Jum’at, hari Rabu knpa sholat, Bang?

Nah, jadi persepsi anak2 itu, sholat tu Cuma hari Jum’at aja..=’(

Hasil pengamatan n interview non resmi harini :

· Jarak desa Dari jalan Negara +/- 5KM, ds.Blang Teungoh-ds.Meugo Rayeuk, cz jalan Negara adl jalan lintas ds. Meugo Rayeuk

· Desa merupakan eks.conflict

· Jumlah KK 68 orang

· Sinyal putus-putus..(kudu manjat pohon.. atau di jembatan gantung sinyalnya paling banyak 3 garis)

· Jaringan listrik ada, tapi jarang

· Jalan menuju lokasi ds.Blang Teungoh ga bisa lewat mobil

· Jarak antara rumah penduduk sekitar 100-200m

· Sepanjang jalan di dominansi dengan pohon durian..hmm..

· Jumlah balita 30 orang

· Suntik polio (+)

· Penyakit paling sering gatal-gatal, asam urat, n malaria

· Sanitasi minus banget… (lebih parah dari Blang Pidie, euy!!)

· Jarak desa ke puskesmas sekitar 40 Km

· Penjagaan lingkungan (+)

· Sekolah Dasar di ds.Meugo Rayeuk dibangun UNICEF, bagus, tnaga guru gantian dari Meulaboh, siswa/i SD lumayan rame..(lucu2 banget!!)

· Sekolah Dasar di ds.Blang Teungoh, muridnya sedikit, masuk sekolah Pkl.10.00 WIB pulang sekolah Pkl. 11.00 WIB, kalau murid yang datang sekolah sedikit, sekolah diliburkan. Kebanyakan anak2 ikut2an, kalau temannya ga sekolah, ikutan ga sekolah..=(

· Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan kurang

· Siswa/i SMA Cuma berjumlah 9 orang, kepsek SMA na suami ibu kep.puskesmas

Yup, sepanjang jalan Subhanallah pemandangannya,apalagi di jembatan gantung.. ^_^

Hari Ketiga

Harini sa jaga posco Blg.Teungoh kalau ada masyarakat yg sakit, team kesehatan ada yg standby di tempat..rada ngebosenin. Jadinya bantuin anak MS buat huruf hijayyah di karton untuk TPA anak2, jadi ingat adik2 TPA di BNa, alif..ba..ta..

Trz Bantu ngomentari kerjaan anak infrastrukutur buat no.rumah penduduk, hehehe.. yang tinggal di posco K’sri, irfan, fauzan, n P’jufri.. trz nyuci ke sungai.. jauh banget jalannya..(Yee..smuanya uga jauh atuh!!) tapi seruuuu.. trz ujung2nya Bantu orang piket masak, sorenya penyuluhan Tanaman Obat untuk masyarakat, door to door..tapi rumahnya masih banyak yang kosong,cz masyarakatnya masih di ladang..=(

Malamnya pengajian n kajian untuk ibu2, subhanallah day.. jujur, sa bakal kangen saat2 disini, gelapnya malam bukan kendala untuk tetap tilawah Qur’an, sepi dan jauhnya jarak bukan alasan untuk ga ikut jamaah, menghidupkan mesjid, satu penerangan flashlight HP untuk nerangi empat orang tilawah, kalau pegel, gentian megang Hp-nya..intinya, satu Hp tu kudu cukup untuk nerangi 4 orang.

Hari Keempat

Wuez..hari ni sa piket masak pertama euy!!

Sama-sama masak dengan kayu, bedanya kalau di Blg.Pidie ga ada persediaan kayu, so kalau mau masak baru cari kayu, nah..kalau di sini, setiap rumah kemarin juga uda liat, ada tempat khusus untuk taruh kayu bakar, uda dipotong sama rata dan disusun rapi di tempat cem rangkang githu…jadi sekali nyari kayu banyak-banyak untuk persediaan.

Tapi, kayaknya lebih repot disini de.. kalau di Blg.Pidie, ada tempat khusus untuk masak, ada cem batu bata githu untuk tempat dudukin panci atau wajan..Nah, di sini kagak ada, jadi kudu pinter2 nyusun kayunya, kalau ga mau tumplek kudu ati2 ngaduk masakan, mana hari ni ada program Pemberian Makanan Tambahan untuk anak2 SD, jadi kudu mulai lebih cepat, karena selain kudu nyiapin sarapan n nasi plus lauk makan siang, kudu masak bubur kacang hijau juga untuk dibawa ke sekolah, ga tanggung-tanggung, seember..!!

Weleh..weleh..

Trz, bedanya lagi, kalau di Blg.Pidie, sumurnya uda pakai cincin, trz lantai sumurnya ada di semen, di sini kagak, sumurnya ga ada cincinnya, jadi Cuma galian aja, krna dindingnya tanah, jadi sa nimba air susah banget, kalau kena pinggiran sumur airnya jadi bercampur tanah/Lumpur yang di dinding sumur itu, padahal air itu di gunain untuk masak n jadi minum kita..=(

Lantainya juga Cuma ditutupin dgn potongan2 kayu, jadi kalau ada yang buang air kecil, “bisa jadi” air limbah itu masuk lagi bercampur dgn air sumur..

Di Blg.Pidie, nyuci piring di dalam kamar mandi itu, kalau di sini, tempat masak, cuci piring, plus “tempat main” para bebek sama alias satu tempat, becek banget, berlumpur, n licin, sampai terpeleset..susah jalannya..=D

(Padahal kita penyuluhan tentang sanitasi n personal hygiene, tapi koq yaa kayak gini kondisinya, kudu gmna? Ekstra kerja keras dgn anak infrastruktur..)

Trz, tentang pisau, disini GA ADA PISAU, repot banget, disini kupas bawang,dll tu pkai PARANG, jadi parang tu multifungsi, sebagai alat nebang kayu untuk kayu bakar, sampai alat dapur, nurut sa susah, alnya parang khan panjang, mana ga ada yang jual pisau silet lagi, akhirnya nitip cutter dgn p’korlap, berhubung beliau yang paling sering ke kota.

Mana sa orangnya lambat lagi..

“buk..itu nasinya di tambah lagi airnya, nanti ga masak..”

“buk itu api buburnya di kecilin, kayunya dikurangi..”

“buk, itu airnya uda mendidih, tolong diangkat dgn timba ke ember di dalam yaa, untuk persediaan minum kita”

“buk itu mie-nya uda masak..”

Whuauaa..rasanya pingin nangis aja, bukannya bantuin, main “minta tolong” n nunjuk2 aja..tega banget..jadi hampir kesiram air panas karena di gituin..=’(

Lega banget rasanya waktu uda selesai, tinggal nyuci piring sambil nunggu nasi siang tanak.. karena nyuci piringnya pas samping api masak nasi, rsanya panas banget, lucu..bukan bertabur bintang, tapi bertabur abu kayu bakar, nyuci piring tapi kayak orang keluar dari sawah..hahahaha…=D

Sebelum sholat dzuhur, bersih2 diri dulu, selesai sholat buat air minum untuk bapak2nya yang abz gotong royong tadi..

Harini Qta buat test gol.darah uga, di depan rumah P’keuchik aja..

Sore sebelum masak makan malam, sa ikut liat anak2 SD latihan gerak jalan untuk lomba 17-an di kecamatan besok, trz ada yang pingsan, sa diminta buat teh manis, padahal uda jalan cepet2 setengah lari, masih juga dibilang lama n lambat dgn P’jufry sang ketua Logistic itu, Hugh..

“buuuuu’…jalannya koq lama banget, kalau ada pasien sekarat bisa meninggal”

> “Masya Allah, Pak, ini uda yang tercepat, gmana lagi, emang uda dari sononya kayak gini =(”

Teruz ketawa dia..dasar ga sopan!! =/

Btw, ada kejadian lucu waktu adik tu pingsan, Sa, Nadia, n Ira khan langsung nyamperin, trz P’jufry buka kancing baju adik tu, sa kipas2, abiz keringatnya uda kayak orang mandi aja, kali karena kepanasan makanya tumbang, Nah, terus Nadia n Ira khan buka SEPATU adik tu, karena rada payah, sa ikut bantuin, pas uda lepas sepatunya..

GEDUBRAK!!

Nadia hampir pingsan, posisinya paling strategys nunduk tepat di kaki adik tu,

Ira sampai pusing,

Sa juga mau muntah rasanya,

P’ amalan langsung keluar, kebetulan posisinya dekat pintu,

P’jufry spontan tutup hidung,

Tanpa mengurangi rasa sopan, swear, bau banget..!!

Ujung2nya, teh manis tadi dikasih minum untuk Nadia, sa n Ira ikutan minum, P’jufry minta ga kami kasih, hehehe..peace!! Only akhwat..;)

Malamnya abz kajian bersama, Qta briefing n evaluasi cem biasa, uda jam 10-an,blm makan malam, laper, ngantuk, capek, La khaula wala kuata illa billah.

Hari Kelima

Pelatihan dokter kecil untuk adik2 n personal Hygiene untuk adik2 di ds.si Bintang, Subhanallah, anak2nya lucu2 banget.. How Sweet they are, I realized that live is so beautiful with laughing in the middle of them..^_^ kalau ke ds.Meugo, ngelewati jembatan gantung, kalau ke ds. Si Bintang, kita ngelewati sungai..siap2 basah yaa..^_^

Konon, kata masyarakat sini, kalau hari uda mulai gelap, gajah n harimau masih sering masuk ke pemukiman penduduk, makanya di panggil pawangnya..

Siangnya sa n nadia penyuluhan Tanaman Obat ke Sawah, coz cem kemarin kalau ngunjung ke rumah khan ga ada orang, so alternativenya langsung nyamperin ke ladang.. tapi ga terlalu sukses, karena di pondoknya sejuk banget, jadinya kami malah ketiduran, hehehehe…(eh, di sawah, sinyal Hp penuh lho..)

Tapi seru banget, inilah pertama kalinya sa masuk ke sawah,Subhanallah, rasanya bahagiaaaaaa..banget, bantu ngejar n halau burung2, sampai pakai acara jatuh di pematang lagi, hahaha..jalannya kecil banget, tasnya berat plus ada pegangan brosur2, jadi ga balance waktu jalan, mana ada ikhwan yang liat lagi plus ibu2 n bapak2 yang lagi di sawah, sakit sih nggak, malunya itu lho.. waktu briefing pake ngebahas tentang sa jatuh di sawah segala, aturannya yang tau Cuma satu orang, malah semua jadi tau, dasar Bocoooorr..!! =(=/

Sorenya ba’da ashar, kami penyuluhan kespro n IMD di mesjid Blg.Teungoh..aduh, malu juga pas ngasih penyuluhan yang peserta ibu2 yang uda pada punya anak, tapi harus!! Tujuan kita kesini khan untuk berbagi ilmu, terutama ttg penggalakkan IMD n pelurusan kelirumology kesehatan anak.

Nadia jadi moderator, Ira ngebahas tentang kespro, n sa bagian IMD, tata laksana bayi baru lahir, n penyakit pada anak, K’jati, yang paling OK bahasa aceh-nya jadi translater untuk kami, Subhanallah…tanpa kk, kami ga bisa apa2, tanpa kk, mgkin program ini ga akan sukses, keren banget kk translatenya..^_^

Qta semua bahu-membahu, saling menambahkan, subhanallah..ukhwah itu, sungguh sangat luar biasa..^_^

Malamnya nonton bareng dgn masyarakat, rame banget..!!

Alhamdulillah…alhamdulillah..sampai hari ini, program2 kita bisa di bilang sukses berjalan, meski ada lelah terasa, meski makan berjatah dan hanya berlauk ikan asin dan indomie, tapi kalo kita berusaha berniat karena-Nya, apa-apa jadi ringan dan mudah, Day..^_^

Hari keenam

Hhh..harini Qta perjuangan banget!!

Harini kita semua puasa nisfu sya’ban, trz qta ikut upacara 17-an di Lap. Ds.Gampong Baru, hh..gilber, panas banget jalan sampai meugo rayeuk, trus Qta naik truk, jalannya di sini khan tikungan maut, jadi kami di dalam truk uda kayak buah di blender aja!! Truz upacara, lama banget, panasnya mau pingsan rasanya kayak dipanggang aja..(Doo..kayak uda pernah ngerasain dipanggang aja..=D).

Pulangnya lebih parah lagi, jalan kecil, kiri-kanan jurang tanpa pembatas jalan, maksa ngelewati jembatan kayu, weleh..weleh..sebenernya yang nekat tu supirnya atau penumpangnya yaah??

Waktu pulang, Sa n Nadia tumbang di sawah, Ira n beberapa kakak lain KO di sekolahan (di dalam ruang kelas), k’asma, k’arni, n k’ayu lebih parah lagi, roboh di rumah penduduk, sampai dibangunin P’korlap.. ikhwannya di mesjid, hh..mungkin sebab capeknya karena cuacanya panas banget!! Insya Allah puasa ga jebol, Alhamdulillah sorenya hujan, Subhanallah, hujan pertama sejak kami di sini..^_^

Malamnya, berdua Nadia mau gosok gini n cuci muka, uda setengah jalan, Nadia bilang takut kalau Cuma berdua, sa Tanya takut apa? Nadia bilang takut hantu, hehehe..sebenarnya sa ngerasa takut juga, uda jam 10, gelap n Cuma berdua lagi, tapi diem aja, ntar Nadia tambah takut n cemas lagi..Bismillah..baca ma’tsurat..baca ayat kursi..baca Al-Quran..masa nggak takut tuh,hantu.

Tapi akhirnya kita nunggu kakak2 lain nyusul juga!!

Hari ketujuh

Gebyar pendidikan, Gebyar Anak Saleh, penyuluhan kespro n IMD cem kemarin, hanya saja, harini kita semua focus di ds.Meugo Rayeuk.. Seruuuu..^_^

Tapi kita yang paling cepet pulang, karena div.kesehatan Cuma program kesehatan jadi duluan selesai.. yah, lagipula mau segera pulang, mau nyuci ke sungai rencana skalian mandi!!

Malamnya pelatihan buat kue misoa n kue kacang (kesukaan sa,hehe) untuk ibu2 n remaja putri, seru..karena di sini Risol n tahu isi aja ga tau..

Hari kedelapan

Pengobatan massal di ds. Si Bintang dan ds. Meugo Rayeuk.

Sayang, dokter n perawatnya buru-buru, jadi ga maximal..padahal mgkin masih banyak masyarakat yang mau berobat..=(

(Oya, beberapa hari yang lalu, b’ryan ada ngunjung kami di Blang teungoh, karena rencana b’ryan yang jadi dokternya juga, shock jg,alnya khan jauh banget dari meulaboh ke Blg.Teungoh, afwan jiddan,sa benar2 lupa confirm tanggal pengobatannya diundur..kmarin lalu b’ryan uda pulang Bna, jadi pengobatan harini n besok Cuma join dgn dokter puskesmas setempat). Semoga besok pengobatannya sukses. Yah berdoa saja, Day. Doa kan senjata yang paling ampuh..^_^

Btw, Ada kejadian lucu disini, jadi sa n ira uda di sindir berkali-kali dgn ibu2 perawatnya tentang makan siang, terus waktu kami makan siang, lauknya Cuma ikan asin n daun ubi cem biasa kami makan, bahkan nie hari pertama kami makan sayur selama di sini, terus P’ Yanwar, korlap kami ga tau kemana ngilang, bukannya nemenin dokternya makan. Waktu kami makan bareng baru bliau bilang malu. Waduuh,Paaak..sebenarnya orang kesehatan tu justru orang yang kudu bisa hidup susah, merakyat, mengkondisikan diri dgn masyarakat, bukan masyarakat yang mengkondisikan diri ke mereka, itu baru OK, right? Lagian pasti ngerti-lah, di sini juga ga ada orang yang jual nasi bungkus..

Abiz makan siang, sa “berantem” lagi sama P’korlap, heran..padahal selama baksos ni, sa jarang banget ngomong, cenderung lebih pendiem, bahkan dgn kakak2 akhwat sa juga pendiem, kecuali dgn teman2 div.kesehatan, karena uda lama kenal, n kami Cuma b’5 jadi makin akrab n sa “rame”cem biasa. Tapi ga tau, knapa dgn beliau satu nie, ada aja yang diributin.. padahal mungkin yang diributin masalah sepele, hanya saja lama untuk bisa mengalah, P’yanwar tu keras kepala banget, ga pernah mau ngalah.. walaupun kadang lucu juga sih, Nadia aja sampai bengong waktu beliau bercanda, krena di Bna, kami sekalipun ga pernah ngomong dgn beliau, penampakan dari luar emang dingin n cuek. tapi emang banyak nyebelinnya, masa’waktu kemarin kami minta ada ikhwan yang ikut kami jalan ke si Bintang, beliau malah bilang..”untuk apa lagi team keamanan, khan uda ada bu’sarah” (emangnya sa apaan? Hercules?? Atau pawing binatang liar??), dsb…dsb..banyaklah, tiap hari ada aja..ga pagi, siang, sore, malam, jarang banget akur lama..=(

Kata k’sri, para bapak2nya (ikhwannya) pada takut dgn sa, hehehe. Kayaknya kakak2 pada heran, tapi mungkin sa juga terlalu galak dgn beliau yaa? Padahal dgn ikhwan lain sa biasa aja, baik2 aja, emang mereka banyak yang lucu n usil, palagi P’badrun n P’jufri, cerewetnya minta ampun, seperti ga pernah kehabisan energi mereka, berbicara, tertawa…sstt, sbenarnya mereka baik lho..buktinya mereka menghargai banget keberadaan kami. Ga pernah tuh mereka usil atau bertingkah jahil dgn sa. Ya, akhirnya sa sadar, keberadaan kita dengan segala akhlak kita, sudah cukup untuk menjadi akhlak pengingat.

Besok sa piket masak lagi, biar ga terulang kejadian harini, jadi malam nie uda mulai masak, berhubung logistic semakin menipis, buat sambal goreng kentang n teri plus agar2 aja, besok pagi tinggal mie untuk kuah sarapan n tumis kangkung untuk makan siang.

Hari kesembilan

Hari pengobatan massal di ds.Blang Teungoh, kecewa…masyarakatnya pada ke ladang, jadi ga rame pasiennya, padahal kemarin2 rame yang mengeluh sakit ini, sakit itu..=(

Oya, harini adalah hari paling lucu selama kami di sini, jadi ceritanya..waktu ke ds.Si Bintang, bareng anak infrastruktur yg mau ngecat n merampungkan nomor rumah penduduk, bawaannya khan banyak banget tuh, jadi barang2 tu, cat,papan,dsb dimasukkan dalam kerekan (kereta dorong pasir), di tengah jalan, ntah karena beratnya barang bawaan, atau karena suntuk krn jauhnya jarak n cuaca panas, P’syukurullah iseng niruin suara kerbau..”Moooo…” and then ketularan dgn P’amalan yang kebetulan PEGANG TOA (pengeras suara) menirukan suara kerbau menggunakan TOA ke arah kumpulan kerbau di pinggir jalan itu (mirip, persis banget cem suara kerbau betulan)..DAN, TANPA SEORANG PUN DARI KAMI YANG MENDUGA, para kerbau itu seolah melihat ke arah kami, and then..LARIIIIIIIIIIIIIIII….

Hosh..hosh..Gilber, this is the first experience kejar2an dgn rombongan kerbau, kira2 ada 10 ekor kerbau yang mengejar kami, kerekannya tu sampai di lempar di tengah jalan dgn ikhwannya, waduuuuuuuuuhh..wajah P’amalan ga bisa dilukiskan dengan kata2, pucat pasi..trz, masih ada juga yang sempatnya foto para kerbau tsb waktu ngejar kami.. pulangnya, diceritain, pada ketawa semua.. kalau ingat itu, sampai sekarang bawaannya pingin ketawa aja..PENGALAMAN..Pengalaman…^_^

Besok kita kembali ke Bna. Duh, sedih juga..pamitan dengan seluruh warga juga terasa berat. Yah, bagaimanapun waktu selama kami di sini, beraktivitas dan berinteraksi dgn masyarakt sini telah menghadirkan benang-benang kasih di hati kita.

Malam ini kita berkumpul. Curhat dan saling koreksi. Tau ga komentar buat sa? Sabar n lugu, lembut banget n ga pernah ngeluh.. GEDUBRAK!! Wah belum tau,yaa?? =( [upz, padahal sa terkenal galak n suka marah, trz kalo cerita termasuk sering ngeluh khan??]

Hari kesepuluh

Pulaaaaaaaaang…..!!

Pagi2 bangun, bersih2 rumah P’keuchik, trz mandi en jam 9-an kita mulai jalan ke Meugo, trz kita ke kantor camat untuk pelepasan, dari kantor camat kita jalan2 ke Makam Teuku Umar, yaah..P’yanwar memang kadang baik, meski suka marah2, hehehe..peace!!

Katanya, makam pahlawan tu di jaga dgn orang utan yang gede’ banget, konon katanya kalau malam keluarnya. Terus tentang film Tjoet Nya’Dhien, kata bapak yang jaga makam Teuku Umar, film tu jauh banget berbeda dengan sejarah aslinya. Koq bisa yaa, orang buat film sejarah nyeleweng githu, ga consult dulu dgn ahli sejarahnya.

Ba’da ashar, sekitar jam 5-an kami sampai di Mesjid jami’ Meulaboh, istirahat, malamnya jam 10-an baru bertolak dari Meulaboh ke Bna.

Dalam perjalanan

Leupung banjir, jadi gotong-royong naikin mobil ke atas jembatan..;)

Ada sedikit kisah dalam perjalanan pulang ini..

Kami berhenti untuk sholat shubuh di mesjid yang sepertinya baru dibangun, sag a tau tepatnya posisi kami di daerah mana, tapi mesjid..(meunasah tepatnya), tempat wudhunya terbuka sangat, karena banyak ikhwannya, jadi kami akhwatnya numpang wudhu ke rumah penduduk, tidak kebetulan disamping meunasah tsb ada 2 rumah. Rumah yang dibelakang ga ada air sama sekali. Rumah yang di depan, punya persediaan air 1 drom sekitar ukuran 1500L hasil TAMPUNGAN AIR HUJAN. Disinilah kepekaan akhwat itu terlihat.

Jadi ceritanya, untuk memperoleh air, ibu tu kudu ngangkut dari sumur seberang jalan, atau menghubungkan selang air dari keran tempat wudhu meunasah. Dan air di drom itu hasil tampungan air hujan, kata ibu itu, kalau ga ada hujan yaa ga ada air, air di dalam drum itulah harus cukup untuk wudhu kita semua, mungkin ada sekitar 40-an akhwat. Harusnya pake’perasaan dikitlah, airnya di hemat2 pemakaiannya, cukupkan untuk wudhu saja, tapi adaaaaaaa…juga akhwat yang uda air Cuma sedikit itu, tapi dengan enaknya gosok gigi, cuci muka with facial foam, plus wudhu tentunya. Padahal sikat gigi n cuci muka bisalah di pending untuk persinggahan selanjutnya, beda ceritanya kalau airnya banyak, mau mandi juga ga masalah kalau sempat. Kami aja yang kebelet BAK yang lebih mudharat dari sikat gigi n cuci muka kudu nahan2, wudhu khan membersihkan mulut dan muka juga.

Ba’da jum’at akhirnya sampai juga di rumah, minta jemput puput di PEMA..(jazakillah yaa saudariku, afwan jiddan telah begitu sering merepotkan dirimu). Aduh..cem mimpi rasanya, kangen!!

Jadilah hari ni sa jadi tokoh yang harus mengulang2 cerita. Banyak yang bilang sa uda berubah. Nah, sa cerita bagaimana baksos mengubah banyak hal dalam diri sa. Menghargai orang lain, sejelek apapun mereka, meyakini bahwa setiap orang mempunyai sisi kebaikan. Efektifnya menawarkan kebaikan melalui perbuatan secara langsung. Makasih, semua.. Allah cinta dengan sa, makanya sa diberi kesempatan merasakan banyak peristiwa penuh hikmah ini. Di baksos inilah sa belajar jadi orang sabar dan pengertian. Juga ikhlas. Yah..belajar banyak hal sa disana, tentang kesabaran untuk jangan mengeluh meski keterbatasan demikian menghimpit kehidupan masyarakat di sana, tentang mengelola emosi, baik di saat capek-tidak, pada berbagai kondisi dan posisi, tentang penyesuaian dgn beragam karakter dan kebiasaan orang. Tentang segala hal. Sa memang berubah, day. Tapi Insya Allah, perubahan itu menuju yang lebih baik. However, thanks God for the great experience in Baksos.

Rasanya luar biasa menikmati dinner bersama keluarga; rasa syukur luar biasa membuat sa semakin yakin bahwa keluarga adalah tempat paling hangat dalam hidup kita..=’)

Suatu hari, ingin benar kembali ke desa2 tersebut atau desa lain yang serupa. Dengan ilmu sa. Sebelumnya sa sempat berpikir…bagaimana mungkin seorang biasa seperti sa dapat berguna dan memberikan manfaat bagi mereka. Sa pun sadar, ilmu yang sedang sa tempuh saat ini hanya membawa sa untuk duduk di belakang meja dalam ruangan ber-AC, sungguh..hingga saat sa menulis ini, sa ngerasa benar2 ga layak untuk bersenang-senang dalam terjal jalan yan seharusnya bisa sa tempuh, sa juga ingin mengobati mereka meski sa bukan dokter.

Sahabat,

Saat ini, energi yang kita miliki akan lebih berarti untuk menggerakkan semua cita2 kita yang pernah kita rangkai, cita2 yang pernah memenuhi semua ruang dalam hati kita. Cita2 yang pernah kita agungkan. Jadi, mohon untuk tidak melukai semua yang kita cita2kan. Kita masih muda, sangat bijak jika kita curahkan perhatian kita kpd segala hal yang kita perjuangkan. Sa ga layak memaksa siapapun untuk menjadi seperti apa yang sa inginkan, namun ketahuilah masih banyak saudara kita yang butuh tenaga kita. Pasti.

“Better is not something you wish,

It is something you become.

The best is not who you are,

But it is what you did.

Being better,

By doing the best!!”

Best Regards,

dear.ukhtieSyarah@gmail.com

SEPEKAN DI MEDAN

Di sini kesempatan untuk berbagi perasaan kepada teman-teman tentang event diksar gabungan, Banda Aceh, Medan, Padang, dan Pekanbaru yang kita ikuti dan lewati bersama di Sibolangit akhir Juni lalu.

Sa yakin, setiap dari kita pasti mendapatkan pengalaman sarat makna yang berbeda, setiap dari kita pasti punya luapan perasaan yang berbeda selama Diksar, dan pasti semua terasa istimewa, Right??

Begitu pula dengan yang sarah rasakan, LUAR BIASA…!! ^_^

Secara pribadi, sarah senang jalan-jalan menikmati indahnya lukisan Sang Pencipta yang Subhanallah kerap kali tak sanggup terlisan oleh kata karena terbelenggu kekaguman mendalam, namun once again, only to refreshing a few hour and dont to adventure.

Jujur aja, sarah adalah type orang yang tidak pernah tertarik dan tidak pernah berminat terhadap hal-hal yang berbau “militer” atau yang membutuhkan kekuatan fisik dalam aplikasinya. Oleh sebab itu, sejak kecil sa ga pernah mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pramuka, paskibraka, gerak jalan, dsb. So, diksar ini adalah 1st experience dalam kehidupan sarah…

Jadinya kerasa berat waktu awal-awal…

Berbeda dengan teman-teman yang dominant mmg menyukai petualangan, bahkan sepeti yang sa ketahui, 93% dari total jumlah akhwat yang ikut mereka sebelumnya sudah pernah mengikuti kegiatan seperti ini, untuk hiking, rafling, dll..

Tapi ternyata, pengalaman yang terasa “berat” itu…memberikan nuansa warna yang berbeda dalam lembar-lembar kehidupan sarah, sarat makna, sarat pelajaran…

Di RBG kita ngumpul, bagi kelompok, bagi “warisan”..(hehehe), belanja keperluan yang belum lengkap, makan siang, sholat, dapet wejangan-wejangan dari para ortu di RZI Medan..

And then…

1st day…jalan yuukkk!!

Wah, Subhanallah…jalan terpanjang dan terlama yang pernah yang rasakan, hehehhehe…tapi sungguh, sa sangat menikmatinya, karena keindahan alam, kebersamaan yang merangkul sa dalam kelompok yang anggotanya baru sa kenal beberapa jam lalu begitu hangat sa rasakan meski kita berjalan dalam hujan lebat…hehehehe..Gimanapun, hujan juga anugerah terindah dan sa sangat menyukai hujan..^_^

Tiba di lokasi, uda menjelang maghrib, dan dengan killer na P’Koto memberi ultimatum untuk mendirikan tenda, jika dalam waktu satu jam (ketika masuk waktu magrib tiba) dan tenda belum berdiri (selesai,red,-) maka kelompok tersebut terpaksa tidur beratapkan langit…

Glek..!!

Panik…!!

Cari lokasi..!!

Ponco na basah banget, cz tadi khan pada dipakai waktu jalan…

Ayo..lap..lap…ponconya..

Isolasi mana??

Ga sejajar nie ponconya…

Tarik bu’..tarik..

Mana kayu untuk tenda, ikat-ikat cepat..yang kenceng yaa..kalau ga nanti roboh..

Ayo, siapa yang pinter nyimpul ini??

Tali mana..talinya..??

Aduh, isolasinya ga rekat karena basah…

Sapa ada bawa peniti??

Tolong cari kayu untuk pasak tenda, bu’??

Kayunya kegede’an, ga masuk niey bu’ ke dalam lubang ponconya…

Disini dipenitiin juga tolong bu’…masih bolong nieh…!!

Cepetan bu’ uda gelap, bentar lagi kita di suruh ngumpul…

Dingin banget bu’..

(terus k’nay bagiin permen jahe)

Heboh daah…

Semua pada ngomong..panik…

^_^

teruz kita semua ngumpul, n ternyata dapet dispensasi untuk “memperindah” tenda…

Tendaku-Surgaku…

Kenalan, merapikan posisi tas sekaligus alas tidur, Makan malam bareng dalam tenda..Alhamdulillah…untung tadi kami beli nasi untuk makan malam, udara dingin bangeeett…duduk saling berdekatan, n Bismillah makaaaaaaaannn….!!!

Hujan tambah lebat…

Teyus dateng tetangga brkunjung…

Weleh…weleh..ternyata tinggal kelompok kami yang masih mendekam dalam tenda, yang lainnya uda pada ngungsi ke tenda PMI…

Begitu keluar tenda (bivak) , sa rasanya dingin banget, sampai ke tulang kerasa…masuk dalam tenda PMI, liat k’opi, megang tangan k’opi, ternyata dingin uga…tambah gemetaran (sempat kolaps ga yaa??)

Ga tau dah…rasanya kaku beku, ga kerasa apa-apa padahal sa ngeliat teman-teman semua pada megangin sa, ga tau pasti gmana kejadian pesisnya, tapi sa dengar teman-teman pada ribut, semua pada ngebantuin sa, Subhanallah…

Tangan pertama yang sa rasa adalah tangan k’ budil, pasca k’yofa tetesin lelehan lilin ke tangan sa, waktu k’ budil kasih minum wedang jahe..

Terus waktu sa uda bisa ngerasain tangan teman-teman yang megang, dateng kakak-kakak panitia…^_^

2nd day,

Mengikat diri dalam kontrak diksar…

Hari ini kita dapet matery dari kakak-kakak yang bernaung dalam payung THE JOHANNITER INTERNATIONAL ASSISTANCE, ga Cuma sekedar teory, tapi kita juga berkempatan untuk mempraktekkan langsung matery-matery tersebut, one by one…

Kita belajar tentang apa n gimana sih yang namanya PERTOLONGAN PERTAMA itu??

Penilaian dini, posisi pemulihan, sampai RJP (Resusitasi Jantung Paru) pada Orang dewasa dan anak-anak serta bayi..

Selain itu kita juga dapat ilmu tentang SYOK, TERSEDAK, LUKA…(pendarahan, mimisan, n luka di kepala), CEDERA KEPALA, PATAH TULANG, KESELEO, LUKA BAKAR, PINGSAN, EVAKUASI KORBAN, dll..

Subhanallah…semoga menjadi ilmu bermanfaat bagi kita semua…^_^

Malemnya, dimarah-marah dengan P’koto…hehehe…karena mengikuti panggilan panitia untuk berteduh di dalam mess panitia karena hujan lebat dan bivak kami kebanjiran…

Teruz makan malem di atas daun pisang satu untuk semua, dimana nasi beserta lauknya, ikan dan sayur di tumpuk jadi satu dalam daun pisang lebar.. (NB: nasi na sempat jatuh tumplek ke lantai karena P’koto)

Tapi saya yakin, semua pasti makan dengan lahap dan kekenyangan pada malam itu, karena selain dingin, semua juga pada kelaparan…buktinya sebutir nasipun tak bersisa, Right??

(Atau karena takut dapet bonus satu series/ butir nasi yang tersisa???)

pasca dinner massal, kita dapet matery tentang gimana cara BACA PETA and KOMPAS…

n sa yakin uga, pasti banyak teman-teman yang bola matanya tinggal 5 watt lagi, mangantuak banget euy…banyak yang ketiduran…tapi masing-masing kelompok kudu ada yang melek merhatiin n mencerna penjelasan pematery..kalo ga bakal susah besok kalo semua pada ‘Oon, bisa nyasar jadi orang utan karena ga bisa pulang….^_^

Oya, malam ni kita punya tambahan teman baru lho…dari amil yang ikut diksar..^_^

3rd day,

dapet matery survival n ADVENTURE……………………!!!

Banyak yang lucu harini,

1st. waktu pembekalan sebelum memulai petualangan yang sesungguhnya…^_^

“Matery Survival”

Kita khan diminta untuk mengambil daun-daun yang bisa dimakan, terus pada nyari-nyari…kebanyakan sih ngambil daun ubi and adun pakis yang emang banyak (di kebun orang,hehehe), ada uga’ yang ngambil daun cabe, kunyit, dll…

Terus pas disuruh kumpul, ga nyangka ternyata tu daun yang dipetik kudu dimakan…

GLEK…!!

Untung tadi ga ngambil daun pepaya…

Pasti ga kebayang dah gimana pahit na…daun ubi aja mentah gini kagak enak, rada pahit lagi…gimana konon daun papaya mentah???? =D

2nd. Hiking and start real adventure, Qta masing-masing dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing berjumlah 11 orang…n dua buah kompas sebagai bekal plus sedikit makanan ringan…

Subhanallah, ketika kudu beberapa series di dalam air…

Brrr…dingin banget euy..!!

Nyasar…

Alasannya sih karena kompas na rusak, padahal orang na uga rusak..(upz!!)

Kurang ahli baca kompas maksudnya..;)

RAFLING…!!

Yah, bagi yang lain mungkin menyenangkan, menantang, dsb…dsb…

Tapi bagi sa??

Weleh…weleh…rasanya darah nie uda beku n jantung uda kagak ada di tempatnya lagi…

Tapi, Subhanallah…

Ketika teman-teman berteriak nyemangati…

“Ayo sarah..kamu pasti bisa, ayoo…”

(Honestly, yang paling masuk alam sadar sa di tengah ketakutan itu adalah suara k’ria, “ibu” kelompok tenda kami, suara beliau menyulut semangat dan kekuatan, dan mampu mengikis sedikit-sedikit rasa takut sa, hmm..From of bottom of my heart, ANA UHIBBUKI ILALLAh,ukht…^_^)

Indah yang care banget, Subhanallah…k’pipit dgn keberaniannya, engky sang ketua, dan semua teman-teman…Subhanallah…ukhwah itu yaa sahabat semua, benar-benar anugerah terindah dalam kehidupan yang luar biasa ini…I love u All b_cz Allah…^_^

N Now, tiba saatnya makan daun pakis en CACING…

(Kabur aja yuukk!!)

Beruntunglah kami memiliki k’pipit yang menyulut semangat n mengsugesty pikiran kami bahwasanya CACING ITU RASANYA ENAK…bayangkanlah yang enak-enak..

Nyarinya c uenaaak…makannya??

RASAKAN SENSASInya…hehehhehehe…

Malamnya acara muhasabah…

1st. Matery “the Leader Class”

2nd. Muhasabah, ustad na menyampaikan dengan sederhana dan bagus, seperti muhasabah pada umumnya, pastilah menggugah jiwa, sa uga sempat nangis, namun sesudahnya, tak sedikit yang ketiduran…mungkin karena bawaan kecapean n ngantuk yaa??

(Pasti panitia na sebel sama peserta!!)

sekitar jam 1-an malam dibangunin paksa…(hehehe)

trz muhasabah again..tapi real..!!

Jujur yaa…karena ngantuk ga tertahankan, meski uda diajak muter-muter sebelum dimasukin liang kubur, tapi waktu di dalam lubang kubur tu sempat ketiduran uga’ sebentar, ngantuk banget, sungguh…. Tersentak bangun waktu ditetesin lilin, hehehe..ga sopan banget yaah??

THE LAST AND LEAST DAY…

Seru…nice scenario, “dirampok”, berantem, mukul dalam arti beneran, ngegigit..(hehehhe..afwan kk,peace!!), ngenendang beneran, BERJUANG untuk mempertahankan amanah…Amanah yang harus dipertanggungjawabkan pada Allah, pada diri sendiri, pada penitip amanah, pada ummat…!!

Yupz, itu sedikit…(Sebanyak..) cerita DIKSAR Gabungan Sibolangit 2008,

Insya Allah banyak ilmu bermanfaat dan pengalaman penuh makna yang kami dapatkan, dan semoga menjadi tambahan pahala bagi semua..^_^

Ketika aku memanggilmu dengan sebutan sahabat,

Maka akan kucintai dirimu dengan harap akan Ridha-Nya

Adalah kebahagiaan bila ku melihat kebahagiaan pada dirimu

Seiring kehendak Allah mempertemukan aku dan kau

Maka kulantunkan pula syukur pada-Nya

Hingga kita menjadi sahabat di Syurga-Nya kelak…

AmiinnYaaRabb…^_^

Salam Hangat,

Sarah Mellina

dear.ukhtieSyarah@gmail.com