Sabtu, 29 November 2014

Yuuuk, ke tempat Si Moo!

Di Kudus ada salah satu tempat favorit yang selalu diusahakan mampir kalau lagi ada pinjaman kendaraan jalan-jalan, tempat Si Moo- peternakan susu sapi muria. Aisyah senang main ke sana, melihat sapi perah yang gemuk-gemuk dan tentunya menikmati susu sapi segar dengan aneka pilihan rasa.

salah satu sudut di Peternakan Sapi Muria

Kebetulan, kemarin ada teman kantor Ayah Aisyah melaksanakan resepsi pernikahan di Pati, jadi pulangnya mampir ke tempat si Moo, secara dari Jepara-Pati kan melewati Kudus. Kedatangan kali ini si Moo lagi malas-malasan, Aisyah enggak tau kenapa ... padahal biasanya kalau Aisyah datang si Moo lagi main-main (hihi). Mungkin si Moo belum makan, mungkin juga karena sedang hujan membuat si Moo ingin santai, pinginnya sih main hujan, tapi enggak dijiinin sama Bapak pengawas, nanti Moo flu katanya. =-D

Para Moo di Peternakan Susu Sapi Muria, Kudus.

Selain melihat-lihat si Moo, Aisyah juga suka melihat banyak gambar hasil karya kakak-kakak TK dan SD yang dipajang di dinding dekat kandang peternakan. Bagus-bagus, lho! Sepertinya, peternakan ini juga sering mengadakan lomba menggambar dan mewarnai tingkat TK dan SD. Hasil gambar dan mewarnai terbaik dipajang di dinding peternakan.

Hasil karya lomba menggambar dan mewarnai di Peternakan Sapi Muria, Kudus.

Di sana juga ada menjual ular cobra dan biawak, tapi kami belum pernah melihatnya, hihihi, horor. :-D

Kita juga bisa melihat "isi pabrik" susunya. Waa, ada beberapa wadah besar untuk memanaskan susu. Susu yang disediakan juga ada berbagai rasa, lho... selain original, ada coklat, strawberry, melon, kopi, madu, atau sirup aneka rasa buah.

Melihat Dapur Susu Sapi Muria

Kami biasa membeli yang rasa original seharga Rp. 4000,-/gelas, coklat tawar Rp. 4.200,-/gelas, dan coklat manis Rp. 4.400,-/gelas. Susu aneka rasa itu dihasilkan dari susu sapi murni dicampur bubuk coklat, kopi, madu, aneka buah, atau sirup. Kalau Aisyah sih suka yang original aja. :-)

Hujan membuat aroma di sekitaran tempat kami duduk menjadi lebih "harum" dari biasanya. Maklum, lokasinya dekat kandang si Moo. Akhirnya, kami memutuskan untuk bungkuuus bawa pulang. Waktu berjalan pulang, kami berpapasan sama mobil yang membawa makanan si Moo. Makan yang banyak ya, Moo ... supaya sehat dan kuat!

rumput buat si Moo

Sampai rumah, Aisyah langsung menikmati susu sapi segarnya, Alhamdulillah ... Yummy!

Segelas susu segar original

Standing Party, Trend Masa Kini?

Hari ini, Insya Allah kami akan menghadiri resepsi pernikahan teman kantor Ayah Aisyah di Pati. Acaranya dimulai Pkl.12.00 wib, kami berangkat dari rumah sekitar Pkl.09.00wib pagi, mengingat jarak tempuh Jepara-Pati mungkin sekitar 1,5 jam, belum lagi kami berencana mampir ke Ada swalayan di Kudus sebentar, jadi kami berangkat lebih pagi.

Siap berangkat :-)

Kami tiba di Hotel Pati-tempat resepsi pada waktu yang tepat aka semua makanan masih penuh dan tamu undangan belum terlalu ramai. Selain hidangan utama (nasi dan lauk pauknya), disajikan pula sate kambing, gelantin, soto kerbau, aneka bubur, bakso, nasi gandul khas pati, juga jus jambu, jus melon, dan es kristal, hmmm ... langsung deh mata ini blink..blink, hihihi, niatnya kan emang mau makan siang, kudu nyobain semua ini, uda jauh-jauh datang dari Jepara, hahaha :-D

Sebelum ngomongin makanan yang bikin ngiler itu, mau cerita dulu tentang pengantinnya yang cantik mengenakan pakaian modern ala princess yang bawahnya dipasangin kawat biar tetap bulat mengembang juga hijab pengantin modern tanpa sunting, jadi nggak berat. Sayang enggak sempat fotoin pengantinnya. Nah, jadinya dari masuk semua tamu disambut sama pagar ayu dan pagar bagus yang terdiri dari kerabat kedua mempelai (paman dan tante) sampai ke atas panggung pelaminan, begitu pula turunnya, membentuk letter U terbalik. Di tengah ruangan tempat stand aneka makanan disajikan.

Di sini, saya jadi ingat resepsi pernikahan yang diadakan di Aceh. Kalau di Aceh, umumnya kita datang makan baru saat hendak pulang kita ke pelaminan untuk bersalaman dengan pengantin dan orang tuanya. Kalau di sini, salam dulu baru makan.

Sayangnya, ini adalah standing party. So, enggak ada satu buah bangku-pun yang disediakan. Mau makan nasi ataupun jajanan, ya... semua sambil berdiri. Saya pribadi, merasa tidak nyaman makan sambil berdiri, apalagi makan nasi, rasanya seperti ada perasaan berdosa atau apa gitu yang enggak enak. Semua makanan yang tersaji-pun yang semula terlihat begitu menggiurkan menjadi kehilangan selera bagi saya.

Akhirnya kami keluar aula hotel tempat acara resepsi diselenggarakan sambil membawa jajanan, berharap ada sudut yang bisa dijadikan tempat duduk, tapi nihil. Ujung-ujungnya kami selonjoran di lantai dan tidak makan hidangan utama, cukup menikmati jajanan dan minum sebagai penghilang dahaga. Menyesal? tidak juga, hihihi, terpentingnya kan niat utama kami menunaikan undangan sudah terlaksana. :-)

Saya kembali teringat sekaligus semakin rindu dengan suasana di Aceh. Semewah, se-wow apapun resepsi pernikahan yang diselenggarakan, selalu tersedia kursi bagi tamu undangan untuk makan, meski kursi yang disediakan mencapai ribuan kursi seperti resepsi pernikahan anak tetangga kami dulu. Dimana-pun tempatnya, dari rumah, gedung sosial, BKOW, AAC dayaan dawood, sampai hotel hermes sekalipun, baik yang menyelenggarakan pengusaha, pejabat, sampai orang kaya 7 turunan, belum pernah saya dapati standing party di Aceh, betapa nyamannya suasana perbaikan gizi di Aceh #eh.

Begitulah, saya memang sering melihat standing party melalui televisi, tapi saya kurang tau apakah standing party telah menjadi trend party masa kini?

Berhubung sudah dzuhur, kami memutuskan untuk pulang agar tidak terlalu sore sampai di rumah. Tapi, di tengah jalan hujan deras sekali hingga jarak pandang sepuluh meter tak tampak sama sekali, kami menepi menunggu hujan agak reda. Alhamdulillah, beruntung kami tadi datang dengan menumpang mobil kantor, enggak kebayang bagaimana jika kami mengendarai motor membawa Aisyah dengan hujan sederas itu.

Sampai di Kudus, kami mampir di peternakan sapi untuk membeli susu segar, ceritanya di sini

Memasuki Jepara kami mampir di Taman Kopi membeli lauk makan malam karena saya tidak masak dan kurang makan siang plus tidak sarapan pagi karena awalnya berekspetasi tinggi bakal makan siang banyak di kondangan, hahaha.


Saat sedang menunggu pesanan datang,
"Ayah, tadi masukin amplop-nya dimana? Kok bunda enggak lihat kotaknya"
"Lho? bukannya amplopnya sama bunda? kotaknya kan di samping buku tamu yang kita isi tadi?"
"HAH? Masa sih sama bunda amplopnya?"
Check dompet, amplopnya masih ada... hahaha.
"Ya ampuuuun, jadi tadi kita jauh-jauh ke Pati beneran makan gratis?" *tutup muka


Hihihi, tetap Alhamdulillah .... :-)

Rabu, 19 November 2014

Happy Birthday, Tante Novi .... :-)

Hari ini ada teman kantor ayah yang berilang tahun, namanya tante Novi-mamanya mba Samha. Aisyah pertama kali bertemu mereka saat ke Jogja. Inginnya memberi hadiah, tapi ... apa, ya?

Ting! Semalam bunda mengusulkan untuk bikin cupcake sebagai hadiahnya, jadinya malam bunda buat base cake-nya agar besok pagi bisa dihias.

Pagi ini menjadi salah satu pagi tersibuk bagi kami. Bunda bangun Pkl.04.00 wib menyiapkan bahan untuk menghias cup cake, disusul ayah dan Aisyah saat shalat Shubuh. Ayah membantu bunda membuat kotak untuk cupcake sedangkan Aisyah membantu bunda membersihkan sisa coklat di dalam piring, hihihi.

Nyegir :-D

Untuk Basecake-nya, bunda pakai resep blackforest classic berikut :

Bahan :
7 butir telur ukuran besar
150 gr gula pasir
125 gr tepung terigu
25 gr coklat bubuk
1/2 sdt vanili
75 gr mentega/margarine, cairkan
100 gr Dark Cooking Chocolate, lelehkan (bisa diganti pasta coklat)

caranya :
- Campur terigu dan coklat bubuk, aduk rata, sisihkan.
- Kocok telur dan gula pasir hingga mengembang dan kental, masukkan campuran terigu sambil diayak. Aduk balik hingga rata, masukkan mentega leleh dan coklat, aduk balik lagi hingga rata.
- Tuang adonan dalam loyang yang sudah diberi kertas cupcake dan telah dioles mentega. Oven adonan selama 30 menit dengan suhu 180C hingga matang dinginkan.
- Setelah cupcek dingin, hias.

Hasilnya, taraaaa ... Happy Birthday Tante Novi, barakah usia bahagia dunia akhirat, semoga suka dengan hadiah dari kami :-)

Sabtu, 01 November 2014

Coffee Break Tanggal 33

Huwaaaa, ternyata bulan oktober ini sampai tanggal 33, hihihi... kalau kata status teman "sakitnya tuh di sini ... di dalam dompet" :-D
Begitulah kalau tanggal 1 kena di hari Sabtu, takdir pekerja yang tak bisa dielak :-D

Biasanya tuh, makin kere makin pingin makaaaaan aja bawaannya :-D tapi kan kalau beli mihil, lagipula mending dipakai buat belanja masak lauk. Tapi lagi, mulut ini maunya ngemiiiil mulu (gimana enggak tambah melar, yak! :-D). Finally, berbekal bahan yang ada di rumah, jadilah bunda Aisyah ini bikin Roti Sobek buat coffee break di tanggal 33 ini. Hasilnya, taraaaa .... lembut, enak di rasa enak di kantong, hihihi.


Semalam pakai isinya coklat keju dengan resep berikut :

RESEP DASAR ROTI EMPUK
Sumber: N C C

Bahan:
500gr Tepung terigu Protein Tinggi (ex:Cakra – Bogasari)
100gr Gula Pasir
25gr Susu Bubuk
4 Kuning Telur
11gr Ragi Instant (1 bungkus standar)
3gr Bread Improver
130ml Susu Cair
100ml Air Es
100gr Mentega + Margarine
1 sdt Garam

BahanOlesan :
Susu Evaporasi

VariasiIsi :
Meises, Keju Parut, Abon, Cokelat, DLL

CaraMembuat :
- Campur semua bahan kering, KECUALI garam,aduk rata.
- Masukkan Susu Cair, kuning telur, aduk danuleni sampai rata.
- Masukkan mentega-margarine dan garam,ulenin lagi sampai kalis dan elastis. Istirahatkan adonan selama 15 menit.
- Kempiskan adonan, adonan siap diolah dan dibentuk.
- Potong dan timbang adonan @50gr atau sesuaiselera, bulatkan sempurna. Istirahatkan kembali selama 15 menit, lalu bentukdan beri isian.
- Diamkan kembali selama 30 menit atau sampaimengembang sempurna (final proofing)
- Oles permukaan dengan bahan olesan.
- Panggang dengan suhu 180-200 derajatcelcius selama +/- 20 menit atau hingga matang.
- Angkat. Panas-panas langsung olesin lagi permukaannya dengan mentega.

Hasilnya jadi empat loyang, begadang romantis sama ayah aisyah sampai Pkl.00.00 wib tungguin di roti dipanggang. Mulai nguleni adonan uda hampir Pkl.21.00 wib juga, sih.

loyang terakhir sebelum dipanggang

Walau bergadang sampai loyang terakhir agak gosong karena ngantuk, semua terbayar dengan lahapnya aisyah menikmati roti sobeknya, Alhamdulillah :-)


hihihi, inilah suguhan coffe break weekend tanggal 33, hihihi ... bye-bye sakitnya tuh di sini :-D