Pernahkah kita menyadari bahwa dalam diri kita bersemanyam dua potensi yang saling bertolak belakang, yaitu memberi dan mengambil.
Memberi adalah potensi yang menunjukkan bahwa kita mengandung energi dan mengalirkannya kepada sesuatu yang membutuhkannya. sementara mengambil adalah potensi yang menunjukkan bahwa kita kosong energi dan berusaha menyerapnya dari sesuatu yang memenuhi syarat bisa diserap.
Memberi kemudian menjelma menjadi cinta: wujud dan definisi ynag paling pas dari proses bekerjanya kandung dan alir energi itu. Maka selamanya cinta tak kan pernah mengambil, dia selalu memberi. Lihatlah cinta tulus kedua orang tua kita. Dia seperti kandungan energi yang terus mengalir ke dalam diri kita, tanpa pernah keduanya berusaha mengambil sesuatu dari anaknya. Simaklah cinta Tuhan kepada hamba-Nya. Dia seperti angin yang terus berhembus, menerpa, bahkan menghantam, sebagai wujud pemberian. Kita tahu, angin tidak pernah mengambil apa-apa, seperti kita tak pernah mampu memberi apa-apa kepadanya.
Tetapi cobalah lihat nafsu, yang terus mencoba menyerap sesuatu dari apa saja yang memancar. Maka nafsu selalu dalam posisi mengambil. Simaklah nafsu angkara murka, dia seperti mesin vacum raksasa yang terus menyedot, mengisap, bahkan membetot, sebagai wujud mengambil; nyawa, harta, kasih sayang, keluarga, kehormatan.
Maka ketika kita berada dalam posisi selalu memberi, kitalah orang yang paling banyak memiliki cinta. itulah alasan kenapa shalat ditegakkan, zakat ditunaikan, puasa dijalankan, dan amal ditingkatkan. Tak ada hal lain yang mendasarinya kecuali cinta, karena shalat berarti memberi (waktu, tenaga, pikiran, hati), zakat berarti memberi (harta), puasa berarti memberi (energi yang terkontrol).
Mari bedakan dengan nafsu, yang pasti selalu berada di belakang alasan mengambil. Itulah alasan mengapa zina diharamkan, arak dijauhkan, membunuh dilarang. Bukankah tak ada hal lain yang mendasarinya kecuali nafsu, karena zina berarti mengambil (kehormatan), arak berarti mengambil (zat berbahaya). membunuh berati mengambil (nyawa)?
Nah, memberi atau mengambilkah yang paling banyak kita lakukan dalam hidup kita??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar