Selasa, 01 Maret 2011

Mengenalkan DUNIA NYATA pada ANAK

sa,kami,kita semua pasti senang bin bahagia bgt ketika bertemu dgn para jagoan atau bidadari kecil baik ponakan atau dari teman2 kita,baik ketika kita silahturrahim atau tak sengaja bertemu di bis,rumah makan,atau di acra tertentu..sapa coba yg dapat menahan tawa dgn celoteh dan tingkah laku mereka? Aah,anak2 memang selalu mbuat kita betah berlama2 bersama mereka.. Subhanallah, dan setiap harinya slu ada perkembangan yg membuat kebahagiaan kita bertambah ketika bertemu mereka..:)

mereka cerdas dan aktif,bahkan sangat aktif,menyenangkan sekali..:)
tapi,sa perhatikan,ga semua dari mereka kenal atau pernah 'berbau' dalam 'dunia yang lain'. Sebagai sample,sa akan sedikit ceritakan dua ponakan sa,Izzan Azka Defa dan Dzia Ulhaq Defa.

Azka sangat supel,dia akan cepat akrab dan bermain dgn siapa saja teman seusianya (atau masih dlm notabene anak2..:D),meskipun ia baru mengenal 'teman barunya' itu,Yaa..adzka cepat beradaptasi; berbeda dgn Dzia adik Azka,Dzia sangat pemalu,Yaa..mungkin emang sikapnya yg emang penurut dan kutu buku kecil..Dzia butuh waktu agagk lama untu beradaptasi dan bermain akrab dgn teman2 yg baru dikenalnya,Dzia lebih senang melihat dan tertawa melihat teman2 barunya bermain sambil duduk manis diantara kami.

Dzia itu penuh prestasi akademis,sgat membanggakan,dan adzka,juga penuh prestasi dlm hubungan antar personal,ramah dan sangat menyenangkan,populer di kalangan org tua dan anak2..

Terkadang,sa suka ngajak keduanya dlm kegiatan2 yg memungkinkan mereka ikut,silahturrahim ke rumah adik2 asuh,ke panti,RS,atau acara2 baksos bertema anak2,atau sekedar btemu d'rizki di terminal.

Menyaksikan kedua perbedaan tsb melalui 'jalan2' kami,saya akhirnya jg berpikir bahwa adakalanya kita harus mengenalkan dunia lain kpd anak2..

Well,biasanya ketika berbicara tntg dunia anak,cenderung identik dgn kenyamanan,keceriaan,dan upaya tumbuh kembang yg optimal. Orang tua akan melakukan apa saja agar anak2 tumbuh cerdas,sehat,dan aman. Tak peduli berapa rupiah harus keluar utk membekali anak2nya agar tanggap dgn kemajuan teknology,berprestasi pd semua bidang,atau sekedah menjadi juara di sekolah. Semua fasilitas spt buku dan computer,guru privat disediakan utk bisa mewujudkannya. Bahkan org tua cenderung over protektif kpd anak2nya.

Tentu tak ada yg salah dari upaya para orang tua tadi. Orang tua mana yg tidak ingin anaknya memiliki prestasi lebih? Namun,ada hal yg sering dilupakan oleh para orang tua. Bahwa anak2 seharusnya jg memiliki kecerdasan dan kepekaan sosial. Mereka harus mulai dikenalkan dgn realitas masyarakat yg sebenarnya. Bahwa ada diantara mereka yg hidup dgn segala keterbatasan. Bahwa ada sekelompok orang yg harus hidup di tenda2 pengungsian. Bahwa ada teman2 seusianya yg tidak bisa sekolah. Bahwa ada teman2nya yg tidak lagi mempunyai orang tua dan saudara.

Bagaimanapun,anak2 kita adl aset peradaban masa depan. Tak cukup kalau mereka hanya kita bekali dgn kecanggihan teknology. Jangan pula merasa puas saat mereka memiliki IQ tinggi dan prestasi gemilang di dunia akademik. Mereka adl calon pemimpin yg harus memahami kondisi masyarakatnya. Mereka harus mulai mengenal realitas sosialnya sejak dini. Jadi,biarkan merka mengenal dunia. Mungkin saat ini mereka tidak begitu memahami apa yg sebenarnya terjadi. Tapi,mereka telah mulai melihat dan mengenal sebuah dunia lain yg belum terbayangkan sebelumnya.


Saturday, February 5, 2011 at 3:32am

Tidak ada komentar: