Kamis, 24 Maret 2011

Muhasabah: Hari-Hari Bahagia, Sebuah Renungan Bulan Sya''ban

Dear, sahabat semua, semoga ulasan yang tak seberapa ini dapat bermanfaat untuk kita semua..^_^
Muhasabah: Hari-Hari Bahagia, Sebuah Renungan Bulan Sya''ban

"Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan
merupakan bulan yang di dalamnya diangkat semua amal kepada Rabbul
Alamin. Dan aku suka untuk diangkat amalan aku sedangkan aku dalam keadaan
berpuasa."
(HR. An Nasai)

Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang tetap kokoh berpegang pada
hidayah-Nya, saudaraku,.. .
Ini adalah hari-hari bahagia saudaraku. Kebahagiaan yang datang
beriring ombak keharuan yang menggetarkan jiwa. Kebahagiaan yang datang
bersama perenungan. Kebahagiaan yang menenggelamkan kita pada lautan
istighfar, permohonan ampun terhadap segala salah dan dosa. Ya. Bahagia. Karena
kini kita berada dibulan Sya''ban. Dan tidak lama lagi kita akan
dihadiri bulan yang sangat dirindukan, bulan suci, bulan penuh hamparan
barakah, bulan penuh ampunan, bulan ibadah, bulan jihad, bulan Ramadhan...
"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya''ban. Dan sampaikanlah
usia hingga memasuki bulan Ramadhan..."

Saudaraku,
Terlalu cepat dan bahkan nyaris tak terasa bila kita kini telah
memasuki kembali bulan Sya''ban. Bulan yang menjadi bulan ibadah istimewa bagi
Rasulullah selain bulan Ramadhan. Imam An Nasai meriwayatkan sebuah
hadits, bahwa Usamah bin Zaid ra berkata kepada Rasul saw, "Ya Rasulullah,
saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suata bulan dari bulan-bulan
yang ada seperti puasamu di bulan Sya''ban." Rasul saw besabda, "Itulah
bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan
merupakan bulan yang di dalamnya diangkat semua amal kepada Rabbul Alamin. Dan
aku suka untuk diangkat amalan aku sedangkan aku dalam keadaan
berpuasa." (HR. An Nasai. Lihat Shahih Targhib wat Tarhib him. 425)

Mari tanamkan kesadaran dan tekad untuk tidak melalaikan bulan Sya''ban
dan menjadikan kita berada dalam kondisi baik saat amal-amal kita
diangkat kepada Allah swt. Para shalafushalih mengatakan bulan Sya''ban
sebagai bulannya para qurra (pembaca Al Qur''an). Adalah Habib bin Abi
Tsabit apabila masuk bulan Sya''ban mengatakan, "Inilah bulannya para
qurra.'' Sementara Amr bin Qais apabila masuk bulan Sya''ban dia menutup
tokonya pada waktu-waktu tertentu dan meluangkan waktu (khusus) untuk
membaca Al Qur''an.

Saudaraku,
Bulan ini, adalah masa pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Semoga kita sudah bisa memasuki Ramadhan dalam kesiapan iman yang memadai
untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala ibadah di bulan suci itu. Mari
lalui bulan ini dengan lebih menekankan kualitas dan memperbanyak
kuantitas ibadah kepada Allah swt.

Dalam sebuah dialog, Ustadz Fathi Yakan hafizhahullah menguraikan ada 8
agenda beribadah yang penting agar kita bisa menjaga keimanan di zaman
yang penuh fitnah ini.

Agenda pertama: Melakukan shalat dua belas rakaat sunnah rawatib, yakni
dua rakaat sebelum subuh, empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat
setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dan dua rakaat setelah isya.
Manfaat yang diharapkan: Dibangunkan rumah di surga oleh Allah bagi orang
yang selalu mengerjakannya. Dalilnya, sabda Rasulullah saw,
"Barangsiapa yang shalat sunnah satu hari 12 rakaat, Allah akan membangunkan
untuknya rumah di surga." (HR. Muslim)

Agenda kedua: Shalat dua rakaat di tengah malam. Manfaat yang
diharapkan: Pengabulan doa, pengampunan dosa dan pemenuhan hajat serta
keperluan. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, "Allah swt turun setiap malam ke
langit dunia. Di saat tesisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman,
"Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan kuberikan permintaannya, dan siapa
yang memohon ampunan pada-Ku, akan Kuampuni dia." (HR. Bukhari)

Agenda ketiga: Melakukan shalat dhuha 2 rakaat, 4 rakaat atau 8 rakaat.
Manfaat yang diharapkan: Memberi sedekah dari setiap persendian tulang
dalam tubuh. Dalilnya, sabda Rasulullah saw dari Abi Dzar ra, "Setiap
persendian pada diri kalian harus dishadaqahkan. Setiap tasbih adalah
shadaqah. Setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah,
setiap takbir adalah shadaqah, memerintahkan pada makruf itu adalah
shadaqah, melarang yang mungkar itu shadaqah, semua itu akan terpenuhi
dengan dua rakaat yang dilakukan dalam shalat dhuha." (HR. Muslim, dan
Bukhari sebagiannya)

Agenda keempat: Membaca surat Al Mulk dan surat Al Qur''an lainnya.
Manfaat yang diharapkan: Dihindari dari adzab kubur. Dalilnya, sabda
Rasulullah saw, "Sesungguhnya dalam Al Qur''an terdapat satu surat yang
terdiri dari 30 ayat. Surat itu bisa memberi syafaat kepada seseorang
hingga diampuni dosa-dosanya. Yakni surat yang awalnya berbunyi
"Tabarakalladzii biyadihil mulk. " (HR.Tirmidzi dan Ahmad, Tirmidzi mengatakan ini
adalah hadits hasan)

Agenda kelima: Mengatakan "Laa ilaah illallah wandahu laa syariika lah.
Lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa `ala kulli syain qadiir'''' seratus
kali. Manfaat yang diharapkan: Sama dengan membebaskan 10 orang budak,
dituliskan seratus kebaikan, menghapus seratus kesalahan, dan menjadi
pelindung dari syaitan. Dalilnya, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa
yang mengatakan laa ilaaha illallah wandahu la syarika lah, lahul mudku
wa lahul hamdu. Wa huwa `ala kulli syain qadiir" dalam satu hari
seratus kali, maka itu sama dengan membebaskan 10 orang budak, menuliskan
seratus kebaikan, menghapus 100 kesalahan dan akan menjadi pelindung
baginya dari syaitan pada hari itu sampai tiba waktu sore. Dan tidak ada
seorang pun yang bisa memperoleh sesuatu yang lebih baik dari apa yang
telah dilakukannya itu kecuali bila ada seseorang yang mengerjakan lebih
banyak dari itu." (HR. Muslim)

Agenda keenam: Mengucapkan shalawat atas Rasulullah saw dalam jumlah
yang tidak ditentukan. Manfaat yang diharapkan: terpelihara dari sifat
kikir dan mendapat doa dari Allah swt. Dalilnya, Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah
akan mendoakannya sebanyak 10 kali." (HR. Muslim) "Orang yang kikir
adalah yang bila disebut di sisinya namaku, tapi dia tidak mengucapkan
shalawat atasku." (HR. Tirmidzi, dia mengatakan, ini adalah hadits hasan
gharib shahih).

Agenda ketujuh: Mengucapkan "Subhanallah wa bihamdihi,
SubhanallahilAzhiim" dalam jumlah yang tidak ditentukan. Manfaat yang diharapkan:
Ditanamkan pohon kurma di surga. Dalilnya, sabda Rasulullah saw,
"Barangsiapa yang mengucapkan subhanallah wa bihamdihi akan ditanamkan untuknya
pohon kurma di surga. (HR. tirmidzi, ia mengatakan ini hadits hasan
gharib)

Agenda kedelapan: Mengucapkan "Astghfirullahal Azhiim" dalam jumlah
yang tidak ditentukan. Manfaat yang diharapkan : Dilepaskan dari kesulitan
dan dibanyakkan rezki. Dalilnya, sabda Rasulullah saw, "Barangsiapa
yang membiasakan beristighfar maka Allah akan memberikan jalan keluar dari
setiap kesempitan baginya, dan akan diberikan kelapangan dari kecemasan
dan didatangkan rezki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu
Daud, Ibnu Majah dan Hakim dengan sanad shahih)

Saudaraku,
Mintalah kepada Allah agar kita senantiasa mendapat petunjuk dan
kekuatan untuk mengikuti petunjuk itu.

Dikutip dari "Mencari Mutiara di Dasar Hati"
Muhammad Nursani

Tidak ada komentar: