Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Januari 2016

Pengalaman Pertama Aisyah ke Dokter Gigi

Pagi ini, Aisyah dan Bunda sudah bersiap. Kemarin bunda sudah request appointment di Alia Dental Care. Yup, aisyah akan melakukan kunjungan dokter gigi pertamanya. Aisyah dapat nomor antri pertama, Pkl. 08.00 wib Alhamdulillah.


Kami tiba di Alia Dental Care Pkl. 07.50 WIB dan dokter sampai Pkl. 08.00 WIB. Meski beliau tepat waktu, begitu melihat kehadiran kami, beliau mengatakan "Maaf, saya terlambat" sambil tersenyum. Kesan pertama yang menyenangkan. 😊


Setelah mendapatkan kesan pertama dari dokter yang menyenangkan, selanjutnya lebih menyenangkan, lho. Jam konsultasi pasien tidak dibatasi. Aisyah sendiri ditangani selama 2 jam.

2 jam? Enggak salah, nih? Kok, lama banget? Gigi Aisyah bermasalah? Perlu tindakan serius?

Alhamdulillah, no... no... no... Gigi aisyah sejauh ini masih baik-baik saja. Lha,terus ngapain aja dong sampai 2 jam baru kelar?

Prosesnya. Proses yang menyenangkan.

Awalnya, Bunda mengisi form yang berisi beberapa pertanyaan seputar aisyah sebagai pasien. Ini juga nanti jadi bahan konsultasi dan evaluasi untuk bunda dari dokternya.

Bertemu dokter, aisyah enggak langsung diajak ke ruangan dokter, tapi main dulu sama bunda dan Bu Dokter. Yup, di sini ada ruangan bermai yang asik banget. Ada boneka, mainan edukatif, sampai buku anak yang bikin betah lama-lama.

Salah satu sudut "ruang konsultasi" di Alia Dental Care

Aisyah asyik sama buku anak yang ada di ruang konsultasi.

Di ruangan ini, sambil bermain dokter melakukan pendekatan dengan anak. Aisyah diajak mengobrol, meski awalnya diam, akhirnya aisyah menanggapi.

"Aisyah suka makan kue" kata Aisyah
"Wah, kue-nya enak ya" sahut dokter
"Iya" jawab Aisyah

Setelah makan kue, aisyah diberi sikat gigi dan diajari menyikat gigi yang benar di gigi boneka dulu.

Aisyah ikut praktek sikat gigi boneka. Ini saat boneka belum mau didekati πŸ˜…

Setelah Aisyah enjoy dan merasa nyaman sama dokter, mulut aisyah uda mau dibuka dan giginya uda mau dilihat sama dokter, kemudian aisyah diajak jalan-jalan ke ruangan dokter yang bunda suka, bunda suka ciamik.

Saking bunda ikut asik ngobrol tapi konsultasi, sampai lupa foto waktu aisyah duduk di kursi periksaπŸ˜…πŸ˜.

Awalnya Kami heran, sudah 30 menit berlalu, kok pasiennya hanya Aisyah? Belakangan kami baru menggetahui, kalau pasien nomor antri selanjutnya akan dihubungi perawat saat pasien sebelumnya telah selesai. Jadi, begitu aisyah selesai, perawat langsung menghubungi pasien selanjutnya.

Alia Dental Care khusus menangani pasien anak dari usia 0 tahun sampai 12 tahun.

Dari sini, bunda tahu kalau dokter ingin memberikan kesan pertama yang baik terhadap kunjungan ke dokter gigi. Tidak menimbulkan trauma. Ke dokter gigi itu menyenangkan. Ke dokter itu tidak menakutkan. Menurut bunda, ini penting. Aisyah sampai enggak mau pulang, lho! Aisyah cerita ke ayah, kalau ia pergi ke dokter gigi, main, baca buku, sikat gigi boneka, bu dokter baik, aisyah senang, dan lain-lain. Saat ditanya, "aisyah nanti kita ke dokter gigi lagi, ya?" Langsung dijawab "Okey!" sama Aisyah. Alhamdulillah. 😘

Daaaaaaan, inilah dokter gigi pertama Aisyah yang baik dan menyenangkan.
drg. Ayu Alia Sp.KGA (Pediatric Dentist)

Kita juga bisa baca artikel seputar kesehatan gigi anak di blog https://aliadentalcare.wordpress.com/author/pediatricdentistbatam/

Minggu, 30 Agustus 2015

Bayam yang Ditinggal Mudik

H-1 mennjelang lebaran Idul Fitri, saya dan Aisyah-putri kami, pulang ke rumah orang tua saya di Batam karena ayah saya sakit dan kondisinya mengkhawatirkan. Syafakallah syifaan ajilan, Abusyik Aisyah :'(

Di Jepara, kami-saya dan suami, menanam beberapa jenis tanaman yang biasa digunakan untuk memasak, seperti jahe, serai, cabai, dan sayuran, salah satunya bayam. Setelah kondisi ayah saya mulai membaik, suami menyusul ke Batam sekalian menjemput kami balik ke Jepara.

Lebih kurang sembilan hari di Batam, kami balik Jepara, walaupun saya masih berat mengingat kondisi ayah saya belum stabil. Sesampai di rumah Jepara, saya terkejut melihat kondisi halaman rumah kami seperti hutan belantara. Rumput yang tumbuh memenuhi sela-sela semen, daun kering, dan tanaman yang ukurannya jumbo-jumbo. Kami memang menitipkan kunci rumah pada tetangga agar bisa tolong menghidup-matikan lampu teras, Alhamdulillah, tetangga kami ternyata juga tolong menyirami tanaman kami.

Subhanallah, keesokannya minggu pagi kami gotong-royong membersihkan halaman, menyiangi rumput, juga menebas sayuran bayam yang tingginya uda sampai dua meter hingga akarnya sedikit mengangkat semen di halaman. Bayam dari benih yang tercecer.


Daun bayamnya yang super lebar saya olah menjadi keripik bayam, setoples besar dan aisyah doyan banget, yummy! Alhamdulillah 😊

Minggu, 07 Desember 2014

Singkong ala Thai

Weleh ... di rumah sedang kebanjiran singkong aka ubi kayu. Alhamdulillah ... tapi kalau digoreng terus bosen, padahal masih ada LIMA KILO lagi. Haduh, gimana dong! Mau bikin kolak kudu keluar modal gede buat pendamping si singkong. Pingin dijadiin kue talam ubi tapi kok rasanya ribet, ya... (halah, padahal malas). Lagipula, bosen juga terlalu sering makan ubi, Pfhh... mana bikin angin keluar terus dan menyebarkan aroma beracun. Finally, jadilah disulap jadi Singkong Ala Thai yang terkenal itu, ternyata enggak cuma harumnya yang bikin laper, tapi rasanya juga benar-benar top markotop!

Resepnya saya ikuti dari sini

Bahan:
- 800 gram singkong, potong-potong sepanjang 5 cm, belah dua, buang serat tengahnya.
- 1 1/2 liter air
- 2 lembar daun pandan, potong sepanjang 5 cm
- 1/2 sendok teh garam
- 200 gram gula pasir
- 1 sendok teh vanili ekstrak

Bahan saus:
- 500 ml santan kental dari 1 butir kelapa
- 1 sendok teh garam
- 2 lembar daun pandan, potong sepanjang 5 cm
- 1 sendok makan tepung maizena larutkan dengan 3 sendok makan santan

noted: saya pakai 5kg singkong, bahan lain hitung timbang sendiri sesuai resep asli di atas.

Cara membuat:
Siapkan panci, masukkan air, rebus hingga air mendidih. Masukkan singkong dan daun pandan, rebus hingga singkong benar-benar empuk, berwarna hampir transparan dan air menyusut. Tambahkan gula pasir, vanila ekstrak dan garam. Rebus hingga gula larut.

Jika air yang digunakan untuk merebus habis sementara singkong belum empuk benar, tambahkan air panas secukupnya dan lanjutkan merebus hingga air hampir habis namun singkong masih terlihat basah. Angkat dan sisihkan.

Membuat vla santan
Siapkan panci kecil, masukkan santan, garam, daun pandan dan larutan tepung maizena. Rebus dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga santan mulai mengeluarkan letupan-letupan kecil dan mengental. Lanjutkan merebus selama 2 menit, aduk-aduk agar santan tidak pecah dan angkat.

Penyajian
Siapkan mangkuk, tata singkong diatasnya dan siram dengan kuah santan. Yummy!


Legaaaa rasanya semua ubi sudah dieksekusi jadi siap makan dan berkesempatan berbagi dengan tetangga, Alhamdulillah ...

Oya, OOT sedikit, buat Pak Menteri ... menurut saya, daripada para PNS dihimbau untuk makan SINGKONG REBUS, bikin perut berangin dan keluar angin beracun, suasana kerja jadi enggak enak dan efek samping lainnya, meski alasannya untuk mensejahterakan petani lokal selain untuk hidup sederhana, lebih baik kan menyajikan kue modifikasi singkong, jangan plek kudu singkong rebus. Hal ini kan juga sekaligus bisa memacu para ibu-ibu untuk berkreatif menciptakan varian makanan dengan bahan utama singkong, syukur-syukur bisa go international.

Rabu, 03 Desember 2014

Dragon Fruit Cake

Sudah beberapa hari Ayah Aisyah request Dragon Fruit Cake, buahnya pun sudah dibelikan. Jadilah malam ini saya mengeksekusinya dibantu Ayah Aisyah. Resepnya sa adapsi dari resep Red Velvet Kukus-nya mba Endang. Beberapa bahan saya skip karena enggak punya dan Aisyah ikutan makan. :-)

Resep aslinya bisa dilihat di sini . Tapi, jangan bandingin hasil fotonya, ya... hihihi. Pastinya, ini resep emang recommended hasilnya benar-benar yummy!

Bahan A:
- 1 buah naga merah
- 250 ml air

Bahan B:
- 4 butir telur ukuran sedang
- 100 gram susu cair
- 25 gram krim kental, bisa menggunakan dairy dan non dairy cream
- 1 buah jeruk lemon, peras airnya

Bahan C:
- 220 gram mentega/butter
- 200 gram margarine
- 200 gram gula pasir
- 1 sendok teh vanila ekstrak

Bahan D (ayak jadi satu):
- 400 gram tepung terigu protein rendah
- 55 gram susu bubuk
- 1 sendok teh baking powder (saya enggak pakai karena Aisyah ikut makan)
- 1/2 sendok teh garam


Cara membuat:
- Siapkan loyang, olesi permukaannya dengan margarine. Taburi bagian sisi-sisi loyang dengan tepung. Alasi bagian dasar loyang dengan kertas baking, olesi permukaan kertas dengan margarine. Potong kertas lebih panjang dibandingkan loyang sehingga ada bagian kertas yang masih keluar dari dalam loyang, sisa kertas sebagai pegangan dan memudahkan kita saat akan mengeluarkan cake dari loyang.

- Siapkan kukusan, beri air yang banyak dan panaskan hingga mendidih. Anda juga bisa memanggangnya di suhu 170'C. Saya membuat dengan keduanya-kukus dan panggang.

- Blender buah naga merah hingga halus, sisihkan.

- Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega, margarine dan gula pasir, kocok dengan kecepatan rendah hingga adonan tercampur baik, kemudian naikkan kecepatan mikser menjadi sedang dan kocok hingga mentega dan margarine berubah warna menjadi putih, mengembang dan pekat. Anda bisa lihat mentega dan margarine yang tadinya padat dan tidak terlalu banyak volumenya, berubah menjadi kembang dan ringan.

- Dalam mangkuk terpisah, masukkan bahan B: telur, 70 gram bubur buah naga, susu cair, air jeruk lemon dan krim kental. Aduk hingga rata.


- Hidupkan mesin mikser, gunakan kecepatan paling rendah. Masukkan larutan telur dan ayakan tepung terigu secara bergantian. Gunakan sendok sayur untuk memasukkannya, sambil adonan terus dikocok hingga tercampur baik.

Warna adonannya cantik banget alami dari buah naga merahnya tanpa tambahan pewarna kue.

- Kukus atau panggang.

Saya membuat versi kukus dan panggang karena adonannya banyak dan agar cepat selesai, hihi, berhubung Aisyah sudah menunjukkan tanda-tanda ingin tidur, jadi saya harus segera menyelesaikan urusan dapur.

Hasil cake yang dipanggang tetap berwarna pink cantik di permukaannya, sedangkan yang kukus berwarna pucat.

Hasil yang dipanggang tetap pink permukaannya.

Hasil yang dikukus warnanya lebih pucat.

Saya pribadi lebih suka yang versi panggang. Rasanya crunch di luar tapi empuk dan lembut di dalam. Sedangkan ayah aisyah suka yang kukus, lebih padat, basah, lembut seperti brownies kukus. Aisyah? Ah, Aisyah mah suka keduanya... Alhamdulillah.

Selamat mengeksekusi! :-)

Senin, 07 Juli 2014

Lyssa, si kupu-kupu malam yang berbahaya

Beberapa hari ini,di Batam sering sekali saya menjumpainya di beberapa tempat, area seputaran rumah bahkan di mesjid saat tarawih. Enggak cuma satu tapi ada beberapa. Awalnya, saya sempat mengagumi kecantikannya, bahkan saya sempat mendekatinya untuk berfoto, hingga belakangan saya tahu dari teman-teman yang juga didatangi oleh sosoknya,kalau ia berbahaya. Bahkan sampai berani masuk ke dalam rumah, waspadalah...waspadalah!

Dari beberapa sumber yang saya baca, si kupu-kupu malam ini biasanya banyak di daerah semenanjung malaysia dan kalimantan hingga pengunungan himalaya. Saya baru mengetahui, saking terkenalnya si kupu-kupu malam ini sampai masuk wikipedia,lho!

Waa, sebegitu berbahayanyakah sampai sosoknya punya laman di wikipedia? Memang sih, enggak seberbahaya para kupu-kupu malam di Gang Dolly yang melegenda itu,tapi dia pernah "menyerang" Malaysia dan kalau kita dekat atau sampai bersentuhan dengannya bisa menyebabkan kita kegatalan, eh... gatal-gatal bahkan sampai sesak nafas. Kok bisa, sih?

Konon nama lengkapnya Lyssa Zampa Docile . Menurut info dari wiki, si Lyssa ini family dari Uraniidae . Yang mau kenalan, bisa lihat profilnya di sini

Seperti kata orang banyak, kalau cantik itu sudah bawaan lahir,si Lyssa ini juga begitu... sejak belum bermetamorfosa menjadi sosok dewasa yang indah, "orok"nya juga berbeda dari lainnya.

Sama halnya dengan kupu-kupu malam yang menyukai dunia malam yang penuh gemerlap lampu duniawi (hihihi, yang nulis makin ngaco), demikian pula dengan si Lyssa ini. Jadi jangan heran kalau kita bakal bertemu dia di cafe, mall, bahkan mesjid.

Kalau ketemu cuma satu, dua, atau tiga sih enggak bikin merinding kali,ya... tapi kalau si dia datangnya bergerombolan serem juga, kayak berita ini . Sekali nongol jumlahnya sampai jutaan! Kalau saya yang ada di TKP bisa pingsan, kali!

Sumber foto : google


Alhamdulillah, kunjungannya ke Batam belum sebanyak di Malaysia, walau pun menurut berita ini sudah mulai meresahkan warga.Tapi, masih aman buat jalan-jalan dan tarawih.

Hingga saya menyelesaikan tulisan ini, si Lyssa sudah tiga kali bertamu ke rumah kami

Dan anehnya, ntah apa yang terjadi, tiada angin mau pun hujan, esok paginya kami menemukannya telah dalam kondisi mengenaskan. Hancur, luluh, lantak, tak bernyawa.

Entah apa yang terjadi semalam padanya ... sedih, tentu saja. Namun, bukankah selalu ada hikmah di balik setiap kejadian? Semoga hakikah kecantikan bukan untuk meresahkan orang lain, bukan menjadi sebab kehancuran diri. Semoga diri dapat menjadi indah dalam makna, manfaat dalam kehidupan, hingga kembali padaNya dalam keadaan sebaik-baiknya. Allahumma Aamiin.


Rabu, 26 Februari 2014

Finnally, I have a baby girl - be a mommy, Alhamdulillah ....

Akhirnya, bisa nge-blog lagi... hihihi, sok sibuk :-D

Setelah dua hari berada di ruang bersalin, Alhamdulillah karena pertolongan Allah, pada 23 Oktober 2013 dengan penuh semangat dan perjuangan,sa melahirkan putri pertama kami dengan selamat serta sehat *terharu

Kalau diingat-ingat waktu proses lahiran, rasanya campur aduk. Lucu, terharu, bahagia, nano-nano. Sebenarnya, usia janin baru masuk minggu ke-38, tapi usia kehamilan uda masuk minggu ke-41. Bingung kan, ya? Iya, ternyata usia kehamilan dan usia janin berbeda sekitar tiga mingguan. Pasalnya, usia kehamilan kan dihitung berdasarkan hari pertama dan terakhir (hpht) haid, sedangkan usia janin adalah usia kehamilan dikurangi dua minggu (kira-kira begitulah kata dokter kandungannya dulu, hihi).

Mendekati hpl(hari prediksi lahiran), sa sama suami (cie..) rajin periksa ke dokter. Kalau biasanya sebulan sekali, menjelang hpl jadi seminggu sekali. Nah, selama hamil kan kami sudah hunting tempat lahiran yang sesuai dengan kriteria kami (halah), seperti yang pro ASI, peralatan lengkap (ini mah maunya sa buat jaga-jaga kalau ada hal yang enggak diinginkan), pelayanan baik, tenaga medis standby.

Bukan apa-apa, di Jepara susaaaaah banget dokter. Kalau di Banda Aceh, Medan, atau Batam banyak pilihan dokter kandungan dan beberapa Rumah Sakit/Rumah Bersalin yang mudah dijangkau, di Jepara dokter kandungan cuma ada tiga orang yang tempat prakteknya dimana-mana. Jadi satu tempat, ntah klinik atau RS swasta jatahnya cuma sekitar satu jam doang dengan pasien yang banyaaaak. Boro-boro consult, kita belum kelar, pasien lain uda disuruh masuk, bayarnya mahal pakai banget, kita di ruangannya enggak sampai lima menit. (_ _!)

Di RSU perawatnya judes minta ampun, enggak pakai senyum. Pernah tuh ya dikatain "kalau enggak mau sakit ya jangan hamil" duuuh, siapa juga yang mau sakit,Mbak? saya juga maunya sehat-sehat aja :'(

Di Bidan, rada gimana gitu ... tapi mungkin enggak semua bidan "enggak asik" kali,ya? Pertama datang komunikatif banget. Duh, uda okey, uda sreg. Eh, kedua datang kayaknya lagi enggak mood bidannya. Perut sa ditekan-tekan sampai sakiiiit banget keluar air mata. Terus uda jelas di USG sama dokter hamil tiga bulan katanya masih sebulan. Ganti bidan lain, disuruh makan ARI- ARI KUCING. Gileeee, katanya sih biar janinnya kuat. Huhuhu, kenapa enggak makan ari-ari harimau aja sekalian, kan lebih garang (_ _!).

Akhirnya, dapat info dari teman yang istrinya juga orang Aceh, uda kenal sejak di Banda Aceh dan sekarang tinggal di Jepara juga. Di rekomendasikan dokter kandungan waktu istrinya hamil dulu. Kesanalah kami. Eng ing eng, agak grogi juga, duuuh, yang hamil kok masih muda-muda banget, usia bumil rata-rata 15th-20th. Sa bumil paling tua di situ, hihihi, tapi Alhamdulillah, dokternya ramah dan komunikatif banget, enggak buru-buru, jadi kami boleh tanya ini itu sampai puas, waktu USG beliau juga jelasin ke kami apa aja yang bisa dilihat dari monitor itu. Bayarannya juga enggak mahal. Pokoknya setiap pulang periksa selalu senang, hihihi. Sampai lahiran sama beliau juga di kudus.

Kenapa sampai ke Kudus? Ya, karena dr. Najib- dokter kandungan sa itu praktek utamanya di RS. Aisyiyah Kudus. Sekitar tiga minggu sebelum lahiran kami ke RS Aisyiyah Kudus periksanya. Pelayanannya ramah dan memuaskan. Peralatan lengkap. Bidan, perawat, dokter semua standby 24 jam, rumah sakitnya juga bersih. Klop deh.

Terakhir, sabtu itu kami ke Kudus periksa kandungan. Pulangnya sempat ngambek sama suami (huhuhu, maafkan istrimu ya, suamiku... ), gara-garanya kan dokter nyaranin rawat inap, karena baby-nya sudah masuk pinggul. Memang belum ada pembukaan, belum sakit, belum ada tanda-tanda mau lahiran. Tapi, mengingat pinggul sa sempit dan usia kehamilan sudah masuk minggu ke-41, khawatir sama baby-nya. Idealnya lahiran di minggu 38-40.

Memang sih, sa setuju sama suami,selama air ketuban masih bagus dan cukup, tali pusar masih baik, baiknya enggak usah rawat inap dulu. Tapi, emang dasar bumil itu sensitif, ya... (alesan), suami salah ngomong "ada kok yang hamil sampai tiga tahun baik-baik aja" (siapa ya waktu itu lupa sa, imam syafi'i apa,ya?). Waaa, entah kenapa dengarnya langsung sebeeeeel, "itu kan beda. Emang mau sa hamil sampai tiga tahun enggak lahir-lahir? bla..bla..bla.. " panjang sambil nangis-nangis, sebel sampai rumah :-D

Eh, enggak berapa lama sampai rumah, waktu ke kamar mandi, keluar darah banyaaak banget. Haduh, mau lahiran ini. Hihihi, malah nangis lagi. Alesannya sih karena malu sama suami, masa uda habis ngomel-ngomel ngambek, tiba-tiba minta tolong, jadi nangis karena enggak enak sama suami :-D

Singkat cerita, kami siap-siap, ambil tas berisi perlengkapan kami dan baby yang emang sudah disiapin jauh-jauh hari buat dibawa ke RS. Hubungi dr.Najib. Balik Lagi ke Kudus.

Eits, tapi kok perut sa enggak mules. ya? Malah semangat banget rasanya mau lahiran, hihihi. Akhirnya kami mampir ke hypermart dulu, beli kue bekal nanti di RS sekalian makan siang. Sampai RS, ternyata masih pembukaan dua. Suami ngurus kamar dan administrasi RS,sa tunggu di IGD. Masih bugar banget, tapi langsung diinfus sama perawatnya :'(

Sekitar setengah jam kemudian dibawa ke ruang bersalin. Sa kira ruang bersalinnya satu ruangan satu orang, ternyata satu ruangan ada sekitar sepuluh orang dan full. Waaa, bakal seru nih lahiran bareng-bareng. :-D

Pembatas masing-masing tempat tidur kan cuma gorden gitu. Sampai sore sa belum sakit, masih pembukaan dua. Padahal kiri kanan uda dari tadi nangis dan teriak-teriak. Duh, dari tenang jadi mulai horor juga. Sebelah kiri akhirnya lahiran dengan penuh kehebohan. Disusul sebelah kanan sa beda banget suasana lahirannya, ibu itu ngeden sambil sesekali bisa ngobrol sama dokternya, asik banget kayaknya. Malam, ganti pasien baru kiri-kanan, sa masih pembukaan dua. Besoknya, pagi, siang, sore, masiiiiih pembukaan dua enggak nambah. Enggak ngerasa sakit. Padahal sudah habis dua botol infus.

Menjelang maghrib, sa dipindah ke tempat tidur yang pas depan meja bidan jaga, biar mudah dikontrol gitu. Sa maunya jalan-jalan dulu, tapi karena uda pakai baju bersalin dan repot gotong-gotong tiang infus akhirnya tiduran lagi. dokternya sudah bolak-balik telepon bidannya tanyain sa. Tapi, ya masih pembukaan dua.

Akhirnya, tiba juga disesi cerita yang agak horor. Pembukaan enggak nambah-nambah, jadi "dipaksa" nambah sama bidannya pakai GUNTING. Huwaaaa, sakit sih, tapi masih bisa ditahan. Pfhh, dibantu sampai pembukaan empat. Dikasih lagi obat perangsang kontraksi, lama masih enggak berasa sakit. Gunting lagi sampai pembukaan enam, delapan, sepuluh bukan secara alami, tapi digunting. Hihihi.Alhamdulillah, selain sakit digunting itu, sa enggak ngerasa sakit banget waktu kontraksi mau lahiran. Bidannya bolak-balik lihatin kondisi sa di tempat tidur sekitar lima sampai sepuluh menit sekali. Sampai bilang "Bu, kok tenang sekali? Kalau mau nangis gapapa, Bu ..." Lha, gimana mau nangis, wong sakitnya cuma lebih sakit sedikit dari diare, gitu ... (hihihi, ini hikmah sering diare kali,ya?).

Setelah pembukaan sepuluh itu, baru berasa kayak muleeees banget. Sampai keluar keringat dingin. Alhamndulillah, suami ada di samping sa. Beliau menenangkan dan memberikan afirmasi positif, "melahirkan itu adalah proses alami, Insya Allah sa bisa melahirkan dengan tenang, nyaman, lancar" berulang-ulang beliau sugesti sa hingga sa merasa rileks. Ketika sa merasa rileks, Subhanallah, sakitnya jadi jauuuh berkurang.

Dokter dan tiga orang bidan yang membantu sa lahiran. Rame pokoknya. Pasalnya, meski uda pembukaan sepuluh, bayinya belum turun juga. Sa uda makin mules ... uda miring biar bayinya cepat turun, enggak juga. Finally, perut sa ditekan dari atas ke bawah kuat banget sambil ngeden dua kali langsung bayinya keluar. Alhamdulillah, rasanya plooooooong banget.

Begitu lahir, langsung IMD (Inisiasi Menyusu Dini), Subhanallah walhamdulillah ... rasanya bahagiaaa sekali, I have a baby girl, be a mommy. Saking bahagianya, sa enggak ngerasa lagi dijahit. Padahal, sa dijahit sampai dua jam lebih, dari Pkl. 19.00wib sampai Pkl.21.30wib karena banyaknya robekan.

Buat teman-teman yang mau lahiran, sa mau berbagi tips berdasarkan pengalaman melahirkan pertama ini, jadi pelajaran juga buat sa melahirkan anak kedua dan seterusnya nanti :-D

-Tilawah. Sambil menunggu pembukaan bertambah, daripada galau jauh lebih baik waktunya dipakai buat tilawah, hati jadi tenang, pikiran jadi positif, dan perbanyak doa.
- Relaks. Ini penting banget waktu melahirkan. Meski mungkin terasa sakiiiit banget, tapi kalau kita ngerasa rileks, sakit yang dirasa akan jauuuuh berkurang.
- Sugesti Positif. Ini juga penting. Yakinkan diri berulang-ulang, kalau melahirkan adalah proses alami. Hal ini membantu tubuh dan pikiran kita menjadi tenang, sehingga kita Insya Allah bisa melahirkan dengan tenang, nyaman, dan lancar. Sugesti positif ini sa mulai sejak usia kehamilan masuk tujuh bulan, diulang-ulang setiap hari sesering mungkin, hingga masuk ke alam bawah sadar kita.
- 4T (Tasbih,Tahmid, Tahlil, Takbir). Daripada teriak-teriak enggak jelas, malah bikin heboh, panik, kacau,plus menguras energi yang harusnya dihemat buat ngeden nanti, lebih baik kita istighfar dan 4T. Selain membuat kita lebih bisa mengontrol diri dan rasa sakit, yang dengar juga lebih enak :-D
- Ikuti instruksi dokter atau bidan. Seberapa inginnya kita ngeden, jangan lakukan sebelum diinstruksikan dokter atau bidan. Seberapa pun susahnya menahan spontanitas mengangkat (maaf) pantat untuk mengurangi rasa sakit. Jangan lakukan, karena akan memperlebar robekan yang artinya membuat jahitan menjadi banyak. Dan ikuti instruksi lainnya, seperti jangan boros napas seolah habis lari ratusan kilo, dan lain-lain.


Semangat melahirkan dengan nyaman dan indah. A Special Moment.

Selasa, 12 April 2011

Kemoterapi, Manfaat dan Efek Samping

Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau Tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan Kanker. Tumor Ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi Tumor yang baru. Penyebaran ini disebut Metastase. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat.

Terdapat kurang lebih 130 jenis penyakit Kanker, yang mempengaruhi kondisi tubuh kita dengan berbagai macam cara dan membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Tetapi semua jenis Kanker itu memiliki kesamaan: terdiri atas sel-sel yang membelah dengan cepat dan tumbuh tak terkontrol. Fungsi utama obat-obat Kemoterapi (Ing. Chemotherapy) adalah mengenali dan menghancurkan sel-sel seperti ini.

Kemoterapi telah digunakan sejak tahun 1950-an. Biasa diberikan sebelum atau sesudah pembedahan. Tujuannya adalah membasmi seluruh sel-sel Kanker sampai ke akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk mengontrol sel-sel Kanker agar tidak menyebar lebih luas. Pengobatan Kanker tergantung pada jenis atau tipe Kanker yang diderita dan dari mana asal Kanker tersebut. Umur, kondisi kesehatan umum pasien serta system pengobatan juga mempengaruhi proses pengobatan kanker. Pada kasus Kanker Pengobatan utama adalah melalui:

1. Pembedahan atau Operasi
2. Kemoterapi atau dengan cara pemberian Obat-obatan
3. Radioterapi atau Penggunaan Sinar Radiasi

Pada kenyataannya Secara umum biasanya digunakan lebih dari satu macam cara pengobatan di atas, misalnya Pembedahan yang diikuti oleh Kemoterapi atau Radioterapi, bahkan kadang pengobatan digunakan dengan 3 kombinasi (Pembedahan, Kemotarapi dan Radioterapi). Pada dasarnya Tujuan utama dari Pembedahan adalah mengangkat Kanker secara keseluruhan karena Kanker hanya dapat sembuh apabila belum menjalar ketempat lain. Sedangkan Kemoterapi dan Riadiasi tidak bukan dan tidak lain bertujuan untuk membunuh sel-sel Kanker atau menghentikan pertumbuhan sel-sel Kanker yang masih tertinggal.

Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel Kanker. Banyak obat yang digunakan dalam Kemoterapi.

Manfaat Kemoterapi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis Kemoterapi atau
beberapa jenis Kemoterapi.

2. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan Kanker agar tidak
bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.

3. Mengurangi Gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan Kanker, maka Kemoterapi yang diberikan
bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita, seperti meringankan rasa
sakit dan memberi perasaan lebih baik serta memperkecil ukuran Kanker pada daerah yang
diserang.

Kemoterapi dapat diberikan dengan cara Infus, Suntikan langsung (pada otot, bawah kulit, rongga tubuh) dan cara Diminum (tablet/kapsul).

- Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum beberapa kali sehari. Keuntungan
kemoterapi oral semacam ini adalah: bisa dilakukan di rumah.
- Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan di ruang praktek dokter, rumah sakit,
klinik, bahkan di rumah.
- Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik, atau di rumah (oleh paramedis yang
terlatih).

Tergantung jenisnya, Kemoterapi ada yang diberikan setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali, bahkan sebulan sekali. Berapa seri penderita harus menjalani Kemoterapi, juga tergantung pada jenis kanker penderita. Yang paling ditakuti dari kemoterapi adalah efek sampingnya. Ada orang yang sama sekali tidak merasakan adanya efek samping Kemoterapi. Ada yang mengalami efek samping ringan. Tetapi ada juga yang sangat menderita karenanya. Ada-tidak atau berat-ringannya efek samping kemoterapi tergantung pada banyak hal, antara lain jenis obat kemoterapi, kondisi tubuh Anda, kondisi psikis Anda, dan sebagainya. Efek samping Kemoterapi timbul karena obat-obat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat. Karena itu efek samping kemoterapi muncul pada bagian-bagian tubuh yang sel-selnya membelah dengan cepat. Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa waktu setelah pengobatan. Efek samping yang bisa timbul adalah antara lain:

1. Lemas
Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung
menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung terus hingga akhir pengobatan.

2. Mual dan Muntah
Ada beberapa obat Kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain itu ada
beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan
obat anti mual yang diberikan sebelum,selama, atau sesudah pengobatan Kemoterapi. Mual
muntah dapat berlangsung singkat ataupun lama.

3. Gangguan Pencernaan
Beberapa jenis obat Kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai
dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa terjadi.
Bila diare: kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk
mengganti cairan yang hilang.
Bila susah BAB: perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan

4. Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal atau infeksi.
Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi

5. Rambut Rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah
kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat kulit kepala. Dapat
terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.

6. Otot dan Saraf
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki
serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.

7. Efek Pada Darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan
pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah menurun. Yang paling sering adalah
penurunan sel darah putih (leokosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan
tes darah akan dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel
darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat mengakibatkan:

A. Mudah terkena infeksi
Hal ini disebabkan oleh Karena jumlah leokosit turun, karena leokosit adalah sel darah yang
berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada beberapa obat yang bisa meningkatkan
jumlah leokosit.

B. Perdarahan
Keping darah (trombosit) berperan pada proses pembekuan darah. Penurunan jumlah
trombosit mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, lebam, bercak merah di kulit.

C. Anemia
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb
(hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia adalah seorang
menjadi merasa lemah, mudah lelah dan tampak pucat.

8. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna
Lebih sensitive terhadap matahari.
Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.

9. Produksi Hormon
menurunkan nafsu seks dan kesuburan

Setiap obat memiliki efek samping yang berbeda!
Reaksi tiap orang pada tiap siklus juga berbeda!
Tetapi Anda tidak perlu takut. Bersamaan dengan kemoterapi, biasanya dokter memberikan juga obat-obat untuk menekan efek sampingnya seminimal mungkin. Lagi pula semua efek samping itu bersifat sementara. Begitu kemoterapi dihentikan, kondisi Anda akan pulih seperti semula.

Beberapa produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh Anda. Anda bisa menggunakannya, tetapi konsultasikanlah dengan ahlinya, dan sudah tentu dengan dokter Anda juga.
Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin diterima kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi herbal yang bebas efek samping. Kalau Anda bermaksud menggunakannya, pastikan yang menangani Anda di klinik tersebut adalah seorang dokter medis. Paling tidak Anda harus berkonsultasi dengan dokter yang merawat Anda, dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk memantau hasilnya.

sumber : Dharmais Cancer Hospital Website (Dr.dr.Noorwati S,SpPD.KHOM ) & Rumah Kanker

Kamis, 24 Maret 2011

Jangan Berbuka shaum Dengan Yang 'Manis'

Buat yang sering shaum sunah senin kamis atau puasa daud, atau ketika puasa ramaadhan..sering kita dengar kalimat 'Berbuka
shaumlah dengan makanan atau minuman yang manis,' katanya. Konon, itu
dicontohkan Rasulullah saw. Benarkah demikian?

Dari Anas bin Malik ia berkata : "Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab
(kurma
yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau
berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering
beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)

Nabi
Muhammad Saw berkata : "Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah
berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka
berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci."

Nah. Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma, beliau berbuka shaum dengan air.

"Samakah kurma dengan 'yang manis-manis' ? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate) ."

Sebaliknya,
gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis yang
biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat
sederhana (simple carbohydrate) .

Darimana asalnya sebuah
kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas. Malah berkembang jadi
waham umum di masyarakat, seakan-akan berbuka shaumdengan makanan atau
minuman yang manis adalah 'sunnah Nabi'.

Sebenarnya tidak
demikian. Bahkan sebenarnya berbuka shaum dengan makanan manis-manis
yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan.

Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka haum'disunnahkan'
minum atau makan yang manis-manis. Sependek ingatan saya, Rasulullah
mencontohkan buka shaum dengan kurma atau air putih, bukan yang manis-manis.

"Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis."

Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori
rendah, sehingga tidak menggemukkan (data di sini dan di sini). Tapi kurma
yang
didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah
berupa 'manisan kurma', bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini
justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet
dalam perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma impor
yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangat mungkin
harganya menjadi sangat mahal.

"Kenapa berbuka shaum dengan yang manis justru merusak kesehatan?"

Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang
dicontohkan
Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat
sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu
diproses sehingga makan waktu.

Sebaliknya, kalau makan yang
manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat
tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya
pelan-pelan.

Mari kita bicara 'indeks glikemik' (glycemic index/GI) saja. Glycemic Index
(GI)
adalah laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin
tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah
menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan
respons insulin.

Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangat
menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sebisa
mungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa?
Karena
makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak.
Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindari mereka.

Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula
(makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya) , sehingga respon
insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.

Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seorang sufi yang diberi Allah
'ilm tentang urusan kesehatan jasad manusia.. Kata Beliau, "bila berbuka
puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat
maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa".. Jangan pernah makan
yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu jawaban
beliau.

Kenapa
bukan kurma? Sebab kemungkinan besar, kurma yang ada di Indonesia
adalah 'manisan kurma', bukan kurma asli. Manisan kurma kandungan
gulanya sudah jauh berlipat-lipat banyaknya.

"Kenapa nasi? Lha, nasi adalah karbohidrat kompleks."

Perlu
waktu untuk diproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh
juga tidak melonjak. Karena respon insulin tidak tinggi, maka
kecenderungan tubuh untuk menabung lemak juga rendah.

Inilah sebabnya, banyak sekali orang di bulan shaum yang justru lemaknya
bertambah
di daerah-daerah penimbunan lemak: perut, pinggang, pantat, paha,
belakang lengan, pipi, dan sebagainya. Itu karena langsung membanjiri
tubuh dengan insulin, melalui makan yang manis-manis, sehingga tubuh
menimbun lemak, padahal otot sedang mengecil karena puasa.

Pantas
saja kalau badan kita di bulan Ramadhan malah makin terlihat seperti
'buah pir', penuh lemak di daerah pinggang. Karena waham umum
masyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis-manis adalah
'sunnah', maka shaum bukannya malah menyehatkan kita.

Banyak orang di bulan shaum justru menjadi lemas, mengantuk, atau justru
tambah
gemuk karena kebanyakan gula. Karena salah memahami hadits di atas,
maka efeknya 'rajin shaum= rajin berbuka dengan gula..'

Nah, saya kira, "berbukalah dengan yang manis-manis" itu adalah kesimpulan yang terlalu tergesa-gesa atas hadits tentang berbuka
diatas.
Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa (disunahkan)
berbuka harus dengan yang manis-manis. Pada akhirnya kesimpulan ini
menjadi waham dan memunculkan budaya berbuka shaumyang keliru di tengah
masyarakat. Yang jelas, 'berbukalah dengan yang manis' itu
disosialisasikan oleh slogan advertising banyak sekali perusahaan
makanan di bulan suci Ramadhan.

Namun demikian, sekiranya ada di
antara para sahabat yang menemukan hadits yang jelas bahwa Rasulullah
memang memerintahkan berbuka dengan yang manis-manis, mohon ditulis di
komentar di bawah, ya. Saya, mungkin juga para sahabat yang lain, ingin
sekali tahu.

Semoga tidak termakan waham umum 'berbukalah dengan
yang manis'. Atau lebih baik lagi, jangan mudah termakan waham umum
tentang agama. Periksa dulu kebenarannya.

Kalau ingin sehat, ikuti saja kata Rasulullah:
"Makanlah
hanya ketika lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang." Juga, isi
sepertiga perut dengan makanan, sepertiga lagi air, dan sepertiga
sisanya biarkan kosong.

"Kita
(Kaum Muslimin) adalah suatu kaum yang bila telah merasa lapar barulah
makan, dan apabila makan tidak hingga kenyang," kata Rasulullah.

"Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih buruk daripada
perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap untuk memperkokoh tulang
belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari, cukuplah
sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya."

(HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya yang bersumber dari Miqdam bin Ma'di Kasib)

Semoga bermanfaat..

Rabu, 16 Maret 2011

Ternyata Teh Celup Berbahaya

Apakah benar teh celup membahayakan kesehatan? Mengapa demikian? Ternyata penyebabnya lebih pada kemasannya, kantong kertas kecil berserat renggang yang ternyata mengandung chlorine, yang antara lain bisa menyebabkan kemandulan, keterbelakangan mental dan kanker! Untuk dapat lebih memahaminy kita akan membahas perihal teh celup ini secara garis besar saja.
Di pasaran, ada 3 jenis teh yang biasa dijual; teh celup, teh daun atau teh serbuk seduh, dan teh bubuk instan. Masing-masing jenis teh bisa dipilih sesuai kebutuhan. Sebelum mengkonsumsinya, pastikan Tanggal Kedaluarsanya ! Teh Celup Bubuk teh yang dibungkus sejenis kertas berpori-pori halus yang tahan panas. Bagi Anda penggemar teh, pasti tahu teh celup.

Sangat modern dan praktis. Pastinya Anda sering minum teh karena paham akan manfaat teh bagi tubuh. Misalnya saja, teh merah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan, atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Saat hendak minum teh, apakah Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celup berlama-lama? Jika ya, hati-hati. Mungkin Anda senang mencelupkan teh lama-lama karena berpikir semakin lama kantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyak khasiat teh tertinggal dalam minuman teh karena teh semakin pekat.

Asal mula teh celup

Anda minum teh? Teh celup atau teh tubruk? Sudah barang tentu dengan alasan kepraktisan, banyak orang yang lebih memilih teh celup.

Secara tidak sengaja teh celup ditemukan oleh Thomas Sullivan, seorang pedagang teh dan kopi dari New York , dia mengirim sample teh dalam kantong sutra kecil kepada para pelanggannya. Dia menggunakan kantong sutra karena alasan ekonomis, kalau menggunakan kaleng, selain biaya pembuatannya lebih mahal, teh yang dikemas juga harus lebih banyak.

Pada awalnya para pelanggan Thomas bingung dengan kemasan baru ini. Mereka menganggap kemasan ini sama saja dengan teh yang dimasukkan dalam saringan metal, mereka langsung melemparkan begitu saja kemasan tersebut ke dalam air panas. Baru kemudian mereka menyadari bahwa ternyata kemasan tersebut cukup praktis untuk menyeduh teh secara langsung. Mereka menganggap ini lebih praktis karena tidak perlu membersihkan saringan teh atau teko. Selesai diseduh, kemasan berikut tehnya bisa langsung dibuang. Lama-kelamaan permintaan sample teh dalam kemasan makin banyak, dan pada akhirnya Thomas Sullivan menyadari bahwa ini bisa menjadi dagangan yang menguntungkan. Teh celupnya mulai dipasarkan secara komersial pada tahun 1904, dan dengan cepat popularitasnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Akan tetapi, disadari pula, kemasan tersebut membawa problem sendiri: Kualitas aroma dan rasa. Daun teh, membutuhkan ruangan untuk mengembang, sehingga bisa mengeluarkan aroma dan rasa yang optimal. Solusinya adalah membuat kemasan lebih besar, dan daun teh yang digunakan ukurannya yang paling kecil. Ukuran ini dikenal dengan nama Fanning dan Dust yang merupakan tingkat terendah dari kualifikasi kualitas teh. Ukuran yang kecil menyebabkan zat tannin lebih cepat keluar, sehingga menimbulkan rasa pahit.

Bagaimanapun, aroma dan rasa terbaik akan keluar dari hasil seduhan loose tea atau teh tubruk. Jadi kalau anda memang ingin meningkatkan apresiasi anda terhadap teh, mulailah beralih ke loose tea. Dari segi kepraktisan, memang lebih repot. Tetapi ritual penyeduhan teh merupakan bagian dari seni teh itu sendiri. Dan jangan lupa untuk tidak membiarkan ampas teh tetap di dalam teko atau cangkir Anda.

Namun seiring perkembangan zaman, kantong teh kemudian berganti, dari sutera ke kertas, inilah yang kemudian menimbulkan masalah.

Teh celup masa sekarang

Teh celup terdiri dari ramuan teh, yang kemudian untuk menambah keharumannya, di Indonesia biasanya dicampur melati, yang kesemuanya dikemas dalam kantong kecil.

Tehnya sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya adalah kantong kertas kemasannya. Kantong teh terbuat dari kertas kecil berserat renggang, –seperti sudah disebutkan di depan, pada masa awalnya kantongnya terbuat dari sutera atau nylon– yang diisi dengan daun teh, agar dapat menyeduh teh dengan hemat dan praktis. Daun tehnya tetap berada dalam kantong ketika teh diseduh dengan air panas, membuatnya sangat mudah mengeluarkan dan membuang daun teh yang sudah diseduh itu, menyeduh teh menjadi semakin mudah karena kantung itu diikatkan pada selembar benang dengan label kertas di ujung yang lain. Jadi benang ini juga berfungsi sebagai alat untuk mencelupkan daun teh dan mengangkatnya.

Bahaya Chlorine

Pada umumnya kertas dibuat dari pulp (bubur kertas), yang terbuat dari bahan kayu, bubur ini berwarna coklat tua, untuk membuat serat pulp itu berwarna putih, digunakan sejenis bahan kimia pemutih yang terbuat dari senyawa chlorine yang sangat pekat. Sayang dalam prosesnya, chlorine ini tetap tertinggal dalam produk kertas karena tidak dilakukan penetralan karena biayanya sangat tinggi. Kertas semacam inilah yang kemudian digunakan sebagai kantong teh celup.

Hindari mencelupkan kantong teh terlalu lama, karena Anda tentu berpikir bahwa semakin lama Anda merendam teh celup itu dalam air panas, semakin banyak sari teh yang tertinggal dalam cangkir Anda. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Akan semakin banyak kandungan chlorine di kantong teh celup yang larut dalam teh Anda, apa lagi kalau Anda merendamnya lebih dari 3 menit.

Dalam industri kertas, chlorine memang biasa digunakan sebagai bahan insektisida, disinfektan, pengawet, pembersih dan pemutih kertas, yang kemudian digunakan untuk membuat tissue, popok, kain dan sebagainya; juga sumpit kayu sekali pakai, oleh sebab itu di China, sumpit jenis ini dilarang digunakan. Kenapa? Berdasarkan penelitian, diduga ada kaitan antara konsumsi chlorine dalam tubuh dengan kemandulan pria, lahir cacat, keterbelakangan mental serta kanker.

I. Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup

Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akan larut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebih dari 3 - 5 menit. Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas, sehingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahan lama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena bersifat disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Anda tercelup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke cara yang sedikit repot: Gunakan teh bubuk. Minumlah teh, bukan klorin…

II.. (Penelitian)

Kebanyakan orang Indonesia (terutama Jawa) kalo minum teh malah sebenarnya minum gula, karena banyakan gulanya daripada tehnya. Lebih tepatnya, minum gula campur teh, campur susu, atau kopi .. sekarang ketambahan minum gula campur teh & chlorine lagi. Tapi saya percaya, yg terakhir ini masih lebih banyak sari teh-nya daripada chlorine-nya.

Berarti ada chlorine-nya ya di kertas teh celup …

Untuk memuaskan keingintahuan, saya coba lakukan test hari ini, di lab saya. Hasilnya : Untuk sample 100 ml (seukuran segelas cangkir teh), dengan air aqua diambil dari dispenser dengan panas (70 - 80oC), kemudian teh celup merk “X” diambil tehnya, kertas pembungkus dicelupkan ke sample selama 10 menit, untuk beberapa sample didapat hasil berkisar 0.04 - 1.10 mg/L. Air Aqua asalnya sendiri chlorine content-nya tidak terdeteksi.

Chlorine tergolong powerful oxidizing agent, bersifat toxic dan corrosive.

Biasa digunakan dalam proses bleaching (contoh di pabrik kertas), manufacturing syntetic rubber & plastic, serta desinfektan untuk pemurnian air.

Di Permenkes (no …), utk persyaratan kualitas air minum, setahu saya, tidak disebutkan nilai batas keberadaan chlorine (apa berarti tidak diperbolehkan? ). Tapi untuk Kualitas Air Kolam Renang, Permenkes masih diperbolehkan dengan batasan antara 0.2 - 0.5 mg/L (tolong dikoreksi kalo saya keliru). Demikian juga WHO, setahu saya batasannya max. 0.5 mg/L.

Kadar klorin di dalam kemasan teh yang cuma 200 ml, bisa jadi lebih tinggi dibandingkan dengan klorin dipengolahan PDAM yang sekian ribu kubik karena konsentras nya merupakan fungsi dari volume mG/Liter. Jadi jangan dilihat volume total, tapi dalam tiap liternya.”

III. Tanggapan LSM

Makanya industri ini mendapat serangan hebat dari LSM lingkungan karena hal di atas, di samping juga masalah kehutanan. Kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!

Kertas sama dengan kain, karena memiliki serat. Kalau Anda mau uji benar apa tidaknya, silahkan coba nanti malam bawa tissue ke Studio East, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar ultraviolet dari lampu disco!

Berarti masih mengandung chlorine tinggi. Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization dgn biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negera maju yang dapat label Depkes-nya tidak bakalan mengeluarkan cahaya tersebut saat kena UV. Kertas rokok sama saja, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar. Di Indonesia tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati.

Jadi apa jalan keluarnya?

Yang pertama, jangan terlalu lama merendam teh celup dalam air panas, jangan lebih dari 3 menit.

Yang kedua, hindari penggunaan teh celup, sebagai gantinya, kembali seperti dulu, dengan menggunakan teh tubruk, atau teh teko, kalau mau lebih nikmat lagi, lakukan ritual minum teh seperti di China, Korea atau Jepang, ini bisa menenangkan dan meningkatkan rasa hormat kepada orang lain, karena pada intinya, ritual minum teh adalah penghormatan kepada orang yang dilayani, sekaligus memberikan kehormatan kepada orang yang diberi kesempatan melayani, dengan menuangkan teh ke mangkuk rekan di hadapannya.

Lindungi keluarga Anda dari gangguan kesehatan di masa depan. Hindari teh celup atau produk lain yang mengandung chlorine.

DAUN ULAR...... obat DBD paling ampuh

DAUN ULAR...... obat DBD paling ampuh

Ini jelas iklan.. dan kalau sampai masuk ke blog ini, berarti sang
redaktur mengizinkan. Masalahnya yang satu ini ndak ada dijual, tapi
cukup gampang didapat, nyari sendiri dan murah. Jadi iklannya ndak
mempromosikan produk obat dan ndak butuh POM untuk melegalisir.

Obat DBD, demam berdarah dengue yang paling top dan ampuh saat ini, dan
perlu dimasyarakatkan adalah Daun ULAR, alias Daun UBI JALAR. Ambil
pucuk daun ubi jalar sebanyak porsi ikatan sayuran, rebus dengan seliter
air selama lebih dari 5 menit [godok 1 jam juga bisa]. Minum sebagai
pengganti air minum, berarti sekitar seliter sehari. Ubi jalar ya Bung,
bukan daun singkong. Ubi Jalar. Makanya saya pendekin jadi DAUN ULAR,
bir pade inget, karena sudah beberapa teman jadi kekenyangan makan daun
singkong.

Resep ini sudah saya coba beberapa kali. Ponakan kena DBD, trombosit
turun ke 80 ribu, sehari diberi rebusan daun ular, langsung naik diatas
150 ribu. Rumah sakit pada marah, kehilangan pasien. hehehe..

Beberapa teman juga saya sudah suruh coba, ampuh Boss. Saya di "vonis" DBD oleh dokter, tanpa lihat hasil labnya, langsung pkai daun ular kita, besoknya test lagi Trombositnya jadi 396. hmm, maximumnya biasanya 400 ribu. Ternyata waktu dibilang DBD,
trombosit saya masih 150 ribu. Hebat tenan.


Resep ini dari mana? Dari teman di Philippine, dan sedang populer sekali
disana dan beberapa kali menjadi topik seminar kesehatan disana. Untuk
lebih afdolnya anda googling saja " comote" atau "kamote", begitu bahasa
sononya, supaya ndak merasa dikadali... Jangan googling nya "daun ular",
yang keluar nanti gambar kobra ngantuk.. hehehe.

Selamat mencoba dan tolong diterusin ke tetangga dong. Ini murah meriah
dan HEBAT. Effek sampingan mestinya nggak ada, karena daun ini biasa
juga dibikin jadi sayur dikampung owe atau paling nggak dibikin menjadi
makanan ternak...