Senin, 02 Januari 2017

Ayo dong ke JOP!

"Ayo dong ke JOP!" ajak tetangga saya saat long weekend natal lalu. "Masa tinggal di Jepara belum pernah ke JOP, sih?" candanya.

Yup, sejak pertama dibuka, saya dan keluarga belum pernah ke sana. Lebaran lalu, saat silahturrahim ke rumah teman yang lagi mudik ke Kudus ada diceritakan mengenai kunjungan mereka ke JOP. Bayangkan! teman yang dari Balikpapan dan Bandung saja sudah ke JOP. Saya dan keluarga yang notabene bermukim di Jepara belum sekali pun ke sana. OMG!

Dari tadi ngomongin JOP...JOP... memangnya JOP itu apaan, sih? Yuk, kita kenalan dulu.
setahu saya, awalnya JOP itu singkatan dari Jepara Ocean Park, kemudian diganti menjadi Jepara Ourland Park. Nama itu digunakan sampai sekarang "Jepara Ourland Park(JOP)". dari namanya sudah ketahuan dong, ya... kalau JOP itu semacam waterpark atau tempat wisata bahari dan wahananya didominasi permainan air. Konon katanya, JOP ini adalah wisata bahari terbesar di Jawa Tengah. Saat awal peresmian, wuiiiih, yang namanya bus wisata, kendaraan dengan plat luar kota baik mobil dan sepeda motor, banyaaaaak banget ke arah sana. Asli, Jepara jadi ramai!

Lengkapnya bisa dilihat di

Finally hari ini, saya dan keluarga ke JOP. Berdasarkan saran dari tetangga saya, kami berangkat Pkl.08.00wib pagi dari rumah. Sekitar setengah jam waktu tempuh dari rumah kami ke JOP. Saat kami tiba, masih cukup sepi. Kami memutuskan untuk jalan-jalan dahulu, melihat lokasi dari wahana yang ditawarkan. Sebenarnya, untuk mengelilingi JOP disediakan beberapa kendaraan ramah lingkungan yang bisa disewa, seperti e-bike seharga Rp.30.000,- dan golf car seharga Rp.10.000,- Untuk fasilitas ini, saya nilai 8(delapan) dari skala 10 (sepuluh).

Alasan kami keliling dengan berjalan kaki karena cuacanya belum terlalu panas dan bagi kami jaraknya tidak terlalu jauh. Saya pribadi, merasa kami pergi tidak telalu pagi, tapi sepertinya petugas kebersihan belum datang, saya melihat diapers di beberapa tempat. Saya baru melihat ada petugas kebersihan sedang menyapu, saat memutar balik. Bukankah seharusnya, semua area sudah bersih sebelum pengunjung datang, ya? Tidakkah petugas kebersihan masuk hitungan telat dalam membersihkan area wisata ini? untuk hal ini, saya nilai 7 (tujuh) dari skala 10 (sepuluh).

Aisyah mau main air

Kami berkeliling sampai area kids play dan Gokart kemudian memutuskan untuk mengajak Aisyah-putri kami main air dahulu di wahana permainan air paling depan. Di sekitar kolam, banyak gazebo yang disewakan dengan harga Rp.100.000,-/ Gazebo. Kolam airnya ada seluncuran dari yang rendah sampai agak tinggi. Sayag, saya tidak bisa foto karena saya tidak memiliki kantong hp waterproof yang memungkinkan hp saya aman jika terkena air. Wahana air yang diperuntukkan bagi anak-anak ini bagus. Anak-anak yang bermain di tempat ini terlihat gembira. Namun sayangnya, ada satu papan di salah satu tangga kayu naik seluncuran yang lepas. Kayunya sudah tidak ada, tapi besi di kedua sisinya belum dilepas. Saya tidak tahu itu sudah berapa lama kayunya tidak ada, tapi alangkah baiknya jika besinya dilepas atau diapain gitu, karena tajam dan dikhawatirkan mengenai anak-anak. Untuk wahana permainan pertama ini saya beri nilai 8 (delapan) dari 10 (sepuluh).

"Lazy River" bisa langsung dari wahana air pertama yang buat anak-anak.
Salah satu spot jalur "Lazy River"

Melihat ada ban karet, kami tertarik untuk mengelilingi "Lazy River". Kita bisa meminjam ban karet untuk satu atau dua orang tanpa bayaran aka gratis. Mulailah kami berpetualang. Kita disuguhkan pemandangan hutan buatan dan air pancuran yang cukup bagus selama menyusuri kolam di jalur "Lazy River. Kemudian, keindahannya seketika berubah sesaat ketika melalui bawah selucuran yang sangat tinggi itu. Mengapa? kiri-kanan bekas konstruksi yang sudah atau belum selesai itu seperti rawa, tanah, kotor sangat. Genangan di sekitaran pipa yang entah masih dipakai atau tidak. Sangat kotor. Saya sampai khawatir, itu jadi tempat jentik nyamuk dan yang seperti rawa itu, ada hewan-hewan apa gitu (parno). Sayang saya tidak bisa mengambil fotonya sebagai bukti kalau ini bukan hoax. :'( Setelah melewati lokasi "horor"sesaat itu, kita kembali disuguhkan pemandangan yang bagus lagi. Kita juga bisa berhenti sejenak menyaksikan orang yang turun dari seluncuran super tinggi itu sebelum melanjutkan perjalanan lagi. Bisa juga merasakan sensasi ombak dan air terjun saat melewati semacam terowongan kecil. Untuk "Lazy River" saya nilai 8 (delapan) dari skala 10 (sepuluh).

Kolam Renang kedalaman 90cm dan 120cm serta ruang bilas di depannya.

Kolam renang 140cm bersisian dengan area pantai

Aisyah sudah puas bermain air, sekarang saatnya Aisyah melanjutkan latihan berenang. Ada tiga buah kolam renang yang disediakan dengan tingkat kedalaman air mulai dari 90cm sampai 140cm. Kami memilih kolam dengan kedalaman air 90cm untuk latihan renang aisyah. Kolamnya bersih. Hanya saja, menurut saya, keramik lantainya cukup licin untuk kolam renang. Tapi saya tidak mencoba kolam lain, hanya suami saya yag berenang di kolam dengan kedalaman 120cm dan 140cm setelah melatih aisyah berenang. Berhadapan dengan kolam renang, langsung ada tempat bilas dengan air hangat, masing masing dua bilik untuk pria dan wanita. Untuk kolam renang, saya nilai 8 (delapan) dari skala 10 (sepuluh).

Selesai sudah bermain di area air, bebersih dan Aisyah ingin naik "Gajah Terbang"dan "Kora-Kora". Ditemani bermain dengan ayahnya, saya pergi ke mini shop untuk membeli makanan karena waktu sudah menunjukkan Pkl.11.30wib. Jelang Dzuhur dan biasa Aisyah sudah masuk waktu makan siang. Kecewa. itu pendapat saya saat tiba di mini shop di JOP ini. Di lemari pendingin, hanya tersedia ai mineral ukuran sedang. Tempat es krim ada beberapa, namun kosong, hanya satu yang berisi sedikit es krim. Saya tidak tahu, apakah belum restock atau lemari pendingin es krim nya baru sampai. Ada beberapa makanan oleh-oleh yang berantakan (apa karena jumlahnya sedikit?). Kue mochi dan bakpia yang terlihat semut berbaris keluar dari kotaknya (:-(). Berantakan. Saya lihat bungkus plester luka dan lotion sachet di rak makanan, yang mungkin diletak orang yang tidak jadi membeli. Untuk ini saya nilai 5 (lima) dari skala 10 (sepuluh).

Perjalanan pulang dari mini shop, dekat pintu keluar, saya melihat ada tenda menjual mie instan siap makan dan tenda salah satu brand ayam krispi lokal yang cuku terkenal sudah buka. Awalnya, saya samperin tenda mie instan, katanya air untuk menyeduh mie belum panas (what? ini sudah hampir pkl.12.00wib siang, lho?), penjualnya lagi buka-buka cup mie instan. Akhirnya, saya beli satu porsi nasi dan ayam krispi. Kami mencari-cari tempat duduk hingga berjalan sampai "Dapur Laut Resto". Jujur, restonya jauh dari bayangan saya. Restonya di jam makan siang hari ini belum ada makanan (saya tidak tahu, apakah staf dapur terbukanya baru datang atau bagaimana?). Padahal tempatnya sudah cukup bagus. Yasudah, kami memutuskan untuk beli ayam krispi yang sama seperti saya beli di tenda depan. Kebetulan gerainya juga buka di pojokan resto. Tahu kan, umumnya makan ayam krispi ini makan tangan aka tidak disediakan sendok, tapiiii westafelnya enggak keluar air. Cuma disediakan seember kecil air TANPA GAYUNG. Airnya sudah berminyak-minyak. Entah sudah berapa tangan yang masuk ke dalam ember kecil itu. Kami cuci tangan pakai air mineral botol yang tadi beli di mini shop. :-(

Penampakan area "Dapur Laut Resto", dapur terbuka restonya, dan ayam kripi lokal.

westafel tidak keluar air, disediakan satu ember kecil air tanpa gayung.

Pas samping westafel, ada tumpukan kotak kardus untuk ayam krispi. Kesannya jadi seperti kotor, padahal itu kardus buat makanan yang dibawa pulang.

Toilet rusak.


tepat depan meja makan ada bocor.

Saat kami lagi makan, makanan prasmanan di resto baru disajikan dan langsung diserbu pengunjung resto yang telah menunggu. Saya hendak melihat menu yang ada. mungkin karena tidak ada pramusaji yang menunggu, meja sekitar lauk kotor karena makanan yang tercecer, sendok masuk dalam lauknya. Sudahlah, tidak jadi saja. Posisi meja prasmanan pas di pintu masuk toilet, saat hendak ke toilet. TOILET RUSAK. Lengkaplah sudah. Makan di rumah saja. Kami keluar resto dan melihat sampah dimana-mana. Parahnya, di samping resto, banyaaaak sampah yang bau dan dikerumuni lalat. untuk kebersihan dan fasilitas yang ini, saya nilai 2 (dua) dari skala 10 (sepuluh).

Sampah yang bau bertumpuk dikerumuni lalat (hijau).

Kami sempat melihat area pantai sebentar. Cukup bagus juga. Tersedia kursi dan cafe box. Namun saya tidak bisa memberi testimoni karena kami belum menjelajahi daerah ini. Hanya melihat-lihat sebentar sebelum pulang. Namun, untuk mandi tidak recomended karena air lautnya keruh dan sepertinya kurang aman.

Kami ada mencari lokasi musholla yang katanya besar di JOP. Namun, apa arti besar kalau teras saja penuh debu dan kotor sekali.

Sayang sekali rasanya, tempat wisata yang diklaim terbesar di Jawa Tengah ini, baru setahunan berdiri, kurang tanggap terhadap beberapa kerusakan yang mungkin dianggap kecil. Mungkinkah kesalahan di manajemennya? Utamanya kebersihan, pengelolaan sampah dan pekerjanya mungkin dibutuhkan training . Petugas kebersihan, petugas mini shop, perawatan fasilitas yang rusak, dan lain-lain. Walaupun mungkin direkrut dari penduduk sekitar, tetap butuh training. Untuk wahana yang disediakan sudah oke. Menurut beberapa teman bahkan toilet di JOP sangat kotor dan bau. kebetulan saya tidak masuk toilet, saya tidak bisa memberi testimoni.

Demikian penilaian saya sebagai pengunjung. Semoga In Shaa Allah, dikunjungan selanjutnya JOP semakin baik.


Catatan : Semua foto saya ambil sejak dari resto dan jalan kaki menuju pintu keluar.

1 komentar:

Elah bali mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.