Weleh ... di rumah sedang kebanjiran singkong aka ubi kayu. Alhamdulillah ... tapi kalau digoreng terus bosen, padahal masih ada LIMA KILO lagi. Haduh, gimana dong! Mau bikin kolak kudu keluar modal gede buat pendamping si singkong. Pingin dijadiin kue talam ubi tapi kok rasanya ribet, ya... (halah, padahal malas). Lagipula, bosen juga terlalu sering makan ubi, Pfhh... mana bikin angin keluar terus dan menyebarkan aroma beracun. Finally, jadilah disulap jadi Singkong Ala Thai yang terkenal itu, ternyata enggak cuma harumnya yang bikin laper, tapi rasanya juga benar-benar top markotop!
Resepnya saya ikuti dari sini
Bahan:
- 800 gram singkong, potong-potong sepanjang 5 cm, belah dua, buang serat tengahnya.
- 1 1/2 liter air
- 2 lembar daun pandan, potong sepanjang 5 cm
- 1/2 sendok teh garam
- 200 gram gula pasir
- 1 sendok teh vanili ekstrak
Bahan saus:
- 500 ml santan kental dari 1 butir kelapa
- 1 sendok teh garam
- 2 lembar daun pandan, potong sepanjang 5 cm
- 1 sendok makan tepung maizena larutkan dengan 3 sendok makan santan
noted: saya pakai 5kg singkong, bahan lain hitung timbang sendiri sesuai resep asli di atas.
Cara membuat:
Siapkan panci, masukkan air, rebus hingga air mendidih. Masukkan singkong dan daun pandan, rebus hingga singkong benar-benar empuk, berwarna hampir transparan dan air menyusut. Tambahkan gula pasir, vanila ekstrak dan garam. Rebus hingga gula larut.
Jika air yang digunakan untuk merebus habis sementara singkong belum empuk benar, tambahkan air panas secukupnya dan lanjutkan merebus hingga air hampir habis namun singkong masih terlihat basah. Angkat dan sisihkan.
Membuat vla santan
Siapkan panci kecil, masukkan santan, garam, daun pandan dan larutan tepung maizena. Rebus dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga santan mulai mengeluarkan letupan-letupan kecil dan mengental. Lanjutkan merebus selama 2 menit, aduk-aduk agar santan tidak pecah dan angkat.
Penyajian
Siapkan mangkuk, tata singkong diatasnya dan siram dengan kuah santan. Yummy!
Legaaaa rasanya semua ubi sudah dieksekusi jadi siap makan dan berkesempatan berbagi dengan tetangga, Alhamdulillah ...
Oya, OOT sedikit, buat Pak Menteri ... menurut saya, daripada para PNS dihimbau untuk makan SINGKONG REBUS, bikin perut berangin dan keluar angin beracun, suasana kerja jadi enggak enak dan efek samping lainnya, meski alasannya untuk mensejahterakan petani lokal selain untuk hidup sederhana, lebih baik kan menyajikan kue modifikasi singkong, jangan plek kudu singkong rebus. Hal ini kan juga sekaligus bisa memacu para ibu-ibu untuk berkreatif menciptakan varian makanan dengan bahan utama singkong, syukur-syukur bisa go international.
2 komentar:
Aaaakkkk.. Mau dong Sarah. Kayaknya enak bgt nih. Kalau kami main-main ke Jepara mau deh disuguhin ini. Hehehehe :D
Salam kenal saya tenan SMAnya zaekhan. Tiba2 pengen jdi tetangganya bunda sarah biar dpt kiriman juga :D
Posting Komentar