Dear, son..
MUHAMMAD YAHYA AYYASH
MUHAMMAD NABIL AL SIRAJI
AHMAD FATHIN MIKHAL
AHMAD NAUFAL KHALIFA
Ketahuilah,Nak..
Mungkin memang tak selalu terucap kata
Mungkin memang tak selalu berpandang mata
Namun, sejak ruh mu ditiupkan ke dalam rahim ummimu
Saat mendengar akan kehadiranmu
Yang terucap pada malam-malam panjang kami adalah doa atasmu, atas ummimu..
Dear, Son..
MUHAMMAD YAHYA AYYASH
MUHAMMAD NABIL AL SIRAJI
AHMAD FATHIN MIKHAL
AHMAD NAUFAL KHALIFA
Ketahuilah, Nak..
Mungkin tak selalu mata bertatap
Memandang senyummu setiap waktu
Mendengar gelak tawamu
Atau ocehan kata-kata pertamamu
Namun, setiap cerita tentangmu adalah kebahagiaan yang membuncah dalam rindu mendekapmu..
Dear, Son..
MUHAMMAD YAHYA AYYASH
MUHAMMAD NABIL AL SIRAJI
AHMAD FATHIN MIKHAL
AHMAD NAUFAL KHALIFA
Ketahuilah, Nak..
Benar tangan ini kerap menyentuh..
mengendongmu, memelukmu di kala tangisanmu sesekali pecah dalam keramaian
Namun ketahuilah, Nak..
Betapa cinta dan doa atasmu tak pernah luput dalam sujud malam-malam panjang..
Ketahuilah, Nak..
Sedarimu dalam kandungan hingga masa dewasamu nanti,
betapa banyak cinta dan doa tercurah atasmu, kebahagiaanmu..
Salam sayang selalu,
Ammah Sarah
Minggu, 02 Oktober 2011
Jumat, 23 September 2011
Hijrah dan Rindu Abadi
Sudah seminggu aku di Sigli, ini yang terlama aku di Sigli, dulu sewaktu iie ita, adik bungsu ibuku menikah, aku ikut ke sini, tapi itu sudah lama sekali..hmm, saat itu kalau tidak salah aku masih kelas 2 SD. Lalu dilain kesempatan saat adik ipar iie ita menikah, aku ikut pula bersama ibu ke Sigli,tapi keduanya tak lama, hanya 4 dan 3 hari.
Namun, kesempatan kali ini akan berbeda, kemungkinan aku akan di sini selama tiga tahun masa SMA ku. Dan, hingga hari ini aku belum ada teman.
Sebenarnya bukannya belum ada. Di sekitar rumah iie ita ini kulihat banyak anak-anak yang bermain dan berkumpul setiap sore hari,iie ita juga sering menyuruhku bermain, hanya saja aku enggan bergabung dengan mereka. Malu. Jadinya, kak Meutia dan iie ita saja yang menjadi temanku di rumah. Sesekali ikut iie ita belanja ke Pasar, daripada suntuk di rumah terus. Oya, sering bermain dengan sepupu-sepupuku juga. Anak-anak iie ita. Rahmad, Aulia, dan Aufa. Yang semuanya laki-laki kecil alias masih SD.
"Nyang gleh beuh" Kata seorang anak laki-laki seusiaku sambil melintas dengan sepedanya saat aku dan keluarga iie ita menyiangi rumput di halaman depan rumah. Anak tetangga. Yang kutahu namanya Raja. Tapi aku belum pernah berbicara padanya. Anaknya sombong. Beda dengan b' Daus.Abangnya Raja yang ramah.
"Kak, tadi Raja bilang itu artinya apa?" tanyaku pada kak meutia
"Yang bersih ya..gleh itu artinya bersih" jelas kak meutia padaku
"Oo..iya,iya..kalau mumang artinya apa,kak?" tanyaku lagi
"Oo,mumang itu artinya lompat-lompat" jawab k'meutia lagi
Oya, sekarang aku sudah tambah teman lho..sebenarnya temannya kak Meutia, namanya kak Syam dan kak Salwa. Kak Syam itu tinggal di rumahnya Raja. Kalau Kak Salwa tinggal di rumah sepupunya Raja. Nah, di sana juga ada sepupunya Raja yang kembar, namanya Fadiani Anova dan Fadiani Anovi, Ova dan Ovi. Si kembar yang cantik. Dan kami bakal satu sekolah lho.. Belakangan malah aku lebih akrab dengan Raja, karena setiap hari ketemu di rumah, tetanggaan tanpa pagar pembatas samping (waktu itu), kalau sore suka petik kelapa samping rumah. =)
***
Sudah seminggu aku sekolah. Belum banyak teman yang kukenal. Sekarang aku juga sudah nggak diantar jemput lagi dengan iie ita. Sungkan jugalah merepotkan terus. Lagipula dari rumah ke sekolah kan lumayan jauh. Sekarang pergi-pulang aku sudah naik labi-labi.
Jadi ceritanya dari depan rumah nanti naik labi-labi sampai mesjid Al Falah. Terus menyeberang jalan naik mobil ke arah Tijue, langsung berhenti depan sekolahku. Pulangnya juga gitu, tapi lebih mudah. Karena tiap jam pulang sekolah sudah banyak labi-labi yang nongkrong di depan pagar sekolah, tinggal naik saja. Terus nanti berhenti depan SMK menyambung lagi kea rah Blang Asan. Sampai lagi deh di rumah iie ita.
***
“Sarah ya?”
“Iya”
“Maria”
“Iya”
“Sarah hari minggu ada acara apa?”
“Nggak ada”
“Oo, kalau sempat hari minggu besok datang ya..ada daurah di Mesjid Al Falah”
“Iya”
***
“Iie, hari minggu besok sa mau ke mesjid Al Falah, ada acara tadi diajak teman. Jam 9 pagi mulainya, boleh ie?”
“Boleh, pergi aja”
Minggu
Ternyata lumayan rame. Sungkan juga. Yang lain pakai rok Cuma aku yang pakai celana, walaupun bajunya panjang selutut. Tapi tetap saja jadi risih karena beda sendiri (_ _!). Mana ini baju muslim satu-satunya yang aku punya.
“Gimana acaranya?”
“Kajian gitu, ie..kayak ceramah tapi ada tanya jawabnya, minggu depan ada lagi,ie..tapi tadi semua pakai rok yang perempuannya, cuma sa yang pakai celana, risih juga.”
Dan, minggu depannya aku punya rok pertama warna hitam yang selalu dipakai tiap pergi daurah. Sebulan kemudian, iie ita menjahitkan rok warna biru dongker untukku. Sampai sekarang kedua rok tersebut masih sering kupakai.
***
“Mau kemana, Sa?”
“Ga ada,ie..mau duduk di teras aja”
“Koq pakai jilbab?”
“Iya, malu dilihat orang”
“Biasa juga nggak pakai jilbab nggak apa-apa”
“Ya mau belajar jadi apa-apa..kata ustadnya kemarin kalau keluar nggak pakai jilbab, tiap langkah aurat yang tampak berarti satu rumah di neraka bagi orang tua, jika telah menikah, maka setiap satu langkah yang menampakkan aurat pada bukan muhrim berarti satu rumah di neraka bagi suami.”
Hening..
***
Rindu abadi itu pada..
Maria Ulva, hingga kuliah berlangsung masih sering tidur bareng di kamar kost-an kampung laksana itu..Ramadhan, berbuka dan tarawih bersama..yang membimbing menuju jalan hijrah, mengenalkan Islam jauh lebih dekat, jauh lebih terasa indah dan menikmatinya dengan penuh kenikmatan. Yang mencontohkan ibadah-ibadah sunnah yang sebelumnya aku tak tahu selain hal yang wajib. Bahwasanya tak hanya ada shalat wajib, namun indahnya saat menikmatinya dalam kelengkapan rawatib, qiyamul lail, dan witr. Bahwasanya keindahan hanya bukan hanya berhias dengan tilawah, namun belajar menghafalnya akan lebih memudahkan. Waktu hari-hari bersama selama di Blang Pidie. Barakallah..=)
Juliani, my lovely best friend. Yang heboh dan penuh empathy (=D). Tempat berbagi bahagia dan kesah. Yang sering ngajak jalan-jalan sore dengan kedua kaki masing-masing. Yang suka ngejekin tas ransel hijau, baju masuk dalam dan tali pinggang, hingga akhirnya besok..besok..besoknya hingga kini merasakan nyamannya baju kurung yang nggak pakai masukkan dalam rok serapi orang melamar kerja =D, Barakallah.. =)
D’ik Sri Gustina.. hingga kini, d’ik tetap yang terbaik di hati sa. Kemana-mana dengan d’ik. Nggak hanya di sekolah, di luar sekolah pun selalu bersama. Dimana ada sa, di situ ada d’ik. Dimana ada d’ik, pasti ada sa. Ingat sarapan pisang goreng kita setiap pagi di markas I dan II? Markas kita. =D Sampai sekarang masih sering tertawasendiri membaca coretan iseng tangan d’ik di buku sa yang masih sa simpan hingga kini.. SRI à S = Serius, R = Ramah, I = Intelek. SARAH à S = Seksi (ndut maksudnya?), A = Anak Gaul, R = (Ramping), A = Asyik, H = Hot Bangeeet! #plak
Ayie Sri Wardhani, ramahnya, kebaikannya, senyumnya, dan kehangatan keluarganya yang selalu dirindukan. Yang pertama kali bisa mengendarai motor diantara kami. (Jadi ingat waktu Juli belajar motor, terlalu semangatnya sampai masuk tempat wudhu di Mesjid Al Falah =D). selalu rasa nyaman ketika bersamamu sayeung..Barakallah..=)
Astarina,teman jalan-jalan sore bersama Juli yang setia menjemput. Ingatkah saat di sekolah dulu kita bercerita bertiga dengan Juli depan lab.kimia itu? Apa kabar rina sekarang? Barakallah..=)
Ayu Khairunnisa, yang cerdas, lembut, baik, ramah. Laksana sosok Aisyah bagiku. Dan Ayu, selalu istimewa dalam hatiku, Barakallah.. =)
Upa, Ulfa Farah Lisa, lebih dari sekedar sahabat, Upa adalah saudari bagiku. Cantik perilaku cantik hati, lembut kata lembut hati. Waktu sekolah sa duduk pas depan Upa, tiap pagi nggak enak rasanya kalau pipi nggak dicubit dengan Upa. Habbits. =D Hingga kuliah kerap bersama. Sekost-an kamar bersebelahan. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi ketemu terus tapi nggak bosen-bosen..nge-fans dengan adik-adik upa.. kangen D’Gema dan Habib..=) Keluarga Upa yang baik,Barakallah..
D’ Iffah Fadzillah, awalnya tomboy namun kemudian lebih feminine. Cantik, cerdas, asik, ramah, waaah..segudang kelebihanlah kalau iffah. Rumah dekatan, hampir tiap sore main tempat iffa, kalau ga ada di rumah kemana? Yaa..kerumah iffa..=D Senang dekat dengan keluarga d’iffa. K’Avri yang iseng, jadi ingat dulu tiap pulang sholat maghrib atau pulang tarawih waktu Ramadhan selalu pulang dengan K’Avri, adaaaa..aja yang diobrolin sepanjang jalan sampai ketawa-ketawa. K’ Aflah yang baik yang semangat yang logis dan apa adanya, gesit. Selalu sayang dengan d’iffa dan kelg. Barakallah..=)
Syarifah Nurussana, sekali-kalinya pernah main ke rumah ipah ini, sekarang masih ingat ga ya? ;) Barakallah..=)
Uul, Asbabul Jannah Jannah artinya apa,Ul? Sebab-sebab masuk Surga.. Barakallah..=)
Jamilah,teman sebangku yang paling kusayang..sering gangguin Jamilah dengan Cantik..ingin rasa hati berbisik/untuk melepas keresahan diriku/oo..cantik/ bukan kuingin mengganggumu/ tapi apa arti merindu../selalu../walau matahari terbit di utara/hatiku hanya untukmu../ada hati yang termanis dan penuh cinta/tentu saja kan kujaga sepenuh jiwa/ tiada lagi tiada lagi yang aku pinta/ini kesungguhan/sungguh aku sayang kamu…! Dan, jamilah menanggapi dengan malu-malu..lucu. Merindumu sangat.. Barakallah… =)
Ela Nurlela, love her..love her..love her.. paling lucu, setahun selama kelas tiga, tiap pergi dan pulang sekolah selalu bareng Ela, sepanjang jalan selalu bercanda. Selalu bahagia dengannya. Sering jadi menangis membaca lembaran darimu saat kita lulus sekolah dulu..“Sobat saat jabat tangan, tlah mulai merenggang, tanda perpisahan telah tiba. Kini tiada senyuman, kini tiada tangisan dan tetesan air mata. Tapi yang ada hanya sedetik waktu yang akan memisahkan kita. Ingin kuberlari mengejarmu, tuk mengatakan jangan lupakan aku. Karena kita pernah bersahabat.” Insya Allah tak’kan melupakanmu sayeung..lebih dari sekedar sahabat, Ela adalah saudari tersayang bagi sa..Menyayangi ibu dan ayah ela juga, Barakallah.. =)
D’ Izza Nazila, yang cantik, lembut dan cerdas..selalu menyayangimu, dik… =)
Hesty, nggak tau mengapa sa paling sering teringat dengan hesty, dekatnya waktu sama-sama di SDIT Nurul Fikri.. Hesty tuh keren, selalu suka dengan semua yang ada dalam pribadi hesty, suka dengan ibu hesty, keluarga hesty yang hangat, Barakallah.. =)
Raja Asfar, sosok tetangga, teman, sahabat yang sangat menyenangkan..biar sok cool tapi lucunya ga hilang.. =D
Cut Jaifah yang selalu menyenangkan, Munzir Umran mumun yang selalu baik dan ramah (Keluarga Umran, terakhir kenal b’Zahrul..btw, apa kabar adik perempuan mumun? Suka lihatnya =)), Fakhrul Razi (Sekelas dengan Razi waktu les inti kabupaten sore hari menyenangkan, jazakallah sering diajari fisika, waktu ke Blang Pidie, dan sekarang sudah jadi Ustadz Fakhrul), Sy.Miftahul Jannah yang ramah dan baik, Sofiana, Ibnu Sina, Khalil, Ferizal (yang katanya mirip Duta Sheila on 7 yah =D), Rizki Faulianur yang pintar dan baik (terakhir ketemu di Mesjid Raya, rizky cantik banget..) ,Rahmad (Ingat Rahmad ingat Ela, lho? ^_^v), Yati, Dara (ingat cerita engkol motor yang sampai patah karena kuatnya Dara ;)), Reka (Barakallah..belum liat anak Reka =’(), Fauziah yang manis (Ingat pergi mauled ke Rumah Fauziah, senangnya..pertama kalinya diajak jalan jauh..=)), D’Cem Mulia yang lucu dan selalu membuat tertawa, d’ Yun Nurul Fajri yang lembut, Icha yang heboh (teringat sama-sama belajar motor nekat sampai ke laut, jatuh di pasir laut), Reza yang selalu baik, dan teman-teman semua.. Barakallah..=)
Melalui kalian sa belajar,
untuk berlomba-lomba dalam urusan akhirat yang menjadi bekal kembali padaNya, karena kita tak pernah tau kapan selesai sisa kontrak hidup kita di dunia.
Mencontohkan untuk memulai hari dengan sedekah paling mudah, senyum..
Mengingatkan, berusaha tanpa diiringi dengan doa bagaikan berjalan tanpa arah
Menghadiahkan makna syukur adalah telaga yang tak pernah kering
Menjaga agar dapat menjadikan diri emas murni bukan emas sepuhan yang tetap murni walau dibakar beribu kali
Membuat sa berusaha menjadi sahabat terbaik bagi orang-orang sekitar sa, seperti kalian yang telah menjadi sahabat terbaik untuk sa, sahabat yang menjadi jalan kebaikan untuk diri-diri dhaif ini kembali ke fitrahNya
Meyakinkan sa bahwa tak pernah ada kata terlambat untuk meniti jalan cintaNya, bahwa Allah selalu bersama kita dalam setiap desah nafas.
Mengajarkan sa agar menjadikan diri seperti lebah, seperti lilin, yang bermanfaat dan ridha berkorban demi orang lain, mengajarkan bahwasanya kedermawanan adalah bilakita dapat memberi sesuatu pada orang lain disaat kita sendiri sangat membutuhkan.
Maafkan untuk komunikasi yang tak sempurna.. mungkin benar sa terkesan tak peduli dan jauh, kerapkali sa terlalu malu berdiri tegak dengan segala hal biasa yang sa miliki setiap kali berhadapan dengan kegelimangan prestasi teman-teman. Namun begitu, sa selalu memperhatikan setiap perkembangan berita kalian, status, notes, selalu berbahagia dengan setiap prestasi teman-teman. Kerinduan adalah rasa yang tersimpan rapat dalam hati. Tak pernah berkurang kadar cintanya meski waktu semakin berlari. Dan pastinya, kalian adalah anugerah terindah yang sa miliki, hadiah paling istimewa dalam dalam hidup sa yang memenuhi setiap doa dalam malam-malam panjang.
Sa sungguh bukan apa-apa. Hanya orang biasa yang kemudian menjadi setitik luar (dari) biasa karena bantuan kalian sepanjang masa. Hingga kini, saya masih si biasa yang selalu bangga dengan ia yang semakin gemilang..Lebih dari sekedar sahabat, kalian adalah saudara/I bagi sa..orang-orang pilihan terbaik yang Allah hadirkan untuk sa, from the bottom of my heart, love you all because of Allah, Barakallah.. =’)
Sahabat,
Kala kau baca tulisan ini
Mungkin aku jauh dari dekapmu
Mungkin pula waktu telah pisahkan kita
Namun walau terbentang jarak
Akankah kau kenang kisahku
Akankah kau simpan memoriku
Sahabat,
Kala kau baca tulisan ini
Kita memang jauh
Namun kisahmu selalu kukenang
Namun memorimu selalu kusimpan
Kau tau mengapa?
Karena aku..
Akulah sahabatmu..
Sahabatmu...
note :
iie : tante
labi-labi : angkutan kota aka angkot
Namun, kesempatan kali ini akan berbeda, kemungkinan aku akan di sini selama tiga tahun masa SMA ku. Dan, hingga hari ini aku belum ada teman.
Sebenarnya bukannya belum ada. Di sekitar rumah iie ita ini kulihat banyak anak-anak yang bermain dan berkumpul setiap sore hari,iie ita juga sering menyuruhku bermain, hanya saja aku enggan bergabung dengan mereka. Malu. Jadinya, kak Meutia dan iie ita saja yang menjadi temanku di rumah. Sesekali ikut iie ita belanja ke Pasar, daripada suntuk di rumah terus. Oya, sering bermain dengan sepupu-sepupuku juga. Anak-anak iie ita. Rahmad, Aulia, dan Aufa. Yang semuanya laki-laki kecil alias masih SD.
"Nyang gleh beuh" Kata seorang anak laki-laki seusiaku sambil melintas dengan sepedanya saat aku dan keluarga iie ita menyiangi rumput di halaman depan rumah. Anak tetangga. Yang kutahu namanya Raja. Tapi aku belum pernah berbicara padanya. Anaknya sombong. Beda dengan b' Daus.Abangnya Raja yang ramah.
"Kak, tadi Raja bilang itu artinya apa?" tanyaku pada kak meutia
"Yang bersih ya..gleh itu artinya bersih" jelas kak meutia padaku
"Oo..iya,iya..kalau mumang artinya apa,kak?" tanyaku lagi
"Oo,mumang itu artinya lompat-lompat" jawab k'meutia lagi
Oya, sekarang aku sudah tambah teman lho..sebenarnya temannya kak Meutia, namanya kak Syam dan kak Salwa. Kak Syam itu tinggal di rumahnya Raja. Kalau Kak Salwa tinggal di rumah sepupunya Raja. Nah, di sana juga ada sepupunya Raja yang kembar, namanya Fadiani Anova dan Fadiani Anovi, Ova dan Ovi. Si kembar yang cantik. Dan kami bakal satu sekolah lho.. Belakangan malah aku lebih akrab dengan Raja, karena setiap hari ketemu di rumah, tetanggaan tanpa pagar pembatas samping (waktu itu), kalau sore suka petik kelapa samping rumah. =)
***
Sudah seminggu aku sekolah. Belum banyak teman yang kukenal. Sekarang aku juga sudah nggak diantar jemput lagi dengan iie ita. Sungkan jugalah merepotkan terus. Lagipula dari rumah ke sekolah kan lumayan jauh. Sekarang pergi-pulang aku sudah naik labi-labi.
Jadi ceritanya dari depan rumah nanti naik labi-labi sampai mesjid Al Falah. Terus menyeberang jalan naik mobil ke arah Tijue, langsung berhenti depan sekolahku. Pulangnya juga gitu, tapi lebih mudah. Karena tiap jam pulang sekolah sudah banyak labi-labi yang nongkrong di depan pagar sekolah, tinggal naik saja. Terus nanti berhenti depan SMK menyambung lagi kea rah Blang Asan. Sampai lagi deh di rumah iie ita.
***
“Sarah ya?”
“Iya”
“Maria”
“Iya”
“Sarah hari minggu ada acara apa?”
“Nggak ada”
“Oo, kalau sempat hari minggu besok datang ya..ada daurah di Mesjid Al Falah”
“Iya”
***
“Iie, hari minggu besok sa mau ke mesjid Al Falah, ada acara tadi diajak teman. Jam 9 pagi mulainya, boleh ie?”
“Boleh, pergi aja”
Minggu
Ternyata lumayan rame. Sungkan juga. Yang lain pakai rok Cuma aku yang pakai celana, walaupun bajunya panjang selutut. Tapi tetap saja jadi risih karena beda sendiri (_ _!). Mana ini baju muslim satu-satunya yang aku punya.
“Gimana acaranya?”
“Kajian gitu, ie..kayak ceramah tapi ada tanya jawabnya, minggu depan ada lagi,ie..tapi tadi semua pakai rok yang perempuannya, cuma sa yang pakai celana, risih juga.”
Dan, minggu depannya aku punya rok pertama warna hitam yang selalu dipakai tiap pergi daurah. Sebulan kemudian, iie ita menjahitkan rok warna biru dongker untukku. Sampai sekarang kedua rok tersebut masih sering kupakai.
***
“Mau kemana, Sa?”
“Ga ada,ie..mau duduk di teras aja”
“Koq pakai jilbab?”
“Iya, malu dilihat orang”
“Biasa juga nggak pakai jilbab nggak apa-apa”
“Ya mau belajar jadi apa-apa..kata ustadnya kemarin kalau keluar nggak pakai jilbab, tiap langkah aurat yang tampak berarti satu rumah di neraka bagi orang tua, jika telah menikah, maka setiap satu langkah yang menampakkan aurat pada bukan muhrim berarti satu rumah di neraka bagi suami.”
Hening..
***
Rindu abadi itu pada..
Maria Ulva, hingga kuliah berlangsung masih sering tidur bareng di kamar kost-an kampung laksana itu..Ramadhan, berbuka dan tarawih bersama..yang membimbing menuju jalan hijrah, mengenalkan Islam jauh lebih dekat, jauh lebih terasa indah dan menikmatinya dengan penuh kenikmatan. Yang mencontohkan ibadah-ibadah sunnah yang sebelumnya aku tak tahu selain hal yang wajib. Bahwasanya tak hanya ada shalat wajib, namun indahnya saat menikmatinya dalam kelengkapan rawatib, qiyamul lail, dan witr. Bahwasanya keindahan hanya bukan hanya berhias dengan tilawah, namun belajar menghafalnya akan lebih memudahkan. Waktu hari-hari bersama selama di Blang Pidie. Barakallah..=)
Juliani, my lovely best friend. Yang heboh dan penuh empathy (=D). Tempat berbagi bahagia dan kesah. Yang sering ngajak jalan-jalan sore dengan kedua kaki masing-masing. Yang suka ngejekin tas ransel hijau, baju masuk dalam dan tali pinggang, hingga akhirnya besok..besok..besoknya hingga kini merasakan nyamannya baju kurung yang nggak pakai masukkan dalam rok serapi orang melamar kerja =D, Barakallah.. =)
D’ik Sri Gustina.. hingga kini, d’ik tetap yang terbaik di hati sa. Kemana-mana dengan d’ik. Nggak hanya di sekolah, di luar sekolah pun selalu bersama. Dimana ada sa, di situ ada d’ik. Dimana ada d’ik, pasti ada sa. Ingat sarapan pisang goreng kita setiap pagi di markas I dan II? Markas kita. =D Sampai sekarang masih sering tertawasendiri membaca coretan iseng tangan d’ik di buku sa yang masih sa simpan hingga kini.. SRI à S = Serius, R = Ramah, I = Intelek. SARAH à S = Seksi (ndut maksudnya?), A = Anak Gaul, R = (Ramping), A = Asyik, H = Hot Bangeeet! #plak
Ayie Sri Wardhani, ramahnya, kebaikannya, senyumnya, dan kehangatan keluarganya yang selalu dirindukan. Yang pertama kali bisa mengendarai motor diantara kami. (Jadi ingat waktu Juli belajar motor, terlalu semangatnya sampai masuk tempat wudhu di Mesjid Al Falah =D). selalu rasa nyaman ketika bersamamu sayeung..Barakallah..=)
Astarina,teman jalan-jalan sore bersama Juli yang setia menjemput. Ingatkah saat di sekolah dulu kita bercerita bertiga dengan Juli depan lab.kimia itu? Apa kabar rina sekarang? Barakallah..=)
Ayu Khairunnisa, yang cerdas, lembut, baik, ramah. Laksana sosok Aisyah bagiku. Dan Ayu, selalu istimewa dalam hatiku, Barakallah.. =)
Upa, Ulfa Farah Lisa, lebih dari sekedar sahabat, Upa adalah saudari bagiku. Cantik perilaku cantik hati, lembut kata lembut hati. Waktu sekolah sa duduk pas depan Upa, tiap pagi nggak enak rasanya kalau pipi nggak dicubit dengan Upa. Habbits. =D Hingga kuliah kerap bersama. Sekost-an kamar bersebelahan. Dari bangun tidur sampai mau tidur lagi ketemu terus tapi nggak bosen-bosen..nge-fans dengan adik-adik upa.. kangen D’Gema dan Habib..=) Keluarga Upa yang baik,Barakallah..
D’ Iffah Fadzillah, awalnya tomboy namun kemudian lebih feminine. Cantik, cerdas, asik, ramah, waaah..segudang kelebihanlah kalau iffah. Rumah dekatan, hampir tiap sore main tempat iffa, kalau ga ada di rumah kemana? Yaa..kerumah iffa..=D Senang dekat dengan keluarga d’iffa. K’Avri yang iseng, jadi ingat dulu tiap pulang sholat maghrib atau pulang tarawih waktu Ramadhan selalu pulang dengan K’Avri, adaaaa..aja yang diobrolin sepanjang jalan sampai ketawa-ketawa. K’ Aflah yang baik yang semangat yang logis dan apa adanya, gesit. Selalu sayang dengan d’iffa dan kelg. Barakallah..=)
Syarifah Nurussana, sekali-kalinya pernah main ke rumah ipah ini, sekarang masih ingat ga ya? ;) Barakallah..=)
Uul, Asbabul Jannah Jannah artinya apa,Ul? Sebab-sebab masuk Surga.. Barakallah..=)
Jamilah,teman sebangku yang paling kusayang..sering gangguin Jamilah dengan Cantik..ingin rasa hati berbisik/untuk melepas keresahan diriku/oo..cantik/ bukan kuingin mengganggumu/ tapi apa arti merindu../selalu../walau matahari terbit di utara/hatiku hanya untukmu../ada hati yang termanis dan penuh cinta/tentu saja kan kujaga sepenuh jiwa/ tiada lagi tiada lagi yang aku pinta/ini kesungguhan/sungguh aku sayang kamu…! Dan, jamilah menanggapi dengan malu-malu..lucu. Merindumu sangat.. Barakallah… =)
Ela Nurlela, love her..love her..love her.. paling lucu, setahun selama kelas tiga, tiap pergi dan pulang sekolah selalu bareng Ela, sepanjang jalan selalu bercanda. Selalu bahagia dengannya. Sering jadi menangis membaca lembaran darimu saat kita lulus sekolah dulu..“Sobat saat jabat tangan, tlah mulai merenggang, tanda perpisahan telah tiba. Kini tiada senyuman, kini tiada tangisan dan tetesan air mata. Tapi yang ada hanya sedetik waktu yang akan memisahkan kita. Ingin kuberlari mengejarmu, tuk mengatakan jangan lupakan aku. Karena kita pernah bersahabat.” Insya Allah tak’kan melupakanmu sayeung..lebih dari sekedar sahabat, Ela adalah saudari tersayang bagi sa..Menyayangi ibu dan ayah ela juga, Barakallah.. =)
D’ Izza Nazila, yang cantik, lembut dan cerdas..selalu menyayangimu, dik… =)
Hesty, nggak tau mengapa sa paling sering teringat dengan hesty, dekatnya waktu sama-sama di SDIT Nurul Fikri.. Hesty tuh keren, selalu suka dengan semua yang ada dalam pribadi hesty, suka dengan ibu hesty, keluarga hesty yang hangat, Barakallah.. =)
Raja Asfar, sosok tetangga, teman, sahabat yang sangat menyenangkan..biar sok cool tapi lucunya ga hilang.. =D
Cut Jaifah yang selalu menyenangkan, Munzir Umran mumun yang selalu baik dan ramah (Keluarga Umran, terakhir kenal b’Zahrul..btw, apa kabar adik perempuan mumun? Suka lihatnya =)), Fakhrul Razi (Sekelas dengan Razi waktu les inti kabupaten sore hari menyenangkan, jazakallah sering diajari fisika, waktu ke Blang Pidie, dan sekarang sudah jadi Ustadz Fakhrul), Sy.Miftahul Jannah yang ramah dan baik, Sofiana, Ibnu Sina, Khalil, Ferizal (yang katanya mirip Duta Sheila on 7 yah =D), Rizki Faulianur yang pintar dan baik (terakhir ketemu di Mesjid Raya, rizky cantik banget..) ,Rahmad (Ingat Rahmad ingat Ela, lho? ^_^v), Yati, Dara (ingat cerita engkol motor yang sampai patah karena kuatnya Dara ;)), Reka (Barakallah..belum liat anak Reka =’(), Fauziah yang manis (Ingat pergi mauled ke Rumah Fauziah, senangnya..pertama kalinya diajak jalan jauh..=)), D’Cem Mulia yang lucu dan selalu membuat tertawa, d’ Yun Nurul Fajri yang lembut, Icha yang heboh (teringat sama-sama belajar motor nekat sampai ke laut, jatuh di pasir laut), Reza yang selalu baik, dan teman-teman semua.. Barakallah..=)
Melalui kalian sa belajar,
untuk berlomba-lomba dalam urusan akhirat yang menjadi bekal kembali padaNya, karena kita tak pernah tau kapan selesai sisa kontrak hidup kita di dunia.
Mencontohkan untuk memulai hari dengan sedekah paling mudah, senyum..
Mengingatkan, berusaha tanpa diiringi dengan doa bagaikan berjalan tanpa arah
Menghadiahkan makna syukur adalah telaga yang tak pernah kering
Menjaga agar dapat menjadikan diri emas murni bukan emas sepuhan yang tetap murni walau dibakar beribu kali
Membuat sa berusaha menjadi sahabat terbaik bagi orang-orang sekitar sa, seperti kalian yang telah menjadi sahabat terbaik untuk sa, sahabat yang menjadi jalan kebaikan untuk diri-diri dhaif ini kembali ke fitrahNya
Meyakinkan sa bahwa tak pernah ada kata terlambat untuk meniti jalan cintaNya, bahwa Allah selalu bersama kita dalam setiap desah nafas.
Mengajarkan sa agar menjadikan diri seperti lebah, seperti lilin, yang bermanfaat dan ridha berkorban demi orang lain, mengajarkan bahwasanya kedermawanan adalah bilakita dapat memberi sesuatu pada orang lain disaat kita sendiri sangat membutuhkan.
Maafkan untuk komunikasi yang tak sempurna.. mungkin benar sa terkesan tak peduli dan jauh, kerapkali sa terlalu malu berdiri tegak dengan segala hal biasa yang sa miliki setiap kali berhadapan dengan kegelimangan prestasi teman-teman. Namun begitu, sa selalu memperhatikan setiap perkembangan berita kalian, status, notes, selalu berbahagia dengan setiap prestasi teman-teman. Kerinduan adalah rasa yang tersimpan rapat dalam hati. Tak pernah berkurang kadar cintanya meski waktu semakin berlari. Dan pastinya, kalian adalah anugerah terindah yang sa miliki, hadiah paling istimewa dalam dalam hidup sa yang memenuhi setiap doa dalam malam-malam panjang.
Sa sungguh bukan apa-apa. Hanya orang biasa yang kemudian menjadi setitik luar (dari) biasa karena bantuan kalian sepanjang masa. Hingga kini, saya masih si biasa yang selalu bangga dengan ia yang semakin gemilang..Lebih dari sekedar sahabat, kalian adalah saudara/I bagi sa..orang-orang pilihan terbaik yang Allah hadirkan untuk sa, from the bottom of my heart, love you all because of Allah, Barakallah.. =’)
Sahabat,
Kala kau baca tulisan ini
Mungkin aku jauh dari dekapmu
Mungkin pula waktu telah pisahkan kita
Namun walau terbentang jarak
Akankah kau kenang kisahku
Akankah kau simpan memoriku
Sahabat,
Kala kau baca tulisan ini
Kita memang jauh
Namun kisahmu selalu kukenang
Namun memorimu selalu kusimpan
Kau tau mengapa?
Karena aku..
Akulah sahabatmu..
Sahabatmu...
note :
iie : tante
labi-labi : angkutan kota aka angkot
Senin, 19 September 2011
Sang Ketua Kelas
Dini hari ini, saat adzan shubuh masih jauh berbilang waktu, berencana hendak menyelesaikan suatu pekerjaan tagihan deadline. Nyalakan lampu, buka laptop, buka lemari hendak mengambil buku catatan. Namun mata menyapu buku pelajaran jaman. Buku tulis saat SMA yang masih menyisakan hampir setengah lembaran kosong yang masih kugunakan sekali waktu. Catatan akhir semester menjelang kelulusan, dan ingatan saya langsung tertuju pada satu sosok.. Apa kabarnya saat ini? Lama berbilang tahun sudah tak bertemu, beberapa waktu belakangan ini komunikasipun terhenti..
Sosok itu, adalah sosok dalam perjalanan sembilan tahun terakhir usia saya, usianya..
Sang Ketua Kelas
Saat itu kami masih sama-sama berseragam putih abu-abu. Lama sudah mendengar gaung namanya di seantero sekolah, siapa yang tidak mengenal sosoknya, seorang sederhana, pendiam, pintar dalam posisi bertahan 3 besar sejak SMP, serta ketum pada beberapa kegiatan dan organisasi sekolah. Namun, melihatnya dalam deretan nama teman sekelas di papan pengumuman, tak urung membuat terperajat. Aku akan sekelas dengan si bintang kelas.
Ya, aku-dia sekelas.
Duduk hanya berselang satu bangku. Dan ia, ternyata tak sependiam yang tampak diluar. Lumayan bawel dan suka jalan-jalan mengitari kelas =D
Karena di kelas, dia adalah orang pertama yang aku kenal, maka komunikasi dan interaksi paling sering adalah dengannya, didukung pula dengan posisi bangku duduk yang dekat. Ia. Sosok yang dipercaya penghuni kelas menjadi pemimpin. Dan ialah Sang Ketua Kelas.
Seperti yang kuceritakan tadi, dia tak sependiam seperti yang tampak di luar. Pernah dalam suatu ketika, terlalu seringnya kami "ribut" di kelas, berbicara, meminjam ini dan itu, akhirnya Ibu kami memindahkan posisi duduknya sedikit jauh kebelakang. Namun tak urung menjadikan hobinya jalan-jalan di kelas terhenti, termasuk di bangku kami. (Really miss her, wali kelas terbaik, wali kelas tersayang..='))
Pernah juga dalam suatu praktikum fisika menjadi "ngambek" karena dia menyelesaikan semua tugas tanpa berbagi,
"Padahal aku kan ingin juga berkontribusi menjadi 'penemu' hasil penelitiannya"
Sering juga menjadi satu kelompok dalam pelajaran di kelas, dan dia benar-benar cerdas, penuh ide, dan bawel tentunya..
Pernah di satu pagi ngambek parah hingga enggan masuk kelas karena hal yang kuyakin hanya aku dan ia yang ingat sebabnya hingga kini. "Kenapa dia yang ikutan keluar?" Pikirku heran. Padahal kan bukan ngambek karena salah dia. Tuing-tuing. Tapi ini sungguh kejadian sangat memalukan..
Terjadi pula pada beberapa kesempatan, buku tulis dengan sampul yang sama berbeda nama menjadi tertukar. Seringnya buku tulisnya dimejaku dan tanpa koreksi jadilah mencatat di lembaran-lembaran buku catatannya.
Atau pada kesempatan lain, ketika pagi-pagi aku atau ia yang datang terburu-buru karena ada satu atau dua soal PR yang belum selesai dari puluhan jumlah soal yang menjadi tugas kami.
Oya, pernahkah aku bercerita kalau ia, Sang Ketua Kelas adalah sosok idola. Bukan hanya idola remaja putri teman sejawat dan adik kelas, namun juga idola ibu-ibu dan para guru. Santun. Semoga masih melekat hingga kini dalam pribadinya. Dan ia, pandai mengambil hati orang hingga membuat orang jadi senang dan ceria. Kalau seloroh sering guru-guru kami dulu.. "Mantu idaman" =D (bisa semeter lebih panjang kupingnya mengingat-baca ini)
Dan, pada satu kali saat aku sakit hingga harus berbaring diam di Rumah Sakit, Sang Ketua Kelas lah yang datang pertama kali menjenguk dan kembali sepulang sekolah esok-esoknya, re-transfer pelajaran yang dipelajari disekolah pada hari tersebut, hingga ketika saya kembali masuk sekolah, sungguh aku tidak tertinggal satu materi pelajaranpun. Alhamdulillah..Jazakallah khair untuk hari-hari itu.. =')
Cerita lucu di akhir sekolah menjelang kelulusan. Saat-saat mendaftar kuliah. Mengantri berjam-jam di bank untuk selembar formulir. Kuliah. Berpisah jarak. Kembali dalam kota yang sama. Berpisah kabupaten dengan jarak 5 jam perjalanan. Saat berkesampatan mengunjungi kabupaten tempatnya tinggal, atau ketika ia yang ke ibukota provinsi tempat dulu pernah banyak teman masih berkumpul. Banda Aceh.
Yang sedia datang ke rumah, menjemput ikut silahturrahim ke rumah teman dan guru saat lebaran. Ah, jalinan silahturrahim yang dicontohkannya benar-benar luar biasa.
Saat merayakan ilang tahunnya di tahun-tahun lalu, berlapang hati mengunjungi ibukota provinsi di berkurang usianya..
Saat beberapa hari pada Ramadhan ia selalu menyempatkan diri datang untuk ifthor jama'i bersama teman-teman di ibukota provinsi ini, meski dalam keadaan berpuasa harus menempuh semalaman perjalanan..
Untuk hadiah buku dan sekotak lumba-lumba biru saat februari tak berkesempatan mengunjungi ibukota provinsi ini karena harus diklat ke ibukota negara
Komunikasi tetap lancar meski hanya bertukar kabar.
Ya, alat komunikasi tak serumit dulu, harus berpayah-payah mengunjungi wartel meski hanya untuk menyampaikan satu dua pesan. Atau ke warnet yang belum sebanjir sekarang keberadaan. Atau ketika handphone belum berfasilitas 4G dengan video call dan kecepatan akses internet tanpa batas.
Namun, justru segala fasilitas dan kemudahan yang ada membuat komunikasi menjadi tak sempurna hingga hilang sama sekali. Kesibukan hanyalah alasan klise yang mungkin hanya diadakan. Karena, aku terlalu malu berdiri tegak dengan segala hal biasa yang kumiliki setiap kali berhadapan dengan kegelimangan prestasi teman-teman.
Santun, baik,bawel, ramah (meski rasanya kini ia terlalu bawel dan ramah), selalu ada siap di saat yang tepat, kuat silahturrahimnya, cerdas nan rendah hati adalah yang tertangkap penilaian sembilan tahun ini bersama sosok Sang Ketua Kelas, semoga demikian adanya hingga akhir nanti.
Saya sungguh bukan apa-apa. Hanya orang biasa yang kemudian menjadi setitik luar (dari) biasa karena bantuannya sepanjang masa. Mencoba menjadi secerdasnya meski sungguh masih jauh sekali untuk dapat seunggul ia. dan hingga kini, saya masih si biasa yang selalu bangga dengan ia yang semakin gemilang..Barakallah..Sang Ketua Kelas.. Munawar Syahputra.
Sahabat adalah keluh kesahmu
Sahabat adalah tawa candamu
Tapi bagaimana bila sahabat tak sejalur dan tak searah?
Bagaimana bila sahabat sebagai cermin dirimu
Mengalami keretakan dan menjadi kepingan-kepingan yang tak dapat disambung lagi?
Jangan pernah jadi pemarah ya..
Jangan cepat putus asa ya..
Berdirilah, Bangkit!
Tapi bagaimana bila kaki ini lumpuh?
Akankah ada seseorang datang...memapah..?
Itulah jiwamu, ragamu yang kedua.
Yang akan menjadi tongkat,semangat dan kaki baru..
(Yang pernah dimuat mading sekolah kita, 9 tahun yang lalu)
Maafkan untuk komunikasi yang tak sempurna...
*satu-satunya yang muncul tiap sms atau panggilan dari nomornya masuk ke ponselku (terakhir ketemu sepertinya lebih ndut dari ini..=D)
Sosok itu, adalah sosok dalam perjalanan sembilan tahun terakhir usia saya, usianya..
Sang Ketua Kelas
Saat itu kami masih sama-sama berseragam putih abu-abu. Lama sudah mendengar gaung namanya di seantero sekolah, siapa yang tidak mengenal sosoknya, seorang sederhana, pendiam, pintar dalam posisi bertahan 3 besar sejak SMP, serta ketum pada beberapa kegiatan dan organisasi sekolah. Namun, melihatnya dalam deretan nama teman sekelas di papan pengumuman, tak urung membuat terperajat. Aku akan sekelas dengan si bintang kelas.
Ya, aku-dia sekelas.
Duduk hanya berselang satu bangku. Dan ia, ternyata tak sependiam yang tampak diluar. Lumayan bawel dan suka jalan-jalan mengitari kelas =D
Karena di kelas, dia adalah orang pertama yang aku kenal, maka komunikasi dan interaksi paling sering adalah dengannya, didukung pula dengan posisi bangku duduk yang dekat. Ia. Sosok yang dipercaya penghuni kelas menjadi pemimpin. Dan ialah Sang Ketua Kelas.
Seperti yang kuceritakan tadi, dia tak sependiam seperti yang tampak di luar. Pernah dalam suatu ketika, terlalu seringnya kami "ribut" di kelas, berbicara, meminjam ini dan itu, akhirnya Ibu kami memindahkan posisi duduknya sedikit jauh kebelakang. Namun tak urung menjadikan hobinya jalan-jalan di kelas terhenti, termasuk di bangku kami. (Really miss her, wali kelas terbaik, wali kelas tersayang..='))
Pernah juga dalam suatu praktikum fisika menjadi "ngambek" karena dia menyelesaikan semua tugas tanpa berbagi,
"Padahal aku kan ingin juga berkontribusi menjadi 'penemu' hasil penelitiannya"
Sering juga menjadi satu kelompok dalam pelajaran di kelas, dan dia benar-benar cerdas, penuh ide, dan bawel tentunya..
Pernah di satu pagi ngambek parah hingga enggan masuk kelas karena hal yang kuyakin hanya aku dan ia yang ingat sebabnya hingga kini. "Kenapa dia yang ikutan keluar?" Pikirku heran. Padahal kan bukan ngambek karena salah dia. Tuing-tuing. Tapi ini sungguh kejadian sangat memalukan..
Terjadi pula pada beberapa kesempatan, buku tulis dengan sampul yang sama berbeda nama menjadi tertukar. Seringnya buku tulisnya dimejaku dan tanpa koreksi jadilah mencatat di lembaran-lembaran buku catatannya.
Atau pada kesempatan lain, ketika pagi-pagi aku atau ia yang datang terburu-buru karena ada satu atau dua soal PR yang belum selesai dari puluhan jumlah soal yang menjadi tugas kami.
Oya, pernahkah aku bercerita kalau ia, Sang Ketua Kelas adalah sosok idola. Bukan hanya idola remaja putri teman sejawat dan adik kelas, namun juga idola ibu-ibu dan para guru. Santun. Semoga masih melekat hingga kini dalam pribadinya. Dan ia, pandai mengambil hati orang hingga membuat orang jadi senang dan ceria. Kalau seloroh sering guru-guru kami dulu.. "Mantu idaman" =D (bisa semeter lebih panjang kupingnya mengingat-baca ini)
Dan, pada satu kali saat aku sakit hingga harus berbaring diam di Rumah Sakit, Sang Ketua Kelas lah yang datang pertama kali menjenguk dan kembali sepulang sekolah esok-esoknya, re-transfer pelajaran yang dipelajari disekolah pada hari tersebut, hingga ketika saya kembali masuk sekolah, sungguh aku tidak tertinggal satu materi pelajaranpun. Alhamdulillah..Jazakallah khair untuk hari-hari itu.. =')
Cerita lucu di akhir sekolah menjelang kelulusan. Saat-saat mendaftar kuliah. Mengantri berjam-jam di bank untuk selembar formulir. Kuliah. Berpisah jarak. Kembali dalam kota yang sama. Berpisah kabupaten dengan jarak 5 jam perjalanan. Saat berkesampatan mengunjungi kabupaten tempatnya tinggal, atau ketika ia yang ke ibukota provinsi tempat dulu pernah banyak teman masih berkumpul. Banda Aceh.
Yang sedia datang ke rumah, menjemput ikut silahturrahim ke rumah teman dan guru saat lebaran. Ah, jalinan silahturrahim yang dicontohkannya benar-benar luar biasa.
Saat merayakan ilang tahunnya di tahun-tahun lalu, berlapang hati mengunjungi ibukota provinsi di berkurang usianya..
Saat beberapa hari pada Ramadhan ia selalu menyempatkan diri datang untuk ifthor jama'i bersama teman-teman di ibukota provinsi ini, meski dalam keadaan berpuasa harus menempuh semalaman perjalanan..
Untuk hadiah buku dan sekotak lumba-lumba biru saat februari tak berkesempatan mengunjungi ibukota provinsi ini karena harus diklat ke ibukota negara
Komunikasi tetap lancar meski hanya bertukar kabar.
Ya, alat komunikasi tak serumit dulu, harus berpayah-payah mengunjungi wartel meski hanya untuk menyampaikan satu dua pesan. Atau ke warnet yang belum sebanjir sekarang keberadaan. Atau ketika handphone belum berfasilitas 4G dengan video call dan kecepatan akses internet tanpa batas.
Namun, justru segala fasilitas dan kemudahan yang ada membuat komunikasi menjadi tak sempurna hingga hilang sama sekali. Kesibukan hanyalah alasan klise yang mungkin hanya diadakan. Karena, aku terlalu malu berdiri tegak dengan segala hal biasa yang kumiliki setiap kali berhadapan dengan kegelimangan prestasi teman-teman.
Santun, baik,bawel, ramah (meski rasanya kini ia terlalu bawel dan ramah), selalu ada siap di saat yang tepat, kuat silahturrahimnya, cerdas nan rendah hati adalah yang tertangkap penilaian sembilan tahun ini bersama sosok Sang Ketua Kelas, semoga demikian adanya hingga akhir nanti.
Saya sungguh bukan apa-apa. Hanya orang biasa yang kemudian menjadi setitik luar (dari) biasa karena bantuannya sepanjang masa. Mencoba menjadi secerdasnya meski sungguh masih jauh sekali untuk dapat seunggul ia. dan hingga kini, saya masih si biasa yang selalu bangga dengan ia yang semakin gemilang..Barakallah..Sang Ketua Kelas.. Munawar Syahputra.
Sahabat adalah keluh kesahmu
Sahabat adalah tawa candamu
Tapi bagaimana bila sahabat tak sejalur dan tak searah?
Bagaimana bila sahabat sebagai cermin dirimu
Mengalami keretakan dan menjadi kepingan-kepingan yang tak dapat disambung lagi?
Jangan pernah jadi pemarah ya..
Jangan cepat putus asa ya..
Berdirilah, Bangkit!
Tapi bagaimana bila kaki ini lumpuh?
Akankah ada seseorang datang...memapah..?
Itulah jiwamu, ragamu yang kedua.
Yang akan menjadi tongkat,semangat dan kaki baru..
(Yang pernah dimuat mading sekolah kita, 9 tahun yang lalu)
Maafkan untuk komunikasi yang tak sempurna...
*satu-satunya yang muncul tiap sms atau panggilan dari nomornya masuk ke ponselku (terakhir ketemu sepertinya lebih ndut dari ini..=D)
Jumat, 09 September 2011
'nge-fans'
Ngefans dengan artis, penulis motivator, orang beken, yang pernah nampang di layar lebar, layar kaca, atau buku-buku keren, biasa..
Bagaimana jika ngefans dengan orang-orang yang sering tersapu pandangan kita?
Orang-orang biasa dengan 'sesuatu' yang luar biasa..
Yang tinggal di Banda Aceh, pasti pernah dung mencicipi bubur jazz yang di Seutui? Kalau belum pernah mampir minimal lewat pasti pernah.
Keadaan umumnya,terutama bulan puasa, jika sore daerah Seutui salah satu kawasan padat kendaraan, mau menyeberang jalan bakal lama banget.. Tapi kemudian menjadi mudah karena selalu ada bapak penjaga parkir yang selalu baik hati membantu kita menyeberang jalanan padat tersebut..
Bapak penjaga parkir yang juga baik hati ada di swalayan Serbana simpang Jambotape. Setiap kita menghampiri kendaraan kita, beliau selalu mengelapnya, kalau siang-siang panas, beliau mengelap bangku motor kita dengan kain lap basah, agar kita tak terlalu kepanasan ketika mendudukinya, dan setiap kita akan jalan, beliau selalu mendoakan.. 'Hati-hati di jalan ya,Nak..selamat sampai tujuan'
subhanallah,barakallah.. :)
ada juga bapak parkir di pasar Peunayong, sebelum parkiran pasar centre itu di sabotase dinas perhubungan, bapak tersebut biasa di depan pasar ikan, tapi sekarang beliau dapat dijumpai sebelum pintu masuk pos loket parkir, beliau tinggi, kurus, dan telah sangat tua, namun masih sigap.. Sedih, sudah setua itu masih giat bekerja.. Kemana anak2 beliau? ='(
0ya, sejak uang parkiran di sabotase dishub, penghasilan bapak-bapak tukang parkir tersebut jelas berkurang.. =(
Sekarang bapak yang jualan pepaya madu di Lampineung, dekat putaran pertama ke SMAN 4, beliau tak selalu ada, hanya berjualan ketika ada buah yang bisa di panen saja.. Biasa 3 buah pepaya madu beliau jual seharga Rp.10.000,-
Beliau selalu memilihkan buah yang bagus dan mengantar hingga ke motor
'sini plastiknya bapak lapis lagi, biar ga jatuh di jalan'
=')
Kadang jika ke area pertokoan jalan dipenogoro dekat ATM BII ada dua abang adik usia 10th dan 7th, dekat deretan mobil-mobil penjual buah, kerapkali adik-adik itu mengutip buah kurang baik yang dibuang penjual buah ke tong sampah dekat ATM BII itu, wajah mereka selalu ceria, akrab, bercanda, dan tertawa riang meski jelas seharian mereka belum makan meski waktu berbuka telah lama berlalu.. Aku sering bertemu keduanya ketika ramadhan kemarin..
Ketika pergi ziarah tempat kakak dan kakek, disana ada tiga orang anak-anak pembersih makam..
Saat itu aku datang sudah sore ba'da ashar, awalnya hendak membersihkan rumputnya sendiri, tapi urung karena ibu memanggil adik-adik itu..dari pagi mereka membersihkan makam diupah Rp.10.000,- per makam, pakaian mereka sudah kuyup oleh keringat, tapi masih ceria dan bercanda diselingi tawa.. Subhanallah.. Uangnya untuk bantu orang tua beli beras dan baju baru untuk adik mereka.. Barakallah.. =')
Bersambung..
Bagaimana jika ngefans dengan orang-orang yang sering tersapu pandangan kita?
Orang-orang biasa dengan 'sesuatu' yang luar biasa..
Yang tinggal di Banda Aceh, pasti pernah dung mencicipi bubur jazz yang di Seutui? Kalau belum pernah mampir minimal lewat pasti pernah.
Keadaan umumnya,terutama bulan puasa, jika sore daerah Seutui salah satu kawasan padat kendaraan, mau menyeberang jalan bakal lama banget.. Tapi kemudian menjadi mudah karena selalu ada bapak penjaga parkir yang selalu baik hati membantu kita menyeberang jalanan padat tersebut..
Bapak penjaga parkir yang juga baik hati ada di swalayan Serbana simpang Jambotape. Setiap kita menghampiri kendaraan kita, beliau selalu mengelapnya, kalau siang-siang panas, beliau mengelap bangku motor kita dengan kain lap basah, agar kita tak terlalu kepanasan ketika mendudukinya, dan setiap kita akan jalan, beliau selalu mendoakan.. 'Hati-hati di jalan ya,Nak..selamat sampai tujuan'
subhanallah,barakallah.. :)
ada juga bapak parkir di pasar Peunayong, sebelum parkiran pasar centre itu di sabotase dinas perhubungan, bapak tersebut biasa di depan pasar ikan, tapi sekarang beliau dapat dijumpai sebelum pintu masuk pos loket parkir, beliau tinggi, kurus, dan telah sangat tua, namun masih sigap.. Sedih, sudah setua itu masih giat bekerja.. Kemana anak2 beliau? ='(
0ya, sejak uang parkiran di sabotase dishub, penghasilan bapak-bapak tukang parkir tersebut jelas berkurang.. =(
Sekarang bapak yang jualan pepaya madu di Lampineung, dekat putaran pertama ke SMAN 4, beliau tak selalu ada, hanya berjualan ketika ada buah yang bisa di panen saja.. Biasa 3 buah pepaya madu beliau jual seharga Rp.10.000,-
Beliau selalu memilihkan buah yang bagus dan mengantar hingga ke motor
'sini plastiknya bapak lapis lagi, biar ga jatuh di jalan'
=')
Kadang jika ke area pertokoan jalan dipenogoro dekat ATM BII ada dua abang adik usia 10th dan 7th, dekat deretan mobil-mobil penjual buah, kerapkali adik-adik itu mengutip buah kurang baik yang dibuang penjual buah ke tong sampah dekat ATM BII itu, wajah mereka selalu ceria, akrab, bercanda, dan tertawa riang meski jelas seharian mereka belum makan meski waktu berbuka telah lama berlalu.. Aku sering bertemu keduanya ketika ramadhan kemarin..
Ketika pergi ziarah tempat kakak dan kakek, disana ada tiga orang anak-anak pembersih makam..
Saat itu aku datang sudah sore ba'da ashar, awalnya hendak membersihkan rumputnya sendiri, tapi urung karena ibu memanggil adik-adik itu..dari pagi mereka membersihkan makam diupah Rp.10.000,- per makam, pakaian mereka sudah kuyup oleh keringat, tapi masih ceria dan bercanda diselingi tawa.. Subhanallah.. Uangnya untuk bantu orang tua beli beras dan baju baru untuk adik mereka.. Barakallah.. =')
Bersambung..
Jumat, 29 Juli 2011
ibuku tak kaku..
Ini tentang ibu ku..
Seorang wanita (pastinya)
Sederhana namun selalu istimewa
Ibu ku,
warga keturunan (tionghoa),
di rumah jelaslah menggunakan bahasa ke' dan hokkain selain bahasa persatuan, bahasa indonesia (hayah, kayak sumpah pemuda saja) pun demikian ketika berbincang dengan keluarga dari pihak ibu.
Aku tak bermaksud membandingkan ibuku dengan ibu-ibu yang lainnya, karena aku selalu yakin, setiap wanita yang 'bergelar' ibu pastilah seorang sosok istimewa, pun ibuku.. Seperti saat ini, tentang ibuku..
Sederhana.
Demikianlah penampilan beliau. Tanpa polesan make up, sekalipun ke kondangan, hanya menaburkan sedikit bedak dan lipstik warna natural, itupun jarang sekali beliau gunakan, karena warna asli bibir beliau memang sudah merah..
Waktu sekolah dulu, setiap pertemuan orang tua murid, kerap memperhatikan perbedaan ibu dengan ibu teman-temanku, ibuku jauh dari kesan modis and fashionable, bukan hanya tanpa make up, namun juga style pakaian beliau yang menggunakan celana panjang kain dengan baju yang selalu di bawah lutut panjangnya. Ah,hingga usiaku nyaris seperempat abad ini, belum sekalipun kulihat ibuku menggunakan pakaian modis mengikut trend up to date.
Alhamdulillah, ibuku berjilbab.
Meski beliau bukan muslim sejak lahir, meski beliau mungkin baru mempelajari islam, namun insya Allah, sedikit yang beliau ketahui, selalu berusaha beliau amalkan. Tergugu kerap aku mengingatnya..
Yang aku pahami,
beliau adalah sosok yang selalu berusaha untuk terus belajar. Beliau selalu bersemangat pergi pengajian misalnya, dan setiap pulang dari pengajian selalu bercerita ilmu apa yang beliau dapat dari ustadz yang mengisi matery, jika ada hal-hal yang kiranya kurang beliau pahami, biasa beliau juga bertanya pada kami, anak-anaknya.
Stop sholat injury time!
Di rumah, bisa dibilang pasti, ibu lah orang pertama yang nyaris selalu sholat tepat waktu. 'Sholat itu jangan lalai' selalu ujar beliau. 'Mengapa?' ketika si kecil bertanya. 'Kata ustadz, nanti di azab Allah' jawab beliau.
Intinya, menurut beliau, sebaiknya sholat di awal waktu. Tidak mengulur-ulur hingga akhir waktu.
Jika shubuh,
beliau lah paling heboh membangunkan. Terutama adikku itu rada susah bangun shubuh. Jika sudah Pkl.06.00wib si adik belum bangun (shubuh di Bna Pkl.05.15wib, matahari terbit sekitar Pkl.06.30wib), haduuuh..ga tahan dengar omelan beliau pagi-pagi saat membangunkan si adik.
Beberapa kali pada beberapa kesempatan, kadang aku ikut menginap bersama teman-teman. Dan selalu ketauan kebiasaan masing-masing. Beberapa teman ada yang susah bangun shubuh. Entahlah, apakah sudah dari sono nya atau tidak mem(di)biasakan. Kalau anak kost-an mungkin wajar (wajar?) tidak ada yang membangunkan misalnya, namun semua tinggal dengan orang tua.
Waktu aku tanya,
'emang orang rumah ga ada yang bangunin?'
kebanyakan mereka menjawab tidak dan aku selalu teringat ibuku.. Alhamdulillah,dengan kebawelan ibuku yang selalu membangunkan shubuh di awal waktu..hingga tak membuat kami terlambat atau meninggalkan shubuh.. =')
Memuliakan tamu dan tetangga.
Yang ibuku tahu, berbuat baik dengan tetangga itu perintah Rasul. Beliau tidak tahu hadist nya pun tidak mengkaji Al Quran. Tapi pengamalannya, Alhamdulillah, membuat beliau selalu popular dan dicintai para tetangga.
Bagaimana tidak, kerapkali ketika memasak atau ada makanan (baik beli atau pemberian orang) pasti berbagi dengan tetangga. Meski mungkin masak sedikit, minimal sepiring pasti sampai di rumah tetangga terdekat. Kadang jika ada rezeki lebih, suka masak makanan favorit tetangga,entah untuk nenek sebelah rumah,atau kakek yang tinggal di ujung lorong, atau nenek yang di depan rumah. Tuing..
Satu lagi, jika memberi, pasti yang terbaik. Jika daging, maka beliau akan memilih daging terbaik. Jika kue, maka yg diberi adalah potongan terbaik. Jadi yang tinggal di rumah, yang ada tulang atau potongan kue yang sedikit sompel misalnya..#garuk2
Ketika lebaran juga demikian. Biasa beliau memisahkan makanan untuk tamu dan orang rumah. Beliau juga selalu bertanya tentang teman-teman yang kebanyakan pendatang, 'si ini mudik ga? Si itu?' dan suka membekali. 'Biar ngerasa lebaran di kampung sendiri' kata ibu. Jadilah pagi hari pertama lebaran aku jadi kurir antar lontong.
Say no to Ghibah!
Ibuku tidak tahu apa itu ghibah. Tapi yang beliau tahu, daripada duduk sore-sore berkumpul dengan tetangga membicarakan tetangga yang lain, mending nonton sinetron atau acara gosip artis di rumah (lho?)
Demikianlah sedikit tentang ibuku, yang sabar menghadapi anak-anaknya, ibuku yang bawel, ibuku yang teliti nan rapi, ibuku yg lucu dan pintar memasak, ibuku yang kadang menyebalkan karena terlalu perhatian, ibuku yang rajin (he2.ga seperti anak-anaknya), ibuku yang senang bercerita pada anak-anaknya, meski usia kami sudah melampaui remaja (kecuali adikku)
Jika kemudian ada yang kurang menerima karena latar belakang ibuku yang seorang tionghoa,mualaf.. Saya mengganggap mereka mungkin belum beruntung untuk dapat berkenalan dan dekat dengan ibuku..itu saja.
Ya,
meski ibuku seorang tionghoa,
meski mungkin basic keluargaku bukan Islam murni,
tapi semoga tak lebih buruk dari muslim/ah yang menganut Islam sejak lahir
dan ibuku,
istimewa..selalu..
Seorang wanita (pastinya)
Sederhana namun selalu istimewa
Ibu ku,
warga keturunan (tionghoa),
di rumah jelaslah menggunakan bahasa ke' dan hokkain selain bahasa persatuan, bahasa indonesia (hayah, kayak sumpah pemuda saja) pun demikian ketika berbincang dengan keluarga dari pihak ibu.
Aku tak bermaksud membandingkan ibuku dengan ibu-ibu yang lainnya, karena aku selalu yakin, setiap wanita yang 'bergelar' ibu pastilah seorang sosok istimewa, pun ibuku.. Seperti saat ini, tentang ibuku..
Sederhana.
Demikianlah penampilan beliau. Tanpa polesan make up, sekalipun ke kondangan, hanya menaburkan sedikit bedak dan lipstik warna natural, itupun jarang sekali beliau gunakan, karena warna asli bibir beliau memang sudah merah..
Waktu sekolah dulu, setiap pertemuan orang tua murid, kerap memperhatikan perbedaan ibu dengan ibu teman-temanku, ibuku jauh dari kesan modis and fashionable, bukan hanya tanpa make up, namun juga style pakaian beliau yang menggunakan celana panjang kain dengan baju yang selalu di bawah lutut panjangnya. Ah,hingga usiaku nyaris seperempat abad ini, belum sekalipun kulihat ibuku menggunakan pakaian modis mengikut trend up to date.
Alhamdulillah, ibuku berjilbab.
Meski beliau bukan muslim sejak lahir, meski beliau mungkin baru mempelajari islam, namun insya Allah, sedikit yang beliau ketahui, selalu berusaha beliau amalkan. Tergugu kerap aku mengingatnya..
Yang aku pahami,
beliau adalah sosok yang selalu berusaha untuk terus belajar. Beliau selalu bersemangat pergi pengajian misalnya, dan setiap pulang dari pengajian selalu bercerita ilmu apa yang beliau dapat dari ustadz yang mengisi matery, jika ada hal-hal yang kiranya kurang beliau pahami, biasa beliau juga bertanya pada kami, anak-anaknya.
Stop sholat injury time!
Di rumah, bisa dibilang pasti, ibu lah orang pertama yang nyaris selalu sholat tepat waktu. 'Sholat itu jangan lalai' selalu ujar beliau. 'Mengapa?' ketika si kecil bertanya. 'Kata ustadz, nanti di azab Allah' jawab beliau.
Intinya, menurut beliau, sebaiknya sholat di awal waktu. Tidak mengulur-ulur hingga akhir waktu.
Jika shubuh,
beliau lah paling heboh membangunkan. Terutama adikku itu rada susah bangun shubuh. Jika sudah Pkl.06.00wib si adik belum bangun (shubuh di Bna Pkl.05.15wib, matahari terbit sekitar Pkl.06.30wib), haduuuh..ga tahan dengar omelan beliau pagi-pagi saat membangunkan si adik.
Beberapa kali pada beberapa kesempatan, kadang aku ikut menginap bersama teman-teman. Dan selalu ketauan kebiasaan masing-masing. Beberapa teman ada yang susah bangun shubuh. Entahlah, apakah sudah dari sono nya atau tidak mem(di)biasakan. Kalau anak kost-an mungkin wajar (wajar?) tidak ada yang membangunkan misalnya, namun semua tinggal dengan orang tua.
Waktu aku tanya,
'emang orang rumah ga ada yang bangunin?'
kebanyakan mereka menjawab tidak dan aku selalu teringat ibuku.. Alhamdulillah,dengan kebawelan ibuku yang selalu membangunkan shubuh di awal waktu..hingga tak membuat kami terlambat atau meninggalkan shubuh.. =')
Memuliakan tamu dan tetangga.
Yang ibuku tahu, berbuat baik dengan tetangga itu perintah Rasul. Beliau tidak tahu hadist nya pun tidak mengkaji Al Quran. Tapi pengamalannya, Alhamdulillah, membuat beliau selalu popular dan dicintai para tetangga.
Bagaimana tidak, kerapkali ketika memasak atau ada makanan (baik beli atau pemberian orang) pasti berbagi dengan tetangga. Meski mungkin masak sedikit, minimal sepiring pasti sampai di rumah tetangga terdekat. Kadang jika ada rezeki lebih, suka masak makanan favorit tetangga,entah untuk nenek sebelah rumah,atau kakek yang tinggal di ujung lorong, atau nenek yang di depan rumah. Tuing..
Satu lagi, jika memberi, pasti yang terbaik. Jika daging, maka beliau akan memilih daging terbaik. Jika kue, maka yg diberi adalah potongan terbaik. Jadi yang tinggal di rumah, yang ada tulang atau potongan kue yang sedikit sompel misalnya..#garuk2
Ketika lebaran juga demikian. Biasa beliau memisahkan makanan untuk tamu dan orang rumah. Beliau juga selalu bertanya tentang teman-teman yang kebanyakan pendatang, 'si ini mudik ga? Si itu?' dan suka membekali. 'Biar ngerasa lebaran di kampung sendiri' kata ibu. Jadilah pagi hari pertama lebaran aku jadi kurir antar lontong.
Say no to Ghibah!
Ibuku tidak tahu apa itu ghibah. Tapi yang beliau tahu, daripada duduk sore-sore berkumpul dengan tetangga membicarakan tetangga yang lain, mending nonton sinetron atau acara gosip artis di rumah (lho?)
Demikianlah sedikit tentang ibuku, yang sabar menghadapi anak-anaknya, ibuku yang bawel, ibuku yang teliti nan rapi, ibuku yg lucu dan pintar memasak, ibuku yang kadang menyebalkan karena terlalu perhatian, ibuku yang rajin (he2.ga seperti anak-anaknya), ibuku yang senang bercerita pada anak-anaknya, meski usia kami sudah melampaui remaja (kecuali adikku)
Jika kemudian ada yang kurang menerima karena latar belakang ibuku yang seorang tionghoa,mualaf.. Saya mengganggap mereka mungkin belum beruntung untuk dapat berkenalan dan dekat dengan ibuku..itu saja.
Ya,
meski ibuku seorang tionghoa,
meski mungkin basic keluargaku bukan Islam murni,
tapi semoga tak lebih buruk dari muslim/ah yang menganut Islam sejak lahir
dan ibuku,
istimewa..selalu..
rindu..
rindu dulu..
Saat bangunan ini adalah kebun ubi..samping rumah paman adalah berbatang-batang tebu yang membuat aku senang sekali saat diizinkan main ke sini, menikmati tebu yang dipotong bunda,hmm..manisnya..
Lebih bahagia saat aku ditinggal menunggu senja hingga ayah datang menjemput, maka sepanjang siang aku bebas bermain dengan anak-anak seusiaku, mencoba gelembung-gelembung sabun dari hembusan pipa batang pisang.
Anak emas, cucu kesayangan. Ketika kakek masih ada, selalu menyuapiku dengan tangannya, atau nenek yang selalu mengundang anak-anak lain makan bersamaku di teras rumah nenek bergelar tikar meski nasi hangat berlauk telur mata sapi dan kecap manis,hmm..nikmatnya..
Sepinya saat berperan menjadi anak tunggal meski semua mengistimewakan. Tak boleh lelah, tak bisa luka, bahkan nyamuk pun tak boleh menyapa. Sehari-hari hanya di rumah sendiri, disediakan berbagai mainan, penuh fasilitas, sekali-kali memiliki teman main saat kerabat dan sahabat berkunjung, tak lama, hanya sesaat. Lalu, sepi.
Paling bahagia saat kakak pulang liburan, jadi berteman, membangun kemah, berbagi mainan, meski saat itu ia jauh remaja. Ya, 10 tahun jarak kami, berdiam pula mandiri di ponpes pulau seberang, namun karena kasihnya, ditemani pula bermain hingga membuai dengan cerita pengantar tidur.
Iri kadang melewati sawah, mendengar cerita sejawat, dan 16 tahun kemudian bahagianya dapat menikmati sawah,hmm..selalu rindu..
Saat bangunan ini adalah kebun ubi..samping rumah paman adalah berbatang-batang tebu yang membuat aku senang sekali saat diizinkan main ke sini, menikmati tebu yang dipotong bunda,hmm..manisnya..
Lebih bahagia saat aku ditinggal menunggu senja hingga ayah datang menjemput, maka sepanjang siang aku bebas bermain dengan anak-anak seusiaku, mencoba gelembung-gelembung sabun dari hembusan pipa batang pisang.
Anak emas, cucu kesayangan. Ketika kakek masih ada, selalu menyuapiku dengan tangannya, atau nenek yang selalu mengundang anak-anak lain makan bersamaku di teras rumah nenek bergelar tikar meski nasi hangat berlauk telur mata sapi dan kecap manis,hmm..nikmatnya..
Sepinya saat berperan menjadi anak tunggal meski semua mengistimewakan. Tak boleh lelah, tak bisa luka, bahkan nyamuk pun tak boleh menyapa. Sehari-hari hanya di rumah sendiri, disediakan berbagai mainan, penuh fasilitas, sekali-kali memiliki teman main saat kerabat dan sahabat berkunjung, tak lama, hanya sesaat. Lalu, sepi.
Paling bahagia saat kakak pulang liburan, jadi berteman, membangun kemah, berbagi mainan, meski saat itu ia jauh remaja. Ya, 10 tahun jarak kami, berdiam pula mandiri di ponpes pulau seberang, namun karena kasihnya, ditemani pula bermain hingga membuai dengan cerita pengantar tidur.
Iri kadang melewati sawah, mendengar cerita sejawat, dan 16 tahun kemudian bahagianya dapat menikmati sawah,hmm..selalu rindu..
100 kata tentangmu
darimana aku harus memulai menulis tentangmu..
Tak sedikit cerita tentangmu
namun tak banyak yang kutahu
hanya tentangmu
atau tentang kita?
Tentang kita kataku?
Ah,bahkan aku belum mengenalmu
menatap lekat namun kosong
mengawang ulang
saat cerita dibagi
tentang jalan yang disusuri
memahamkan pemahaman
semua tak serumit yang dikira
serasa berat memang, tapi pasti bisa
hingga semua terasa lebih ringan
bagaimana sekarang?
Berjuang! katamu
semangat! lanjutku
ada yang kurang?
Doa! Kata kita
Romansa,
entah apa itu romansa
akupun tak tahu
kurasapun bagiku,
satu-satunya romansa
hanyalah mengenai doa yang kulantunkan untuk kebahagiaanmu,
keluargamu..
Itu saja
mengaminkan terang kata mbak zizah..indah..
Tak sedikit cerita tentangmu
namun tak banyak yang kutahu
hanya tentangmu
atau tentang kita?
Tentang kita kataku?
Ah,bahkan aku belum mengenalmu
menatap lekat namun kosong
mengawang ulang
saat cerita dibagi
tentang jalan yang disusuri
memahamkan pemahaman
semua tak serumit yang dikira
serasa berat memang, tapi pasti bisa
hingga semua terasa lebih ringan
bagaimana sekarang?
Berjuang! katamu
semangat! lanjutku
ada yang kurang?
Doa! Kata kita
Romansa,
entah apa itu romansa
akupun tak tahu
kurasapun bagiku,
satu-satunya romansa
hanyalah mengenai doa yang kulantunkan untuk kebahagiaanmu,
keluargamu..
Itu saja
mengaminkan terang kata mbak zizah..indah..
TKI
'karena saya hanya lulusan SD,sedangkan anak-anak masih butuh biaya sekolah,kemana lagi saya harus bekerja kalau bukan keluar negeri'
sebenarnya lagi malas menulis,tapi ingin sedikit menanggapi, dari sudut pandang pribadi..
Benar susah mendapatkan pekerjaan di jaman yang semakin kritis, tak hanya ijazah tapi juga usia dan skill ketika berkompetensi untuk mendapatkan satu kursi di suatu posisi pada suatu institusi.
Tapi haruskah ke luar negeri?
Jadi asisten rumah tangga pula,
jauh dari keluarga, rawan penganiayaan, dan bisa jadi memegang kemungkinan maut tak wajar mengintai.
Pfhh, kalau istilah ekonomi apa ya? Keuntungan yang diperoleh tidak sebanding dengan resiko yang diterima. Investor yang berani pada resiko tinggipun tak akan berinvestasi pada 'lahan' ini. Timpang negatif.
'Kalau cuma lulusan SD ya cuma diterima di luar negeri bisanya, jadi TKI....'
Haduuuh,siapa bilang?
Di dalam negeri juga banyak koq yang butuh, (maaf) apalagi kalau cuma menjadi asisten Rumah Tangga, banyak pasangan suami istri bekerja di tanah air yang butuh dan kesulitan mencari asisten rumah tangga dan baby sitter untuk anak-anak mereka, enggak usah jauh-jauh ke luar negeri terpisah dari keluarga kalau cuma mau jadi asisten rumah tangga.
Bahkan kalau mau sedikit saja membuka mata,kemudian belajar dan berusaha, maka bisa menjadi lebih baik jauh dari hanya menjadi asisten rumah tangga.
Contoh paling murah, kelola sampah menjadi tak lagi berupa limbah. Pernah lihat bukan berbagai kreativas dari sampah, dengan belajar dan modal ketelatenan, yang semula limbah menjadi bernilai serta berdaya jual. Tas belanja, dompet, bunga hias, dan sebagainya.
Saya pernah belajar, modalnya tak lebih Rp.1500,- untuk segulung benang dan sebuah jarum. Bahkan plastik lable pada botol air mineral bisa dijadikan benang pengikat simpul jika dipelintir-pelintir dan ditarik.
Sekarang banyak juga home industri atau pabrik yang membutuhkan pekerja tambahan. Seperti menjahit kancing baju, menempel mata boneka, sampai menjahit payet dan menyulam. Mungkin awalnya memang tidak bisa, namun jika tak malu belajar dan mau berusaha, pasti bisa. Apalagi jika kinerja kita baik, telaten, ulet, rapi, pasti dipercaya pemilik. Selain menambah skill, bisa jadi suatu hari kita dapat membuka usaha sendiri dan memperkerjakan orang lain.
Siapa yang bersungguh-sungguh,maka ia akan berhasil. Demikian bukan janji Rabbi? Adakah yang diragukan jika Yang Maha telah memberikan janji yang pasti sebuah kepastian?
Ibu-ibu maupun para saudari saya yang berpikir menjadi TKI ke luar negeri adalah the best solution untuk mendongkrak ekonomi keluarga, saya pribadi bingung apakah miris atau bosan yang saya rasakan ketika berita yang sama terus berulang pada masa berbeda tentang perilaku yang didapat di negeri orang. Memang susah mendapat penghasilan di negeri sendiri, bahkan hanya untuk menjadi penjaga toko atau cleaning service. Mau membuka usaha pun sukar, karena Bank di Indonesia hakikahnya PENGECUT. Hanya akan memberi pinjaman pada usaha YANG AKAN BERKEMBANG bukan pada YANG BARU MERINTIS. Kebanyakan terlalu khawatir modal yang dipinjamkan tak kembali. Benar juga banyak koperasi atau microfinance yang bersedia memberikan modal, tapi tetap kebanyakan dengan bunga yang relatif tinggi.
Namun yakinlah tak sedikit pula lahan potensi yang ada di tanah air. Semua berpulang pada diri kita, mau terus menjadi mustahik yang mengulurkan tangan untuk menadah, atau belajar membangun diri dan berusaha hingga menjadi seorang muzakki yang mengulurkan tangan untuk memberi.
sebenarnya lagi malas menulis,tapi ingin sedikit menanggapi, dari sudut pandang pribadi..
Benar susah mendapatkan pekerjaan di jaman yang semakin kritis, tak hanya ijazah tapi juga usia dan skill ketika berkompetensi untuk mendapatkan satu kursi di suatu posisi pada suatu institusi.
Tapi haruskah ke luar negeri?
Jadi asisten rumah tangga pula,
jauh dari keluarga, rawan penganiayaan, dan bisa jadi memegang kemungkinan maut tak wajar mengintai.
Pfhh, kalau istilah ekonomi apa ya? Keuntungan yang diperoleh tidak sebanding dengan resiko yang diterima. Investor yang berani pada resiko tinggipun tak akan berinvestasi pada 'lahan' ini. Timpang negatif.
'Kalau cuma lulusan SD ya cuma diterima di luar negeri bisanya, jadi TKI....'
Haduuuh,siapa bilang?
Di dalam negeri juga banyak koq yang butuh, (maaf) apalagi kalau cuma menjadi asisten Rumah Tangga, banyak pasangan suami istri bekerja di tanah air yang butuh dan kesulitan mencari asisten rumah tangga dan baby sitter untuk anak-anak mereka, enggak usah jauh-jauh ke luar negeri terpisah dari keluarga kalau cuma mau jadi asisten rumah tangga.
Bahkan kalau mau sedikit saja membuka mata,kemudian belajar dan berusaha, maka bisa menjadi lebih baik jauh dari hanya menjadi asisten rumah tangga.
Contoh paling murah, kelola sampah menjadi tak lagi berupa limbah. Pernah lihat bukan berbagai kreativas dari sampah, dengan belajar dan modal ketelatenan, yang semula limbah menjadi bernilai serta berdaya jual. Tas belanja, dompet, bunga hias, dan sebagainya.
Saya pernah belajar, modalnya tak lebih Rp.1500,- untuk segulung benang dan sebuah jarum. Bahkan plastik lable pada botol air mineral bisa dijadikan benang pengikat simpul jika dipelintir-pelintir dan ditarik.
Sekarang banyak juga home industri atau pabrik yang membutuhkan pekerja tambahan. Seperti menjahit kancing baju, menempel mata boneka, sampai menjahit payet dan menyulam. Mungkin awalnya memang tidak bisa, namun jika tak malu belajar dan mau berusaha, pasti bisa. Apalagi jika kinerja kita baik, telaten, ulet, rapi, pasti dipercaya pemilik. Selain menambah skill, bisa jadi suatu hari kita dapat membuka usaha sendiri dan memperkerjakan orang lain.
Siapa yang bersungguh-sungguh,maka ia akan berhasil. Demikian bukan janji Rabbi? Adakah yang diragukan jika Yang Maha telah memberikan janji yang pasti sebuah kepastian?
Ibu-ibu maupun para saudari saya yang berpikir menjadi TKI ke luar negeri adalah the best solution untuk mendongkrak ekonomi keluarga, saya pribadi bingung apakah miris atau bosan yang saya rasakan ketika berita yang sama terus berulang pada masa berbeda tentang perilaku yang didapat di negeri orang. Memang susah mendapat penghasilan di negeri sendiri, bahkan hanya untuk menjadi penjaga toko atau cleaning service. Mau membuka usaha pun sukar, karena Bank di Indonesia hakikahnya PENGECUT. Hanya akan memberi pinjaman pada usaha YANG AKAN BERKEMBANG bukan pada YANG BARU MERINTIS. Kebanyakan terlalu khawatir modal yang dipinjamkan tak kembali. Benar juga banyak koperasi atau microfinance yang bersedia memberikan modal, tapi tetap kebanyakan dengan bunga yang relatif tinggi.
Namun yakinlah tak sedikit pula lahan potensi yang ada di tanah air. Semua berpulang pada diri kita, mau terus menjadi mustahik yang mengulurkan tangan untuk menadah, atau belajar membangun diri dan berusaha hingga menjadi seorang muzakki yang mengulurkan tangan untuk memberi.
Anakku, tentang ramadhan-nya..
Anakku,
sampai sudah pada sya'ban,sayang..
Masih ingat bukan nama-nama bulan Arab yang sering kamu nyanyikan,Nak?
Muharraham,safar,rabiul awal,rabiul akhir is the month in Islam,jumadil awal,jumadil akhir,Rajab,Sya'ban,Ramadhan,Syawal,Dzulkaidah,Dzulhijjah..this in the month in Islam..
Yup,bulan depan Insya Allah kita akan bertemu dengan Ramadhan lagi, semoga Allah menyampaikan kita ya,Nak..
Bagaimana perasaanmu, sayang?
Di Ramadhan ketigamu berpuasa..
"Aku pasti bisa,mi..puasa sebulan ga bolong-bolong,insya Allah" tuturmu penuh semangat sejak awal Rajab lalu
Tahukah dirimu,Nak..
Semangatmu mampu membakar semangat Mi hingga kerinduan akan Ramadhan semakin membuncah, Jazakillah sayang,kecup kasih pada keningmu cinta..=')
'Mi,kalau bulan Ramadhan kan kita bisa ngumpulin pahala banyak-banyak ga pakai takut di goda si setan jahat kan,mi?'
'Yup,benar sayang..'
'Wah,berarti chacha mau siap-siap latihan nabung pahala,mi'
'Latihan nabung pahala?'
'Iya,mi..cha mau tambah rajin ngaji, tambah banyak senyum, tambah jarang ngambek, biar nanti pahala cha segini mi' terangmu semangat sambil melebarkan tanganmu rentang..
'Sipz,cha!' aminku atas semangat indahmu,Nak..
'0ya,mi..cha juga mau rajin ngafal Al Qur'an,malu ih dengan anak-anak Palestina yang rajin ngafal Qur'an,ga kayak chacha malesan' tambahnya lagi
'Amin Allahumma Amin,sayang..kita belajar menghafal bersama ya..'
Dan,
Subhanallah Barakallah..
Kehadiranmu ditengah-tengah kami bukan hanya anugerah terindah sayang..namun juga cahaya..
Cahaya,kataku?
Bagaimana tak kusebut kamu adalah cahaya,Nak..
Karena hari-harimu lebih nyata menyambut Ramadhan..
Sebulan Rajab berlalu mengajimu semakin rajin,Nak..
Jika biasa selembar saja dirimu kadang manyun butuh paksaan dan rayuan yang kadang membuat mi lelah, sebulan ini justru liburmu riang menarik-narik kami untuk menyimak bacaanmu.
Hafalan bertambah cepat, setiap ejaan kau simak baik-baik hingga terekam utuh diingatanmu,subhanallah sayang..
Dan,
Beberapa kali pula kamu ikut berpuasa sunnah bersama..
Sikapmu,
Latihan menabung pahalamu,
Contoh nyata tanpa kata yang kerapkali membuatku tergugu malu,Nak..
Speechless setiap kali bercerita tentangmu,Nak..
Dibalik keributanmu,manja,manyun,ngambek,keras kepala,dirimu tetap putri yg indah nan lembut,semoga Allah menjadikanmu tumbuh kembang menjadi anak sholehah nan cerdas lagi bermanfaat..semoga Allah memampukan kita,menyampaikan kita..Amin Allahumma Amin..
sampai sudah pada sya'ban,sayang..
Masih ingat bukan nama-nama bulan Arab yang sering kamu nyanyikan,Nak?
Muharraham,safar,rabiul awal,rabiul akhir is the month in Islam,jumadil awal,jumadil akhir,Rajab,Sya'ban,Ramadhan,Syawal,Dzulkaidah,Dzulhijjah..this in the month in Islam..
Yup,bulan depan Insya Allah kita akan bertemu dengan Ramadhan lagi, semoga Allah menyampaikan kita ya,Nak..
Bagaimana perasaanmu, sayang?
Di Ramadhan ketigamu berpuasa..
"Aku pasti bisa,mi..puasa sebulan ga bolong-bolong,insya Allah" tuturmu penuh semangat sejak awal Rajab lalu
Tahukah dirimu,Nak..
Semangatmu mampu membakar semangat Mi hingga kerinduan akan Ramadhan semakin membuncah, Jazakillah sayang,kecup kasih pada keningmu cinta..=')
'Mi,kalau bulan Ramadhan kan kita bisa ngumpulin pahala banyak-banyak ga pakai takut di goda si setan jahat kan,mi?'
'Yup,benar sayang..'
'Wah,berarti chacha mau siap-siap latihan nabung pahala,mi'
'Latihan nabung pahala?'
'Iya,mi..cha mau tambah rajin ngaji, tambah banyak senyum, tambah jarang ngambek, biar nanti pahala cha segini mi' terangmu semangat sambil melebarkan tanganmu rentang..
'Sipz,cha!' aminku atas semangat indahmu,Nak..
'0ya,mi..cha juga mau rajin ngafal Al Qur'an,malu ih dengan anak-anak Palestina yang rajin ngafal Qur'an,ga kayak chacha malesan' tambahnya lagi
'Amin Allahumma Amin,sayang..kita belajar menghafal bersama ya..'
Dan,
Subhanallah Barakallah..
Kehadiranmu ditengah-tengah kami bukan hanya anugerah terindah sayang..namun juga cahaya..
Cahaya,kataku?
Bagaimana tak kusebut kamu adalah cahaya,Nak..
Karena hari-harimu lebih nyata menyambut Ramadhan..
Sebulan Rajab berlalu mengajimu semakin rajin,Nak..
Jika biasa selembar saja dirimu kadang manyun butuh paksaan dan rayuan yang kadang membuat mi lelah, sebulan ini justru liburmu riang menarik-narik kami untuk menyimak bacaanmu.
Hafalan bertambah cepat, setiap ejaan kau simak baik-baik hingga terekam utuh diingatanmu,subhanallah sayang..
Dan,
Beberapa kali pula kamu ikut berpuasa sunnah bersama..
Sikapmu,
Latihan menabung pahalamu,
Contoh nyata tanpa kata yang kerapkali membuatku tergugu malu,Nak..
Speechless setiap kali bercerita tentangmu,Nak..
Dibalik keributanmu,manja,manyun,ngambek,keras kepala,dirimu tetap putri yg indah nan lembut,semoga Allah menjadikanmu tumbuh kembang menjadi anak sholehah nan cerdas lagi bermanfaat..semoga Allah memampukan kita,menyampaikan kita..Amin Allahumma Amin..
Episode Cha2 #18
Aku tidak tahu darimana mulanya bidadari kecil kami menjadi 'gemar' menonton film horor, padahal aku sendiri, yang termasuk paling dekat dengannya paling emoh ogah kagak mau blas nonton film horor. Penakut. Ya, tak akan menyangkal.
Mungkin mulanya dari tantenya lain, bisa jadi pula melalui para om nya yang notabene penikmat film horor.
Herannya, seseram apapun (menurutku) film horor yang ditontonnya, selalu ia ceritakan ulang dengan runut dan semangat khas anak-anak. Seolah tak ada rasa takut padanya. 'Ah,itu kan manusia yang pura-pura jadi hantu,mi' selalu jawabnya kalem.
Beberapa malam ini, salah satu stasiun televisi menayangkan film horor. Mulai dari vampire, zombie, drakula, werewolf. Karena sedang libur sekolah, ia diijinkan ikut menonton hingga di luar jam istirahatnya. Namun, yang membuat si bidadari kecil kami manyun senyum ketika 'diceramahi' tadi pagi tak lain karena ia ikut tantenya bergadang sampai Pkl.04.00wib pagi, untuk dua film horor. Pfhh..
Dan, entah darimana ia dengar, inilah katanya barusan saat ia membujukku ikut nonton film horor malam ini.
'Mi, lihat ya hantu-hantu luar negeri, semua keren-keren dan kaya raya, vampire tinggal di castile, pakaiannya bagus-bagus, bersih-bersih ga gembel (*angguk-angguk dalam hati,jadi teringat twilight), atau drakula pakai jas rapi, tapi coba lihat hantu-hantu indonesia, gendurowo tinggal di pohon, kuntilanak ga punya rumah, dari hantunya aja keliatan indonesia masih negara miskin'
@_@ (. .') ('. .) >.
Mungkin mulanya dari tantenya lain, bisa jadi pula melalui para om nya yang notabene penikmat film horor.
Herannya, seseram apapun (menurutku) film horor yang ditontonnya, selalu ia ceritakan ulang dengan runut dan semangat khas anak-anak. Seolah tak ada rasa takut padanya. 'Ah,itu kan manusia yang pura-pura jadi hantu,mi' selalu jawabnya kalem.
Beberapa malam ini, salah satu stasiun televisi menayangkan film horor. Mulai dari vampire, zombie, drakula, werewolf. Karena sedang libur sekolah, ia diijinkan ikut menonton hingga di luar jam istirahatnya. Namun, yang membuat si bidadari kecil kami manyun senyum ketika 'diceramahi' tadi pagi tak lain karena ia ikut tantenya bergadang sampai Pkl.04.00wib pagi, untuk dua film horor. Pfhh..
Dan, entah darimana ia dengar, inilah katanya barusan saat ia membujukku ikut nonton film horor malam ini.
'Mi, lihat ya hantu-hantu luar negeri, semua keren-keren dan kaya raya, vampire tinggal di castile, pakaiannya bagus-bagus, bersih-bersih ga gembel (*angguk-angguk dalam hati,jadi teringat twilight), atau drakula pakai jas rapi, tapi coba lihat hantu-hantu indonesia, gendurowo tinggal di pohon, kuntilanak ga punya rumah, dari hantunya aja keliatan indonesia masih negara miskin'
@_@ (. .') ('. .) >.
Rindu tak tersampaikan..
Untuk seorang saudari,
yang semakin hari semakin bertambah rasanya kecintaanku sekaligus rasa bersalahku padamu..
Saudariku
Ketika kedatanganmu masih jauh berbilang hari,
Aku sungguh demikian bersemangat menyambutmu,
Merencanakan banyak hal,
Bersungguh-sungguh ingin membuatmu merasakan kotaku adalah kota kita,
Hingga saat inipun masih demikian..
Pertama kali dirimu menghubungi sesiang itu mengabarkan kedatanganmu di kota ini,
Hanya bahagia yang kurasa
Begitu membuncah, hingga tak sabar rasanya hari itu aku menanti jam pulang.
Segera bergegas meski hari demikian petang
Begitu semangatnya hingga nyasar berulang-ulang hingga hari telah semakin menenggelamkan matahari saat diri tiba di rumahmu..
Pertemuan pertama kita?
Jauh membuatku bahagia,
Dirimu begitu ramah,lucu,menarik dan sangat menyenangkan..
Beritikad kuat untuk sering mengunjungimu,
Menemanimu memenuhi janji-janji hati yang ku azzam kan kuat sebelum hari kedatanganmu..
Ini adalah kota kita, aku ingin dirimu merasakan hangatnya keluarga, indahnya ukhwah, kebersamaan tanpa rasa kesendirian di kota ini..
(Rasanya tidak dapat melanjutkan..T_T)
Dua hari berselang hari itu ibuku sakit, saat itu segala upaya adalah sebaik-baik usaha untuk beliau, wanita yang teramat sangat kucintai, pikiran, perhatian, semua focus utama saat itu sungguh hanya tertuju pada ibu.. Betapa saat itu yang kurasakan adalah ketidaksiapan yang sangat jika ditinggalkan ibu..
Saat kondisi ibu mulai membaik, telah niat sangat silahturrahim ke tempatmu,
rindu ceritamu, candamu, tawamu, ramahmu..
Semua yang kurindukan meski baru sekali merasakan..
Siang menjelang sore saat hendak menggenapkan niat mengunjungimu di hari itu, bersua seseorang yang membuatku cukup tau siapa diri ini, begitu menghempas dan menghentak.
Hingga hari ini,
bukan hanya padamu,ukhtie..
Namun pada setiap orang yang kukenal semua niat kuurungkan meski rindu demikian membuncah untuk bersua.
Sejak hari itu saudariku..
Sungguh maafkan aku,
jika terkesan tak peduli padamu..
Sungguh bukan hanya padamu, pada semua pun sikap yang sama tercipta.
Sejak hari itu,
aku menarik diri bukan hanya padamu..
Luka,
karena begitu ingin menemuimu
Luka,
ketika harus mengganjilkan janji
Luka,
karena tak dapat berbagi
maafkan aku,ukht..
Meski tak terucap kata dan bertatap sikap
aku selalu memperhatikanmu..
Memastikan dirimu sehat dan baik-baik saja..
Membaca status dan notes dirimu tanpa ada yang terlewat meski tak meninggalkan jejak
tersenyum kadang tertawa membaca bahasa ceria jenakamu..
Turut berbahagia atasmu..
Meski tak berbahasa dan tersampai sikap,
Rabithah selalu terulur untuk,
malam-malam panjang selalu menyemat namamu,
ingatan tertuju padamu tiap tilawahku menambah kerinduan
Teriring doa senantiasa kebaikan tercurah atasmu dan keluarga..
Berasa hendak menangis,
ketika beberapa waktu ini dirimu kurang sehat
tergugu tak mampu bertindak meski bersapa
syafakillah syifaan ajilan, saudariku..
Semoga Allah memberi kesembuhan dan kesehatan atasmu..
Maafkan..
Ana uhibbuki fillah..
Ana uhibbuki fillah..
Ana uhibbuki fillah..
Semoga Allah menghadiahkan umur panjang nan barakah atas sy dan dirimu saudariku..
Memampukan sy membaikkan keadaan dan memulihkan diri saya
semoga Allah memberi saya kesempatan menggenapkan janji-jani hati saya padamu saudariku..
yang semakin hari semakin bertambah rasanya kecintaanku sekaligus rasa bersalahku padamu..
Saudariku
Ketika kedatanganmu masih jauh berbilang hari,
Aku sungguh demikian bersemangat menyambutmu,
Merencanakan banyak hal,
Bersungguh-sungguh ingin membuatmu merasakan kotaku adalah kota kita,
Hingga saat inipun masih demikian..
Pertama kali dirimu menghubungi sesiang itu mengabarkan kedatanganmu di kota ini,
Hanya bahagia yang kurasa
Begitu membuncah, hingga tak sabar rasanya hari itu aku menanti jam pulang.
Segera bergegas meski hari demikian petang
Begitu semangatnya hingga nyasar berulang-ulang hingga hari telah semakin menenggelamkan matahari saat diri tiba di rumahmu..
Pertemuan pertama kita?
Jauh membuatku bahagia,
Dirimu begitu ramah,lucu,menarik dan sangat menyenangkan..
Beritikad kuat untuk sering mengunjungimu,
Menemanimu memenuhi janji-janji hati yang ku azzam kan kuat sebelum hari kedatanganmu..
Ini adalah kota kita, aku ingin dirimu merasakan hangatnya keluarga, indahnya ukhwah, kebersamaan tanpa rasa kesendirian di kota ini..
(Rasanya tidak dapat melanjutkan..T_T)
Dua hari berselang hari itu ibuku sakit, saat itu segala upaya adalah sebaik-baik usaha untuk beliau, wanita yang teramat sangat kucintai, pikiran, perhatian, semua focus utama saat itu sungguh hanya tertuju pada ibu.. Betapa saat itu yang kurasakan adalah ketidaksiapan yang sangat jika ditinggalkan ibu..
Saat kondisi ibu mulai membaik, telah niat sangat silahturrahim ke tempatmu,
rindu ceritamu, candamu, tawamu, ramahmu..
Semua yang kurindukan meski baru sekali merasakan..
Siang menjelang sore saat hendak menggenapkan niat mengunjungimu di hari itu, bersua seseorang yang membuatku cukup tau siapa diri ini, begitu menghempas dan menghentak.
Hingga hari ini,
bukan hanya padamu,ukhtie..
Namun pada setiap orang yang kukenal semua niat kuurungkan meski rindu demikian membuncah untuk bersua.
Sejak hari itu saudariku..
Sungguh maafkan aku,
jika terkesan tak peduli padamu..
Sungguh bukan hanya padamu, pada semua pun sikap yang sama tercipta.
Sejak hari itu,
aku menarik diri bukan hanya padamu..
Luka,
karena begitu ingin menemuimu
Luka,
ketika harus mengganjilkan janji
Luka,
karena tak dapat berbagi
maafkan aku,ukht..
Meski tak terucap kata dan bertatap sikap
aku selalu memperhatikanmu..
Memastikan dirimu sehat dan baik-baik saja..
Membaca status dan notes dirimu tanpa ada yang terlewat meski tak meninggalkan jejak
tersenyum kadang tertawa membaca bahasa ceria jenakamu..
Turut berbahagia atasmu..
Meski tak berbahasa dan tersampai sikap,
Rabithah selalu terulur untuk,
malam-malam panjang selalu menyemat namamu,
ingatan tertuju padamu tiap tilawahku menambah kerinduan
Teriring doa senantiasa kebaikan tercurah atasmu dan keluarga..
Berasa hendak menangis,
ketika beberapa waktu ini dirimu kurang sehat
tergugu tak mampu bertindak meski bersapa
syafakillah syifaan ajilan, saudariku..
Semoga Allah memberi kesembuhan dan kesehatan atasmu..
Maafkan..
Ana uhibbuki fillah..
Ana uhibbuki fillah..
Ana uhibbuki fillah..
Semoga Allah menghadiahkan umur panjang nan barakah atas sy dan dirimu saudariku..
Memampukan sy membaikkan keadaan dan memulihkan diri saya
semoga Allah memberi saya kesempatan menggenapkan janji-jani hati saya padamu saudariku..
Maaf,saya bukan remaja lagi..
Notes super sangat tidak penting sekali..
Maaf,saya bukan remaja lagi..
Menjadi sangat tidak penting bagi saya menanggapi sms-sms atau telepon hanya untuk perbincangan tidak penting,
'ini dengan siapa?'
'boleh kenalan tidak?'
dan sejenisnya..
Demikian tidak pentingnya bagi saya hingga kemudian maaf jika saya tidak menggubris sms atau langsung memberi salam dan mematikan sambungan telepon.
Maaf,saya bukan remaja lagi..
Jika kiranya ada yang penting atau ada hal yang hendak disampaikan,
silahkan langsung menyampaikan point nya,
hal demikian kiranya tentunya akan lebih saya respons.
tidak perlu menggunakan mukaddimah terlalu panjang, bertele-tele, mengada-ada dan tidak penting tentunya.
'ini siapa?'
'ada deh'
Pfhh,maaf,saya bukan remaja lagi..
Maaf, sungguh bukan saya sombong atau apalah istilahnya
sangat tidak pantas pula bagi saya untuk sombong sedangkan tidak terdapat satu pun hal dari diri saya yang dapat disombongkan atau membuat saya perlu menyombongkan diri.
Hanya saja,
maaf, saya bukan remaja lagi..
Perlukah saya sampaikan kalau saya sudah memiliki putra dan putri?
Maaf,saya bukan remaja lagi..
Menjadi sangat tidak penting bagi saya menanggapi sms-sms atau telepon hanya untuk perbincangan tidak penting,
'ini dengan siapa?'
'boleh kenalan tidak?'
dan sejenisnya..
Demikian tidak pentingnya bagi saya hingga kemudian maaf jika saya tidak menggubris sms atau langsung memberi salam dan mematikan sambungan telepon.
Maaf,saya bukan remaja lagi..
Jika kiranya ada yang penting atau ada hal yang hendak disampaikan,
silahkan langsung menyampaikan point nya,
hal demikian kiranya tentunya akan lebih saya respons.
tidak perlu menggunakan mukaddimah terlalu panjang, bertele-tele, mengada-ada dan tidak penting tentunya.
'ini siapa?'
'ada deh'
Pfhh,maaf,saya bukan remaja lagi..
Maaf, sungguh bukan saya sombong atau apalah istilahnya
sangat tidak pantas pula bagi saya untuk sombong sedangkan tidak terdapat satu pun hal dari diri saya yang dapat disombongkan atau membuat saya perlu menyombongkan diri.
Hanya saja,
maaf, saya bukan remaja lagi..
Perlukah saya sampaikan kalau saya sudah memiliki putra dan putri?
...
Ketika akan menikah, apa yang dipertimbangkan?
Bibit bebet bobot?
Jika ketiga tidak dimiliki, maka jangan berharap akan pernikahan.
Jangankan berharap laki-laki sholeh akan melamarmu, bermimpipun tak pantas. Bagai punguk merindukan bulan. Hanya fatamorgana. Seakan memberi angan. Padahal tidak.
Terlebih termasuk kaum papa. Tak berpunya akan harta. Buang jauh angan akan pernikahan.
Lagi, ada cerita lalu berwarna kelam. Yang disebar tersebar. Sesungguh apapun berusaha menjadi lebih indah. Tetap yang tersapu mata para pelihat adalah keburukan. Hanya keburukan. Baik yang terlontar lisan maupun hanya tersimpan dalam prasangka. Buruk!
Kemudian pernah memilih. Memilih menunggu bersama sesuatu bernama setia. Tak diminta. Hanya menunggu, mengabaikan menjadikan yang lain berlalu hingga ia datang sesaat. Sangat sesaat tak lebih cepat dari kedipan mata.
Menyesalkah?
Meski kemudian tak jua satu.
Menyesalkah?
Mengabaikan lain pada yang tak pernah menjadi satu.
Harusnya menjadi marah, kecewa, sedih atas satu yang bersebut sia-sia? Harusnya, ya.
Tapi kemudian memilih tidak.
Meski mereka menjadikan caci,
membuat rasa menjadi terpojok, terkucil, dan terpuruk.
Tapi tak memilih kata sesal, karena pernah memilih untuk mendekap setiap pada sia-sia..
***
Ketika telah memilih untuk bertahan pada penantian, ketika itu adalah kesadaran penuh hanya satu yang dituju. Mengabaikan setiap kesempatan menjadi lalu, berlalu. Meski semua berakhir sia. Kembali menerima kelapangan menjadi pilihan. Sungguh tak menyalahkan. Mencoba menjadikan semua pelajaran. Karena seharusnya diri papa menyadari sejak dini, setia adalah sia-sia. Punguk bodoh jika merindukan bulan.
Biar orang berkata apa tentang saya..karena hakikahnya telah lama telinga ditulikan.
Bibit bebet bobot?
Jika ketiga tidak dimiliki, maka jangan berharap akan pernikahan.
Jangankan berharap laki-laki sholeh akan melamarmu, bermimpipun tak pantas. Bagai punguk merindukan bulan. Hanya fatamorgana. Seakan memberi angan. Padahal tidak.
Terlebih termasuk kaum papa. Tak berpunya akan harta. Buang jauh angan akan pernikahan.
Lagi, ada cerita lalu berwarna kelam. Yang disebar tersebar. Sesungguh apapun berusaha menjadi lebih indah. Tetap yang tersapu mata para pelihat adalah keburukan. Hanya keburukan. Baik yang terlontar lisan maupun hanya tersimpan dalam prasangka. Buruk!
Kemudian pernah memilih. Memilih menunggu bersama sesuatu bernama setia. Tak diminta. Hanya menunggu, mengabaikan menjadikan yang lain berlalu hingga ia datang sesaat. Sangat sesaat tak lebih cepat dari kedipan mata.
Menyesalkah?
Meski kemudian tak jua satu.
Menyesalkah?
Mengabaikan lain pada yang tak pernah menjadi satu.
Harusnya menjadi marah, kecewa, sedih atas satu yang bersebut sia-sia? Harusnya, ya.
Tapi kemudian memilih tidak.
Meski mereka menjadikan caci,
membuat rasa menjadi terpojok, terkucil, dan terpuruk.
Tapi tak memilih kata sesal, karena pernah memilih untuk mendekap setiap pada sia-sia..
***
Ketika telah memilih untuk bertahan pada penantian, ketika itu adalah kesadaran penuh hanya satu yang dituju. Mengabaikan setiap kesempatan menjadi lalu, berlalu. Meski semua berakhir sia. Kembali menerima kelapangan menjadi pilihan. Sungguh tak menyalahkan. Mencoba menjadikan semua pelajaran. Karena seharusnya diri papa menyadari sejak dini, setia adalah sia-sia. Punguk bodoh jika merindukan bulan.
Biar orang berkata apa tentang saya..karena hakikahnya telah lama telinga ditulikan.
today > amazing
Hari ini, sebenarnya agak membingungkan, mengherankan, hari yang tak terprediksi, pinjam istilah mas bayu, amazing.. #apasih
Kalau biasa di rumah Pkl.12.00wib sudah selesai beres-beres, nyuci, masak makan siang, hari ini Pkl.15.30wib baru bisa bernafas rasanya.
Kalau biasa ba'da dzuhur bisa 'meluruskan kaki', menyulam, atau sekedar istirahat, hari ini benar-benar masih riweuh..
*ingin ketawa
pagi-pagi ke Pasar dengan baby usia 2,5 bulan, mblusuk-mblusuk ke Pasar ikan yang bau amis dan rame (yaiyalah), ke pasar sayur, plus tempat pembelian santan kelapa yang mesinnya jreng..jreng..ribut..
Pulang panas-panas dengan belanjaan tomat 2kg (Rp.5000,-/kg), cabe 1kg (Rp.10.000,-/kg), jeruk peras 2kg (Rp.5000,-/kg), santan dari 3 butir kelapa (Rp.12.000,-),jagung manis (Rp.5000,-/kg),tahu,bayam,ikan..hayyah, koq jadi ngubek harga isi pasar.. (. .')('. .)
jadilah dengan belanjaan sekresek merah besar jalan ke parkiran bersama si baby.
Hebatnya, alhamdulillah, Aira si bidadari kecil yang diajak 'berkelana' ke Pasar hari ini anteng aja..ga rewel,ga lasak, meski bau amis, meski berisik, meski sudah usaha cepat-cepat, meski di adik ga tidur, alhamdulillah, ga nangis..
Ga kebayang blas kalau sempat Aira nangis atau rewel di Pasar tadi.
Kalau ketauan neneknya, bisa diomelin 7 hari 7 malam. Tapi mau gimana lagi, ga mungkin juga ga belanja, di rumah ga ada apa2. Ga mungkin juga Aira ditinggal, tak ada orang di rumah. Alhamdulillah, Aira sholehah kali, anteng aja selama di Pasar.
Alhamdulillah sampai rumah dengan selamat. Letak Aira di sofa, ambil belanjaan di motor, letak di dapur, ganti pakaian Aira, masukin ayunan.. See, alhamdulillah Aira masih anteng aja, ga rewel, amazing..
Mixer adonan cake (aira masih di ayunan), gini nih enaknya punya mixer complete, ga perlu dipegang, bisa ditinggal-tinggal. Sambil sesekali ngintip Aira yang posisi ayunannya ga terlalu jauh dari dapur, masih anteng aja asik dengan guling mininya..Alhamdulillah..^^
Nah..nah..
Menjelang dzuhur, baru selesai bersihin ikan, baru mulai masukin tepung ke adonan dan berencana bersihin sayur, datanglah si chacha dan daffa, pfhh..trouble maker.. T_T
Jarang-jarang kan ketemu Aira, entah gemes atau kangen, mulai de di 'preteli' tu bayi, dicium-cium, diayun-ayun.. Sampai nangis, Aaaaargh.. T_T
Tega x.. Mana sendiri, belum masak, belum apa2.. T_T
Nenangin Aira..masuk ayunan lagi, sambil wanti-wanti chacha dan daffa jangan gangguin Aira lagi.. Finally, daffa tidur siang.. Chacha diajak bantu ngubek-ngubek dapur aja, daripada nanti dy 'preteli' adik-adiknya lagi..
Beresi adonan kue, masukin oven, sholat dzuhur.
Beresi sayur, goreng ikan.
Beresi dapur. Udah mulai tepar.
Baru hendak duduk sebentar,
si chacha baik hati kali bangunin Aira sekaligus Daffa, good job, dear.. Its very amazing.. T_T
mau marah uda ga ada tenaga lagi buat marah, Aira nangis sejadi-jadinya, sampai merah wajahnya, digendong salah, diayun salah, serba salah.. #hopeless
berhenti Aira nangis, tinggalin main dengan chacha, angkat cake dari oven, daffa mandi dan tampil ganteng, uda mau menjelang ashar, potong-potong cake hangat dan buat teh untuk chacha, daffa, plus diri sendiri.. Duduk bareng bersama dua bidadari dan seorang jagoan cilik, pfhh..akhirnya bisa duduk juga..
'Cha, telepon iie gih, tanya mau pulang jemput kalian jam berapa?'
'kenapa,mi?'
'mi mau tidur'
'ih, kata pak guru Al Quran chacha di sekolah, abis Ashar ga boleh tidur,mi..yang sabar ya,mi..'
(_ _!)
T_T
Kalau biasa di rumah Pkl.12.00wib sudah selesai beres-beres, nyuci, masak makan siang, hari ini Pkl.15.30wib baru bisa bernafas rasanya.
Kalau biasa ba'da dzuhur bisa 'meluruskan kaki', menyulam, atau sekedar istirahat, hari ini benar-benar masih riweuh..
*ingin ketawa
pagi-pagi ke Pasar dengan baby usia 2,5 bulan, mblusuk-mblusuk ke Pasar ikan yang bau amis dan rame (yaiyalah), ke pasar sayur, plus tempat pembelian santan kelapa yang mesinnya jreng..jreng..ribut..
Pulang panas-panas dengan belanjaan tomat 2kg (Rp.5000,-/kg), cabe 1kg (Rp.10.000,-/kg), jeruk peras 2kg (Rp.5000,-/kg), santan dari 3 butir kelapa (Rp.12.000,-),jagung manis (Rp.5000,-/kg),tahu,bayam,ikan..hayyah, koq jadi ngubek harga isi pasar.. (. .')('. .)
jadilah dengan belanjaan sekresek merah besar jalan ke parkiran bersama si baby.
Hebatnya, alhamdulillah, Aira si bidadari kecil yang diajak 'berkelana' ke Pasar hari ini anteng aja..ga rewel,ga lasak, meski bau amis, meski berisik, meski sudah usaha cepat-cepat, meski di adik ga tidur, alhamdulillah, ga nangis..
Ga kebayang blas kalau sempat Aira nangis atau rewel di Pasar tadi.
Kalau ketauan neneknya, bisa diomelin 7 hari 7 malam. Tapi mau gimana lagi, ga mungkin juga ga belanja, di rumah ga ada apa2. Ga mungkin juga Aira ditinggal, tak ada orang di rumah. Alhamdulillah, Aira sholehah kali, anteng aja selama di Pasar.
Alhamdulillah sampai rumah dengan selamat. Letak Aira di sofa, ambil belanjaan di motor, letak di dapur, ganti pakaian Aira, masukin ayunan.. See, alhamdulillah Aira masih anteng aja, ga rewel, amazing..
Mixer adonan cake (aira masih di ayunan), gini nih enaknya punya mixer complete, ga perlu dipegang, bisa ditinggal-tinggal. Sambil sesekali ngintip Aira yang posisi ayunannya ga terlalu jauh dari dapur, masih anteng aja asik dengan guling mininya..Alhamdulillah..^^
Nah..nah..
Menjelang dzuhur, baru selesai bersihin ikan, baru mulai masukin tepung ke adonan dan berencana bersihin sayur, datanglah si chacha dan daffa, pfhh..trouble maker.. T_T
Jarang-jarang kan ketemu Aira, entah gemes atau kangen, mulai de di 'preteli' tu bayi, dicium-cium, diayun-ayun.. Sampai nangis, Aaaaargh.. T_T
Tega x.. Mana sendiri, belum masak, belum apa2.. T_T
Nenangin Aira..masuk ayunan lagi, sambil wanti-wanti chacha dan daffa jangan gangguin Aira lagi.. Finally, daffa tidur siang.. Chacha diajak bantu ngubek-ngubek dapur aja, daripada nanti dy 'preteli' adik-adiknya lagi..
Beresi adonan kue, masukin oven, sholat dzuhur.
Beresi sayur, goreng ikan.
Beresi dapur. Udah mulai tepar.
Baru hendak duduk sebentar,
si chacha baik hati kali bangunin Aira sekaligus Daffa, good job, dear.. Its very amazing.. T_T
mau marah uda ga ada tenaga lagi buat marah, Aira nangis sejadi-jadinya, sampai merah wajahnya, digendong salah, diayun salah, serba salah.. #hopeless
berhenti Aira nangis, tinggalin main dengan chacha, angkat cake dari oven, daffa mandi dan tampil ganteng, uda mau menjelang ashar, potong-potong cake hangat dan buat teh untuk chacha, daffa, plus diri sendiri.. Duduk bareng bersama dua bidadari dan seorang jagoan cilik, pfhh..akhirnya bisa duduk juga..
'Cha, telepon iie gih, tanya mau pulang jemput kalian jam berapa?'
'kenapa,mi?'
'mi mau tidur'
'ih, kata pak guru Al Quran chacha di sekolah, abis Ashar ga boleh tidur,mi..yang sabar ya,mi..'
(_ _!)
T_T
Kamis, 09 Juni 2011
Crepes untuk si Buah Hati
Chacha dan daffa senang banget makan crepes, biasa kita beli yang ada rasa coklat, keju, atau selai aneka rasa buah.. Terus , senangnya chacha dan daffa suka makan bayam, biasa juga bayam Cuma dimasak jadi sayur bening dengan jagung manis. Segar kata Chacha, apalagi pas pulang sekolah panas-panas.Tapi kadang bosen juga kali ya kalau dimasak itu..itu..mulu.. Nah, kalau crepes pakai bayam gimana ya? Yuk..kita coba..menyenangkan si buah hati dengan sajian sehat, bisa jadi alternatif buat yang masih anti sayur juga, cekidot…
Bahan :
Crepes :
- 150 gram tepung terigu
- 350 ml susu cair
- 3 butir telur, kocok lepas
- 1 sdm margarine, lelehkan
Adonan Isi :
- 3 sdm minyak sayur
- ½ buah bawang Bombay, cincang halus
- 3 buah bawang putih, cincang halus
- 150 gram daging ayam cincang
- 225 gram daun bayam, rebus setengah matang, iris kasar
- 150 gram keju, parut halus
- ½ sdt merica putih bubuk
- 75 ml air.
Cara membuat :
- Crepes : Aduk semua bahan hingga rata. Olesi Teflon datar berdiameter 20 cm dengan margarine. Tuang adonan, masak menjadi dadar. Sisihkan untuk 8 lapis.
- Adonan Isi : Panaskan minyak, tumis bawang Bombay dan bawang putih hingga harum. Masukkan daging ayam lalu tumis hingga matang. Tambahkan bayam, keju, merica. Tuangkan air. Aduk rata. Angkat.
- Ambil 1 lapis crepes. Isi dengan adonan isi, lalu ratakan. Tutup dengan crepes lainnya. Lakukan hal yang sama hingga crepes habis.
- Iris tumpukan crepes seperti mengiris cake. Sajikan dengan sambal botolan.
Tips en Triks :
Ø Membuat Crepes
- Buat dadar di atas api sedang, karena jika api terlalu kecil crepes akan lengket, dan apabila api terlalu besar crepes akan kering dan cepat gosong
- Buat dadar dengan ketebalan sedang, karena jika terlalu tipis akan mudah robek ketika dipotong dan apanbila terlalu tebal maka crepes akan menjadi dominan
- Agar isian bayam tidak terjatuh saat crepes dipotong maka saat meratakan isian bayam jangan sampai ke pinggir crepes
Ø Menyimpan dan memanaskan crepes
- Menyimpan crepes : simpan dengan cara dibungkus dalam plastic atau wadah tertutup rapat (tahan ± 2 hari). Crepes jangan dilipat agar bentuknya tetap bagus.
- Memanaskan Crepes : letakkan crepes dalam pinggan tahan panas, lalu dikukus dalam dandang. Crepes jangan dipanggang atau dipanaskan dengan microwave karena akan menyebabkan lapisan crepes mengering.
Semangat mencoba…^_^
Note :
jangan pernah memanasi makanan yang mengandung bayam. Ada beberapa alasan :
a. Bayam mengandung zat besi yang berupa Fe2+ (ferro)
Kalau dia terlalu lama kontak dengan O2 (oksigen dari udara),... Fe2+ akan teroksidasi menjadi Fe3+ (ferri). Meski sama-sama zat besi, yang berguna bagi kita adalah ferro. Sedangkan ferri bersifat toxid pada bayam. Jadi kalau bayam dipanasi, akan berlaku oksidasi tersebut.
b. Jangan pernah mengonsumsi bayam lebih dari 5 jam
Soalnya, selain mengandung zat yg disebutin tadi itu, bayam juga mengandung zat Nitrat (NO3). Kalau teroksidasi oleh udara, maka akan menjadi NO2 (nitrit). Nitrit adalah senyawa yang tidak berwarna, tidak berbau, dan bersifat racun bagi tubuh manusia.
Menurut John S Wishnok, bayam segar yang baru dicabut dari persemaiannya telah mengandung senyawa nitrit kira-kira sebanyak 5 mg/kg. Bila bayam disimpan di lemari es selama 2 minggu, kadar nitrit akan meningkat sampai 300 mg/kg. Dengan kata lain, dalam 1 hari penyimpanan, senyawa nitrit akan meningkat 21 mg/kg (7%).
Efek toksik (meracuni tubuh) yang ditimbulkan oleh Nitrit bermula dari reaksi oksidasi Nitrit dengan zat besi dalam sel darah merah, tepatnya di dalam Hemoglobin (Hb).
Telah kita ketahui bahwa salah satu tugas hemoglobin adalah mengikat oksigen untuk disalurkan ke seluruh organ tubuh. Ikatan nitrit dengan hemoglobin,disebut Methemoglobin, mengakibatkan hemoglobin tidak mampu mengikat oksigen. Jika jumlah methemoglobin mencapai lebih dari 15% dari total hemoglobin, maka akan terjadi keadaan yang disebut Sianosis, yaitu suatu keadaan dimana seluruh jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen. Jika hal ini terjadi pada bayi dikenal dengan nama "Blue Baby".
Efek toksik lainnya adalah kemampuan nitrit bereaksi dengan Amino sekunder dapat membentuk senyawa yang dapat menyebabkan kanker.
c. Jangan masak bayam pake panci alumunium
Soalnya bisa bereaksi dengan zat besi yang ada di bayam, dan... jadi racun
Jumat, 03 Juni 2011
June
Hi,June..
Alhamdulillah,berkesempatan dalam sua rindu kembali kita, di tahun ini..
Dan hey,I'm still here
Masih seperti tahun-tahun kemarin
Yang pernah kita lewati
Hi,June..
Forgive me please..
Aku sempat menyambutmu dengan sendu
Tergugu seolah luka
ah, basi! Bosan tak berlalu
Bukankah telah berjanji, bersedia tinggalkan duka?
Hi,June..
Promise..
Insya Allah, I'll get my goals
as well as possible
dan bersua rindu semakin buncah pada yg dicinta, ayah..
Hi,June..
Bolehkah aku menangis?
Sekali ini saja
Agar tak lagi mengais
Rasa bernama asa
Hi June..
Bantu aku berlari
Kuat berdiri
Tak lagi berair
Pada yang berakhir
June,
Pada asa yang pernah tersemai
Membumbung rasa
Membangun diri
Telah dipercaya
Meski akhirnya terhempas
Terkibas
Lepas
Bebas
Hanya sebatas rasa
Atas rencana
Tak mengapa,sayang..
Tak selalu harus gemilang
Cintaku utuh tak tersentuh
Meski seujung kuku
Mencoba kukuh
Haruslah menjadi lalu
Jalani Juni..
Semangat!
Alhamdulillah,berkesempatan dalam sua rindu kembali kita, di tahun ini..
Dan hey,I'm still here
Masih seperti tahun-tahun kemarin
Yang pernah kita lewati
Hi,June..
Forgive me please..
Aku sempat menyambutmu dengan sendu
Tergugu seolah luka
ah, basi! Bosan tak berlalu
Bukankah telah berjanji, bersedia tinggalkan duka?
Hi,June..
Promise..
Insya Allah, I'll get my goals
as well as possible
dan bersua rindu semakin buncah pada yg dicinta, ayah..
Hi,June..
Bolehkah aku menangis?
Sekali ini saja
Agar tak lagi mengais
Rasa bernama asa
Hi June..
Bantu aku berlari
Kuat berdiri
Tak lagi berair
Pada yang berakhir
June,
Pada asa yang pernah tersemai
Membumbung rasa
Membangun diri
Telah dipercaya
Meski akhirnya terhempas
Terkibas
Lepas
Bebas
Hanya sebatas rasa
Atas rencana
Tak mengapa,sayang..
Tak selalu harus gemilang
Cintaku utuh tak tersentuh
Meski seujung kuku
Mencoba kukuh
Haruslah menjadi lalu
Jalani Juni..
Semangat!
Women can do anything..
Women can do anything..ada benarnya lho..
Jadi ingat kakakku,
pemandangan pagi-pagi sambil nyiapin sarapan,muter cucian di mesin,belum beres meja makan si kecil bangun,terus si ayah uda selesai mandi,nyiapin pakaian,tali pinggang,kacamata,sepatu..apalagi waktu si chacha uda mulai sekolah,weleh,two thumbs dah..lg bantuin chacha pakai seragam,si kecil daffa bangun..aku sampai terbengong-bengong dengan aktivitas paginya,salut! =D
ingat bunda,ingat tanteku,dan kakakku (lagi),can do anything..
Kalau ayah kan jarang ada di rumah, tanteku juga om ku sering keluar kota, jadi selama tidak ada laki-laki di rumah, otomatis beberapa pekerjaan yang seyogyanya dikerjakan laki-laki kita ambil alih..mungkin ini yang namanya the power of kepepet kali ya? ;D
contohnya,
pas lemari barang kudu diganti triplek di belakangnya, soalnya sudah mau roboh,om ku pas lagi ga ada,ya akhirnya berdua kami yang pretelin tuh lemari, beli kayu dan triplek, ukur-ukur, gergaji, memaku-maku, lagaknya kayak tukang perabot beneran.. Meski kerjanya jauh lebih lama dari laki-laki,tapi selesai dengan baik nan rapi, dan sukses terkapar setelahnya.. =D
*seriously,menggergaji kayu,triplek,dan sejenisnya serasa kayak habis sepedaan berkilo-kilo,konsentrasi mengikuti irama,susah euy.. =D
teringat waktu baru pindahan,pintu depan engsel kuncinya rusak, lubang kusen pintunya ga pas mulu dengan kuncinya, yaelah, pasang engsel kunci pintu doang dari jam 9 pagi sampai menjelang ashar baru selesai..parah.. =D
sekalian pasang kunci cagaknya juga sih..dan memaku di beton dengan di kayu lebih susah memaku di beton,karena pakunya mudah bengkok dan betonnya jadi retak,tapi nice..
Terus urusan pasang saklar listrik, benerin genteng yang bocor, maku-maku, mengecat, menyemen sedikit teras, pasang antena televisi, atau yang simple ganti bohlam lampu, sudah jadi pemandangan biasa yang dikerjakan women di sekitarku, nggak cuma bunda,tante,atau kakakku, tapi juga mbak-mbak yang aku kenal, keren!
Mungkin sih awalnya karena 'kepepet' hingga dipaksa untuk terpaksa mengerjakan beberapa pekerjaan laki-laki karena di rumah sendiri, mau panggil tukang, kadang ada perasaan riskan tukang kerja di dalam rumah sementara ga ada orang lain antara kita dan tukang (meskipun mengerjakan pekerjaan masing-masing) apalagi hal-hal di atas belum termasuk pekerjaan berat yang Insya Allah masih bisa di handle.
Nah, sering dung dengar sepotong kalimat 'you can if you want'
menurutku itu benar banget!
Kalau sudah ada keinginan untuk mengerjakan/menyelesaikan suatu hal, otak akan berpikir cara mengerjakannya, dan take action! Dan kita akan disibukkan dengan 'project' kita itu hingga kelar..yakinlah,apapun itu,berat tapi bisa BUKAN bisa tapi berat, Semangat terus! \^_^/
Jadi ingat kakakku,
pemandangan pagi-pagi sambil nyiapin sarapan,muter cucian di mesin,belum beres meja makan si kecil bangun,terus si ayah uda selesai mandi,nyiapin pakaian,tali pinggang,kacamata,sepatu..apalagi waktu si chacha uda mulai sekolah,weleh,two thumbs dah..lg bantuin chacha pakai seragam,si kecil daffa bangun..aku sampai terbengong-bengong dengan aktivitas paginya,salut! =D
ingat bunda,ingat tanteku,dan kakakku (lagi),can do anything..
Kalau ayah kan jarang ada di rumah, tanteku juga om ku sering keluar kota, jadi selama tidak ada laki-laki di rumah, otomatis beberapa pekerjaan yang seyogyanya dikerjakan laki-laki kita ambil alih..mungkin ini yang namanya the power of kepepet kali ya? ;D
contohnya,
pas lemari barang kudu diganti triplek di belakangnya, soalnya sudah mau roboh,om ku pas lagi ga ada,ya akhirnya berdua kami yang pretelin tuh lemari, beli kayu dan triplek, ukur-ukur, gergaji, memaku-maku, lagaknya kayak tukang perabot beneran.. Meski kerjanya jauh lebih lama dari laki-laki,tapi selesai dengan baik nan rapi, dan sukses terkapar setelahnya.. =D
*seriously,menggergaji kayu,triplek,dan sejenisnya serasa kayak habis sepedaan berkilo-kilo,konsentrasi mengikuti irama,susah euy.. =D
teringat waktu baru pindahan,pintu depan engsel kuncinya rusak, lubang kusen pintunya ga pas mulu dengan kuncinya, yaelah, pasang engsel kunci pintu doang dari jam 9 pagi sampai menjelang ashar baru selesai..parah.. =D
sekalian pasang kunci cagaknya juga sih..dan memaku di beton dengan di kayu lebih susah memaku di beton,karena pakunya mudah bengkok dan betonnya jadi retak,tapi nice..
Terus urusan pasang saklar listrik, benerin genteng yang bocor, maku-maku, mengecat, menyemen sedikit teras, pasang antena televisi, atau yang simple ganti bohlam lampu, sudah jadi pemandangan biasa yang dikerjakan women di sekitarku, nggak cuma bunda,tante,atau kakakku, tapi juga mbak-mbak yang aku kenal, keren!
Mungkin sih awalnya karena 'kepepet' hingga dipaksa untuk terpaksa mengerjakan beberapa pekerjaan laki-laki karena di rumah sendiri, mau panggil tukang, kadang ada perasaan riskan tukang kerja di dalam rumah sementara ga ada orang lain antara kita dan tukang (meskipun mengerjakan pekerjaan masing-masing) apalagi hal-hal di atas belum termasuk pekerjaan berat yang Insya Allah masih bisa di handle.
Nah, sering dung dengar sepotong kalimat 'you can if you want'
menurutku itu benar banget!
Kalau sudah ada keinginan untuk mengerjakan/menyelesaikan suatu hal, otak akan berpikir cara mengerjakannya, dan take action! Dan kita akan disibukkan dengan 'project' kita itu hingga kelar..yakinlah,apapun itu,berat tapi bisa BUKAN bisa tapi berat, Semangat terus! \^_^/
Jumat, 27 Mei 2011
Episode Chacha..#16
Simulasi Pra Ujian Semester
by Phone,
"Mi, cepat pulang ya..chacha pingin cerita"
"Okey,Cha.. Insya Allah, nanti mi cepat pulang"
Rumah
"kenapa, Cha..koq manyun banget?"
"Tau nggak,mi..cha tadi kan dapat tempat duduknya di sebelah si...., dia tuh pintar banget mi, cepatlah selesainya,padahal cha masih ada yang belum selesai, terus cha mau nangis abisnya si....waktu sudah selesai ribut kali main mobil balap, breeemm....breemmm...breeeeeeeeeeemm... gitu,mi..ih, chacha kan jadi nggak konsen,mi"
"Koq bisa main mobil balap?"
"Ga ada mobilnya sih mi, cuma dia gambar-gambar gitu di kertas coret-coretnya sambil breeemm..breemm..gitu, bukannya di dalam hati aja balapannya, pasti balapan liar tu namanya kan mi? balapan kok lagi ujian"
"=D"
*Pulang-pulang dihibur dengan cerita lucu khas chacha =D
*Ingin punya anak laki-laki..(lho?)
#hammer
by Phone,
"Mi, cepat pulang ya..chacha pingin cerita"
"Okey,Cha.. Insya Allah, nanti mi cepat pulang"
Rumah
"kenapa, Cha..koq manyun banget?"
"Tau nggak,mi..cha tadi kan dapat tempat duduknya di sebelah si...., dia tuh pintar banget mi, cepatlah selesainya,padahal cha masih ada yang belum selesai, terus cha mau nangis abisnya si....waktu sudah selesai ribut kali main mobil balap, breeemm....breemmm...breeeeeeeeeeemm... gitu,mi..ih, chacha kan jadi nggak konsen,mi"
"Koq bisa main mobil balap?"
"Ga ada mobilnya sih mi, cuma dia gambar-gambar gitu di kertas coret-coretnya sambil breeemm..breemm..gitu, bukannya di dalam hati aja balapannya, pasti balapan liar tu namanya kan mi? balapan kok lagi ujian"
"=D"
*Pulang-pulang dihibur dengan cerita lucu khas chacha =D
*Ingin punya anak laki-laki..(lho?)
#hammer
cuti (dipaksa) bersama (lagi)?
Ehem..ehem..
Katanya tanggal 3 juni cuti bersama lagi. Ekspresi yang pas bagaimana yup?
=) atau =(
nggak semua sepertinya senang dengan berita dadakan ya? ^_^
menurutku,
sayang mengapa cuti bersama tidak disampaikan sejak awal tahun. Bagi yang jauh dari kampung halaman dan keluarga, yang di ujung timur atau ujung barat, jatah cuti 12 hari setahun itu sangat..sangat..sangat..berharga. Enggak ridho rasanya jika kudu dipotong (paksa) oleh pengumuman dadakan adanya cuti bersama. Tak jarang jadi mubazir, mau pulang harga tiket melambung tinggi. Jadinya nggak jarang, surprise dari 'yang diatas' untuk libur panjang juga dihabiskan di kantor seperti hari kerja biasa. Untuk main games atau lembur.. (-_-')
...rasanya,seperti...
Ah, mungkin (dikira) seperti anak kecil yang senang,bahagia,gembira,berteriak horeee..asiiiik.. Jika diberi kejutan. Senang sih, bahagia juga, bakal gembira dan berteriak horeee..asiiiik.. Jika pengumuman keputusan cuti bersama dadakan disertai dengan bonus buat tiket pulkam atau minimal jaminan penurunan harga tiket tidak melambung tinggi..hmm..
Katanya tanggal 3 juni cuti bersama lagi. Ekspresi yang pas bagaimana yup?
=) atau =(
nggak semua sepertinya senang dengan berita dadakan ya? ^_^
menurutku,
sayang mengapa cuti bersama tidak disampaikan sejak awal tahun. Bagi yang jauh dari kampung halaman dan keluarga, yang di ujung timur atau ujung barat, jatah cuti 12 hari setahun itu sangat..sangat..sangat..berharga. Enggak ridho rasanya jika kudu dipotong (paksa) oleh pengumuman dadakan adanya cuti bersama. Tak jarang jadi mubazir, mau pulang harga tiket melambung tinggi. Jadinya nggak jarang, surprise dari 'yang diatas' untuk libur panjang juga dihabiskan di kantor seperti hari kerja biasa. Untuk main games atau lembur.. (-_-')
...rasanya,seperti...
Ah, mungkin (dikira) seperti anak kecil yang senang,bahagia,gembira,berteriak horeee..asiiiik.. Jika diberi kejutan. Senang sih, bahagia juga, bakal gembira dan berteriak horeee..asiiiik.. Jika pengumuman keputusan cuti bersama dadakan disertai dengan bonus buat tiket pulkam atau minimal jaminan penurunan harga tiket tidak melambung tinggi..hmm..
Sabtu, 21 Mei 2011
Intermezzo kehidupan
Sudah kapan hari ingin menceritakannya,namun jari tak jua bergerak untuk tuangkan pikiran dalam tulisan
Setiap pagi dalam bilangan hari minus minggu,jika aku tiba di jalan tikus tembusan beurawe menuju gedung BPK nan besar itu pada sekitaran Pkl.07.10wib,aku pasti bertemu dengan tiga orang anak laki-laki,kutaksir mungkin mereka kelas 2 atau 3 SD,kurasa mereka adalah sahabat.
Mengapa aku katakan bisa saja mereka sahabat?
Karena tiap kali dalam perjalanan menuju sekolah mereka selalu bercengkerama dengan riang, kadang kulihat mereka tertawa, pada kesempatan lain kuperhatikan mereka bercanda ceria dan saling memuji. Ah,senang sekali rasanya melihat tingkah mereka.
Beberapa kali kadang yang satu lebih cepat keluar dari yang lain,namun ketika temannya memanggil dari belakang sambil melambaikan tangan,yang telah bergegas lumayan jauh di depan tak sungkan berjalan kembali ke belakang atau merapatkan pijakan menunggu temannya menyusul mensejajarkan langkah. Subhanallah..inilah ketika yang kecil mencontohkan dalam pengajaran yang nyata arti persahabatan.
Pun ketika aku memutar balik ke kota seusai mengantar si kecil sekolah,sekitar Pkl.07.20wib,sering bertemu sepasang anak laki-laki juga,namun bedanya mereka adalah adik-abang,abangnya kurasa sekitar kelas 3 atau 4 SD,adiknya masih mengenakan seragam TK. Mereka pergi sekolah dengan sepeda, abangnya mengayuh sepeda dan adiknya duduk di depan bertumpu lutut sambil ikut memegang stang sepeda.
Karena sekolah mereka di seberang jalan, otomatis mereka harus menyeberang jalan, aku selalu perhatikan abangnya hati-hati sekali ketika akan mengayuh sepeda memotong jalan.
Pernah waktu itu aku telat, jam di pergelangan tangan sudah menunjukkan Pkl.07.25wib dan aku masih di Lampineung ini, kendaraan pagi itu juga ramai hingga aku menjalankan motor benar-benar pelan. Tak dinyana aku bertemu keduanya, seperti kesusahan untuk memotong jalan karena ramainya kendaraan pagi itu, kurasa mereka sudah lumayan lama menunggu ditepian jalan untuk menyeberang. Yang paling mengharukan itu saat mendengar abangnya menenangkan adiknya "Sabar ya,dik..sebentar lagi kita menyeberang jalan,jangan nangis ya..belum telat kok.."
terharu, jadi ingin menangis rasanya,sampai ga sadar jalan di depan sudah memungkinkan untuk menyelip dan aku harus bergegas.
Salut untuk orang tua keduanya yang memberi mereka kepercayaan, percaya bahwa si abang dapat menjaga adiknya walaupun jalan menuju sekolah lumayan riskan untuk anak seusia mereka. Dan si abang pun mencontohkan moral bernama tanggungjawab. Subhanallah..
Beberapa kali pula aku bertemu bapak penjual siomay keliling yang menggunakan sepeda motor. Menarik. Karena aku bertemu (atau berpapasan jalan?) selalu sore ketika dalam perjalanan pulang ke rumah. Dan selalu bertemu di posisi jalan yang sama. Depan gedung tsunamie. Biasa beliau keluar dari jalan jejeran rumah dinas pejabat sebelah timur lapangan blang padang menuju ke Blang oiy.
Bukan si bapak yang menjadikan event berpapasan itu menarik. Sungguh bukan. Bukan pula beberapa kali kebetulan bertemu petanda sesuatu (ngaco parah.. =D). Yang menarik itu karena si Bapak tak pernah sendiri. Namun selalu bersama anaknya yang duduk di depan mengenakan seragam TPQ Mesjid Raya Baiturrahman.
Saat hujan deras sore itu aku bertemu keduanya tanpa mantel, dengan jalan yang tak terlalu ramai namun aspal pasti licin,si bapak mengendarai motor sambil sebelah tangannya memegang kepala anaknya dan merapatkan ke dadanya, khawatir tetes-tetes hujan semakin membasahi tubuh anaknya yang telah ikut kuyup. Terharu. Inilah pemandangan indah dari kasih sayang seorang ayah untuk anaknya.. Subhanallah..
Ada juga seorang ibu yang tak lagi muda berjualan sayur di pasar Seutui, wajahnya ramah selalu dihiasi senyum, tuturnya lembut, tangannya cekatan. Memperhatikan kerutan di tangan dan wajah beliau sungguh bukan usia setengah baya lagi. Beliau selalu duduk menjajakan dagangannya di puncak tangga depan. Suami beliau telah meninggal beberapa tahun lalu. Dan selama bertahun-tahun menjadi single parent beliau bekerja keras menyekolahkan anak-anak beliau hingga sampai ke jenjang sarjana dengan predikat cumclaude. Subhanallah..
Sekarang anak-anak beliau telah bekerja,namun beliau tetap berjualan sayur.. 'Biar ada yang ibu kerjakan,Nak.. Jangan sampai merepotkan anak-anak juga, bisa beri jajan cucu, tetap jalan silahturrahim dengan ibu-ibu yang sering beli sayur dengan ibu juga..' subhanallah.. Malu rasanya diri ini, beliau mencontohkan hakikah dari kerja keras dan kerja ikhlas..
Subhanallah, alhamdulillah, barakallah.. Begitu banyak hal yang Allah hadirkan untuk aku,kita belajar menjadi lebih indah..
Setiap pagi dalam bilangan hari minus minggu,jika aku tiba di jalan tikus tembusan beurawe menuju gedung BPK nan besar itu pada sekitaran Pkl.07.10wib,aku pasti bertemu dengan tiga orang anak laki-laki,kutaksir mungkin mereka kelas 2 atau 3 SD,kurasa mereka adalah sahabat.
Mengapa aku katakan bisa saja mereka sahabat?
Karena tiap kali dalam perjalanan menuju sekolah mereka selalu bercengkerama dengan riang, kadang kulihat mereka tertawa, pada kesempatan lain kuperhatikan mereka bercanda ceria dan saling memuji. Ah,senang sekali rasanya melihat tingkah mereka.
Beberapa kali kadang yang satu lebih cepat keluar dari yang lain,namun ketika temannya memanggil dari belakang sambil melambaikan tangan,yang telah bergegas lumayan jauh di depan tak sungkan berjalan kembali ke belakang atau merapatkan pijakan menunggu temannya menyusul mensejajarkan langkah. Subhanallah..inilah ketika yang kecil mencontohkan dalam pengajaran yang nyata arti persahabatan.
Pun ketika aku memutar balik ke kota seusai mengantar si kecil sekolah,sekitar Pkl.07.20wib,sering bertemu sepasang anak laki-laki juga,namun bedanya mereka adalah adik-abang,abangnya kurasa sekitar kelas 3 atau 4 SD,adiknya masih mengenakan seragam TK. Mereka pergi sekolah dengan sepeda, abangnya mengayuh sepeda dan adiknya duduk di depan bertumpu lutut sambil ikut memegang stang sepeda.
Karena sekolah mereka di seberang jalan, otomatis mereka harus menyeberang jalan, aku selalu perhatikan abangnya hati-hati sekali ketika akan mengayuh sepeda memotong jalan.
Pernah waktu itu aku telat, jam di pergelangan tangan sudah menunjukkan Pkl.07.25wib dan aku masih di Lampineung ini, kendaraan pagi itu juga ramai hingga aku menjalankan motor benar-benar pelan. Tak dinyana aku bertemu keduanya, seperti kesusahan untuk memotong jalan karena ramainya kendaraan pagi itu, kurasa mereka sudah lumayan lama menunggu ditepian jalan untuk menyeberang. Yang paling mengharukan itu saat mendengar abangnya menenangkan adiknya "Sabar ya,dik..sebentar lagi kita menyeberang jalan,jangan nangis ya..belum telat kok.."
terharu, jadi ingin menangis rasanya,sampai ga sadar jalan di depan sudah memungkinkan untuk menyelip dan aku harus bergegas.
Salut untuk orang tua keduanya yang memberi mereka kepercayaan, percaya bahwa si abang dapat menjaga adiknya walaupun jalan menuju sekolah lumayan riskan untuk anak seusia mereka. Dan si abang pun mencontohkan moral bernama tanggungjawab. Subhanallah..
Beberapa kali pula aku bertemu bapak penjual siomay keliling yang menggunakan sepeda motor. Menarik. Karena aku bertemu (atau berpapasan jalan?) selalu sore ketika dalam perjalanan pulang ke rumah. Dan selalu bertemu di posisi jalan yang sama. Depan gedung tsunamie. Biasa beliau keluar dari jalan jejeran rumah dinas pejabat sebelah timur lapangan blang padang menuju ke Blang oiy.
Bukan si bapak yang menjadikan event berpapasan itu menarik. Sungguh bukan. Bukan pula beberapa kali kebetulan bertemu petanda sesuatu (ngaco parah.. =D). Yang menarik itu karena si Bapak tak pernah sendiri. Namun selalu bersama anaknya yang duduk di depan mengenakan seragam TPQ Mesjid Raya Baiturrahman.
Saat hujan deras sore itu aku bertemu keduanya tanpa mantel, dengan jalan yang tak terlalu ramai namun aspal pasti licin,si bapak mengendarai motor sambil sebelah tangannya memegang kepala anaknya dan merapatkan ke dadanya, khawatir tetes-tetes hujan semakin membasahi tubuh anaknya yang telah ikut kuyup. Terharu. Inilah pemandangan indah dari kasih sayang seorang ayah untuk anaknya.. Subhanallah..
Ada juga seorang ibu yang tak lagi muda berjualan sayur di pasar Seutui, wajahnya ramah selalu dihiasi senyum, tuturnya lembut, tangannya cekatan. Memperhatikan kerutan di tangan dan wajah beliau sungguh bukan usia setengah baya lagi. Beliau selalu duduk menjajakan dagangannya di puncak tangga depan. Suami beliau telah meninggal beberapa tahun lalu. Dan selama bertahun-tahun menjadi single parent beliau bekerja keras menyekolahkan anak-anak beliau hingga sampai ke jenjang sarjana dengan predikat cumclaude. Subhanallah..
Sekarang anak-anak beliau telah bekerja,namun beliau tetap berjualan sayur.. 'Biar ada yang ibu kerjakan,Nak.. Jangan sampai merepotkan anak-anak juga, bisa beri jajan cucu, tetap jalan silahturrahim dengan ibu-ibu yang sering beli sayur dengan ibu juga..' subhanallah.. Malu rasanya diri ini, beliau mencontohkan hakikah dari kerja keras dan kerja ikhlas..
Subhanallah, alhamdulillah, barakallah.. Begitu banyak hal yang Allah hadirkan untuk aku,kita belajar menjadi lebih indah..
Bakwan Ikan Tongkol
dear,galz..
Hm,uda malem gini tapi koq ngerasa lapar,pingin makan nasi,uda kemaleman kali ya? Gimana kalau nyobain cemilan bakwan ikan tongkol?
Cekidot!
Bahan:
500gr ikan tongkol,kukus,cincang kasar
150gr tepung terigu
2 butir telur,kocok
1 buah wortel,serut kasar
100gr buncis muda,iris tipis,tuangi air mendidih,tiriskan.
2 batang daun bawang,iris tipis
2 batang daun seledri,cincang
1 sdt cabai bubuk
1 sdm susu bubuk
75 ml air
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica
Saus:
4 sdm kecap asin
2 sdt air jeruk nipis/lemon
1 sdt jahe cincang
2 sdt gula pasir
Cara Membuat :
- campur tepung terigu,telur,susu,garam,merica,dan cabai bubuk sambil dituangi air sampai menjadi adonan yang licin dan agak kental.
- masukkan bahan lain dan ikan. Goreng adonan sesendok demi sesendok dalam minyak panas sampai matang. Hidangkan dengan saus.
- Saus : campur rata semua bahan, tambahkan air matang sedikit demi sedikit sampai dirasa pas dengan selera.
Selamat menikmati..^_^v
Hm,uda malem gini tapi koq ngerasa lapar,pingin makan nasi,uda kemaleman kali ya? Gimana kalau nyobain cemilan bakwan ikan tongkol?
Cekidot!
Bahan:
500gr ikan tongkol,kukus,cincang kasar
150gr tepung terigu
2 butir telur,kocok
1 buah wortel,serut kasar
100gr buncis muda,iris tipis,tuangi air mendidih,tiriskan.
2 batang daun bawang,iris tipis
2 batang daun seledri,cincang
1 sdt cabai bubuk
1 sdm susu bubuk
75 ml air
1/2 sdt garam
1/4 sdt merica
Saus:
4 sdm kecap asin
2 sdt air jeruk nipis/lemon
1 sdt jahe cincang
2 sdt gula pasir
Cara Membuat :
- campur tepung terigu,telur,susu,garam,merica,dan cabai bubuk sambil dituangi air sampai menjadi adonan yang licin dan agak kental.
- masukkan bahan lain dan ikan. Goreng adonan sesendok demi sesendok dalam minyak panas sampai matang. Hidangkan dengan saus.
- Saus : campur rata semua bahan, tambahkan air matang sedikit demi sedikit sampai dirasa pas dengan selera.
Selamat menikmati..^_^v
lalu kini..
masa lalu itu..
Kadang seperti cambuk
Kadang laksana taman bunga
Kadang seolah belati yang siap menusuk hati
Kadang pula seindah pelangi
ada satu sisi yang dapat membuat ambruk setiap kali mencoba untuk berdiri
gelap,senyap,pengap,membuat megap..
Meski sisi-sisi lain adalah cahaya-cahaya yang belum pernah redup hingga kini
Pernah ada masa lalu datangnya serasa biasa,kemudian indah,selanjutnya menghentak lantak tanpa ampun.
Kerap pula masa lalu datangnya indah,berjalan bahagia,selanjutnya adalah cahaya.
Kadang seperti cambuk
Kadang laksana taman bunga
Kadang seolah belati yang siap menusuk hati
Kadang pula seindah pelangi
ada satu sisi yang dapat membuat ambruk setiap kali mencoba untuk berdiri
gelap,senyap,pengap,membuat megap..
Meski sisi-sisi lain adalah cahaya-cahaya yang belum pernah redup hingga kini
Pernah ada masa lalu datangnya serasa biasa,kemudian indah,selanjutnya menghentak lantak tanpa ampun.
Kerap pula masa lalu datangnya indah,berjalan bahagia,selanjutnya adalah cahaya.
coba nimbrung ngobrol tentang nikah dan serba serbi rumah tangga yuk!
...
Beberapa waktu belakangan ini kehilangan minat ngomongin masalah ini,malas menyinggung-nyinggung,atau menanggapi topik ini..hilang selera blas!
Ya,
benar-benar kehilangan selera buat ngobrolin ini, kalau ada yang lagi ngobrolin ini,rada menjauh. Kalau sudah terlanjur 'terjebak' dan tak mungkin keluar dari lingkaran pembahasan,jawabnya hanya 'hmm..mungkin..ya begitulah..benar..atau kurang paham juga'
singkat,padat,sembari seolah menyibukkan diri dengan netbook atau buku. Merasa benar-benar bukan topik menarik lagi untuk dibahas.
Tapi,setelah sekian lama, entah mengapa jumat sore lalu aku membahas masalah ini bersama seorang teman dengan antusias! Wah..wah..wah..
Topik biasa, pembahasan yang banyak diselami para muda-mudi (halah), namun beberapa sudut pandangnya membuat aku antusias menyimak paparannya. Dan tergelitik untuk menanggapi. Seolah topik ini kembali menjadi menarik.
Bingung mau nulis apa lagi..
Beberapa waktu belakangan ini kehilangan minat ngomongin masalah ini,malas menyinggung-nyinggung,atau menanggapi topik ini..hilang selera blas!
Ya,
benar-benar kehilangan selera buat ngobrolin ini, kalau ada yang lagi ngobrolin ini,rada menjauh. Kalau sudah terlanjur 'terjebak' dan tak mungkin keluar dari lingkaran pembahasan,jawabnya hanya 'hmm..mungkin..ya begitulah..benar..atau kurang paham juga'
singkat,padat,sembari seolah menyibukkan diri dengan netbook atau buku. Merasa benar-benar bukan topik menarik lagi untuk dibahas.
Tapi,setelah sekian lama, entah mengapa jumat sore lalu aku membahas masalah ini bersama seorang teman dengan antusias! Wah..wah..wah..
Topik biasa, pembahasan yang banyak diselami para muda-mudi (halah), namun beberapa sudut pandangnya membuat aku antusias menyimak paparannya. Dan tergelitik untuk menanggapi. Seolah topik ini kembali menjadi menarik.
Bingung mau nulis apa lagi..
Senin, 16 Mei 2011
Episode Cha2..#15
'lho,Cha? Koq hari ini ga pakai tas yang baru dibeli?' tanyaku heran ketika pagi ini melihat Chacha kembali mengenakan tas lamanya yang sudah agak lusuh. Maklum,sudah dikenakannya terus selama dua tahun.
'Iya,Mi..yang ini masih bagus koq,lagian Cha ga enak pakai tas itu' kata Chacha sembari mengarahkan dagunya ke posisi tas baru tersebut digeletakkan.
'Lho? Ga enak mengapa? Ga nyaman? Atau Cha ga suka modelnya? Tapi,waktu beli kan Cha sendiri yang milih kan?' Tanyaku beruntun tak dapat menahan keheranan. Pasalnya waktu membeli tas itu chacha yang ngotot padahal telah ditawari model lain yang lebih bagus.
'Bukan,mi..cha suka koq,tapi cha ga enak aja makainya' ungkap chacha dengan raut muka sedih.
'Ga enak mengapa,cha?' tanyaku lagi masih diliputi keheranan.
'Cha ga enak dengan teman-teman chacha,mi' jawab Chacha singkat.
'Ga enak dengan teman-teman chacha? Maksudnya bagaimana,Cha? Ga enak gimana?';;; tanyaku tambah bingung
'iya,Mi..' terdiam sejenak seakan ragu melanjutkan.
'Hm?'
'Kemarin waktu cha pakai tas itu ke sekolah,mi..teman-teman cha cie..cie-in..mi,cie..chacha tas baru nie yee' jelas chacha
'=D,hm,terus masalahnya,cha malu?' tanyaku
'iya,mi..tapi bukan karena di cie-cie-in itu,ada lagi,mi..' jelas chacha manyun
'hm?'
'ada teman cha nyeletuk 'wah,tas chacha mahal ni ye' gitu,mi..' terang chacha lagi
'Hm..'
'Cha malu,mi..karena teman cha itu tas nya lebih lusuh dari tas chacha yang ini' jelas chacha sambil memegang tas lamanya 'katanya tas chacha sama kayak tas saudaranya,harganya 200ribuan khan,cha?' tanya dia kemarin,mi..' adu chacha. 'Dia pergi sekolah jalan kaki,mi..padahal rumahnya jauh banget dari sekolah,cha pernah tanya kenapa koq ga naik becak aja,terus dia bilang,kalau jalan kaki kan sehat,padahal kalau pulang sekolah kan panas banget ya,mi? Dia juga kalau istirahat ga pernah jajan,mi.. Cha jadi malu sama teman chacha,mi..' urainya panjang lebar.
'Hm,menurut chacha baiknya bagaimana,cha?' tanyaku lanjut
'hm,gimana kalau qt beli tas yang sama lagi,mi? Untuk teman chacha..boleh mi? Tanyanya ragu. 'Pakai tabungan cha,mi' lanjutnya cepat,mungkin khawatir aku keberatan atas pintanya.
'insya Allah,boleh,cha' jawabku
'asik..nanti kita pergi beli sama-sama ya,mi' ujarnya riang
'okey,cha..ya udah,yuk buruan,uda ditunggu tuh,nanti hujannya tambah deras' sampaiku sambil membantunya bergegas.
'okey,mi..makasih ya,mi..muach'
'=D ur welcome,honey..'
'Assalamu'alaykum,mi.. Oya,mi..kalau ada rezeki semoga juga bisa ngehadiahin teman cha sepeda juga ya,mi..' ucap chacha setengah berbisik sebelum berlalu
'=) wa'alaykumussalam..insya Allah,cha..'
Note :
subhanallah barakallah,Yaa Rabb..atas kepekaan hati yang dianugerahkan untuk chacha kami.. =')
'Iya,Mi..yang ini masih bagus koq,lagian Cha ga enak pakai tas itu' kata Chacha sembari mengarahkan dagunya ke posisi tas baru tersebut digeletakkan.
'Lho? Ga enak mengapa? Ga nyaman? Atau Cha ga suka modelnya? Tapi,waktu beli kan Cha sendiri yang milih kan?' Tanyaku beruntun tak dapat menahan keheranan. Pasalnya waktu membeli tas itu chacha yang ngotot padahal telah ditawari model lain yang lebih bagus.
'Bukan,mi..cha suka koq,tapi cha ga enak aja makainya' ungkap chacha dengan raut muka sedih.
'Ga enak mengapa,cha?' tanyaku lagi masih diliputi keheranan.
'Cha ga enak dengan teman-teman chacha,mi' jawab Chacha singkat.
'Ga enak dengan teman-teman chacha? Maksudnya bagaimana,Cha? Ga enak gimana?';;; tanyaku tambah bingung
'iya,Mi..' terdiam sejenak seakan ragu melanjutkan.
'Hm?'
'Kemarin waktu cha pakai tas itu ke sekolah,mi..teman-teman cha cie..cie-in..mi,cie..chacha tas baru nie yee' jelas chacha
'=D,hm,terus masalahnya,cha malu?' tanyaku
'iya,mi..tapi bukan karena di cie-cie-in itu,ada lagi,mi..' jelas chacha manyun
'hm?'
'ada teman cha nyeletuk 'wah,tas chacha mahal ni ye' gitu,mi..' terang chacha lagi
'Hm..'
'Cha malu,mi..karena teman cha itu tas nya lebih lusuh dari tas chacha yang ini' jelas chacha sambil memegang tas lamanya 'katanya tas chacha sama kayak tas saudaranya,harganya 200ribuan khan,cha?' tanya dia kemarin,mi..' adu chacha. 'Dia pergi sekolah jalan kaki,mi..padahal rumahnya jauh banget dari sekolah,cha pernah tanya kenapa koq ga naik becak aja,terus dia bilang,kalau jalan kaki kan sehat,padahal kalau pulang sekolah kan panas banget ya,mi? Dia juga kalau istirahat ga pernah jajan,mi.. Cha jadi malu sama teman chacha,mi..' urainya panjang lebar.
'Hm,menurut chacha baiknya bagaimana,cha?' tanyaku lanjut
'hm,gimana kalau qt beli tas yang sama lagi,mi? Untuk teman chacha..boleh mi? Tanyanya ragu. 'Pakai tabungan cha,mi' lanjutnya cepat,mungkin khawatir aku keberatan atas pintanya.
'insya Allah,boleh,cha' jawabku
'asik..nanti kita pergi beli sama-sama ya,mi' ujarnya riang
'okey,cha..ya udah,yuk buruan,uda ditunggu tuh,nanti hujannya tambah deras' sampaiku sambil membantunya bergegas.
'okey,mi..makasih ya,mi..muach'
'=D ur welcome,honey..'
'Assalamu'alaykum,mi.. Oya,mi..kalau ada rezeki semoga juga bisa ngehadiahin teman cha sepeda juga ya,mi..' ucap chacha setengah berbisik sebelum berlalu
'=) wa'alaykumussalam..insya Allah,cha..'
Note :
subhanallah barakallah,Yaa Rabb..atas kepekaan hati yang dianugerahkan untuk chacha kami.. =')
(Pernah) dalam (sejarah) cerita kita..
Pernah dalam sejarah cerita kita,
Kita tertawa,menangis,berselisih,berdamai,marah,memaafkan,dekat,menjauh..
Namun,tetap berakhir dengan rangkulan
'Aku mencintaimu karena Allah'
Pernah dalam sejarah cerita kita,
tahun yang dilewati begitu hambar tanpa rasa
Pernah dalam sejarah cerita kita,
tahun yang dilewati terasa manis menghangatkan
'Aku mencintaimu karena Allah'
Pernah dalam sejarah cerita kita,
Kata begitu tajam menancap dalam Qalbu
Perilaku begitu angkuh mengaku
Namun hakikahnya hati selalu berkata,
'Aku mencintaimu karena Allah'
Pernah dalam sejarah cerita kita,
Cemburu begitu mendominasi
Rasapun penuh iri
Namun rangkulan meleburkan rasa,
'Aku mencintaimu karena Allah'
........
Pernah dalam sejarah cerita kita,
seseorang mengatakan hal yang sangat buruk lagi menyakitkan,
berasal dari lisanmu tuturnya
dari lisan teman dekatmu katanya..
Sangat melukai..
Aku memilih tak menggubris
Karena ia hanya mengenal kita semasa
Jauh dari hubungan kita yang berlipat masa
Benar atau tidak tutur jahatnya,
'Aku mencintaimu karena Allah'
tak'kan berubah meski hanya sesamar kelam
tak'kan berkurang meski hanya setitik kadar
Yang ada hanyalah cinta yang terus bertambah bersama waktu
Sungguh aku mencintaimu karena Allah
Bukankah pernah kita belajar bersama
Fitnah tak kan surutkan rasa menjadi benci
Perilaku buruk hanya akan menjadikan kita lebih baik
Karena hakikahnya kita bukan yang sempurna
Hanya belajar menerima yang ada dengan sempurna
Hati memang tak selalu tertawa dan bahagia
Namun tak pula membiarkannya menjadi kelam karena prasangka
Kita memang belum menjadi baik
Semoga tak pula bertambah buruk
Kita memang belum menghimpun ilmu agama hingga sehamparan bumi
tak pula paham seluas langit
Namun berusaha agar yang setitik dapat diamalkan menjadi tabiat dalam perilaku bermasyarakat
Kita memang hanya orang biasa
Yang berusaha menjadi luar biasa meski hanya setitik yang baru dipahami
Semoga pujian tak menjadikan hati menjadi tinggi
Caci tak menyelimutkan hati penuh benci
dan,
Kita hanya akan berbahagia
Barakallah sayang..
atas kelahiran putri indahmu
Barakallah sayang,
kau telah menjadi seorang ibu
Gelar terindah bagi seorang perempuan
Ibu yang luar biasa pastinya
Biarlah siapa berkata apa
Karena hanya keindahan yang kutangkap darimu
Aku mencintaimu karena Allah,saudariku..
Puput Kaputri Brutu
Sungguh aku mencintaimu karena Allah..
Kita tertawa,menangis,berselisih,berdamai,marah,memaafkan,dekat,menjauh..
Namun,tetap berakhir dengan rangkulan
'Aku mencintaimu karena Allah'
Pernah dalam sejarah cerita kita,
tahun yang dilewati begitu hambar tanpa rasa
Pernah dalam sejarah cerita kita,
tahun yang dilewati terasa manis menghangatkan
'Aku mencintaimu karena Allah'
Pernah dalam sejarah cerita kita,
Kata begitu tajam menancap dalam Qalbu
Perilaku begitu angkuh mengaku
Namun hakikahnya hati selalu berkata,
'Aku mencintaimu karena Allah'
Pernah dalam sejarah cerita kita,
Cemburu begitu mendominasi
Rasapun penuh iri
Namun rangkulan meleburkan rasa,
'Aku mencintaimu karena Allah'
........
Pernah dalam sejarah cerita kita,
seseorang mengatakan hal yang sangat buruk lagi menyakitkan,
berasal dari lisanmu tuturnya
dari lisan teman dekatmu katanya..
Sangat melukai..
Aku memilih tak menggubris
Karena ia hanya mengenal kita semasa
Jauh dari hubungan kita yang berlipat masa
Benar atau tidak tutur jahatnya,
'Aku mencintaimu karena Allah'
tak'kan berubah meski hanya sesamar kelam
tak'kan berkurang meski hanya setitik kadar
Yang ada hanyalah cinta yang terus bertambah bersama waktu
Sungguh aku mencintaimu karena Allah
Bukankah pernah kita belajar bersama
Fitnah tak kan surutkan rasa menjadi benci
Perilaku buruk hanya akan menjadikan kita lebih baik
Karena hakikahnya kita bukan yang sempurna
Hanya belajar menerima yang ada dengan sempurna
Hati memang tak selalu tertawa dan bahagia
Namun tak pula membiarkannya menjadi kelam karena prasangka
Kita memang belum menjadi baik
Semoga tak pula bertambah buruk
Kita memang belum menghimpun ilmu agama hingga sehamparan bumi
tak pula paham seluas langit
Namun berusaha agar yang setitik dapat diamalkan menjadi tabiat dalam perilaku bermasyarakat
Kita memang hanya orang biasa
Yang berusaha menjadi luar biasa meski hanya setitik yang baru dipahami
Semoga pujian tak menjadikan hati menjadi tinggi
Caci tak menyelimutkan hati penuh benci
dan,
Kita hanya akan berbahagia
Barakallah sayang..
atas kelahiran putri indahmu
Barakallah sayang,
kau telah menjadi seorang ibu
Gelar terindah bagi seorang perempuan
Ibu yang luar biasa pastinya
Biarlah siapa berkata apa
Karena hanya keindahan yang kutangkap darimu
Aku mencintaimu karena Allah,saudariku..
Puput Kaputri Brutu
Sungguh aku mencintaimu karena Allah..
April
Seminggu sebelum April berakhir..
Aku bahkan tak merekam dengan baik agar rekaman tahun lalu dapat diulang..
Ah,mungkin ketika sedang shaum,
dan berbuka bersama keluarga?
Jelasnya,itu pasti hari bahagia nan barakah..
Barakallahu fii umruki..=)
Bagaimana dengan April tahun depan?
Akankah masih bersama?
Atau inilah April terakhir?
...
Kehilangan,
Bukankah pernah ada hampa bernama kehilangan
Bukankah pernah dalam senyap karena kehilangan
Bukankah pernah sepi begitu terasa sebab rasa kehilangan
Menggapai-gapai meski tak sampai
Menatap ratap tak jua mantap
Riak riuh pecah terurai
Sesal tetap bersedekap
Dan waktu,
Mengajarkan kata maaf
Dan waktu,
Memaknai keikhlasan
Dan waktu,
Menguraikan kaku kita
Dan Luka,
Masihkah ia terasa?
Kacaku pecah..
Aku bahkan tak merekam dengan baik agar rekaman tahun lalu dapat diulang..
Ah,mungkin ketika sedang shaum,
dan berbuka bersama keluarga?
Jelasnya,itu pasti hari bahagia nan barakah..
Barakallahu fii umruki..=)
Bagaimana dengan April tahun depan?
Akankah masih bersama?
Atau inilah April terakhir?
...
Kehilangan,
Bukankah pernah ada hampa bernama kehilangan
Bukankah pernah dalam senyap karena kehilangan
Bukankah pernah sepi begitu terasa sebab rasa kehilangan
Menggapai-gapai meski tak sampai
Menatap ratap tak jua mantap
Riak riuh pecah terurai
Sesal tetap bersedekap
Dan waktu,
Mengajarkan kata maaf
Dan waktu,
Memaknai keikhlasan
Dan waktu,
Menguraikan kaku kita
Dan Luka,
Masihkah ia terasa?
Kacaku pecah..
Alhamdulillah Yaa Allah
Sudah sejak masih di daerah kota aku melihat langit arah barat begitu hitam,mengerikan bagiku.. Ya,entah mengapa setiap kali melihat luasnya langit dipenuhi gumpalan raksasa awan kelabu mampu membuatku bergidik ngeri..seperti langit ketika tsunamie yang akhirnya kami ketahui itu bukan mendung namun air yang seolah menutupi gunung..
Namun aku harus pergi,harus!
Dan langsung kulajukan motorku terus ke barat,ke arah mendung itu. Sepertinya hujan sangat lebat disana.
Setengah perjalanan telah dilalui,belum hujan memang meski mendung semakin kelam,aku masih melajukan motorku dengan kecepatan normal 40km/jam. Sesampai di Ajuen,angin demikian kencang, laju motorku mulai susah dikendalikan karena arah yang kutempuh melawan arah angin. Ya,aku akan menuju Lhoknga,menunaikan sebuah amanah.
Sekitar setengah kilometer melewati villa citra anginnya semakin kencang membuat laju motorku goyang sulit dikendalikan,akhirnya aku memutuskan untuk berhenti sejenak. Tak hanya aku,beberapa pengendara motor lain juga melakukan hal yang sama,menepi.
Kulirik jam dipergelangan tanganku,hm..sudah Pkl.18.15wib,setengah jam lagi akan maghrib,aku harus bergegas agar ketika adzan maghrib aku sudah kembali ke kota. Tiba di rumah.
Anginnya semakin kencang,Alhamdulillah meski demikian gelap namun hujan belum turun,dan tak terlalu membuatku takut karena masih banyak pengendara motor yang sejalur denganku ke arah Lhoknga.
Setiba di tujuan,menunaikan amanah,basa-basi sesaat,aku bergegas pamit pulang,hujan sudah mulai turun,kukenakan mantel yang Alhamdulillah selalu tersimpan rapi di bagasi motor.
Begitu keluar dari lorong memasuki jalan aspal negara,aku langsung tercekat, Astaghfirullah,Yaa Allah.. Nyaris luruh airmataku karena anginnya begitu riuh memainkan pepohonan sepanjang jalan, berayun-ayun seolah seringan kapas, tak ada pengendara lain selain 1-2 truk Fuso raksasa pengangkut semen dari PT.SAI yang melewatiku.
Beberapa meter ke depan aku akan melewati area persawahan,jalan semakin samar terlihat karena derasnya hujan. Tepat seperti yang sudah-sudah, anginnya jauh lebih kencang ketika melewati area persawahan, ban motorku terasa sangat goyang jika dikendarai dengan kecepatan normal.
Finally, laju motorku sudah nyaris 70km/jam sekarang, memang ban motor tak terasa goyang lagi,namun jantungku yang semakin kebat-kebit tak keruan terutama jika harus beberapa kali menikung siku 90 derajat jika tak mau meluncur bebas ke areal persawahan, airmata dan air hujan sudah tak dapat kubedakan lagi, aku juga tak berani mengerem tiba-tiba,khawatir tergelincir mengingat licinnya jalanan.
Jika hanya hujan deras tak terlalu mengkhawatirkanku,karena pada dasarnya aku memang senang sekali menikmati perjalanan dalam dekapan hujan,tapi kalau sudah angin seperti badai meski tanpa hujan tetap saja mengerikan,apalagi jika berkolaborasi dengan hujan deras,benar-benar serasa fenomena duet maut bagiku.
Masih terekam jelas pada tahun yang lewat sepulang dari krueng raya usai melaksanakan suatu kegiatan bersama penduduk desa binaan,saat itu sudah menjelang maghrib,matahari telah pecah menebar warna jingga pada pelataran langit,akupun tak yakin akan tiba di rumah sebelum adzan maghrib berkumandang,namun tetap aku berusaha secepat mungkin melaju pulang, saat tiba di jembatan terakhir, karena kencangnya angin ban motorku terangkat,gedug..gedug..gedug..ke kanan,benar-benar serasa dibawa angin,hal serupa pernah juga terjadi di jalan baru simpang surabaya arah lampeuneurut yang masih kaya dengan luasnya hamparan sawah di kiri-kanan jalan,padahal saat itu aku berboncengan dengan sahabatku,mengerikan sekali..T_T
Memasuki Ajuen rasanya aku menjadi lebih tenang,meski hujan masih sangat deras,namun angin tak kencang lagi,sudah ramai pula karena area pertokoan,sp.dodi,lanteumeun,seutui..Alhamdulillah,tak lepas mengucap syukur atas rasa cintaNYA melindungiku selama dalam perjalanan dan dapat tiba di rumah 10' sebelum adzan maghrib,Alhamdulillah..
Alhamdulillah Ya Rabbi,, =')
Namun aku harus pergi,harus!
Dan langsung kulajukan motorku terus ke barat,ke arah mendung itu. Sepertinya hujan sangat lebat disana.
Setengah perjalanan telah dilalui,belum hujan memang meski mendung semakin kelam,aku masih melajukan motorku dengan kecepatan normal 40km/jam. Sesampai di Ajuen,angin demikian kencang, laju motorku mulai susah dikendalikan karena arah yang kutempuh melawan arah angin. Ya,aku akan menuju Lhoknga,menunaikan sebuah amanah.
Sekitar setengah kilometer melewati villa citra anginnya semakin kencang membuat laju motorku goyang sulit dikendalikan,akhirnya aku memutuskan untuk berhenti sejenak. Tak hanya aku,beberapa pengendara motor lain juga melakukan hal yang sama,menepi.
Kulirik jam dipergelangan tanganku,hm..sudah Pkl.18.15wib,setengah jam lagi akan maghrib,aku harus bergegas agar ketika adzan maghrib aku sudah kembali ke kota. Tiba di rumah.
Anginnya semakin kencang,Alhamdulillah meski demikian gelap namun hujan belum turun,dan tak terlalu membuatku takut karena masih banyak pengendara motor yang sejalur denganku ke arah Lhoknga.
Setiba di tujuan,menunaikan amanah,basa-basi sesaat,aku bergegas pamit pulang,hujan sudah mulai turun,kukenakan mantel yang Alhamdulillah selalu tersimpan rapi di bagasi motor.
Begitu keluar dari lorong memasuki jalan aspal negara,aku langsung tercekat, Astaghfirullah,Yaa Allah.. Nyaris luruh airmataku karena anginnya begitu riuh memainkan pepohonan sepanjang jalan, berayun-ayun seolah seringan kapas, tak ada pengendara lain selain 1-2 truk Fuso raksasa pengangkut semen dari PT.SAI yang melewatiku.
Beberapa meter ke depan aku akan melewati area persawahan,jalan semakin samar terlihat karena derasnya hujan. Tepat seperti yang sudah-sudah, anginnya jauh lebih kencang ketika melewati area persawahan, ban motorku terasa sangat goyang jika dikendarai dengan kecepatan normal.
Finally, laju motorku sudah nyaris 70km/jam sekarang, memang ban motor tak terasa goyang lagi,namun jantungku yang semakin kebat-kebit tak keruan terutama jika harus beberapa kali menikung siku 90 derajat jika tak mau meluncur bebas ke areal persawahan, airmata dan air hujan sudah tak dapat kubedakan lagi, aku juga tak berani mengerem tiba-tiba,khawatir tergelincir mengingat licinnya jalanan.
Jika hanya hujan deras tak terlalu mengkhawatirkanku,karena pada dasarnya aku memang senang sekali menikmati perjalanan dalam dekapan hujan,tapi kalau sudah angin seperti badai meski tanpa hujan tetap saja mengerikan,apalagi jika berkolaborasi dengan hujan deras,benar-benar serasa fenomena duet maut bagiku.
Masih terekam jelas pada tahun yang lewat sepulang dari krueng raya usai melaksanakan suatu kegiatan bersama penduduk desa binaan,saat itu sudah menjelang maghrib,matahari telah pecah menebar warna jingga pada pelataran langit,akupun tak yakin akan tiba di rumah sebelum adzan maghrib berkumandang,namun tetap aku berusaha secepat mungkin melaju pulang, saat tiba di jembatan terakhir, karena kencangnya angin ban motorku terangkat,gedug..gedug..gedug..ke kanan,benar-benar serasa dibawa angin,hal serupa pernah juga terjadi di jalan baru simpang surabaya arah lampeuneurut yang masih kaya dengan luasnya hamparan sawah di kiri-kanan jalan,padahal saat itu aku berboncengan dengan sahabatku,mengerikan sekali..T_T
Memasuki Ajuen rasanya aku menjadi lebih tenang,meski hujan masih sangat deras,namun angin tak kencang lagi,sudah ramai pula karena area pertokoan,sp.dodi,lanteumeun,seutui..Alhamdulillah,tak lepas mengucap syukur atas rasa cintaNYA melindungiku selama dalam perjalanan dan dapat tiba di rumah 10' sebelum adzan maghrib,Alhamdulillah..
Alhamdulillah Ya Rabbi,, =')
Pengaruh Keinginan dengan Kemalasan
Seminggu sudah Aceh fair berlangsung di Lapangan Blang Padang yang luasnya hektaran itu (lebay =D),tapiii..belum sekalipun aku menginjakkan kaki ke sana sekedar untuk melihat-lihat apakah ada yg menarik perhatian,padahal hanya sejengkal jarak antara rumah dan lapangan blang padang itu..
Jika melihat jejeran tenda-tenda putih yang didirikan,dan ada seperti bangunan dari balon gitu,entah tempat apa itu,mungkin seperti tempat bermain anak? tak urung aku jadi tergelitik untuk menjelajahi bilik-bilik tenda itu..tapiii (lagi) berhadapan dengan padatnya kendaraan di jalan menuju Blang Padang pada sore hari setiap kali pulang kerja,rasanya langsung keliyengan, sepertinya semua orang di Aceh tumpah blek di Blang Padang..Pfhh,mau pulang kudu merayap,kiri kanan jalan parkiran padat,mulai dari parkiran di blang padang sendiri,parkiran di gedung tsunamie,areal masuk kuburan kerkoff,SMP 17,sampai jalan masuk Pattimura,ckk..ckk..
Ingin pergi tapi ga ada teman,alasan pertama. Ingin pergi tapi koq ya ngeliat rame banget jadi malesan, alasan kedua. Karena pada dasarnya aku kurang suka di keramaian, pusing jika berada di lautan manusia. Ingin pergi tapi belum kesampaian, alasan intinya. =D
satu-satunya tempat yang ingin disinggahi adalah gedung tsunamie pasca renovasi yang posisi megahnya tepat berhadapan dengan lapangan Blang padang itu..baguuus..sayang ga punya camera..*berencana menghubungi dua fotografer dari aliran berbeda buat foto gedung tsunamie yang baru itu
jadi teringat acara pameran di blang padang sekitar dua atau tiga bulan lalu,akhirnya waktu itu aku pergi dengan mba siti di malam penutupan,tanpa rencana,pulang ngajak langsung sepakat..pfhh,aje gile,bejibun orang,berdesak-desak,rameeee..macem-macem dagangan ada,seperti pasar malam,tapi senang lihat mainan anak-anak yang dilempar ke atas terus lampunya nyala terang banget..^_^
Mengapa memilih hari terakhir?
Biar kalau ada yang menarik sekalipun ga ada kesempatan untuk balik..=D
namanya juga perempuan,banyak keinginan tanpa disertai kebutuhan,biasa yang dilihat lebih condong pada keinginan,daya pakai tak lama lalu terbuang,ah..sama saja mubazir..
Karena niatnya cuma melihat-lihat saja,jadinya malam itu aku dan mba siti beneran ga bawa uang layaknya orang mau ke pameran..menekan pengeluaran tak terduga..=D
aku cuma ngantongin dua puluh ribu rupiah buat jaga-jaga (eg.bensin atau kalau ban motor bocor). Setelah muter-muter dari satu tenda ke tenda lain,jreng..tuh khaaan..pasti ada yang menarik..T_T
pas di bilik bazar buku,ga bisa beli,nyesel juga ga bawa uang,bukunya bagus-bagus dan murah,jadinya cuma baca-baca saja..T_T
muter-muter lagi,lihat ada jilbab bagus,waaah,mulai deh..untungnya ga bawa uang,jadi tabungan aman.. =D
*beberapa minggu lalu,jilbab yang tidak kesampaian dibeli waktu pameran itu dihadiahkan oleh ummu firel,surprise.. Alhamdulillah,kalau rezeki ga akan kemana.. \^_^/
kalau diingat-ingat,kemalasan aku pergi jalan-jalan ini banyak untungnya juga,kerapkalipun menyelamatkan..
Pertama,menyelamatkan tabungan dari pengeluaran-pengeluaran tak terduga yang ga penting (teuteup..=D)
Kedua,untungnya aku ga suka jalan-jalan jadi ga menuhi isi rumah,kamar,atau lemari dengan barang-barang 'koleksi',ga ngerepotin waktu pindahan yang ujug-ujug jadi dihibahin ke tetangga,teman,atau kerabat (tapiii,kalau jalan-jalan ke pantai,main air seneng banget..)
Ketiga,kalau beli barang sekarang lebih selektif,kalau mau beli sesuatu selalu mikir dulu,butuh banget atau enggak,bakal dipakai lama atau enggak..kalau lebih besar inginnya tapi enggak butuh-butuh banget atau bakal dipakai sesaat,yaa enggak beli..(soalnya sampai sekarang masih senang liat barang-barang lucu,imut,sejenis hiasan kayak lampu tidur teddy bear,gantungan kunci,dan sejenisnya..=D tapi sekarang,alhamdulillah uda kebal dengan godaan keinginan seperti itu ^_^)
Keempat,sekarang sudah ga mempan dengan godaan maut barang obral yang kerapkali menggiurkan itu.. =D
Jika melihat jejeran tenda-tenda putih yang didirikan,dan ada seperti bangunan dari balon gitu,entah tempat apa itu,mungkin seperti tempat bermain anak? tak urung aku jadi tergelitik untuk menjelajahi bilik-bilik tenda itu..tapiii (lagi) berhadapan dengan padatnya kendaraan di jalan menuju Blang Padang pada sore hari setiap kali pulang kerja,rasanya langsung keliyengan, sepertinya semua orang di Aceh tumpah blek di Blang Padang..Pfhh,mau pulang kudu merayap,kiri kanan jalan parkiran padat,mulai dari parkiran di blang padang sendiri,parkiran di gedung tsunamie,areal masuk kuburan kerkoff,SMP 17,sampai jalan masuk Pattimura,ckk..ckk..
Ingin pergi tapi ga ada teman,alasan pertama. Ingin pergi tapi koq ya ngeliat rame banget jadi malesan, alasan kedua. Karena pada dasarnya aku kurang suka di keramaian, pusing jika berada di lautan manusia. Ingin pergi tapi belum kesampaian, alasan intinya. =D
satu-satunya tempat yang ingin disinggahi adalah gedung tsunamie pasca renovasi yang posisi megahnya tepat berhadapan dengan lapangan Blang padang itu..baguuus..sayang ga punya camera..*berencana menghubungi dua fotografer dari aliran berbeda buat foto gedung tsunamie yang baru itu
jadi teringat acara pameran di blang padang sekitar dua atau tiga bulan lalu,akhirnya waktu itu aku pergi dengan mba siti di malam penutupan,tanpa rencana,pulang ngajak langsung sepakat..pfhh,aje gile,bejibun orang,berdesak-desak,rameeee..macem-macem dagangan ada,seperti pasar malam,tapi senang lihat mainan anak-anak yang dilempar ke atas terus lampunya nyala terang banget..^_^
Mengapa memilih hari terakhir?
Biar kalau ada yang menarik sekalipun ga ada kesempatan untuk balik..=D
namanya juga perempuan,banyak keinginan tanpa disertai kebutuhan,biasa yang dilihat lebih condong pada keinginan,daya pakai tak lama lalu terbuang,ah..sama saja mubazir..
Karena niatnya cuma melihat-lihat saja,jadinya malam itu aku dan mba siti beneran ga bawa uang layaknya orang mau ke pameran..menekan pengeluaran tak terduga..=D
aku cuma ngantongin dua puluh ribu rupiah buat jaga-jaga (eg.bensin atau kalau ban motor bocor). Setelah muter-muter dari satu tenda ke tenda lain,jreng..tuh khaaan..pasti ada yang menarik..T_T
pas di bilik bazar buku,ga bisa beli,nyesel juga ga bawa uang,bukunya bagus-bagus dan murah,jadinya cuma baca-baca saja..T_T
muter-muter lagi,lihat ada jilbab bagus,waaah,mulai deh..untungnya ga bawa uang,jadi tabungan aman.. =D
*beberapa minggu lalu,jilbab yang tidak kesampaian dibeli waktu pameran itu dihadiahkan oleh ummu firel,surprise.. Alhamdulillah,kalau rezeki ga akan kemana.. \^_^/
kalau diingat-ingat,kemalasan aku pergi jalan-jalan ini banyak untungnya juga,kerapkalipun menyelamatkan..
Pertama,menyelamatkan tabungan dari pengeluaran-pengeluaran tak terduga yang ga penting (teuteup..=D)
Kedua,untungnya aku ga suka jalan-jalan jadi ga menuhi isi rumah,kamar,atau lemari dengan barang-barang 'koleksi',ga ngerepotin waktu pindahan yang ujug-ujug jadi dihibahin ke tetangga,teman,atau kerabat (tapiii,kalau jalan-jalan ke pantai,main air seneng banget..)
Ketiga,kalau beli barang sekarang lebih selektif,kalau mau beli sesuatu selalu mikir dulu,butuh banget atau enggak,bakal dipakai lama atau enggak..kalau lebih besar inginnya tapi enggak butuh-butuh banget atau bakal dipakai sesaat,yaa enggak beli..(soalnya sampai sekarang masih senang liat barang-barang lucu,imut,sejenis hiasan kayak lampu tidur teddy bear,gantungan kunci,dan sejenisnya..=D tapi sekarang,alhamdulillah uda kebal dengan godaan keinginan seperti itu ^_^)
Keempat,sekarang sudah ga mempan dengan godaan maut barang obral yang kerapkali menggiurkan itu.. =D
memenuhi janji jadi silahturrahim
Finally,meski panas menyengat,jalan kaki berpeluh-peluh keringat,aku berhasil juga menjejakkan kaki di Blang Padang menjelajahi tiap bilik Aceh Fair (lebay..=D)
Jadi ceritanya,
tendanya itu dibagi menjadi tiga bagian,tapi hanya dua yang kumasuki,karena tenda terakhir yang menarik perhatian seperti balon itu adalah tenda sponsor rokok yang menampilkan live music pada malam hari. Padahal di tengah-tengah blang padang dekat pesawat delay RI 001 ada juga panggung besar dengan banyak loudspeker besar,sepertinya kalau siang digunakan untuk berbagai lomba atau pementasan seni,dan promosi berbagai sekolah recomended di Banda Aceh,kebanyakan tentang PAUD dan SD mengingat sekarang memang masa-masanya tahun ajaran baru masuk sekolah.
Dua tenda lainnya?
Nah,dua tenda lainnya adalah tenda biasa dan tenda eksekutif.
Mengapa tenda eksekutif?
Karena sekarang ada janji hendak ketemu bu'maimunah,jadi ulasannya sa pending dulu yup..^_^v
-----------------------------------
Mengapa tenda eksekutif?
Sebenarnya istilah aku saja menyebutnya demikian,karena di tenda berbentuk balon raksasa yang memuat banyak bilik ini menggunakan AC,jadi setelah dari luar panas,berdesak-desakan,sumpek,berpeluh-peluh,begitu masuk kesini,jadi lebih adem.
Katanya harga sewa stand di tenda eksklusif ini juga lebih mahal,dan isinya lebih ke perkantoran dan sekolah,dipenuhi berbagai instansi baik pemerintah,BUMN,maupun swasta,seperti dinas pendidikan,dinas kesehatan,ASKES,Pertamina,PLN,PT.Astra,Direktorat Jenderal Pajak,kimia farma,Fatih Bilingual School,helmes palace,dan lainnya.
Di tenda ini terdapat pula job fair, pas banget dah, yang baru pada wisuda bulan mei bisa pada hunting di sini, lumayan banyak perusahaan yang menawarkan pekerjaan untuk berbagai bidang ilmu dan keahlian. Di pintu masuk tenda juga ada seperti papan pengumuman yang memuat lowongan pekerjaan. Good luck,guys.. =)
walaupun kesannya lebih formal dan monoton,di tenda ini ada juga lho beberapa bilik yang menjual barang dagangan,dari barang yang ngerogoh kocek dalam sampai yang cukup pakai 'recehan' saja.
Mulai dari motor,gadget,berbagai aplikasi komputer/gadget,pakaian seperti gamis dan batik,cake and bakery,perhiasan bersemat mutiara lombok,pernak pernik aksesori wanita,hingga mainan tradisional untuk anak-anak.
Hm,hampir terlupa,karena Aceh Fair dalam rangka visite Banda Aceh 2011 juga,jadi begitu masuk tenda ini kita disuguhkan bilik pembuka tentang sejarah Aceh, dipajang foto-foto berbagai mesjid yang didirikan ulama-ulama besar Aceh di daerah-daerah Aceh sejak zaman dahulu, bisa dibayangkan dakwah yang dijalankan oleh ulama-ulama Aceh dahulu dan merasakan bagaimana kentalnya syariah Islam di bumi Serambi Mekkah Aceh pada zaman dahulu. Disungguhkan pula pelaminan lengkap dengan sepasang pengantin yang mengenakan pakaian dan tata rias khas Aceh. Mari semakin mengenal Aceh.
Kalau tenda satunya?
Sebenarnya tenda non AC dan terbuka lebar ini lebih menarik menurutku..selain menjual pakaian dan pernak-pernik juga,disini kita disuguhkan berbagai kekhasan dari masing-masing daerah di Aceh. Baik Makanan khas,barang-barang,motif khas,pakaian,tempat wisata,dan lainnya. Mulai dari ujung barat Sabang dengan dodol dan kue sabangnya,berbagai tempat wisata yang keren-keren di P.Weh dan sekitarnya,pastinya recomended. Berlanjut terus ke bilik-bilik daerah bagian Aceh yang lain, Simeuleu, Takengon, Gayo Luwes, Aceh Barat-Meulaboh, Aceh Barat Daya (Abdya)-Blang Pidie,Kota Naga Aceh Selatan-Tapak Tuan, Subussalam, Kuta Cane, Aceh Besar, Aceh Pidie, Aceh Utara-Lhokseumawe, Aceh Timur-Langsa.
Selain dua tenda utama tadi, terdapat pula tenda-tenda peramai suasana dari terpal berwarna biru yang berdiri melintang mulai depan SMPN 17 hingga gedung RRI (Radio Republik Indonesia), didominasi oleh pedagang bakso,pakaian dan mainan anak serta jilbab, harganya juga relatif lebih murah.
Setelah muter-muter terus perut kriyuk-kriyuk cacingpun mulai pada demon tapi ogah makan bakso, jangan khawatir temans, karena layaknya minggu pagi di Blang Padang, selama Aceh Fair ini lokasi sepanjang tikungan SMAN 1 Banda Aceh,Paviliun Seulawah,TKIT Bait Qur'ani,hingga rumah dinas walikota tetap disuguhkan berbagai jajanan pasar yang lebih dari cukup mengenyangkan kalau dicicipi semua.. =D
Lokasi Aceh Fair hanya menggunakan setengah lapangan Blang Padang,tapi parkiran terdapat di keempat sisi Blang Padang, jadi kita bisa parkir di utara bagian dalam lapangan blang padang yang menghadap gedung tsunami hingga rumah dinas kapolsek,barat depan Rumah Sakit Ibu dan Anak sampai gedung Pusat Dokumentasi,selatan dari TKIT Ba'it Qur'ani sampai Dinas Kesehatan,dan timur sepanjang rumah dinas pejabat. Kalau penuh,kita juga bisa parkir di pelataran parkir Gedung Tsunamie,areal masuk Kuburan Kerkoff,halaman SMPN 17,atau jalan masuk Pattimura.
The last but not least,special thanks to my lovely sist,mb zizah yang 'memotivasi' kaki ini melangkah dan ikut meramaikan Aceh Fair 2011 hingga bisa bersilahturrahim dan melepas rindu dengan bu'Maimunah,P'Risto,P'Hadi,ketemu P'Hasbi juga,serta dapat ilmu membuat tas dari kertas kado dengan k'Deasy,Alhamdulillah..
Dan,tetangga baik hati yang bersedia jadi sedikit tambah hitam guna menjelaskan bilik-bilik yang dikunjungi,matur suwun sanged untuk P' Ignal..
Oya,ketemu adik asuh dan via juga,Alhamdulillah..bahagianya melepas rindu..=')
Demikianlah liputan Aceh Fair 2011 versi Sarah Mellina dipersembahkan khusus untuk mba tersayang, Nur Azizah Eka Wardhani.. =)
Jadi ceritanya,
tendanya itu dibagi menjadi tiga bagian,tapi hanya dua yang kumasuki,karena tenda terakhir yang menarik perhatian seperti balon itu adalah tenda sponsor rokok yang menampilkan live music pada malam hari. Padahal di tengah-tengah blang padang dekat pesawat delay RI 001 ada juga panggung besar dengan banyak loudspeker besar,sepertinya kalau siang digunakan untuk berbagai lomba atau pementasan seni,dan promosi berbagai sekolah recomended di Banda Aceh,kebanyakan tentang PAUD dan SD mengingat sekarang memang masa-masanya tahun ajaran baru masuk sekolah.
Dua tenda lainnya?
Nah,dua tenda lainnya adalah tenda biasa dan tenda eksekutif.
Mengapa tenda eksekutif?
Karena sekarang ada janji hendak ketemu bu'maimunah,jadi ulasannya sa pending dulu yup..^_^v
-----------------------------------
Mengapa tenda eksekutif?
Sebenarnya istilah aku saja menyebutnya demikian,karena di tenda berbentuk balon raksasa yang memuat banyak bilik ini menggunakan AC,jadi setelah dari luar panas,berdesak-desakan,sumpek,berpeluh-peluh,begitu masuk kesini,jadi lebih adem.
Katanya harga sewa stand di tenda eksklusif ini juga lebih mahal,dan isinya lebih ke perkantoran dan sekolah,dipenuhi berbagai instansi baik pemerintah,BUMN,maupun swasta,seperti dinas pendidikan,dinas kesehatan,ASKES,Pertamina,PLN,PT.Astra,Direktorat Jenderal Pajak,kimia farma,Fatih Bilingual School,helmes palace,dan lainnya.
Di tenda ini terdapat pula job fair, pas banget dah, yang baru pada wisuda bulan mei bisa pada hunting di sini, lumayan banyak perusahaan yang menawarkan pekerjaan untuk berbagai bidang ilmu dan keahlian. Di pintu masuk tenda juga ada seperti papan pengumuman yang memuat lowongan pekerjaan. Good luck,guys.. =)
walaupun kesannya lebih formal dan monoton,di tenda ini ada juga lho beberapa bilik yang menjual barang dagangan,dari barang yang ngerogoh kocek dalam sampai yang cukup pakai 'recehan' saja.
Mulai dari motor,gadget,berbagai aplikasi komputer/gadget,pakaian seperti gamis dan batik,cake and bakery,perhiasan bersemat mutiara lombok,pernak pernik aksesori wanita,hingga mainan tradisional untuk anak-anak.
Hm,hampir terlupa,karena Aceh Fair dalam rangka visite Banda Aceh 2011 juga,jadi begitu masuk tenda ini kita disuguhkan bilik pembuka tentang sejarah Aceh, dipajang foto-foto berbagai mesjid yang didirikan ulama-ulama besar Aceh di daerah-daerah Aceh sejak zaman dahulu, bisa dibayangkan dakwah yang dijalankan oleh ulama-ulama Aceh dahulu dan merasakan bagaimana kentalnya syariah Islam di bumi Serambi Mekkah Aceh pada zaman dahulu. Disungguhkan pula pelaminan lengkap dengan sepasang pengantin yang mengenakan pakaian dan tata rias khas Aceh. Mari semakin mengenal Aceh.
Kalau tenda satunya?
Sebenarnya tenda non AC dan terbuka lebar ini lebih menarik menurutku..selain menjual pakaian dan pernak-pernik juga,disini kita disuguhkan berbagai kekhasan dari masing-masing daerah di Aceh. Baik Makanan khas,barang-barang,motif khas,pakaian,tempat wisata,dan lainnya. Mulai dari ujung barat Sabang dengan dodol dan kue sabangnya,berbagai tempat wisata yang keren-keren di P.Weh dan sekitarnya,pastinya recomended. Berlanjut terus ke bilik-bilik daerah bagian Aceh yang lain, Simeuleu, Takengon, Gayo Luwes, Aceh Barat-Meulaboh, Aceh Barat Daya (Abdya)-Blang Pidie,Kota Naga Aceh Selatan-Tapak Tuan, Subussalam, Kuta Cane, Aceh Besar, Aceh Pidie, Aceh Utara-Lhokseumawe, Aceh Timur-Langsa.
Selain dua tenda utama tadi, terdapat pula tenda-tenda peramai suasana dari terpal berwarna biru yang berdiri melintang mulai depan SMPN 17 hingga gedung RRI (Radio Republik Indonesia), didominasi oleh pedagang bakso,pakaian dan mainan anak serta jilbab, harganya juga relatif lebih murah.
Setelah muter-muter terus perut kriyuk-kriyuk cacingpun mulai pada demon tapi ogah makan bakso, jangan khawatir temans, karena layaknya minggu pagi di Blang Padang, selama Aceh Fair ini lokasi sepanjang tikungan SMAN 1 Banda Aceh,Paviliun Seulawah,TKIT Bait Qur'ani,hingga rumah dinas walikota tetap disuguhkan berbagai jajanan pasar yang lebih dari cukup mengenyangkan kalau dicicipi semua.. =D
Lokasi Aceh Fair hanya menggunakan setengah lapangan Blang Padang,tapi parkiran terdapat di keempat sisi Blang Padang, jadi kita bisa parkir di utara bagian dalam lapangan blang padang yang menghadap gedung tsunami hingga rumah dinas kapolsek,barat depan Rumah Sakit Ibu dan Anak sampai gedung Pusat Dokumentasi,selatan dari TKIT Ba'it Qur'ani sampai Dinas Kesehatan,dan timur sepanjang rumah dinas pejabat. Kalau penuh,kita juga bisa parkir di pelataran parkir Gedung Tsunamie,areal masuk Kuburan Kerkoff,halaman SMPN 17,atau jalan masuk Pattimura.
The last but not least,special thanks to my lovely sist,mb zizah yang 'memotivasi' kaki ini melangkah dan ikut meramaikan Aceh Fair 2011 hingga bisa bersilahturrahim dan melepas rindu dengan bu'Maimunah,P'Risto,P'Hadi,ketemu P'Hasbi juga,serta dapat ilmu membuat tas dari kertas kado dengan k'Deasy,Alhamdulillah..
Dan,tetangga baik hati yang bersedia jadi sedikit tambah hitam guna menjelaskan bilik-bilik yang dikunjungi,matur suwun sanged untuk P' Ignal..
Oya,ketemu adik asuh dan via juga,Alhamdulillah..bahagianya melepas rindu..=')
Demikianlah liputan Aceh Fair 2011 versi Sarah Mellina dipersembahkan khusus untuk mba tersayang, Nur Azizah Eka Wardhani.. =)
Jumat, 29 April 2011
bunda..
Assalamu'alaykum..
Bunda,
Semoga kebarakahan usia,kesehatan dan kebahagiaan senantiasa tercurah atas Bunda..Amin Allahumma Amin..
Bunda,
Jika aku pergi
Bukan karena aku ingin pergi dari Bunda
Sungguh,bukan..
Bunda,
Jika aku tak tampak lagi oleh kedua mata indahmu
Bukan karena aku menjauhi Bunda
Sungguh,bukan..
Bunda,
Jika aku tak ada
Bukan karena aku jenuh bersamamu lalu lenyap dalam senyap
Sungguh,bukan..
Bunda,
Setiap masa adalah kerinduan padamu
Untuk selalu dekat dalam dekapanmu
Menggenggam lembut tangan penuh kasihmu
Menatap cinta kedua mata indahmu
Mendengar erat tutur halusmu
Semua alasan itu lebih dari cukup bahwa aku selalu ingin berada bersama Bunda..
Bunda,
Jika aku tak lagi bersama bunda
Jangan bandel abaikan saran dokter ya,bun..
Semoga bunda sehat terus lagi semangat.. =)
Bunda,
Jika aku tak lagi bersama bunda
Jangan pernah terurai air mata ya,bun..
Karena airmata bunda adalah penyayat Qalbu paling utama
Yakinlah,bun..
Insya Allah,aku selalu baik-baik saja seperti hari-hari yang kita jalani berpuluh tahun ini..
Bunda,
Semoga belum terlambat memohon sesungguh-sungguh maaf padamu..
Atas pintamu yang belum satupun mampu kutunaikan
Maaf..
Bunda,
Semoga tak terlambat memohon sesungguh-sungguh maaf padamu..
Hingga detik ini belum mampu membuatmu bangga,
belum dapat membahagiakanmu,
belum tercapai seperti harapmu..
Maaf..
Bunda,
Semoga tak pernah terlambat memohon sesungguh-sungguh maaf..
Karena jangankan manfaat,sholihah pun belum menjadi pribadiku setelah berlipat masa Bunda mendidikku.
Maaf..
Bunda,
Jika aku tak ada lagi
Bersama bercengkerama berbagi cerita,canda,dan kesah..
Jika aku tak ada lagi
Bersama dalam dekapan jejak dan bayang nyata
Jika aku tak ada lagi
Bersama tersenyum disaat tidur dan bangun
Jika aku tak ada lagi
Bersama menjadi teman ketika bersilahturrahim
Jika aku tak ada lagi
Meski aku tak ada lagi
Yakinlah,
disetiap masa,bundalah yang selalu kurindukan
yang selalu kucinta karena Allah
Bunda,
Jika aku tak ada lagi,
semata-mata kita hanya berbeda ruang
yang dalam hitungan pasti
Insya Allah,akan disatukan kembali
Insya Allah,di ruang yang lebih indah pemberianNYA
Laa Tahzan,bunda..=)
Bunda,
Semoga kebarakahan usia,kesehatan dan kebahagiaan senantiasa tercurah atas Bunda..Amin Allahumma Amin..
Bunda,
Jika aku pergi
Bukan karena aku ingin pergi dari Bunda
Sungguh,bukan..
Bunda,
Jika aku tak tampak lagi oleh kedua mata indahmu
Bukan karena aku menjauhi Bunda
Sungguh,bukan..
Bunda,
Jika aku tak ada
Bukan karena aku jenuh bersamamu lalu lenyap dalam senyap
Sungguh,bukan..
Bunda,
Setiap masa adalah kerinduan padamu
Untuk selalu dekat dalam dekapanmu
Menggenggam lembut tangan penuh kasihmu
Menatap cinta kedua mata indahmu
Mendengar erat tutur halusmu
Semua alasan itu lebih dari cukup bahwa aku selalu ingin berada bersama Bunda..
Bunda,
Jika aku tak lagi bersama bunda
Jangan bandel abaikan saran dokter ya,bun..
Semoga bunda sehat terus lagi semangat.. =)
Bunda,
Jika aku tak lagi bersama bunda
Jangan pernah terurai air mata ya,bun..
Karena airmata bunda adalah penyayat Qalbu paling utama
Yakinlah,bun..
Insya Allah,aku selalu baik-baik saja seperti hari-hari yang kita jalani berpuluh tahun ini..
Bunda,
Semoga belum terlambat memohon sesungguh-sungguh maaf padamu..
Atas pintamu yang belum satupun mampu kutunaikan
Maaf..
Bunda,
Semoga tak terlambat memohon sesungguh-sungguh maaf padamu..
Hingga detik ini belum mampu membuatmu bangga,
belum dapat membahagiakanmu,
belum tercapai seperti harapmu..
Maaf..
Bunda,
Semoga tak pernah terlambat memohon sesungguh-sungguh maaf..
Karena jangankan manfaat,sholihah pun belum menjadi pribadiku setelah berlipat masa Bunda mendidikku.
Maaf..
Bunda,
Jika aku tak ada lagi
Bersama bercengkerama berbagi cerita,canda,dan kesah..
Jika aku tak ada lagi
Bersama dalam dekapan jejak dan bayang nyata
Jika aku tak ada lagi
Bersama tersenyum disaat tidur dan bangun
Jika aku tak ada lagi
Bersama menjadi teman ketika bersilahturrahim
Jika aku tak ada lagi
Meski aku tak ada lagi
Yakinlah,
disetiap masa,bundalah yang selalu kurindukan
yang selalu kucinta karena Allah
Bunda,
Jika aku tak ada lagi,
semata-mata kita hanya berbeda ruang
yang dalam hitungan pasti
Insya Allah,akan disatukan kembali
Insya Allah,di ruang yang lebih indah pemberianNYA
Laa Tahzan,bunda..=)
Episode Cha2..#14
Seminggu belakangan ini chacha rewelnya minta ampun..manja ga ketulungan,mudah ngambek,dan nangis terus kalau sudah ga 'klik' dengan maunya..
Puncaknya seperti tadi pagi,ketika aku mau keluar,tiba-tiba chacha bertingkah,ga mau latihan karate,kemudian minta sarapan,dibikin nasi goreng tapi merengek-rengek minta jalan ke Blang Padang,lha? Padahal beberapa menit yang lalu keukeuh mau dirumah saja ga mau latihan karate..sampai di Blang Padang,ini ga mau itu ga mau..padahal sudah menjelang Pkl.07.00wib.
'Benar ya,cha..ga mau beli apa-apa untuk sarapan?'
'Iya,mi..cha sarapan nasi goreng yang mi buat tadi aja'
'Pfhh..ya udah,yuk kita pulang'
sampai rumah,
'Cha,nasinya diatas meja ya'
'Iya,mi..'
sepuluh menit kemudian,
'lho,koq belum makan,Cha?'
'iya,mi..' (jalan ke meja makan)
Lima belas menit kemudian,
nasinya cuma dimainkan saja,dipisah-pisah,telurnya dicincang-cincang pakai sendok,kerupuknya dipatah-patahkan di atas nasi,tempenya dibenamkan di dalam nasi,hm..
'koq belum makan,cha? Nasinya ga enak ya,cha? Kepedasan atau keasinan?'
'enak koq,mi..cuma cha lagi ga pingin makan nasi,cha maunya roti bakar,mi..'
'Pfhh,ya uda,yuk qt bakar rotinya bareng-bareng,cha..'
'iya,mi..'
selesai roti bakarnya..
'Mi,cha ga mau pakai selai coklat,cha maunya pakai selai strawberry,mi..'
'(sejak kapan chacha suka selai strawberry?)'
'Pokoknya cha ga mau,cha maunya pakai selai strawberry'
'coba cha,tolong liat,di dalam kulkas ada ga ya selai strawberry?'
'ga ada,mi..'
'koq tau? Khan cha belum liat?'
'Emang ga ada,mi..'
'coba cha liat dulu,mana tau ada'
'ga adaaaa,mi..'
'lha,terus kalau cha tau ga ada mengapa cha tetap minta yang ga ada?'
'Pokoknya cha maunya pakai selai strawberry!' (uda mulai teriak)
'katanya tadi kita ga ada selai strawberry nya?'
'belilah,mi..'
'Pfhh,chacha mau sakit ya?'
'iih,miiiii..belilaaah..' (mulai nangis)
'iya,kita beli,tapi bukan sekarang,nanti setelah cha menghabiskan sarapan chacha,terserah cha mau nasinya atau rotinya'
'Ga mau,mi..cha maunya sekarang!' (sambil nangis)
'sekarang,setelah cha makan sarapan yang ada sekarang'
'ga mau mi..cha maunya pakai selai strawberry!' (tambah kenceng nangisnya)
'Ya sudah cha,cha nangis aja dulu ya,nanti kalau uda selesai nangisnya,panggil mi ya..mi mau buat tugas aja'
'miiii..cha maunya sekarang,sekarang..sekarang..pokoknya sekarang!'
Hampir setengah jam kemudian, nangisnya tinggal sesegukan..
(sebenarnya sayang mendengarnya.. :D)
Aku keluar pura-pura mau ambil minum..
'Mi..' panggil chacha
'Eh,chacha..uda selesai ya nangisnya?' *Nyengir :D
'Mi mau apa?'
'Minum' ngelirik rotinya sudah berkurang setangkup.. :D
Aku kembali ke kamar..
Tak lama bergegas keluar lagi
karena mendengar suara benda pecah. Ternyata yang pecah kaca pintu lemari buku.
'Lho,cha gapapa?'
(chacha menangis lagi)
Selesai membersihkan pecahan kaca dan membereskan buku-buku di dalam lemari,chacha masih menangis.
'Mi,marah ya?' chacha bertanya takut-takut
'Marah mengapa,cha?'
'Maaf ya,mi..cha uda mecahin kacanya,mi marah ya..'
'gapapa,cha..mi ga marah kok,malah mi mau bilang makasih sama chacha'
'kok makasih,mi?'
'iya,cha..jadinya khan sekarang mi ga perlu repot-repot lagi buka pintu lemari bukunya kalau mi mau ambil buku.. :D'
'maaf ya,mi..cha uda nakal'
'0o,cha nakal ya?'
'mi marah ya?'
'Ga koq,cha..'
'maaf ya,mi..cha cuma pingin bisa kayak Nadya,mi..'
'kayak Nadya gimana,cha?'
'Nadya semuanya boleh,mi..tapi cha ga boleh semua,ini ga boleh itu ga boleh,Nadya kalau ga dibolehin sama umminya,Nadya nangis langsung umminya belikan,Nadya kalau ga mau makan umminya pasti belikan KFC,pizza,yang enak-enak,tapi cha ga pernah dibelikan..Nadya juga punya banyak boneka barbie,tapi cha ga pernah boleh beli boneka,padahal cha khan juga suka main boneka barbie,mi..waktu Nadya batuk,Nadya juga boleh makan es krim,cha minum es teh aja ga boleh'
'Hm,cha juga boleh koq seperti Nadya kalau cha mau,tapi kira-kiranya kalau Cha jadi kayak Nadya,banyak baiknya buat Cha ga ya?'
'........'
'hm,kalau misalnya mi minta kue punya chacha sambil teriak-teriak,marah-marah, CHACHA,MI MINTA KUENYA! Cha kasih ga?'
'ga,mi..'
'lho? Kenapa,koq cha ga mau kasih? Khan mi minta ga ngerebut'
'mi ga sopan'
' :D'
'kalau mi minta baik-baik pasti cha kasih'
'Oo,kayak gimana caranya,cha?'
'cha,mi minta kuenya dong..gitu mi..'
'Oo gitu..siapa yang ngajarin cha?'
'Bundalaaah..'
'Oo,terus kalau kayak chacha tadi itu gimana ya?'
'iya,mi..maaf..'
'Kita uda sepakat khan ya,berbicara yang lembut dan baik ya?'
'iya,mi'
'cha ga pernah dibeliin pizza,KFC,tapi bunda,mi,nenek,iie sering masak kesukaan cha khan?'
'tapi,beda,mi..Kl beli KFC dapat mainannya'
'kalau beli KFC jadi ingat video Palestine yg kita nonton ya,cha?'
'Ga boleh ya,mi?'
'Boleh kq,cha..tapi sebaiknya tidak,jikapun membeli kita sediakan pula jumlah yg lebih besar dari beli KFC utk Palestine,boleh?'
'Iya,mi..'
'cha ga dibolehin beli boneka berbie dengan siapa,cha?
'dengan ayah,mi?'
'ayah bilang apa? Koq bisa ga boleh beli berbie?'
'kata ayah ga masuk malaikat dlm rumah nanti,mi'
'hm,gitu ya? Terus jadinya cha ga punya mainan dong?'
'Punya koq mi,cha punya banyak puzzle,buku cerita,lego'
'Cha senang ga?'
'senang,mi..Nadya juga sering pinjam buku cerita cha2,cha juga lebih cepat dari Nadya nyusun puzzle nya'
'jadi kalau ga punya berbie gapapa dong?'
'gpp sih,mi..cha juga punya buku cerita puzzle tentang princess'
' :)'
bersambung..
Puncaknya seperti tadi pagi,ketika aku mau keluar,tiba-tiba chacha bertingkah,ga mau latihan karate,kemudian minta sarapan,dibikin nasi goreng tapi merengek-rengek minta jalan ke Blang Padang,lha? Padahal beberapa menit yang lalu keukeuh mau dirumah saja ga mau latihan karate..sampai di Blang Padang,ini ga mau itu ga mau..padahal sudah menjelang Pkl.07.00wib.
'Benar ya,cha..ga mau beli apa-apa untuk sarapan?'
'Iya,mi..cha sarapan nasi goreng yang mi buat tadi aja'
'Pfhh..ya udah,yuk kita pulang'
sampai rumah,
'Cha,nasinya diatas meja ya'
'Iya,mi..'
sepuluh menit kemudian,
'lho,koq belum makan,Cha?'
'iya,mi..' (jalan ke meja makan)
Lima belas menit kemudian,
nasinya cuma dimainkan saja,dipisah-pisah,telurnya dicincang-cincang pakai sendok,kerupuknya dipatah-patahkan di atas nasi,tempenya dibenamkan di dalam nasi,hm..
'koq belum makan,cha? Nasinya ga enak ya,cha? Kepedasan atau keasinan?'
'enak koq,mi..cuma cha lagi ga pingin makan nasi,cha maunya roti bakar,mi..'
'Pfhh,ya uda,yuk qt bakar rotinya bareng-bareng,cha..'
'iya,mi..'
selesai roti bakarnya..
'Mi,cha ga mau pakai selai coklat,cha maunya pakai selai strawberry,mi..'
'(sejak kapan chacha suka selai strawberry?)'
'Pokoknya cha ga mau,cha maunya pakai selai strawberry'
'coba cha,tolong liat,di dalam kulkas ada ga ya selai strawberry?'
'ga ada,mi..'
'koq tau? Khan cha belum liat?'
'Emang ga ada,mi..'
'coba cha liat dulu,mana tau ada'
'ga adaaaa,mi..'
'lha,terus kalau cha tau ga ada mengapa cha tetap minta yang ga ada?'
'Pokoknya cha maunya pakai selai strawberry!' (uda mulai teriak)
'katanya tadi kita ga ada selai strawberry nya?'
'belilah,mi..'
'Pfhh,chacha mau sakit ya?'
'iih,miiiii..belilaaah..' (mulai nangis)
'iya,kita beli,tapi bukan sekarang,nanti setelah cha menghabiskan sarapan chacha,terserah cha mau nasinya atau rotinya'
'Ga mau,mi..cha maunya sekarang!' (sambil nangis)
'sekarang,setelah cha makan sarapan yang ada sekarang'
'ga mau mi..cha maunya pakai selai strawberry!' (tambah kenceng nangisnya)
'Ya sudah cha,cha nangis aja dulu ya,nanti kalau uda selesai nangisnya,panggil mi ya..mi mau buat tugas aja'
'miiii..cha maunya sekarang,sekarang..sekarang..pokoknya sekarang!'
Hampir setengah jam kemudian, nangisnya tinggal sesegukan..
(sebenarnya sayang mendengarnya.. :D)
Aku keluar pura-pura mau ambil minum..
'Mi..' panggil chacha
'Eh,chacha..uda selesai ya nangisnya?' *Nyengir :D
'Mi mau apa?'
'Minum' ngelirik rotinya sudah berkurang setangkup.. :D
Aku kembali ke kamar..
Tak lama bergegas keluar lagi
karena mendengar suara benda pecah. Ternyata yang pecah kaca pintu lemari buku.
'Lho,cha gapapa?'
(chacha menangis lagi)
Selesai membersihkan pecahan kaca dan membereskan buku-buku di dalam lemari,chacha masih menangis.
'Mi,marah ya?' chacha bertanya takut-takut
'Marah mengapa,cha?'
'Maaf ya,mi..cha uda mecahin kacanya,mi marah ya..'
'gapapa,cha..mi ga marah kok,malah mi mau bilang makasih sama chacha'
'kok makasih,mi?'
'iya,cha..jadinya khan sekarang mi ga perlu repot-repot lagi buka pintu lemari bukunya kalau mi mau ambil buku.. :D'
'maaf ya,mi..cha uda nakal'
'0o,cha nakal ya?'
'mi marah ya?'
'Ga koq,cha..'
'maaf ya,mi..cha cuma pingin bisa kayak Nadya,mi..'
'kayak Nadya gimana,cha?'
'Nadya semuanya boleh,mi..tapi cha ga boleh semua,ini ga boleh itu ga boleh,Nadya kalau ga dibolehin sama umminya,Nadya nangis langsung umminya belikan,Nadya kalau ga mau makan umminya pasti belikan KFC,pizza,yang enak-enak,tapi cha ga pernah dibelikan..Nadya juga punya banyak boneka barbie,tapi cha ga pernah boleh beli boneka,padahal cha khan juga suka main boneka barbie,mi..waktu Nadya batuk,Nadya juga boleh makan es krim,cha minum es teh aja ga boleh'
'Hm,cha juga boleh koq seperti Nadya kalau cha mau,tapi kira-kiranya kalau Cha jadi kayak Nadya,banyak baiknya buat Cha ga ya?'
'........'
'hm,kalau misalnya mi minta kue punya chacha sambil teriak-teriak,marah-marah, CHACHA,MI MINTA KUENYA! Cha kasih ga?'
'ga,mi..'
'lho? Kenapa,koq cha ga mau kasih? Khan mi minta ga ngerebut'
'mi ga sopan'
' :D'
'kalau mi minta baik-baik pasti cha kasih'
'Oo,kayak gimana caranya,cha?'
'cha,mi minta kuenya dong..gitu mi..'
'Oo gitu..siapa yang ngajarin cha?'
'Bundalaaah..'
'Oo,terus kalau kayak chacha tadi itu gimana ya?'
'iya,mi..maaf..'
'Kita uda sepakat khan ya,berbicara yang lembut dan baik ya?'
'iya,mi'
'cha ga pernah dibeliin pizza,KFC,tapi bunda,mi,nenek,iie sering masak kesukaan cha khan?'
'tapi,beda,mi..Kl beli KFC dapat mainannya'
'kalau beli KFC jadi ingat video Palestine yg kita nonton ya,cha?'
'Ga boleh ya,mi?'
'Boleh kq,cha..tapi sebaiknya tidak,jikapun membeli kita sediakan pula jumlah yg lebih besar dari beli KFC utk Palestine,boleh?'
'Iya,mi..'
'cha ga dibolehin beli boneka berbie dengan siapa,cha?
'dengan ayah,mi?'
'ayah bilang apa? Koq bisa ga boleh beli berbie?'
'kata ayah ga masuk malaikat dlm rumah nanti,mi'
'hm,gitu ya? Terus jadinya cha ga punya mainan dong?'
'Punya koq mi,cha punya banyak puzzle,buku cerita,lego'
'Cha senang ga?'
'senang,mi..Nadya juga sering pinjam buku cerita cha2,cha juga lebih cepat dari Nadya nyusun puzzle nya'
'jadi kalau ga punya berbie gapapa dong?'
'gpp sih,mi..cha juga punya buku cerita puzzle tentang princess'
' :)'
bersambung..
Langganan:
Postingan (Atom)