Sabtu, 27 Desember 2014

Stop membandingkan, Bunda!

Alhamdulillah, sekarang Aisyah sudah berusia 14 bulan. Banyak perkembangannya yang membuat kami-saya dan suami bahagia sekaligus bangga padanya. Kami berusaha menjadi ayah dan bunda yang friendly bagi Aisyah. Namun ternyata, saya masih banyak kekurangan dalam mendampingi tumbuh kembang Aisyah. Saya masih saja ada rasa cemburu saat melihat kelebihan anak lain dan ingin Aisyah bisa. Padahal saya sadar benar, setiap anak ada masanya, ada lebih dan kurangnya. Astaghfirullah, maafkan Bunda ya, Nak... :')

Di perumahan tempat kami tinggal, ada beberapa anak seusia Aisyah. Kami sering bertemu saat jalan pagi, sekedar berpapasan sambil berbagi senyum atau sesekali mengobrol sejenak. Umumnya, obrolan seputar tumbuh kembang anak. Paliiiing sering tentang usia berapa anak mereka sudah bisa berjalan sendiri, mungkin melihat aisyah masih kami tuntun.
"Putra saya ini usia 9 bulan uda bisa jalan sendiri. Ini belum bisa jalan sendiri, toh? (Sambil melihat aisyah)"
"Anak saya hampir 10 bulan uda jalan, cepat banget jalannya (lihat Aisyah juga)"
"Paling lama biasa setahun uda bisa jalan, ya..."
dan lain-lain... Biasalah, kalau orang tua membanggakan kepintaran anaknya.

Tak dipungkiri, hal ini membuat saya sedih. Apalagi kemudian melihat video anak teman yang seusia aisyah uda bisa jalan di saat Aisyah baru bisa berdiri sendiri :'(

"Apakah Aisyah kurang stimulasi? Apakah ada masalah dengan kakinya?" Semua tanya dijawab lega dengan penjelasan dokter bahwa Aisyah baik,sehat, tulang kakinya normal, otot kakinya kuat.

Semua ada masanya. Stop membandingkan, Bunda!

Ya, cukup membandingkan Aisyah dengan anak lainnya. Ini hanya masalah jalan, bila tiba masanya ... Insya Allah, Aisyah pasti bisa berjalan seperti anak lain. Tiba-tiba, saya merasa malu dan menyusup perasaan bersalah karena kurang bersyukur. Bukankah untuk hal lain perkembangan Aisyah sungguh membahagiakan, sungguh memudahkan saya dalam berinteraksi dengannya.

Aisyah yang enggak pernah rewel. Aisyah yang sudah bisa membedakan kanan dan kiri, mengenal anggota tubuhnya. Dengan baik Aisyah bisa menunjukkan mana kaki kanan atau kiri, tangan kanan dan kiri, perut, hidung, telinga, kepala, mulut dan punggung saat kami menanyakannya. Mengetahui beberapa warna seperti purple, green, blue, orange, pink, yellow, red. Biasa saya cukup bertanya "Aisyah, warna blue yang mana?" Maka aisyah akan menunjukkan seprei, baju, atau warna lain yang berwarna biru. Demikian pula dengan warna lain.

Aisyah mengerti saat saya meminta tolong mengambilkan barang padanya. "Aisyah, tolong ambilkan kaus kaki Aisyah, Nak..." dengan sigap, dia akan mengambilkannya untuk saya. Barang lain seperti pakaian, sepatu, minyak kayu putih, dan banyak lagi. Bisa melambaikan tangan dadadadah, salam, tepuk tangan,mengekspresikan wajahnya dengan lucu. Bukankah hal-hal tersebut membuat kami bahagia dan senantiasa tertawa setiap hari?

Teringat saat saya sakit, Aisyah begitu anteng main sendiri tanpa mengganggu saya... seperti kebiasaan kami setiap hari, selesai bermain, semua mainan dirapikan dan dimasukkan di dalam tas, Aisyah melakukan semua kebiasaan itu tanpa mengganggu saya yang sedang tidur (tiduran). Ya, saya memang menanamkan kebiasaan rapi-rapi padanya. Masya Allah ... bahkan saat saya iseng bilang "Aisyah, tolong pijit tangan bunda sayang..." ia akan langsung ambil minyak kayu putih dan meremas-remas kecil tangan saya seperti memijit (meniru yang dilakukan ayahnya). Masya Allah... fabiayyi ala irabbikuma tukadziban... maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

mainan kesukaan Aisyah, kotak distorsi aneka bentuk, wiregame, dan buku-buku.

Semua yang ada pada Aisyah hingga hari ini bukankah begitu mewarnai hari, jadi stop membandingkan, Bunda!

Alhamdulillah, ketika saya sudah ridha dengan "keterlambatan" Aisyah berjalan... Allahu Akbar, sore hari di hari yang sama Aisyah tiba-tiba berjalan sendiri. Alhamdulillah, Masya Allah, Barakallah... Ana Uhibbuki Fillah, Aisyah Hilmiya Ahmad-putri kesayangan ayah bunda. :-*

3 komentar:

rainy safitri mengatakan...

Miyya sdh besar ya Sa... Kapan diajak k Bandung?

Sarah Mellina mengatakan...

Mba ingeeeee, kangen sekangen-kangennya... :'*
Alhamdulillah, uda 14m... insya Allah, inginnya asap, miya juga mau ketemu sama ceu nada, bang nail, dan kang hilmi... :-)

Sarah Mellina mengatakan...

Mba ingeeeee, kangen sekangen-kangennya... :'*
Alhamdulillah, uda 14m... insya Allah, inginnya asap, miya juga mau ketemu sama ceu nada, bang nail, dan kang hilmi... :-)